Jumat, 26 Juli 2013

Buku Cerita Anak dan Fragmen Masa Kecil


Beberapa koleksi buku cerita anakku

Kita sekarang adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman masa lalu. Saya lebih memaknai masa lalu sebagai pengaya, bahwa hidup telah begitu banyak menghadirkan cerita. Dulu, saya punya teman satu kos yang bila pergi makan bersamanya, dia selalu menyertakan kerupuk dalam setiap makanannya. Baik makan nasi, lauk, sayur ataupun makan seperti bakso, dan mie ayam. Saya sendiri suka kerupuk, tapi tidak terlalu maniak. Tapi bila makan bersamanya, jadi ikutan menambah dengan kerupuk. Karena sebelum makanan yang kami pesan, dia pasti sudah mengambil beberapa kerupuk duluan.
            Kerupuk itu menyimpan sejarah masa kecilku, aku masih selalu ingat itu,”paparnya suatu kali ketika saya akhirnya menanyakan padanya kenapa hobi sekali makan kerupuk.
            Dulu, pas aku kecil. Ada temenku makan kerupuk, dia punya beberapa dan dia makan di depanku. Enak sekali kelihatannya. Tapi aku tak punya uang untuk beli lalu karena kepengin, aku minta padanya” tuturnya dan membuatku terhenyak.
            Tapi dengan kasarnya dia menolak, bahkan mengejekku. Sedih banget. Sejak itu aku bertekad aku harus punya uang dan mapan agar tidak dihina dan bisa makan kerupuk tanpa mengemis ngemis” begitulah ia menuturkan ceritanya.
Wah, bila kita tidak tahu..maka tak akan ada yang tahu bahwa ada cerita yang mendalam di balik kerupuk.
Manusia sungguh uniknya dengan segala yang terpendam maupun terungkapkan. Dan saya secara tidak sadarpun mengalami hal tersebut. Mita, sahabat saya saat datang ke flat tertawa ngakak melihat koleksi buku cerita anak-anak di rak buku saya,
            Ya ampun, mba siwi beli beginian buat apaan?” tanyanya sambil nyengir nyengir menimang nimang buku cerita anak bergambar yang ada di rak bukuku.
Saya blushing-blushing dan cuma senyum-senyum doang. Saya memang hobi hunting dongeng/cerita anak di sini, terutama di charity shop karena harganya murah. Dulu sih enggak sadar, kenapa pas ke charity shop selalu saja asik mata menjelajah ke koleksi buku cerita anak-anak. Nggak sadar juga pas dilihat di rak ternyata lama-lama banyak juga yang saya sudah beli. Harganya sangat murah, berkisar 50 p (7500 rebu bayangkan!) sampai paling mahal yg saya pernah beli (Buku koleksi Winnie The Pooh hardcover sampai 2,5 pounds saja). Karena memang itu buku bekas baca, tapi kualitasnya persis dengan buku baru looh..jadinya saya selalu saja kepincut untuk beli bila mampir ke Charity Shop. Sayangnya buku itu kan berat, masih membayangkan bila nanti saya back for good nanti, pasti ribet bawa pulangnya. Bila nggak mikir itu pasti sudah lebih banyak lagi yang saya beli. Beberapa buku sudah saya bawa ke Indo saat  pulang untuk riset beberapa saat lalu. Bahkan beberapa buku cerita anak tersebut saya kasih sebagai oleh-oleh untuk sahabat saya yang punya anak kecil.
Bila ditanya alasan kenapa suka beli buku cerita anak selalu membuat saya blushing-blushing, makanya bila ditanya saya lebih sering senyum-senyum saja. Pertama, saya punya keinginan untuk mendongeng atau membacakan cerita anak pada anak saya kelak #uhuk..beneran hihiihi..karena bagi saya itu sesuatu hal yang sangat menyenangkan. Mendongeng atau membacakan cerita sebelum anak tidur, iya sungguh saya ingin melakukannya suatu saat. *kalau sekarang anak siapa yang mau saya jadikan percobaan? Wakakak ;p
Mungkin karena pengalaman kecil saya, bahwa saya tumbuh dengan dongeng. Dulu hampir menjelang tidur, saya selalu didongengi. Bahkan nggak mau tidur sebelum didongengi, tapi parahnya kadang terlelap duluan sebelum dongengnya selesai ahaha. *maksudnya itu sebenarnya membawa dongeng ke alam mimpi hihi #alesan.
Dulu saat saya kecil, mbah kakung saya (dari garis ibu) dan bapak saya yang rajin mendongeng sebelum saya tidur. Tapi tentu saja tanpa buku-buku bergambar keren seperti jaman sekarang. Dongengnya hanya dengan kata-kata, seperti bercerita, benar-benar mendongeng, story telling. Ceritanya juga sebenarnya tak banyak bervariasi, sampai hapal mendengarnya, tapi anehnya saya pengen didongengi terus sebelum saya tidur. Bapak saya ahli mendongeng, saya versi kecil selalu bisa membayangkan dan berimajinasi cerita yang didongengkan bapak. Dari cerita cindelaras, cerita perwayangan atau kancil nyolong timun dan si kura-kura yang balapan lari. Mungkin karena pengalaman kecil itu pulalah yang membuat saya ingin melakukan itu pula pada anak saya kelak.
Setelah menginjak SD, saya mulai hobi membaca. Membaca apa saja yang ada di perpus sekolah, duduk di sudut membaca sampai jam istirahat selesai. Saya berasal dari keluarga di desa yang biasa saja, hingga belum bisa membeli majalah anak-anak semacam Bobo waktu itu. Dulu saya sangat antusias bila diajak bapak berkunjung ke tempat saudara saya yang berlangganan majalah bobo. Setibanya saya di sana, pasti ke ruang tengah dan meminjam Bobo, asik duduk membaca sampai bapak saya pamitan pulang hihi. Bahkan saya menikmati, kala desa saya banjir (dulu desa saya dilanda banjir rutin hampir setiap tahun) dan harus mengungsi ke rumah budhe, karena saya bisa membaca majalah bobo puas-puas ahaha.
Setelah saya pikir, mungkin itulah yang memicu kebiasaan saya sekarang untuk mengoleksi buku cerita anak-anak. Setidaknya sekarang saya mempunyai penghasilan cukup untuk membeli buku anak-anak. Mungkin berasal dari benih ketidakmampuan keluarga saya dahulu untuk membeli buku anak-anak, maka saya menikmati mengoleksinya sekarang, bahkan masih menikmati membacainya. Sekalian belajar bahasa inggris dengan cara yang menyenangkan.
Hal sederhana ini menyadarkan saya, bahwa kita sekarang pastilah kumpulan dari fragmen-fragmen kejadian di masa lalu kita masing-masing. Kita kaya, kaya akan cerita dan kisah. Simpan sebagai kekayaan hidup, dan sebagai bekal menjalani hari ini dan menatapi esok.
Mungkin kalian juga punya atau mengalami hal seperti ini namun tak kalian sadari? Mungkin saatnya kalian sedikit mencermati.
Selamat pagi!

Glasgow seusai subuh yang masih saja basah oleh gerimis, 26 July 2013. 4.30 am.


Previous Post
Next Post

7 komentar:

  1. sampai sekarang aku masih baca bobo loh #nggakadaYangNanya

    BalasHapus
  2. trus bacain ceritanya ke si amar wkwkwk ;p

    BalasHapus
  3. menarik sekali sharingnya mbak Siwi... buku2nya jg bgs bikin MUPENG hi2 sy sejak kecil jg hobby baca cuma gk byk koleksi buku2 cerita. sempat langganan majalah BOBO dan buku2 cerita saya ntah ke mana. maklum msh kecil kurang ngerti simpan brg2 bgs. sejak oindah jkt cinta buku saya meledak-ledak krn di sini akses buku bekas murmer. saya plg suka hunting buku2 dongeng yg ilustrasinya menarik. ada kepuasan, kebahagiaan tersendiri membacanya. koleksi saya jg kian byk, i'm so lucky...mbak kl mau pulang ke indonesia bilang-bilang ya, saya mau nitip nih juga temen2 saya sesama pecinta buku dongeng. Thx....

    BalasHapus
  4. menarik sekali sharingnya mbak Siwi... buku2nya jg bgs bikin MUPENG hi2 sy sejak kecil jg hobby baca cuma gk byk koleksi buku2 cerita. sempat langganan majalah BOBO dan buku2 cerita saya ntah ke mana. maklum msh kecil kurang ngerti simpan brg2 bgs. sejak oindah jkt cinta buku saya meledak-ledak krn di sini akses buku bekas murmer. saya plg suka hunting buku2 dongeng yg ilustrasinya menarik. ada kepuasan, kebahagiaan tersendiri membacanya. koleksi saya jg kian byk, i'm so lucky...mbak kl mau pulang ke indonesia bilang-bilang ya, saya mau nitip nih juga temen2 saya sesama pecinta buku dongeng. Thx....

    BalasHapus
  5. menarik sekali sharingnya mbak Siwi... buku2nya jg bgs bikin MUPENG hi2 sy sejak kecil jg hobby baca cuma gk byk koleksi buku2 cerita. sempat langganan majalah BOBO dan buku2 cerita saya ntah ke mana. maklum msh kecil kurang ngerti simpan brg2 bgs. sejak oindah jkt cinta buku saya meledak-ledak krn di sini akses buku bekas murmer. saya plg suka hunting buku2 dongeng yg ilustrasinya menarik. ada kepuasan, kebahagiaan tersendiri membacanya. koleksi saya jg kian byk, i'm so lucky...mbak kl mau pulang ke indonesia bilang-bilang ya, saya mau nitip nih juga temen2 saya sesama pecinta buku dongeng. Thx....

    BalasHapus
  6. dear erni, terimakasih sudah mampir baca di sini. waah sama-sama suka baca buku dongeng nih ya ehehe..
    *saya kemarin baru saja pulang ke indo tapi cuma 1 minggu, sekarang baru balik ke Glasgow lagi. insyaAllah nanti saya kabari kalau mau pulang. eh tapi via apa ngabari-nya hihii...

    BalasHapus
  7. wah mbak seru banget.. sy mau banget nih kl bole nitip buku cerita dongengnya.. kebetulan sy punya dua anak kecil yg emang hobi skali dgrin cerita mamanya sebelom bobo hehhe.. Mbak tau toko buku cerita anak import yg oke di jakarta (buku bekas jg gpp asal masih layak baca)? Sy bs dihub via email blue_dladera@yahoo.com Thanks alot

    BalasHapus