Rabu, 06 Agustus 2008

Yuk segarkan jiwa!!

Awal bulan agustus, alarm cadangan energiku seperti telah memperingatkanku untuk segera mengisi ulang agar tidak defisit. Defisit energi kehidupan, karena belum juga kutemukan komunitas baru tempatku mencerahkan otak. Sementara lingkungan kerja baru dengan auranya yang tidak sehat, iklim kerja yang tidak kondusif telah menguras cadangan energiku. Maka kuputuskan untuk menghabiskan akhir minggu ini untuk jalan-jalan ke jogya sekaligus bertemu kembali dengan sahabat-sahabat. Yah, idealnya manusia dengan pembelajaran ke dalam diri yang telah jauh melangkah, mampu menangguk energi-energi yang bersumber dari dalam. Tapi, namanya saja masih terus dalam tahap pembelajaran, mengais energi dari luar tetap menjadi pilihan dalam mere-charge kembali energi kehidupan yang hampir defisit. Dan bertemu dengan komunitas lingkaran dalam kehidupanku selama ini merupakan langkah yang manjur untuk kembali menyegarkan kehidupan. Sahabat adalah hadiah terbaik untuk diri sendiri.

Hmm..manusia kadang lupa untuk menyempatkan diri untuk menyegarkan kembali kondisi jiwa. Banyak yang tidak lupa mencukupi kebutuhan ragawi , namun kadang lupa untuk meluangkan waktu sejenak guna membangun dan menyegarkan kembali jiwa. Muka yang tak sadar lebih sering berkerut daripada tersenyum, langkah yang tak sadar gontai seiring rutinitas yang menyita sebagian energi kehidupan. Belum lagi pikiran yang tidak sefrekuensi dengan kekinian, bolak balik ke masa lalu dan masa depan. Maka, refreshing di akhir minggu ini layak kuhadiahkan bagi jiwaku yang seperti telah lelah.

Benar saja, senyum, canda, tawa yang tersebar dimana-mana bukan hanya saja membuatku gembira, tapi juga jiwa-jiwaku kembali segar terisi. Ngobrol kesana kemari, crita pengalamanku mencelupkan kehidupan selama tiga bulan di Italia, mendengarkan serunya petualangan mba anik di borneo, dan berceloteh sekedar berbagi cerita. Bertemu lagi dengan widya, teman seperjuanganku di Perugia dan kembali berbagi kisah serta kadang mengenang pengalaman kami yang menakjubkan selama di Itali, menikmati es krim coklat (kyaa..kangen sama gelato-nya Perugia) sambil menerawang pemandangan Jogya dari lantai empat Ambarukmo Plaza.

Manusia, ternyata mempunyai kebutuhan untuk berada dalam suatu komunitas, berbagi hidup, saling mengisi dan mewarnai. Sentuhan-sentuhan jiwa dalam bentuk saling mewarnai hidup merupakan obat mujarab untuk menyingkirkan kelesuan hidup. Yah, jiwa yang selalu sehat, segar dan terisi bukankah akan memancarkan energi kehidupan yang positif. Belumlah rasanya diri yang masih terus belajar ini mampu untuk memancarkan getaran energi positif bagi sekeliling, namun paling tidak dengan menjaga energi kehidupan diri sendiri yang senantiasa dalam keadaan stabil rasanya sudah cukup lumayan.

Pulang dari kota penuh kenangan itu dengan bejana yang hampir penuh lagi, siap kembali dengan rutinitas dan realitas hidup. Yup, jiwa dalam diri manusia harusnya tidak boleh dianaktirikan, pemenuhan kebutuhan jiwa dan raga haruslah sama seimbangnya untuk mencapai suatu keseimbangan personal.

Sudahkah meluangkan waktu untuk menyegarkan jiwa-jiwamu?

K- 3 Agosto ’08 20.30

Previous Post
Next Post

2 komentar:

  1. ma ora che fai? studi o lavori?

    puoi anche scrivirmi direttamente
    unmacchiato chiocciola gmail punto com

    BalasHapus
  2. ah, e' grande sorpressa quando ho visto il tuo messagio..hehe grazie per mandarmi un messagio.
    adesso, lavoro all'universita. sono docente della publica salute nel universita di jendral Soedirman, Purwokerto..si, certo..leggo il tuo blog spesso.
    grazie, Gama..

    BalasHapus