Senin, 17 November 2008
Jumat, 14 November 2008
Hayuk lestarikan Batik Banyumasan
Bila berkunjung ke Pasar Beringharjo, Yogyakarta atau Mirota Batik yang terletak di depannya, pastilah yang terlintas adalah Batik. Yup, Batik Yogyakarta, atau batik Pekalongan yang terkenal. Tapi sudah pernah mendengar batik Banyumas? Ah, jangan-jangan kamu juga baru pernah mendengar ada kota yang bernama Banyumas. Kota Banyumas terletak di bagian Barat daya, termasuk di propinsi Jawa tengah Dan taukah kamu kalo ternyata kota inipun menyimpan warisan budaya adiluhung dengan motif batik khas Banyumasnya?.
Akupun yang tinggal di Kabupaten Banyumas baru tau kalo ada sebuah sentra industri batik Banyumas. Beberapa bulan lalu, seorang teman dosen menunjukkan lokasinya seusai tugas kantor di RSU Banyumas. Dan kemaren kamis, menemani seorang sahabat yang ingin mencari batik untuk seserahan, akupun memboncengnya untuk menuju ke sentra batik banyumas tersebut.
Terletak tidak jauh dari jalan utama tepatnya di L. Mruyung No 46, Banyumas. Jawa Tengah, industri batik tersebut tampak dari luar berupa rumah jawa yang lumayan besar. Tapi bila masuk ke dalam ternyata, rumah tersebut mempunyai showroom batik-batik yang diproduksinya di bagian kiri, sementara ruang produksi di sbelah kanan. Sentra batik tersebut bernama Batik Hadi Prijanto. Pengunjung bisa langsung memilih batik-batik dengan dilayani si mba-mba yang berpakaian batik pula. Di sana tersedia batik dalam berbagai motif, baik kain yang masih lembaran, ataupun pakaian jadi dari bahan batik, tergantung selera dan kebutuhan. Hmm..bagi penggemar batik, kamu pasti akan bingung memilih batik-batiknya yang bervariasi. Batik sekarang memang telah berkembang dari pakaian tradisional yang dianggap kuno menjadi pakaian kasual yang bisa dipakai sehari-hari. Hal ini tentu saja tidak lepas dari motif batik yang tidak lagi harus ikut ”pakem”yang berat, dan warnanya yang lebih bervariasi. Ditambah lagi model pakaian dari batik yang sekarang ini sangat kreatif hingga muda mudipun dengan antusiasnya mengenakan batik untuk pergi ke kampus ataupun pergi jalan-jalan. Hal ini tentu saja menggairahkan indutri batik, dan membanggakan Indonesia sebagai negara yang khas dengan batik-nya (walaupun di klaim oleh malaysiaL).
Bahan batik Banyumas antara lain: mori sen, dobi, sutera, paris.
Batik Banyumas dibedakan dari cara pembuatannya ada dua yaitu batik cap dan batik tulis. Batik cap bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari sementara batik tulis bisa 3 sampai 6 bulan, sehingga harganyapun jauh berbeda, batik cap berkisar puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah, sedangkan batik tulis dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Setelah asyik memilih, akhirnya temanku membeli 2 lembar kain batik banyumas yang satu lembarnya berhanga Rp. 110.000 hmm mahal? Ini batik tulis, bukan batik cetak! Jadi kain batik dibuat oleh pengrajin dengan tangan. Proses pembuatannya dapat kita lihat di ruang produksi yang terletak di sebelah kanan showroom. Disitu sekitar 50an pegawai asyik membatik dengan tekunnya. Pembatik tulis itu kebanyakan perempuan, tapi disitu juga memperkerjakan laki-laki untuk proses pencelupan dan penjemuran. Di dekat showroompun sengaja ada si mba yang tengah membatik untuk memperlihatkan pada pengunjung proses pewarnaannya yang dilakukan sedikit demi sedikit dengan kuas. Nah, si mba-nya mau dipotret pas kuminta ijin untuk mengambil gambarnya.
- - si mbanya lagi asyik mewarnai-
Nah, daripada cuman menemani milih-milih, akupun tergoda untuk membeli 1 buah pakaian jadi dari batik,hmm luamayanlah. Dengan menenteng hasil perburuan kami, segera kami meninggalkan tempat menilik mendung yang sudah menggelantung di langit. Benar saja, tak berselang lama, saat memacu motor dalam perjalanan pulang.hufffff..hujan turun dengan lebatnya...brrrrrr.
Kamis, 13 November 2008
Memaafkan Diri Sendiri
Halah ngomong aja sih gampang, kalo merasakannya sendiri pasti nggak segampang itu! mungkin hal itu ada di benak kamu sekarang..
Selasa, 11 November 2008
Gaya Nulisku Berubah?
Mungkin benar apa yang dikatakannya, akupun merasa sekarang ini tulisanku cenderung lebih lugas, jelas, nggak banjir lagi dengan kiasan dan metafor yang kadang membuat tulisanku jadi berat. Yang jelas aku merasa kehilangan "romantisme, rayuan gombal dan kata-kata melangit yang dulu membanjiri tulisan-tulisanku hingga kadang lebih cenderung terlihat norak daripada romantis"ehehe..benar, entahlah..aku dulu begitu sibuk dengan diksi cantik pada barisnya, tapi kosong pada esensi. Sepertinya kata-kata metafor yang melangit itu menutupi apa esensi sebenarnya dari tulisanku itu (eleeh emangnya sekarang sarat esensi????)
Walaupun bari-baru ini aku menang sayembara surat cinta yang diselenggarakan gagasmedia dan sebentar lagi akan dibukukan, tapi jujur saja..aku menganggap 2 karyaku yang menang itu tidak seromantis biasanya surat cinta. Atau mungkin, aku telah mengejawantahkan romantisme dalam sisi yang berbeda. ..cieh..cieh. Tidak lagi melulu kata-kata dengan diksi yang diatur rapi jali, tapi lebih menekannya pada kesederhanaan penuturan?hingga para juripun terhanyut pada haru biru kisahku ehehe..
Halah entahlah, aku juga bingung..
Pun saat mantan Pimredku yang kini asyikberkecimpung di dunia penulisan berkomentar "yu, gaya bertuturmu sudah khas, enak dibaca bla..blaa...." komentar beliau ini plus pujian yang entah memang benar adanya atau sekedar untuk membuatku senang hehehe..tentu saja membuatku terus bersemangat untuk menulis.
Style menulis, apa yang ditulis, dari sisi mana si penulis melihat suatu hal yang ditulisnya, berkembang dan berubah mengikuti jiwa penulis yang terus bertumbuh, itu menurutku. Tapi tentu saja rumus praktis menulis dengan "yang penting nulis..nulis..dan terus nulis!!!" memang benar adanya, semakin sering menulis, otak dengan pena, ataupun dengan tuts keyboard nampaknya semakin bersinergi dan menghasilkan tulisan yang paling tidak menyenangkan dan memuaskan diri sendiri saat membacanya.
Thanks..buat yang telah memberi apresiasi pada tulisanku ^_^.
Senin, 10 November 2008
Cuaca mendung..hati nggak boleh ikut mendung
Padahal sih..nggak boleh begitu. Kok cuaca bisa mempengaruhi suasana hati?jadi mellow-mellow gimana..atau jadi kadang kurang bersemangat dan nggak konsentrasi (kayak iklan pocari sweat itu tuh). Padahal misalnya hujan pun hanya butuh payung untuk kembali beraktivitas bukan??? Nah..tanyakanlah pada diri anda kenapa cuaca mempengaruhi suasana hati? aneh kan... Tapi anehnya juga aku juga sering terkena sindrom itu ehehe...
Yah, kadang hujan yang biasanya terjadwal menjelang jam 2 siang, membuat aktivitas otomatis di luar terhenti setelah Purwokerto diguyur hujan. Parahnya lagi hujan yang pada awalnya mengguyur deras..kemudian berubah menjadi gerimis rintis, dan ini yang biasanya berkepanjangan sampai malam. Makanya nampaknya lebih enak berkelubut selimut, atau leyeh-leyeh sambil baca-baca buku sambil minum kopi di kamar kos?ehehe..
Hujan! kadang asyik menikmati guyurannya saat memacu motorku di jalanan, menikmati derainya yang dimuntahkan langit. Atau senang mencium bau tanah saat hujan baru mulai rintis menangis. Kadang, suasana yang sedikit mellow karena rintis hujan yang menyapa di jendela menginspirasiku untuk menulis. Tuh kan ternyata ada enaknya juga hujan...
Di Indonesia ini memang hanya mengenal 2 musim, musim panas dan musim penghujan. Musim panas terkadang menimbulkan kekeringan dan kekurangan air bersih di berbagai daerah, sementara pada musim hujan masyarakat harus dihantui dengan banjir. Untunglah, Purwokerto yang terletak di kaki gunung Slamet ini termasuk dataran tinggi, hingga kecil kemungkinan untuk terjadinya banjir. Namun, tidak dengan rumahku di selatan sana, desaku yang kecil itu sangatlah berpotensi untuk terkena banjir. Ahh, semoga musim penghujan ini tidak menyebabkan banjir di desaku. Terus terang saja, banjir selalu membawa efek yang tidak mengenakkan. Siapa sih yang suka banjir?apalagi bila harus mengungsi huks..huks..
Tapi sudahlah..bagaimanapun hujan tetaplah salah satu berkah kok.Pokoknya..walaupun ujan! hayuk tetep produktif!
Senin, 03 November 2008
Yipiie..Buku pertamaku akan segera terbit!
Masih ingat postingku tentang menulis adalah jalan hidup? Yup, memang benar, hari ini aku melihat pertanda bahwa aku harus terus melangkah dan mewujudkannya. Tadi siang, di tengah kesibukanku seperti biasa, rapat untuk pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan III yang akan dilaksanakan minggu depan, tiba-tiba dering HPku berbunyi, kulihat nomornya..nomor Jakarta, segera saja kuangkat.
"Benar ini dengan mba siwi pramatama..bla..bla..kami dari gagas media, menginformasikan kalau karya anda menjadi pemenang sayembara surat cinta dan akan segera dibukukan" terang si mba alit dari redaksi gagas media.
Hmm..yipiiee..kejutan yang menyenangkan! mungkin ini yang dinamakan keberuntungan pemula! orang yang main kartu akan selalu menang pada permainan pertamanya, kata Paulo coelho.
" Ada yang dinamakan keberuntungan pemula. ada daya yang menghendaki engkau mewujudnya takdirmu, kau dibiarkan mencicipi sukses, untuk menambah semangatmu"
begitu kata si suhu kehidupan ini..ya..ya..ya mungkin benar!
Dan yang lebih membahagaikanku adalah, ini karya pertamaku yang akan dibukukan!!! kyaa senengnya..maaf norak ehehe..maklum bagi penulis pemula sepertiku walaupun buku yang akan diterbitkan berupa karya rombongan penulis-penulis yang memenangkan sayembara, tapi toh lumayanlah..bagiku rasanya tetap luar biasa ^_^.
Dua bulan ini mengirimkan naskah ke ketiga kontes, dua diantaranya menang..tidak terlalu buruk kan?
Dalam buku yang rencananya berjudul "True Love Keeps No Secret" ini ada 25 karya, dan ada dua buah karyaku disana. Menurut ketentuan lomba, setiap peserta maksimal mengirimkan dua buah karya dan syukurlah kedua karyaku menang!!
ehehe..memang masih "cuman" karya biasa, cuman surat cinta.
Paling tidak, nggak sia-sia dulu teman-teman memesan surat cinta padaku hihii. Iya, dulu zaman SMA aku mencomblangi temenku dengan mengirimkan sebuah surat cinta buatanku ke ce' yang ditaksirnya. Entah karena si ce' itu benar-benar suka sama temenku atau karena termakan rayuan kata-kataku (hihi) akhirnya cinta temenku inipun diterima dan akhirnya mereka jadian. Dan bila si ce' itu mengirimkan surat cinta, kerjaankulah yang harus membalasnya (tentu saja sebelum dikirim dibaca dulu sama editorku waktu itu, ya temenku itu.). Karena keberhasilanku itulah ada beberapa temen yang memesan surat cinta padaku..halah ada ada saja ya..
Tapi anehnya, aku belum pernah membuat surat cinta untuk diriku sendiri, makanya saat membaca sayembara surat cinta dari Gagas media hmm "wah..seru nih untuk dicoba" dan benar, karyaku ternyata layak terbit menurut mereka. Dua kali ikut sayembara gagasmedia, dua-duanya jadi pemenang.hmm kayaknya tulisanku cocok nih dengan selera dan visi gagasmedia. Kalo besok-besok aku ngirimin naskah tunggalku kira-kira bakal lolos untuk diterbitin nggak ya?Mari kita buktikan suatu saat!
Sudah nggak sabar melihat bukunya, saat ini tengah dalam proses, mereka menghubungiku untuk editing dan perubahan judul.
Thanks untuk kru dan redaksi gagasmedia atas kepercayaannya,smoga ke depannya bisa terus terjalin kerjasama.
Thanks untuk mas tyo, mantan pimredku hehe..yang selalu mensupprotku dengan saran dan dukungannya. Ayo pak, ditunggu loh bukumu berikutnya. Kan suatu saat kita akan meramaikan dunia penulisan Indonesia.
Thanks untuk Y.N dan bapakku tercinta atas insipirasinya hingga tercipta dua buah karyaku.
wah..ada namaku!!!hmm senengnya...
Pemenang Sayembara Surat Cinta |
Written by Newsroom | |
Monday, 03 November 2008 | |
Pengumuman Karya Terbaik Sayembara Surat Cinta True Love Keeps No secret Ratusan surat cinta berdatangan….! Terima kasih buat teman-teman yang sudah mengirimkan surat cintanya ke Sayembara Surat Cinta True Love Keeps No Secret GagasMedia.Semua surat ditulis dengan penuh perasaan sehingga kami ikut merasakan kebahagiaan, rasa haru, ataupun sedih yang terungkap dari surat-surat tersebut. Berdasarkan penilaian juri yang terdiri atas Moammar Emka (penulis), Zornia S. Devi (Pemimpin Redaksi Majalah Cita Cinta), dan Christian Simamora (editor GagasMedia dan penulis), maka inilah kedua puluh lima karya terbaik (urutan berikut ini bukan menunjukkan peringkat).
Demikian keputusan juri dan keputusan itu tidak dapat diganggu gugat. Kedua puluh lima karya tersebut akan dimuat dalam buku kumpulan surat cinta. Selamat kepada para pemenang! Salam hangat penuh cinta, |