Jumat, 19 September 2008

Achmad Kalla Excellence Awards

Achmad Kalla Excellence Awards
info aja, soalnya lagi rajin-rajinnya ikut lomba penulisan nih...

Hadiah
Trophy: Achmad Kalla Excellence Awards

Juara 1 : Uang tunai Rp 20.000.000,- + Trophy + Notebook
Juara 2 : Uang tunai Rp 15.000.000,- + Trophy + Notebook
Juara 3 : Uang tunai Rp 10.000.000,- + Trophy + Kamera
Juara Harapan 1, 2 dan 3 masing-masing Rp. 1.000.000,- + Sertifikat


Penyerahan Hadiah

- Dilaksanakan di Jakarta. Waktu akan diberitahukan kemudian.
- Apabila pemenang tidak hadir pada saat penyerahan hadiah, maka hadiah dikirimkan kepada alamat Pemenang di Indonesia.


Ketentuan Umum:

1. Peserta adalah warga negara Indonesia, yang berdomisili di dalam maupun di luar negeri;
2. Lomba dibuka untuk semua warga negara Indonesia tanpa pengecualian agama, usia, jenis kelamin, status sosial, latar belakang pendidikan, tempat domisili, profesi/keahlian, dan lain-lain; 3. Lomba dimulai dari tanggal pengumuman iklan yang ditayangkan di Kompas oleh Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) dan Harian Online KabarIndonesia (HOKI). Ditutup pada tanggal 31 Oktober 2008, pukul 23.59 WIB;
4. Hasil lomba menulis ini akan dinilai oleh Dewan Juri untuk dipilih 6 orang pemenang;
5. Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, serta tidak melayani tanya jawab;
6. Pengakuan Ketentuan Lomba: Dengan mengirimkan naskah tulisan untuk diikutsertakan pada lomba ini, maka peserta menyatakan diri tunduk kepada semua ketentuan tersebut di atas berikut sanksi-sanksinya;
7. Peserta yang mengirimkan naskah tulisan dengan nama orang lain akan dikenai sanksi diskualifikasi dan tidak bisa menjadi juara. Sanksi terhadap penyalahgunaan identitas, pemakaian identitas orang lain dan/atau pemalsuan identitas akan dijatuhkan ke peserta lomba menulis ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.


Ketentuan Khusus (Tulisan):

1. Tulisan asli perorangan bukan jiplakan, saduran atau terjemahan dan belum pernah dipublikasikan di media lain baik Offline maupun Online;
2. Tulisan berisi ulasan, opini, analisa kasus, dan/atau hasil penelitian, dan bersifat ilmiah dengan didukung oleh data-data dan referensi yang relevan;
3. Judul dan isi tulisan harus berkaitan dengan thema utama, yakni “Membangun Kepedulian terhadap Kelestarian Hutan”;
4. Panjang tulisan antara 1.500 hingga 2.500 kata (3-5 halaman A4);
5. Setiap peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya;
6. Tulisan harus mengikuti kaidah penulisan menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Ejaan yang Disempurnakan);
7. Para Peserta wajib terdaftar sebagai Penulis di Harian Online KabarIndonesia. Bagi yang belum terdaftar silahkan klik “Daftar Jadi Penulis”;
8. Tulisan dikirimkan melalui Harian Online KabarIndonensia pada Rubrik “Lingkungan Hidup”
9. Tiap tulisan yang dikirim dengan maksud mengikuti lomba menulis ini, agar dicantumkan tulisan: Lomba Tulis YPHL di awal artikel;
10. Hak cipta tulisan tetap pada penulis, tetapi hak publikasi/hak pakai ada pada Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) dan Harian Online KabarIndonesia, terhitung sejak tanggal 16 September 2008;
11. Kami juga memberikan kesempatan untuk mengirimkan hasil karya anda melalui Pos (Hardcopy) dengan menyertakan Softcopy dalam bentuk CD ke: PO BOX 8229/jkssb atau ke alamat yang tercantum dibawah ini:

Penyelenggara: Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL), Graha MIK Taman Perkantoran Kuningan, Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta 12920 Indonesia, Tel. 021-5794 1780, Fax 021-5794 1413, Email: redaksi@kabarindonesia.com, Homepage: http://www.indonesiarainforest.org/

Selayang Pandang tentang Lomba

Dalam rangka menyikapi kondisi real kerusakan hutan yang amat parah di negeri tercinta ini, Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) mengadakan sebuah program berbentuk lomba menulis dengan thema utama “Membangun Kepedulian terhadap Kelestarian Hutan”.

Lomba menulis kali ini diadakan untuk memperebutkan:
“Achmad Kalla Excellence Awards” sebagai seorang pengusaha yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup maupun pelestarian hutan. Tujuan utama dari lomba ini adalah untuk menginspirasi semua kalangan, baik akademisi, ekonom, politisi, birokrat, mahasiswa/siswa, pendidik, dan masyarakat umum, untuk sama-sama memikirkan cara-cara strategis bagi kelestarian lingkungan hidup dan kelestarian hutan itu sendiri demi kelangsungan kehidupan bagi umat dunia dan khususnya bagi perbaikan kehidupan rakyat Indonesia.

Tujuan pelaksanaan lomba menulis ini antara lain:

1. Mendorong setiap warga negara Indonesia untuk turut berpartisipasi aktif dalam memikirkan jalan keluar dari persoalan rusaknya ekologi dan lingkungan hidup, khususnya dalam mengatasi kerusakan hutan, pemanasan global dan perubahan iklim yang semua berawal dari kerusakan hutan sebagai paru-paru dunia;

2. Memberikan ruang bagi setiap warga untuk menuangkan dan mempresentasekan gagasan, ide, dan pemikiran-pemikiran inovatifnya berkenaan dengan usaha meningkatkan perbaikan lingkungan hidup Indonesia di mata internasional melalui media tulis-menulis;

3. Menjaring berbagai masukan dan usulan dari masyarakat luas tentang strategi yang efektif bagi pembangunan lingkungan hidup, baik dalam bentuk kepedulian bagi hutan dan lingkungan hidup, maupun program kongkrit yang dapat dilakukan ikut serta memperbaiki lingkungan hidup dunia.


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, antara lain:

1. Terbentuknya masyarakat Indonesia yang partisipatif-aktif dalam membangun kepedulian terhadap lingkungan, sumbangan pemikiran kritis-analitis bagi pencarian strategi-strategi jitu dalam mengatasi persoalan rusaknya hutan dan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati termasuk yang berkenaan dengan upaya mencegah Indonesia dituding sebagai biang kerok pemanasan global akibat rusaknya hutan di wilayah Republik Indonesia;

2. Terjaringnya berbagai masukan dan usulan program perbaikan hutan dan lingkungan hidup Indonesia dan strategi perbaikan lingkungan hidup yang terlanjur rusak yang dapat dijadikan referensi bagi pengambil kebijakan di bidang lingkungan hidup, serta pendidikan bagi warga sedini mungkin tentang kepedulian terhadap alam sekitar;

3. Turkumpulnya artikel-artikel atau tulisan tentang perbaikan kembali lingkungan hidup dan hutan serta pengembalian citra bangsa dari perusak hutan menjadi peduli hutan dan lingkungn hidup di mata dunia, demi mengembalikan kepercayaan internasional kepada Indonesia. Artikel yang dinilai berkualitas dan layak publikasi akan diterbitkan.

Penyelenggara: Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL), Graha MIK Taman Perkantoran Kuningan, Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta 12920 Indonesia, Tel. 021-5794 1780, Fax 021-5794 1413, Email: redaksi@kabarindonesia.com Website: http://www.indonesiarainforest.org

Kamis, 18 September 2008

Kiriman..kiriman...


Once you have opened this e-mail, there's no turning back. Below are true descriptions of zodiac signs. Read your sign, then forward it on, with your zodiac sign and label on the subject line. This is the real deal, try ignoring or changing it, and the first thing you'll notice is having a horrible day starting tomorrow morning - and it only gets worse from there.

PISCES - The Dreamer
Generous, kind, and thoughtful. Very creative and imaginative. May become secretive and vague. Sensitive. Don't like details Dreamy and unrealistic. Sympathetic and loving.. Kind. Unselfish. Good kisser. Beautiful.
8 years of bad luck if you do not forward.


hehe..ini salah satu potongan kiriman email dari lia, temenku yang rajin kirim segala sesuatu yang aneh-aneh, lucu ataupun yang romantis haha. Kadang menarik untuk dibuka disela-sela banyaknya kiriman email dari milis-milis yang kuikuti. Salah satunya yang ini, mungkin sudah sering menerima kiriman email atau sms yang berbau mengancam yang macam begini. Perintahnya pun jelas diakhir pesan biasanya.
8 years of bad luck if you do not forward. Gile aja ancamannya hehe..tapi email ini pun bernasib sama dengan puluhan email ataupun sms dengan genre yang sama...ya dibaca,disenyumin..dan udah! Soalnya sama sekali nggak percaya sama hal nada-nada mengancam yang beginian hehe..
Nah, kalo soal zodiak-zodiakan..hmm kebetulan kalo isinya bagus..ya bisa dijadikan energi postif toh..kalo lagi jelek bilang aja pada diri sendiri "wah kagak mungkin tuh hehehe" beres urusan!!!

Selasa, 16 September 2008

Huks..Kereta tuaku sudah butut


Menyesakkan!! begitulah rasa yang larut saat menyaksikan laga Milan di seconda giornata. Kalah lagi!!! ugghhh....
Dua kali kalah menyakitkan pada awal kompetisi, bukankah hasil yang tidak rasional untuk tim sekelas Milan?ma dai cosa e sucesso?apa yang terjadi to?
Pada laga awal di Stadion San Siro, Milan dipecundangi Bologna dengan skor 1-2. Lalu, pada pertandingan kedua saat bertandang ke stadion Luigi ferrari, markas Genoa..lagi-lagi il Rossonero dipaksa menelan pil pait dengan dipermalukan 2-0!!!
Gimana nggak nyebelin! mengawali musim ini dengan label "cuman masuk zona UEFA" harusnya target scudetto adalah mutlak..eh malahan melempem di laga-laga awal.
Belum "on"nya Ronaldinho yang baru didatangkan dari Barcelona, belum fitnya Ricky kaka dari cedera lututnya serta masih kagoknya permainan andriy shevcenko yang baru saja balik kandang ke markas San siro setelah menjalani dua musim buruknya bersama Chelsea ditengarai menambah kelabunya performa tim. Apakah julukan kereta tua bagi Milan memang benar adanya? Barisan pertahanan yang dikawal Paolo Maldini yang sudah uzur nampak begitu keropos. Alle Nesta masih dibekap cedera, dan iapun notabenenya sudah tidak muda lagi. Memang sebagian besar skuad Milan masih dihuni pemain-pemain berumur. Lini tengah yang dijendrali Pirlo, Seedorf dan lini depan dihuni Sheva, inzaghi..hmm Tuwir bo!! cibir para sahabat yang anti berat dengan Milan.
Memang ada amunisi muda seperti Mattheu flamini yang anyar didatangkan dari arsenal dan Alexancer pato yang masih kinyis kinyis (gorengan kali!!!) hehe...ma non e' basta! kagak cukup!
Vice president Adriano Galliani nampak muram dengan wajah berkerut-kerut meninggalkan lapangan pertandingan usai kekalahan menyesakkan melawan Genoa pastilah berpikir "ugghhh sia-sia jutaan euro digelontorkan untuk mendatangkan Ronaldinho, flamini, zambrota serta dana untuk memboyong lagi sheva ke san siro kalo hasilnya begini!
Ramuan Don carletto masih jauh dari menawan. Ia gagal meramu amunisi baru untuk segera berintegrasi dalam tim. Okelah normal saja bila dua kali pertandiangn masih dalam fase adaptasi, tapi kalo hasilnya adalah dua kali kekalahan yang tak pantas...tidak termaafkan bukan?
Pastilah dengan hasil pada awal kompetisi yang super buruk ini, posisi allenatore Carlo Ancelloti mulai goyah, bukan tidak mungkin Don carletto bakal dipecat!!! hmm entahlah...
Yang pasti Milan butuh ramuan yang lebih tokcer, dan yang sangan urgen adalah membeli pemain belakang yang fresh pada tranfer window Januari nanti.
ah, Milan..kereta tuaku yang sudah butut...semoga segera bereformasi biar jadi kereta express seperti eurostar biar lajunya wush...wushh...
Milan..siamo sempre stati dietro a te! we always stand behind you!

Rabu, 10 September 2008

Bobot-bibit-Bebet hehehehe..

Bobot-bibit-Bebet hehehehe..

Waduh, entah kenapa tiba-tiba tertarik untuk menulis topik ini. Mungkin akhir-akhir ini banyak para sahabat berkeluh kesah atau hanya sekedar berbagi resah mengenai hal ini. Yup, yang namanya di rentang umur yang secara sosial kultural sudah dianggap “wajib, kudu dan harus” segera menikah memang topik menemukan pasangan memang tidak bisa untuk dihindarkan. Jadi berbagai cerita mampir hampir tiap hari di telinga, dan lumayan ampuh untuk ikutan menyentil nyentil hati dan kepalaku yang masih saja kagak sadar umur argghhhh hehe,,,

-Yu, zaman sekr penulis itupun hampir sama lho sama Dokter!- curhat seorang sahabat dalam tulisan sms-nya. Ternyata masih ada kekhawatiran orang tua calon pengantinnya tentang profesi yang digelutinya kini. Zaman sekarang profesi bergengsi macam dokter,dll masih dianggap calon mantu yang mantap untuk menjamin kebahagiaan putri/putra tercinta..hmm

Ah..ternyata masih masalah klasik tentang kriteria calon mantu wakakak… ternyata falsafah jawa tentang kriteria bibit, bobot, bebet ini masih dijadikan gold standard juga toh…

Masih juga dipertimbangkan tentang bobot (kualifikasi kali ya istilah kerennya), Bibit (ni mungkin diliat keturunan alias keluarganya, tajir atow enggak kali! Hehe..eit salah..maksudnya ditelisik silsilah keturunannya, penyakit yang mungkin diidap salah seorang keluarganya), dan bebet ini lingukangan, keluarganya.

Ribet yak?Tapi toh tetek bengek ini masih melekat erat dalam masyarakat. Bukannya tidak ada toleransi sih, cuman kecenderungan ini masih menggejala. Yah, lumrah saja rasanya mengadakan fit and proper test terhadap pasangan yang akan menjadi teman mengarungi hidup bukan?

“ walah, masa nama saja harus diperhitungkan…ckckkk..” komentar salah satu teman..hahaha..yah, suka-suka orang..kriteria yang dipasangpun sesuka hati. Lha wong hati yang mau memilih, baru ntar kepala ikut urun rembug kira-kira masuk kriteria atow enggak hehehe.

Senin, 08 September 2008

Rumput Tetangga lebih Hijau...hehe..

Bu, emang rumput tetangga lebih hijau! komentar Riska, sahabatku yang baru saja diterima sebagai seorang jurnalis di sebuah penerbitan. Kyaaa..pengen!!! hhehehe..secara, aku pengen banget berkecimpung di dunia jurnalistik semenjak lama. Tapi jalan hidup mengarahkanku menjadi seorang pengajar di sebuah Perguruan tinggi negeri. "Bu, aku lebih suka ngajar!!" kilahnya lagi dalam chat beberapa saat lalu. " hehe..tukeran yuk!" begitu gurauku.
Yah..benar, dalam beberapa keadaan kita sering dihadapkan pada perasaan seperti itu. Normal? yup..asal dalam porsi yang pas. Bukankah harapan dan keinginan dalama porsi yang pas dan terkelola dengan baik adalah sumber energi yang menakjubkan?
Namun, terlalu mengharapkan terlalu tinggi dan tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah didapat, niscaya akan melahirkan sebuah kelelahan jiwa.
Kadang bertanya pada diri sendiri. Apakah sudah bisa mengendalikan harapan, obsesi, keinginan dengan baik? BELUM. Obsesi yang masih kadang meluap-luap, melesat-lesat entah kemana, jiwa yang masih berkobar tanpa sebuah keseimbangan internal hehe..belum...

Rabu, 20 Agustus 2008

Kangeeennnnnnnnn

Kangeen..beneran!!!
coba bisa minjem pintu ajaibnya Doraemon...pengen melongok Perugia dengan segala kehidupannya sehari aja!!!
Pengen mampir ke apartemenku di Centronya Perugia yang pas buka pintu selalu membersitkan rasa bangga plus seneng bikin orang-orang ngiri karena bisa nyewa apartemen di centro. Yup, di kanan kiri apartemenku dijajari dengan butik-butik ternama yang kadang-kadang kalo melirik harganya..uffhh absurd!!harganya bener-bener tidak rasional untukku.
Pengen ketemu i miei conquilini alias temen rumah, crist yang biasanya ikutan nimbrung pas makan malam, dengan kemauan sepenuh hati mencoba makan pake tangan, mengikutin kami hehe..ato megap-megap kepedesan gara-gara spaghetti yang kubuat memang mengikuti standard kepedesan Indonesia. Kangen Fra, ce' asli sisilia yang cantik plus eksotis ala italia selatan ini wuduhhh super bersih, rada-rada bawel soal yang remeh temeh tapi aslinya baek kok..(hi..selalu inget aku pernah make alat pembersih badannya buat sikat bersihin sepatuku wakakak..pasti dipikirannya bilang "dasar udik!!" hehehe).

Huuuuaa terlebih kangen lagi dengan sahabat-sahabatku sekelas dulu di universita per stranieri di Perugia yang selalu bareng. Ngobrolin apa saja saat jam pausa, walaupun kadang harus rada lama ngertinya karena bahasa itali kami masih sama-sama kacau. Trus jalan2 bareng, pergi ke luar kota saat akhir minggu, masak trus makan malem bareng..huaaa...yah, bener kata gama di buku ciao italia-nya "tutte le belle cose hanno una fine"-segala yg indah akan berakhir-. kini cuma paling bisa menyapa dan berbagi cerita lewat email. Mi mancano Tutti!!!!
Kangen juga dengan seseorang yang membuat sedikit otakku tidak lurus saat awal berada di Perugia hehehe..ti voglio bene sempre!! aspettero' in Giappone, si?
Mungkin atau tidak mungkin bukan lagi pertanyaan yang penting.
Huaaaa..kangen semuanya....kapan ya bisa ketemuan lagi?solo Dio chi sa!
Kangen widya, temen kamarku yang sering ngigau nggak jelas, yang awal-awalnya igauannya itu bikin serem. Trus kangen kebiasaannya yang selalu menyisir rambut dan ngaca dimanapun asal bayangan wajahnya keliatan hehe..dan, selalu ngabisin masakanku sampai penghabisan. Kangen Trully, temen kamarku yang dulu pas kita masih bertiga di apartemen kuno piazza Danti 21. Sekarang sudah mengembara lagi entah ke negri mana..heh..energinya memang selalu meluap-luap! eits..selalu inget kebiasaannya kalo malem.."gigiku gatel!!!" udah deh, kalo sudah begitu dia pasti memprovokasi kami untuk mengendap-endap ke dapur jam 1 malem untuk bikin sesuatu untuk di cemil hehehe..dasar trully!

- Memandang Perugia dari atas-

Kangen ngeliatin pemandangan eksotisnya Perugia yang membuatku nggak bosen jalan kaki naik turun entah berapa kilo meter sehari. Apalagi kalo harus belanja mingguan di Toddis yang lumyan menguras tenaga, dengan barang belanjaan yang penuh di tas punggung dan ditambah sekantong penuh di tangan plus jalan nanjak hufff..melelahkan! yup, kami selalu memilih belanja di Toddis karena harganya yang relatif lebih murah.
Kangen minum kopi kental yang dicampur susu..huaaahhhh..beneran, kangen banget! walaupun sudah membawa cofee maker yang kubeli di sana tapi belum sempat kucoba karena ternyata kompor gas di Indonesia memang punya design yang lain, jadi masih harus cari cara agar dasar coffee maker bisa nangkring di atas kompos gas (ribet yak..).


- ini gambar coffee maker di dapur apartemenku-

Kangen bikin spaghetti plus tuna, yang bikin widya nggak bosen-bosen makannya hehe. Makanan termurah yang bisa dibuat, daripada makan di luar yang pastinya akan menguras kantong. Paling-paling kalo bosen mampir ke Kebabnya Ali yang pasti bisa mengucap assalamualaikum- hufff komunitas muslim yang cuman segelintir di kota ini.
Semuanya, memang indah untuk dikenang. Tapi akan menghambat langkah bila aku tidak bisa berdamai dengan keadaan. Apapun, hidup adalah hari ini, mencoba menghargai kekinian dengan segala berkah yang diberiikanNya.
Tapi, aliran energi dari kalian semua..adalah sumber energi positif untukku dalam menjalani hari ini.

Selasa, 12 Agustus 2008

Review Buku : Ciao Italia


Review Buku

Judul Buku : Ciao Italia

Penulis : Gama Harjono

Penerbit : Gagas Media

Tebal : 285 halaman


Sejuta Pesona Negeri Pizza

Banyak orang yang mengenal Italia hanya dari beberapa sisi saja, pikiran mereka langsung menyebut misalnya Pizza, spaghetti atau sepakbola bila ditanya tentang Italia. Hmm..wajar saja, mengingat Italia begitu popular dan identik dengan hal-hal tersebut. Namun, tentu saja, Italia menyimpan pesona lain yang mampu membuat setiap orang jatuh cinta. Gama Harjono melalui buku “Ciao Italia”nya mencoba menyajikan kisah petualangannya selama satu tahun menjadi residen di Italia dengan menghadirkan wajah Italia dari berbagai sisi. Dalam buku ini, ia dengan bahasanya yang enak dibaca, sederhana dan diselipi pengetahuan dan fakta sejarah membawa pembacanya untuk menyelami petualangannya selama tinggal di Italia. Bagaimana awal adaptasinya dengan kehidupan Itali yang kadang membuat pembaca terkekeh, manggut-manggut atau terbelalak dengan kejutan-kejutan yang dituangkan dalam paragraf-paragrafnya. Kemudian cerita tentang kuliahnya di Universita’ per stranieri di perugia dan kisah kehidupan seorang residen di negri asing yang pasti dibumbui dengan banyak hal yang menarik misal pengalamannya berbagi apartemen dengan stranieri ataupun gli italiani, menjamin sebuah cerita yang bakal menyita perhatian kita. Pengalamannya bergaul dengan berbagai karakter manusia dari berbagai bangsa, dengan sesekali menyelipkan opini pribadinya tentu menarik untuk disimak sehingga pembaca mendapat gambaran jelas tentang bagaimana rasanya menjadi orang asing di negeri nun jauh bernama Italia dengan segala haru biru kisahnya.

Hal yang tidak bisa dilewatkan dari buku ini, tentu saja saat Gama membawa kita berjalan-jalan berkeling Italia, mulai dari kota-kota besar seperti Roma, Firenze, Venezia, Milan sampai pengalamannya menyusuri desa-desa tradisional Itali. Petualangannya dalam menyelami kehidupan sebuah tempat kadang ia lakukan dengan berjalan kaki sambil merasakan denyut nadi kehidupan kota tersebut, mencicipi cita rasa masakan lokal ataupun mengunjungi berbagai festival tradisionalnya. Jangan heran bila menemukan banyak istilah-istilah tentang berbagai jenis kopi (hmm..beneran, bagi pecandu kopi..Italia adalah surganya), pizza ataupun jenis masakan khas lain yang nampaknya mengundang air liur untuk dicicipi. Kemudian, pengalamannya berbenturan dengan berbagai budaya serta kisahnya mengikuti pesta-pesta pelajar di sana menarik untuk di simak, dan juga ulasan tentang sepakbola di Italia, walaupun tampaknya Gama tidak terlalu tertarik dengan permainan paling populer di dunia ini, hingga ia menyebut pelatih Italia saat merebut piala Dunia 2006 dengan Pippo?heh..nggak salah? Sepertinya Marcello Lippi telah berganti nama.

Gama juga menyisipkan sejarah dan budaya dari tempat yang dikunjunginya sehingga buku ini merupakan cerita yang lumayan berbobot. Istilahnya, kita belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan! Mengunjungi suatu tempat, bukanlah hanya mengagumi keindahannya, namun juga berusaha menyelami sejarah, peradaban serta budayanya. Itulah jawaban dari petualangan dalam sebuah usaha percarian sebuah pembelajaran hidup.

Hmm..jujur saja, setelah membaca buku ini, aku yang hanya tiga bulan mencelupkan kehidupan di Perugia, Italia merasa masih banyak tempat-tempat yang belum kukunjungi karena sepertinya setiap sudut Italia menawarkan pesonanya yang siap merebut hati siapa saja.

Saat pertama kali selesai membaca buku ini, hatiku langsung memilih bagian terakhir sebagai bagian dari buku ini yang paling berkesan. “all good things must come to an end, begitu label yang dikemukakan Gama. Ah, masa siy?awalnya agak ragu, karena di bagian lain menyuguhkan berbagai cerita pertualangan di berbagai kota-kota Italia yang begitu menarik. Namun setelah empat kali membacanya, hmm..ternyata hatiku tetap memilih bagian terakhir sebagai bagian yang paling menyentuh hati. Tentu saja bukan hanya karena setting critanya yang begitu mirip dengan pengalamanku saat akan meninggalkan Perugia akhir bulan Juni lalu. Gundah gulana dan sejuta perasaan yang bercampuk aduk saat harus meninggalkan Perugia dan Italia yang telah membekaskan berbagai kisah dalam hidup. Bagian terakhir itu menurutku merupakan intisari dari makna sebuah petualangan. Gama menuangkan perasaannya yang paling mendalam dengan begitu menyentuh hingga mampu menutup cerita petualangannya selama satu tahun di Italia dengan begitu apik. Menurutku, petualangan bukan hanya mengunjungi tempat-tempat indah dan menarik, tapi setelah ia menyelami kehidupan dan menemukan persahabatan di Italia, hatinya terpaut dengan begitu kuat. Hal inilah yang kadang terlupakan oleh para turis yang hanya mendatangi tempat wisata hanya untuk sekedar berfoto dan kemudian memamerkan pada kolega dan sahabat tempat-tempat yang mereka kunjungi. Sebuah petualangan memberikanmu jauh lebih banyak dan dalam dari itu. Tempat yang ada di hatimu bukanlah tempat yang paling indah atau menarik yang pernah engkau kunjungi, tapi tempat yang ada di hatimu adalah tempat yang selalu menghubungkanmu dengan sebuah tali tak terlihat, yang selalu menarikmu untuk kembali suatu saat. Gama menyiratkan betapa ia telah jatuh cinta dengan segala pesona Italia yang telah dicecapinya, dan hal ini tentu saja membawa pembaca untuk ikut merasakan getaran yang sama. ***

Diikutkan dalam sayembara menulis review buku "ciao Italia"terbitan gagas media
Nama : Siwi Pramatama Mars Wijayanti
Jl.Tawangsa 30 RT 01/RW IDesa kedungweru Kec Ayah.Kab. Kebumen. Jawa tengah

Kamis, 07 Agustus 2008

Pro-pilihan hidup

Mau punya pacar atau tidak...menikah secepatnya atau tidak..bekerja atau menjadi ibu rumah tangga? mengapa harus dipermasalahkan?
karena standar-standar sosial? kultur masyarakat? Beh.. jangan-jangan bahkan standar kesuksesan dan keberhasilan seseorang dalam hiduppun telah sadar atau tidak terlabel secara seragam dan telah dianggap umum.
Mengapa aku masih sering menjumpai orang-orang yang terlihat antipati terhadap pilihan hidup seseorang? dan menghakimi sebuah pilihan hidup yang tidak "umum" dalam masyarakat sebagai sesuatu yang aneh.
Menurutku, setiap individu mempunyai hak penuh atas dirinya sendiri, demikian pula pilihan-pilihan yang diambilnya. Egois? entahlah..tapi menurutku, asal masih berjalan di koridor yang tidak merugikan orang lain..it's fine!
Tapi, betapa masih seringnya menjumpai orang yang memandang dunia hanya dengan satu kacamata..kacamatanya sendiri!
Dan pastilah dunia di hadapannya adalah dunia satu sisi yang dilabel sesuai dengan kriteria dan pandangannya sendiri tanpa mau terbuka terhadap ribuan hal yang mungkin terjadi di muka bumi.
Sempit! pernah terpikir begitu menurutku..
Hati-hati dengan kotak di kepalamu!! cukup luaskah untuk menerima dan mengerti berbagai macam perbedaan pandangan?

Rabu, 06 Agustus 2008

il Carnivale di Venezia-Sebuah Hedonisme di Balik Topeng?

Carnival dan venezia seperti dua sisi mata uang yang lekat, membuat identitas venezia sebagai La Serenissima begitu lengkap. Panorama yang begitu memanjakan mata dan merebut hati semua orang hingga impian untuk berlabuh dan menghirup aroma serta merasakan geliat kehidupan venezia mungkin ada di hati setiap orang. Namun bila menengok kembali ke belakang Venezia penuh dengan sederet perjalanan panjang dengan berbagai pembatasan. Hal ini tergambar seperti yang dikatakan Montesquieu pada abad ke-18, seorang filosofer politik prancis yang mengatakan “ My eyes are very pleased by Venice; my heart and mind are not”. Carnival di Venezia pertama kali dikenal pada tahun 1268, namun pemerintah membatasi perkara-perkara termasuk pembatasan memakai maschera selama beberapa periode tahun lamanya terutama pada sekitar 1930an saat Mussolini melarangnya. Sampai pada akhirnya pada 1979, para maschereri dan penduduk Venezia menghidupkan kembali tradisi ini dan memakai topeng pada saat carnival dan acara-acara tertentu.

Melihat sekilas dari segi etimologi, carnivale berarti “farewell to meat”, berasal dari bahasa latin “carnem lavare”, dimana merupakan kesempatan terakhir untuk menikmati daging sebelum Ash Wednesday. Carnival dimulai pada 2 Februari dan berakhir pada Shrove Tuesday (Fat Tuesday atau Martedi Grasso), sehari sebelum Ash Wednesday. Karakteristik utama dari il carnivale di venezia adalah topeng (maschera), dimana pada peserta carnival menikmati benar membawakan peran di balik topeng dan kostum yang dikenakan. Tak ada lagi status sosial, gender, identitas personal serta batas-batas aturan saat seseorang bersembunyi di balik topeng dan menyatu dengan ilusi karakter yang dimainkannya. Yang ada hanya kebebasan berekspresi, menikmati suatu kegembiraan tak terbatas dilengkapi dengan pertunjukan penuh pesona, pagelaran musik, tairan-tairan yang menghanyutkan gelora manusia sampai pada titik puncak. Selama carnival, St Mark square menjadi pusat selebrasi, dimana tempat dengan ballroom nan luas ini menjadi “World’s greatest dinning room”, disinari kerlip-kerlip sinar yang memantul pada air dan kanal-kanal membuat pesona carnival selalu dinantikan oleh penduduk venezia dan tak terkecuali para peloncong yang tersihir magnet il Carnivale di venezia.

Berbagai karakter dengan kostum mewah ataupun terkadang aneh berlalu lalang memadati carnival, sehingga nampak bagaikan teater kehidupan yang begitu menawan. Maschera yang dibuat dengan tehnik papier-mache itu menyembunyikan segala identitas pemakainya dan memberikan kebebasan tak terbatas. Mereka bisa menjadi apa saja, kadang menjadi karakter Commedia dell’arte seperti Harlequin, Pierrot, Arlecchino atau Pulcinella....apa saja..membiarkan imaginasi menguasai pangkal rasa. Sebuah puisi berjudul “Le Tredici Maschere” tentang karakter Commedia dell’arte dalam carnival ditulis apik oleh A. Cuman Pertile. Maschereri menyediakan berbagai jenis maschera seperti the bauta, moreta, gnaga ataupun pantalone serta banyak jenis lainnya yang menawarkan fantasi pada para pemakainya.

Penyamaran di balik topeng, peran penuh imaginasi dilengkapi dengan berbagai hiburan yang mengangkat kesenangan dan kebebasan sebagai pemenang. Inikah hedonisme ala venezia?. Di balik topeng-topeng itu... akankah peran sanggup menepikan sejenak beban hidup? entahlah. Pastinya pesona il Carnivale di Venezia telah merebut hati setiap orang, membuatkan impian pada pada para pelancong di seberang lautan yang menyimpan kuat keinginan bahwa suatu saat..mempunyai kesempatan menikmati ilusi dan fantasi nan apik il Carnivale di Venezia di La Serrenissima.

Buon Carnivale a Tutti!!!
Jogyakarta, 15 Ottobre'06

(terpilih jadi artikel terbaik kelas Italiano I 2006/2007 ^_^)

Yuk segarkan jiwa!!

Awal bulan agustus, alarm cadangan energiku seperti telah memperingatkanku untuk segera mengisi ulang agar tidak defisit. Defisit energi kehidupan, karena belum juga kutemukan komunitas baru tempatku mencerahkan otak. Sementara lingkungan kerja baru dengan auranya yang tidak sehat, iklim kerja yang tidak kondusif telah menguras cadangan energiku. Maka kuputuskan untuk menghabiskan akhir minggu ini untuk jalan-jalan ke jogya sekaligus bertemu kembali dengan sahabat-sahabat. Yah, idealnya manusia dengan pembelajaran ke dalam diri yang telah jauh melangkah, mampu menangguk energi-energi yang bersumber dari dalam. Tapi, namanya saja masih terus dalam tahap pembelajaran, mengais energi dari luar tetap menjadi pilihan dalam mere-charge kembali energi kehidupan yang hampir defisit. Dan bertemu dengan komunitas lingkaran dalam kehidupanku selama ini merupakan langkah yang manjur untuk kembali menyegarkan kehidupan. Sahabat adalah hadiah terbaik untuk diri sendiri.

Hmm..manusia kadang lupa untuk menyempatkan diri untuk menyegarkan kembali kondisi jiwa. Banyak yang tidak lupa mencukupi kebutuhan ragawi , namun kadang lupa untuk meluangkan waktu sejenak guna membangun dan menyegarkan kembali jiwa. Muka yang tak sadar lebih sering berkerut daripada tersenyum, langkah yang tak sadar gontai seiring rutinitas yang menyita sebagian energi kehidupan. Belum lagi pikiran yang tidak sefrekuensi dengan kekinian, bolak balik ke masa lalu dan masa depan. Maka, refreshing di akhir minggu ini layak kuhadiahkan bagi jiwaku yang seperti telah lelah.

Benar saja, senyum, canda, tawa yang tersebar dimana-mana bukan hanya saja membuatku gembira, tapi juga jiwa-jiwaku kembali segar terisi. Ngobrol kesana kemari, crita pengalamanku mencelupkan kehidupan selama tiga bulan di Italia, mendengarkan serunya petualangan mba anik di borneo, dan berceloteh sekedar berbagi cerita. Bertemu lagi dengan widya, teman seperjuanganku di Perugia dan kembali berbagi kisah serta kadang mengenang pengalaman kami yang menakjubkan selama di Itali, menikmati es krim coklat (kyaa..kangen sama gelato-nya Perugia) sambil menerawang pemandangan Jogya dari lantai empat Ambarukmo Plaza.

Manusia, ternyata mempunyai kebutuhan untuk berada dalam suatu komunitas, berbagi hidup, saling mengisi dan mewarnai. Sentuhan-sentuhan jiwa dalam bentuk saling mewarnai hidup merupakan obat mujarab untuk menyingkirkan kelesuan hidup. Yah, jiwa yang selalu sehat, segar dan terisi bukankah akan memancarkan energi kehidupan yang positif. Belumlah rasanya diri yang masih terus belajar ini mampu untuk memancarkan getaran energi positif bagi sekeliling, namun paling tidak dengan menjaga energi kehidupan diri sendiri yang senantiasa dalam keadaan stabil rasanya sudah cukup lumayan.

Pulang dari kota penuh kenangan itu dengan bejana yang hampir penuh lagi, siap kembali dengan rutinitas dan realitas hidup. Yup, jiwa dalam diri manusia harusnya tidak boleh dianaktirikan, pemenuhan kebutuhan jiwa dan raga haruslah sama seimbangnya untuk mencapai suatu keseimbangan personal.

Sudahkah meluangkan waktu untuk menyegarkan jiwa-jiwamu?

K- 3 Agosto ’08 20.30