Selasa, 16 Januari 2018

Sekelumit Cerita Pembuatan Visa UK




Coba saja yaa..kalau ke UK nggak usah pakai visa, mungkin agenda balik ke Glasgow akan terasa lebih mudah. Saya baru bisa balik lagi ke Glasgow September Tahun 2017 lalu setelah hampir dua tahun pulang ke Indonesia..salah satu kendalanya ya visa UK!
Untuk mendapat visa UK memang terkenal cukup susah, beberapa kali mendengar cerita teman yang aplikasi visa UK ditolak. Apalagi usai brexit, sepertinya UK lebih membatasi dan memperketat orang-orang yang masuk UK. Nah, salah satu pertimbangan untuk apply visa UK yakni tabungan..ini sih yang membuat saya harus menunggu cukup lama untuk akhirnya mewujudkan keinginan saya untuk balik ke Glasgow lagi. Kalau ada sponsor, atau ada yang menanggung untuk pembiayaannya sih saya kira akan relatif mulus tuh, tapi kalau bermodal kantong sendiri. Ya berapa banyaknya tabungan di rekening harus dipertimbangan.
Oke, saya ingin berbagi sedikit tentang proses pembuatan visa UK ya, karena memang lumayan “melelahkan” prosesnya. Tapi demi daratan yang selalu bikin rindu itu, perjuangan memang harus dimaksimalkan ehehe..
1. Daftar dan isi aplikasi pengajuan online visa UK
    Kamu harus mengajukan aplikasi permohonan visa UK secara online di website : https://www.gov.uk/apply-uk-visa. Di situ, kamu akan mendapat informasi jenis visa apa yang seharusnya kamu apply, biayanya berapa dan dokumen apa yang dibutuhkan. Pertama, kamu harus bikin akun dulu sebelum bisa masuk, dan mengisi aplikasinya. Kemudian kamu memilih jenis visa apa yang kamu apply (visa study, standar visa dll). Jangan sampai salah pilih tipe-nya. Dulu Tahun 2011 saya apply untuk Tier 4 General Student Visa, sedangkan untuk September lalu saya apply untuk Visit Business (academic) 6 months karena saya ke sana untuk menghadiri konferensi. Pastikan tipe visa yang kamu apply tepat yaa..
Nah kemudian, isilah bagian per bagian dari aplikasi online ini. Cukup ribet sih, karena informasi yang harus diisikan sangat detail. 
-          Pasport and travel information
-          Personal details and travel history
-          Family details
-          Employment and income
-           Family and friends in UK
-           Medical treatments
-           Academic details
-           Additional informations
Ada 8 bagian yang harus diisi dengan cermat. Kemungkinan untuk setiap tipe visa ada beberapa bagian yang berbeda, tergantung dari tujuan visanya. Misalnya karena saya visa visit bussiness (academic) ya ada bagian akademiknya. Kalau untuk visa turis ya mungkin nggak ada. Yang jelas, isi bagian bagian sesuai dengan yang ada di sistem dengan benar. Soalnya akan dicheck dengan dokumen yang nanti akan kita serahkan. Setelah lengkap, kemudian cetak dan tanda tangani dokumen tersebut. Jangan lupa juga untuk booking tanggal kapan mau menyerahkan dokumen permohonan visa ke VFS Global. Karena kita nggak bisa asal datang, harus terjadwal waktunya.

2. Bayar dan Datang ke VFS Global untuk penyerahan dokumen
            Setelah selesai mengisi secara online, ada opsi pembayaran untuk pengajuan visa. Biayanya juga berbeda-beda, silahkan cek di website untuk tahu berapa yang harus kami bayar untuk aplikasi visa yang akan kamu ajukan. Kemarin untuk visa saya, harus bayar 120 USD. Iyes, visa UK memang mahal! Untuk hanya untuk visit 6 bulan aja lho..yang tergolong biayanya lebih rendah dibanding yang lain. Untuk visa studi saya yang dulu 3 tahunan kayaknya dulu hampir 5 jutaan. UK oh UK..rindu sih..tapi mahal !heheh
Pembayarannya menggunakan kartu kredit visa atau master card..ataupun kartu debit. Setelah bayar, nanti kamu akan terima email konfirmasi.
Ada juga layanan prioritas, kalau misal mendesak waktu applynya bisa sekitar 2-3 hari jadi. Biayanya Rp 3.496.000*(GBP184) untuk yang non settlement-yang nggak tinggal tetap. Sedangkan untuk yang visa settlement sekitar 10 jutaan biaya tambahan...itu uang semua? Waks. Mending jauh-jauh hari apply visa dan pakai layanan standar. Untuk proses visa saya kemarin, hanya sekitar 2 minggu sudah jadi kok.
Setelah bayar, kemudian datang ke VFS Global sesuai janji bookingnya. Memang pengajuan visa UK nggak ke Kedutaan Inggris, tapi ke VFS. Kemarin saya apply ke VFS jakarta, alamatnya di :
Kuningan City Mall, 2nd Floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 – Setiabudi, Kuningan, Jakarta - 12940, Indonesia.
Jadi kayak di Mall gitu, tapi di lantai atas ada kantor-kantornya, nah VFS itu salah satunya. Kantornya ketat pakai banget, cenderung agak bikin keki sih. Hanya boleh masuk 5 menit sebelum janjian, jadi sebelum waktu janjian teng..kamu hanya bisa tenguk tenguk nunggu di luar. Trus barang barang juga diperiksa, dan ada beberapa barang yang nggak boleh dibawa masuk termasuk laptop dan kamera. Karena dulu saya ke Jakarta sekalian jalan-jalan plus nengok sahabat yang di Jakarta, jadinya ya bawaannya segambreng. Sebenarnya ada sih penitipan barang, tapi pas itu belum ada penjaganya. Jadi waktu itu, saya nitip laptop dan kamera ke orang yang baru saya kenal-pas ngobrol sembari sama sama nunggu jadwal penyerahan dokumen. 
Untuk penyerahan dokumen relatif cepat, daaaan nggak diteliti lho sama si petugasnya. Artinya, nggak akan ada tuh dibilang...” Mbak, dokumen ini kok nggak ada ya? Bla blaa...jadi hanya berdasarkan dokumen yang kita serahkan itulah nantinya keputusan ditolak atau diterimanya pengajuan visa kita diambil.
Setelah itu pengambilan biometric dan foto di ruangan tersendiri, dan waktu saya sih nggak ada wawancara. Udah done! Nggak ada 20 menit di dalam.
Dokumen-dokumen apa saja yang harus dibawa? Ada nih infonya lengkap di sini.

Beberapa tips untuk pengurusan dokumen nih :


    Jangan lupa semua dokumen pendukung ditranslate dengan penerjemah tersumpah

   -   Print tiket pesawat  yang akan digunakan
  -    Surat undangan (invitation letter) karena saya kemarin ke sana untuk menghadiri konferensi
  -   Untuk akomodasi bila short stay seperti saya kemarin, jangan lupa menyertakan bukti akomodasi. Kalau menginap di hotel, jangan lupa bukti pemesanannya. Kemarin saya menginap di rumah teman saya, mbak isnia. Kemudian saya meminta surat keterangan, copy paspor dan visa-ya mbak isnia. Contoh surat keterangannya bisa dilihat di sini.

  -   Kemudian yang penting lagi yakni dokumen bukti bahwa kamu punya keuangan yang cukup untuk membiayai selama stay di UK. Yang sering dipertanyakan adalah minimal tabungan berapa sih untuk bisa diapprove? karena nggak ada info resminya di website.
      Nah saya pun banyak menggali informasi mengenai ini ke teman teman yang pernah mengajukan ataupun baca-baca di blog orang. Informasinya bervariasi, namun simpulan saya sih berapa tabungan minimal yang harus dibuktikan itu biaya hidup minimal yang cukup untuk membiayai berapa kama kamu tinggal. Misalnya, kemarin saya di sana sekitar 14 hari, ya minimal 100x14=1400 GBP = 22.400.000. Itu minimalnya menurut saya, dan semakin besar tabungan semakin baik kesempatannya untuk bisa lolos. Dan jumlah minimal itu harus ada di tabungan minimal selama 3 bulan.  Nah ini yang agak berat untuk kantong pas pasan model saya :D
     Untuk buktinya, kamu bisa minta surat referensi bank dan rekening korannya selama 3 bulan. Cukup datang ke bank kamu, lalu mengisi permohonan tersebut, untuk prosesnya 2 hari jadi (ini tergantung bank masing masing). Kemudian karena saya pegawai, saya juga minta surat keterangan gaji dari keuangan, dan surat ijin dari atasan. Contoh surat ijin atasan saya, seperti saya cantumkan pada gambar di bawah ini



3. Pengambilan dokumen



Nah, setelah diproses sekitar 2 minggu, kita akan dikirimi email bahwa dokumen sudah bisa diambil di VFS. Atau kalau kamu memilih untuk dikirimkan, dokumen akan dikirimkan ke alamat kamu (bayar biaya kirim pada saat memasukkan dokumen). Saat itu saya memilih ambil langsung sih, walaupun harus bolak balik ke Jakarta. Soalnya deg degaaaaan diterima atau tidak. Jangan lupa ada jadwal pengambilan pasport untu individual yakni Senin-Jumat jam 3-5 sore. Saya hampir salah pesen jadwal kereta sebelum baca jadwal ini, pikirnya bisa diambil sembarang waktu.


Segala kerempongan ngurus ngurus dokumen terbayar sudah ketika melihat stempel visa UK
terpampang di paspor saya. Hai Glasgow, saya datang..



Beberapa link yang mungkin berguna : 
1. https://www.vfsglobal.co.uk/indonesia/Bahasa/how_to_apply.html
2. https://www.gov.uk/government/publications/apply-for-a-uk-visa-in-indonesia/mengajukan-permohonan-visa-inggris-di-indonesia-proses-permohonan
3. https://www.vfsglobal.co.uk/indonesia/applicationcentre.html


Minggu, 31 Desember 2017

Oban, Juaranya Seafood dan Coklat Panas




Pemandangan di luar jendela kereta yang membawa kami dari Glasgow menuju Oban sungguh memanjakan mata. Ladang gandum, deretan loch (danau) dan kawanan domba-domba yang sibuk merumput merupakan pemandangan khas Skotlandia. Setelah hampir 2 tahun kembali ke Indonesia, kesempatan kembali ke Skotlandia merupakan perjalanan yang istimewa. Rasanya kembali “pulang". Pulang pada kehidupan yang pernah dijalani selama kurang lebih 4 tahun saat menempuh kuliah di Glasgow.

Dan sayangnya, walaupun dulu telah sekitar 4 tahun di Skotlandia, tapi saya belum sempat mengunjungi Oban, sebuah kota pelabuhan yang katanya terkenal dengan seafoodnya! nyum. Makanya begitu kembali lagi ke Skotlandia, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengunjungi Oban. Kota ini merupakan kota pelabuhan di daerah Skotlandia barat. Perjalanan dari Glasgow ke Oban menempuh waktu sekitar 3 jam-an dari Glasgow Queen Street. Acara jalan-jalan di Scotland itu bukan hanya saat di destinasinya saja, tapi juga di perjalanannya. Sukaaa banget mandang mandang ke luar jendela. Pemandangan yang selalu bikin kangen. Maka perjalanan kali ini, benar-benar menikmati setiap sisinya, seperti merekam kembali kenangan demi kenangan. 

Kali ini saya ke Oban bersama dua sahabat, Mbak Nia dan Mbak Arie Restu, dua-duanya mahasiswa PhD di Glasgow. Mereka sudah beberapa kali ke Oban lho, tapi ketika diajakin ke Oban mau-mau saja. Makanya saya penasaran abis dengan Oban. Ada apanya kok orang-orang nggak cuma sekali pergi ke sana. Karena biasanya walaupun tempatnya indah, orang cenderung untuk mengunjungi lokasi wisata 1 kali saja. Lha ini, bisa sampai beberapa kali..pasti ada apa apanya inih ehehe.

Seafood! Yes, ini dia kata kuncinya..Begitu kereta sampai di Oban Station, kami langsung menuju ke pinggir pantai dimana terdapat kedai-kedai bertenda yang menawarkan kelezatan seafood.
            “Biasanya kita makan di sini nih, seafoodnya fresh..” kata Mbak Nia. Saya sih ikut saja hehe, percaya saja yang sudah beberapa kali ke sini.
Kami memesan grand platter untuk kami bertiga. Iya, kalian bisa memesan beberapa tipe tergantung untuk berapa orang ataupun tergantung menu yang kalian suka. Dan ketika datang pesanan kami, wuaaa...perut yang keroncongan, sepiring grand platter seafood dan sepoi-sepoi angin pantai di awal musim gugur sungguh kombinasi yang sempurna.






Dan memang yang dibilang temen temen yang sebelumnya ke Oban benar adanya. Seafoodnya juara banget! Fresh, dimasak dengan direbus bersama bumbu minimalis yang justru membuat rasa seafoodnya lebih terasa. Mereka memasaknya di tempat, jadi kami bisa melihat proses memasaknya langsung. Dan ada papan yang menunjukkan tempat cuci tangan yang menarik perhatian kami, karena terdiri dari tulisan dari berbagai bahasa, termasuk kata "tempat cuci tangan" di situ hehe..




Setelah setelah menandaskan seporsi grand platter seafood untuk bertiga, kami mulai berjalan-jalan menyusuri kota pelabuhan tersebut. Kotanya nyaman untuk dijejalah dengan jalan kaki, dengan sesekali angin musim gugur mulai menyapa kami. Impresi saya ketika mulai menjelajah kota, langsung terasa hawa santai dan rileks banget kotanya. Tipikal kota pelabuhan yang tenang, cocok untuk berleha-leha, santai bersama orang-orang tercinta. Lihatlah landscape Oban dari bawah, dimana terlihat McCaig Tower di puncaknya.



Kami memutuskan untuk menurunkan seafood di perut dengan mendaki ke atas McCaig tower, untuk bisa melihat pemandangan kota Oban dari atas. Lumayan sih mendakinya, tapi masih ringan kok level mendakinya. Dari bawah sampai atas mungkin sekitar 20 menit. Waktunya tergantung berapa lama kamu berhenti untuk foto-foto hahah. Soalnya banyak spot yang bagus untuk foto-foto, seperti di depan Mc Caig tower. 
Bangunan ini mirip colloseum-nya Italia, terletak di atas bukit-nya Oban. Nama-nya diambil dari nama si arsiteknya, John Stuart McCaig yang membantun monumen ini pada tahun 1897. Rencananya McCaig akan membuat bangunan itu sebagai monumen keluarga, dengan rancangan berdasarkan Colloseum di Roma, karena ia pengagum arsitektur Romawi dan Yunani. Di bagian tengahnya, direncanakan akan dibangun museum dengan patung dirinya dan keluarganya, namun begitu ia meninggal, pembangunan dihentikan sehingga sampai sekarang monumen itu hanya selesai bagian luarnya saja.



Karena kamera saya tuh kamera lensa fix yang kelemahannya nggak bisa nangkep objek yang wide, saya ambilkan foto bersumber dari visit scotland ya untuk melihat seluruh cangkang luar bangunannya. Tuuh, keren kan. Wajib banget deh untuk mendaki ke atas McCaig Tower kalau kalian berkesempatan menyambangi Oban.



Dan dari McCaig tower, kita bisa melihat pemandangan Oban dari atas. Perpaduan perbukitan menghijau, bangunan bangunan kota, kapal yang berlayar dan laut. Ada kursi kayu yang disediakan di sana, yang bisa dimanfaatkan untuk berlama-lama memandangi pemandangan cantik di depan mata. Siapa yang tidak betah berlama-lama menikmati pemandangan surgawi seperti ini. Dengan angin yang menerpa, sungguh menghilangkan lelah karena sempat mendaki menuju tempat ini. 





Selain bersantai menyusuri kotanya, nyari souvenir, kami pun mampir ke toko coklat paling terkenal se Oban yakni Oban chocolate co. Toko coklat yang didirikan orang sepasang suami istri Helen dan Stewart Mackechnie pada tahun 2002 ini bahkan masuk dalam ten best chocolate shop in Europe! Humm, pantas banget dicoba kan.
Saya mencoba segelas coklat hazelnut yang memang rasanya mantaaaaap banget. Mbak Nia dan Mbak Arie menambahkan menu dengan waffles yang rasanya juga juara. Lokasinya menghadap laut, dengan sofa yang nyaman. Jadi yaaa..memang tempatnya cocok banget untuk bersantai, minum coklat, ngobrol, memandang laut. Bahkan saya sempat terlelap beberapa saat saking nyamannya. Duuuh memang sih, ini cukup menjawab rasa penasaran saya kenapa orang-orang berkali kali ke Oban. 

Coklat hazelnut dan waffles!


Eh eh, upload ah foto bareng teman seperjalanan saya, Mbak Nia dan Mbak Arie..yang membuat perjalanan ke Oban ini menjadi seru dan menyenangkan..




Rasanya sih pantas kalau saya bilang, kalau mampir ke Scotland, jangan lupa mengunjungi Oban! Rasakan atmosfernya yang tenang, santai, cocok untuk menghilangkan penat dan menyegarkan kembali hidup yang terkadang jenuh penuh rutinitas. Sebenarnya masih banyak si foto-foto menawan lainnya, tapi daripada kalian tambah jatuh cinta, pergilah suatu saat ke sana! 
***