Jumat, 09 Mei 2014

Jangan Cintai Aku Apa Adanya





Pagi yang dingin, jendela samping pun berembun. Tapi hatiku menghangat. Dan lamat-lamat terdengar lagu Tulus- Jangan cintai aku apa adanya-

Jangan cintai aku Apa adanya
Jangan
Tuntutlah sesuatu Biar kita jalan
ke depan
Aku ingin lama jadi petamu
aku ingin jadi jagoan mu


(Jangan cintai aku apa adanya-Tulus)

Tersenyum sejenak. “Jangan cintai aku apa adanya” sepertinya sebuah lirik yang berkebalikan dengan jargon lama “Cintai aku apa adanya”. Betapa seseorang ingin dicintai dengan apa adanya dirinya. Dengan menerima segala kurang dan lebihnya. Benar juga. Saya termasuk salah satu yang mengamini bahwa kita tak bisa mengubah seseorang kecuali si orang tersebut berkeinginan sendiri untuk berubah.
Kompromi. Indeed.
Mudah? Tentu tidak.
Tapi bukankah salah satu seni dari mencintai dan dicintai adalah bagaimana dua manusia saling berkompromi masing-masing pihak.
Tapi lirik Tulus ini membawakan pesan yang menurut saya luar biasa.
Hei kamu, jangan diamkan aku menjadi biasa-biasa saja. Karena denganmu aku selalu ingin berusaha menjadi luar biasa.
Terbaik yang aku bisa
Hei kamu, jangan biarkan aku begini-begini saja. Karena denganmu, rasanya aku punya seluruh energi semesta untuk terus berkarya.
Hei kamu, ingatkan aku untuk menjadi diriku sendiri dalam versi yang terbaik.
Hei kamu, semangati aku agar bisa melahirkan tulisan-tulisan yang bisa dibaca banyak orang, bisa memasak masakan yang super lezat untukmu, dan segera memiliki dapur kita, tempat lahirnya cinta dalam rasa asin, manis, pedas, gurih.
Hei kamu, marilah bersama menjadi hambaNya yang berjalan menjadi pribadi yang lebih baik.
Hei kamu, are you happy with me? Ahahha iya pastilah. Katamu.
Maka jangan cintai aku apa adanya, mari saling membaikkan, menguatkan, dan tangguh menatap jalan ke depan.


Hei kamu..iya kamuu..lama yah tidak menuliskan sesuatu untukmu.

--Aku.  Perempuan yang bahagia bersamamu--

Lelaki Penerjang Badai itu





Rasanya badai makin kencang, sayang
Iyah, tapi bukan berarti tak ada jalan terang,
Langkahku kadang mulai lelah
Istirahatlah sejenak, lalu mari bersama kita kembali melangkah
Jalan makin terjal,
Tak apa, karena itulah kita harus makin pejal
Maafkan, bila terkadang aku mulai merapuh
Tak perlu, bukankah kita berdua bersama untuk saling memberi suluh?

Ah lelaki penerjang badai itu,
Lelakiku,


Rabu, 07 Mei 2014

A Beautiful Day in Victoria Park




Siapa bilang jalan-jalan itu harus jauh? Nggak loh, yang penting meluangkan waktu untuk refreshing dari rutinitas. Seperti kali ini, libur bank holiday sehari di Hari Senin lalu, sepertinya akan membosankan bila dihabiskan hanya di flat.Apalagi sekarang ini setiap hari kini saya bekerja (demi bertahan hidup di Glasgow #ahaha melas). Nah, walaupun ramalah cuacanya nggak terlalu cerah, bahkan gerimis rintis-rintis, kami tetep nekad jalan-jalan ke Victoria Park.
Ceritanya sekalian survey untuk tempat barbeque sekalian pengajian bulan depan. Saat cuaca mulai banyak matahari, memang kadang-kadang kami mengadakan pengajian outdoor, sekalian barbeque-an. Biar tidak bosan juga dengan rutinitas pengajian tiap bulannya. Nah, dengan malu hati, ini kali pertamanya saya ke Victoria Park. Hihih haduh selama dua tahun saya di Glasgow ini kemana saja sih? Padahal letak Victoria Park tidak terlalu jauh dari Hillhead, tempat tinggal saya. Kalau menggunakan bis pastinya hanya sebentar, tapi karena ceritanya jalan-jalan (ini ngirit maksudnya hihih) jadi kami jalan kaki saja ke sana. Yang menyenangkan di sini, jalanannya sangat friendly untuk pejalan kaki. Ada semacam track atau space yang disediakan untuk pejalan kaki. Dan juga jalanan lengang, adem ayem sementara udaranya bersih. Memang cocok untuk jalan kaki. Untuk mencapai Victoria Park, mungkin sekitar 45 menit- 1 jam jalan kaki ( udah plus mampir beli es krim, ngadem etc eheheh).
Dan setelah sampai, keinginan saya untuk membuka bekal kami dan makan langsung sirna ketika melihat bunga-bunga sakura (cherry blossom) yang berguguran. Fotoiiin, eheheh nggak bisa banget liat background bagus. Tadaaaa...





Yang saya amati, Glasgow terdapat banyak sekali taman-taman kota yang sediakan gratis untuk publik. Hampir di setiap area ada taman kota, tipikalnya hampir sama, ada taman bunga, kolam, area bermain anak-anak, cafe/shop jual teh/kopi atau makanan kecil, tempat duduk-duduk santai dan publik toilet.
Saya ingat kata Kang Emil, halaah sok akrab. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil itu sering mengatakan kalau masyarakat yang sehat itu biasanya berkumpul dalam tempat-tempat publik seperti taman kota. Makanya sekarang Kang Emil sedang menata Kota Bandung menjadi kota yang nyaman dan sehat untuk masyarakatnya. Iya benar juga, masyarakat butuh tempat publik yang murah/gratis untuk berkumpul, refreshing karena selain kebutuhan kesejahteraan raga, kesejahteraan jiwa juga dibutuhkan.
Persis seperti apa yang saya lihat di sini, disediakan ruang-ruang publik yang nyaman dan bersih. Orang-orang bisa jalan-jalan bersama orang-orang tercintanya, atau biasanya membawa anjing-anjingnya juga, bersantai menghilangkan kepenatan. Ada hal yang awalnya membuat saya takjub. Bila mereka jalan-jalan bersama anjingnya, kemudian di anjing itu pub-meninggalkan kotoran, maka si pemilik anjing itu akan mengeluarkan kresek yang dibawanya kemudian membuang kotoran anjing mereka ke tempat sampah. Ih, kesadaran mereka akan kebersihan dan tanggung jawab terhadap peliharaannya saya lihat memang jempolan.
Di Victoria Park ini terbilang komplit, ada taman bunga yang indah dan luas seperti ini.





Duh siapa yang nggak betah lama-lama di tempat ini.
Ada pula kolam yang banyak belibis dan angsa, serta burung dara di sekitarnya. Jadi sangat menyenangkan dan menenangkan, duduk duduk santai di bangku dekat kolam sambil menikmati pemandangan sekitarnya yang adem.




Bila membawa anak-anak, ada pula wahana permainan anak-anak yang bisa dengan gratis digunakan. Kadang-kadang menghibur juga melihat anak-anak bermain, lucu-lucu, jadi pengen punya satu #eaaa ahahah.


Publik toilet juga tersedia dan cukup bersih. Ah, ke depan akan sangat baik bila konsep seperti ini diterapkan di Indonesia. Jangan hanya dibanyakin Mall, harusnya fasilitas publik untuk berkumpul seperti taman kota ini harus segera dipikirkan untuk diterapkan di Indonesia. Saya amati sudah mulai ada beberapa daerah di Indonesia yang memulai menciptakan tata kota yang baik, semoga akan disusul oleh daerah-daerah Indonesia lainnya.
Nah, jalan-jalan kali cukup sederhana. Hanya jalan kaki, santai-santai menikmati taman kota, foto-foto narsis #tetep, makan bekal dan duduk-duduk santai. Tapi rasanya jiwa kembali segar dan cerah ceriaaaaa. Iyah saya kalau deket-deket ijo-ijo, bunga-bunga sama air pasti bawaannya seger hihih.




Tuh kan jalan-jalan nggak harus mahal dan jauh. Tengok tempat menarik di sekitarmu and live your life!


Selasa, 29 April 2014

Senja di Paisley


Sepotong Senja. Paisley -Gla 27.04.2014

Ranum senja mungkin pertanda, cinta tak lagi muda
Ia bertumbuh, tanpa kehilangan suluh
Ia berkembang, tanpa maksud mengekang
Ia berpadu, meminta restuMU

Glasgow. Senja di Paisley. 27.04.2014

Minggu, 27 April 2014

Ada Saatnya..



Di Sebuah Bangku-Kelvingrove Park-Gla. 26.04.2014

“Ada saatnya dalam hidupmu, engkau ingin sendiri saja bersama angin, menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata.” (Bung Karno, 1933)


Kamis, 24 April 2014

En-JOY Your Life..


Komentar sahabat saya di salah satu posting tweet saya :)

Kapan sih kamu melakukan hal-hal baru terakhir kali? Eheheh. Saya tiba-tiba terpikir hal ini ketika melihat video di salah website yang menceritakan bagaimana luapan kegembiraan dua orang nenek yang untuk pertama kali terbang dalam hidupnya. Pesan yang ingin disampaikan si pembuat video tersebut kira-kira : We never too old to try something new for the first time. Kalau ada yang mau lihat videonya di sini deh.
Takjub juga melihat reaksi si dua nenek ini pas pesawat itu mulai terbang mengudara. Ya ampun, kadang-kadang kita terlalu sering merasa take it for granted beberapa hal, padahal bagi orang lain mungkin luar biasa. Misalnya saja naik pesawat terbang, mungkin bagi saya sudah biasa. Dulu saat pertama kali naik pesawat, rasanya pengen nengok jendela terus, takjub melihat awan-awan sekeliling atau hamparan pemandangan di bawah. Sekarang, biasanya melihat sejenak, kemudian nonton film, makan, kebanyakan sih tidur. Dulu, pas mendarat untuk transit di Dubai untuk menantikan jadwal penerbangan selanjutnya, rasanya semuanya pengen dijelajahi, foto-foto di semua sudutnya. Sekarang,  biasanya lebih milih duduk, nulis di laptop atau cari koneksi wifi untuk internetan. Mungkin manusia selalu rakus untuk merasai pengalaman baru-baru. Memang ada kerinduan-kerinduan seperti itu, merasai sesuatu yang baru, pengalaman-pengalaman baru.
Saya membuka-buka folder foto saya, dan tersenyum sumringah melihat untuk pertama kalinya saya naik komedi putar. Heheh, iya sumpah ini baru kali pertama saya naik komedi putar. Padahal sebenarnya dari dulu pengin, namun kadang malu aja kalau di Indonesia naik komedi putar, trus nggak ada temennya lagi hihi. Dan akhirnya winter break lalu saya naik komedi putar untuk pertama kalinya dalam hidup saya ahah. Bulan Desember lalu, di depan George Square ada Glasgow On Ice yang menyediakan wahana komidi putar, nah jadinya saya berhasil mencobainya. Awalnya pura-pura minta foto di depan komedi putarnya ke Mas Basid hihih.

Hidiww keliatan banget muka bahagianya, padahal baru foto di depannya doang.

Dalam hati sih pengin naik, tapinya nggak ada temen. Trus rada malu juga, what naik komidi putar jaman segini? umur sudah berapa? ahahaha. Eh eh, tapi akhirnya dong, saya naik juga. Kapan lagi dududu...

Dengan gegap gempita dong saya beli tiketnya, 2.5 GBP sekali naik ;p
Tadaaa..akhirnya saya naik komidi putar untuk pertama kalinya dalam hidup hihih

eaaaaaa sumringaaah
Hihih pas turunnya masih tetep aja sumringan. Huaaah naik komidi putar akhirnyaaa..#norak

Terus dong, saya ketagihan ahaha. Saat jalan-jalan untuk nyobain ice skating bersama sahabat-sahabat saya plus si Rayyan (Anaknya Kak Ani-Sahabat kami), saya dengan dalih nemenin Rayyan, naik lagiiii...berapa kali? dua kali sepertinya. tiga? eh ehh...



See? We never too old to start trying something new.Nggak tau rasanya seru aja, kind of so simple joy. A joy, kegembiraan yang membuncah begitu saja. Padahal ya hanya melakukan hal-hal yang baru, yang bagi banyak orang sangat biasa-biasa saja. Nah yang tahu hal-hal yang baru dan seru bagi dirimu tentu saja dirimu sendiri.
Dan bagi saya, salah satu hal seru lainnya, yakni nyobain ice skating pertama kali. Kalau lihat orang-orang yang baru berseluncur di Glasgow on Ice sih kayaknya mudah dan asik banget. Tapi pengalaman belajar main Ski mengajarkan saya bahwa semua tidak semudah kelihatannya. Huuh, pas pertama berdiri pake sepatu ski aja rasanya udah mau rubuh. Nah kali ini "cuma" ice skating" yang kemungkinan yang sesusah main ski. Well, kita tidak tahu rasanya kalau kita tidak mencobanya. 
Untungnya lagi pas hari ini kita dapat diskon tiket 50% pula (entah gara-gara apa saya lupa), ingetnya cuma harganya jadi murah aja ehehe. Setelah mencoba berdiri, hummm bisalah berdiri tegak seimbang. Tapi begitu masuk ke arena ice skatingnya...eaaaaa....licin banget nget. Dan yang terjadi awal-awal saat mencoba meluncur adalaaaah...gubrakkksss.

Jatuh dengan indah ahaha

Hihi akhirnya gubraks gabruks beberapa kali, dan ditolongin sama petugasnya untuk berdiri lagi. Dan setelah beberapa lama udah mulai biasa (biasa jalan doang tertatih tatih) hihi. Enggak ada malu-maluan, soalnya yang lain-lain juga macem-macem, ada yang sudah ahli ada yang pemula kayak saya. Masih mending saya berani meluncur, walaupun ujung-ujungnya jatuh hihi. Ada pula yang cuma berdiri jalan sambil pegang pinggirannya aja biar enggak jatuh. 

Tadaaaa...horaaaay

Happy Faces :))

Mungkin terkadang kita perlu kembali merasai keseruan-keseruan baru seperti halnya anak kecil. Mungkin hidup manusia dewasa terlalu runyam dengan problema, pengap oleh rencana. Terkadang menyenangkan untuk kembali menjadi seorang anak kecil yang riang dengan pengalaman-pengalaman yang semua nampaknya baru baginya. Sepertinya halnya Rayyan, yang saat menanti giliran masuk ke wahana ice skating, entah berapa kali menanyakan, 
        "How many minutes again?" terus, dan terus.
Sementara setelah selesai mainan ice skating, dengan polosnya dia bilang,
       " I wanna play again, please" hihihi, kami membujuk bujuk untuk udahan, dengan bilang kalau udah mau tutup. Eh, ternyata memang udah mau tutup beneran. Lalu Rayyan, bilang
       " I want to eat mie," kata si Rayyan. Wah sepertinya dia kelaparan setelah mainan macem-macem. Jadi kutanya di deket city center ada nggak tempat makan mie yang halal, siapa tahu Kak Ani pernah ngajak makan mie daerah sini.
          " No, I want mie in uncle's flat" ahahaha ternyata si Rayyan maunya indomie yang dilihatnya di rak dapur Mas Basid di Otago. Akhirnya kami pulang, dan kubuatkan indomie goreng itu. Si Rayyan terlihat nggak sabar, trus bilang,
           " Can I eat that at home?" humm mungkin mau dibaginya dengan kakaknya, si Hayyan. Lalu Mas Basid yang mengantar Rayyan pulang ke flatnya yang di seberang sungai Kelvinbrigde.
Dan ternyata kenapa si Rayyan pulang? ternyata dia sudah tidak sabar untuk bercerita pengalamananya ber-ice skating pertama kali, Sejak ketuk pintu rumahnya sudah tak sabar, setelah dibukakan pintu, Rayyan sudah nerocos tanpa henti. Ahahaha itulah keriangan anak kecil yang seringkali sudah tidak dimiliki lagi orang-orang dewasa.
          " I only fell once, but uncle fell many many times," kata Rayyan dengan sumringahnya. Begitu cerita Kak Ani saat bercerita apa-apa yang diceritakan Rayyan ketika sampai di rumah. Ehehe iyalah, soalnya Rayyan pegangan pinggir dindingnya atau kalau enggak pegangan Mas Basid.iSampai Rayyan berdoa keras " Thanks God, You take me to play ice skating today," hihihi anak-anak memang selalu lucu.
Semoga kita tetap mempunyai keriangan seperti mereka. Again, We never too old to start trying something new!
En-JOY your life..


Salam
Glasgow, 24 April 2014.

Windermere-Lake District Cumbria : Almost Paradise



Paradisoooo!!

Saat dunia dimudahkan dengan tehnologi, travelling juga terpengaruh oleh imbasnya. Salah satunya, promosi wisata menjadi sangat mudah dilakukan dengan upload foto-foto ataupun tulisan travel. Nah, ini terjadi  saat saya menentukan tujuan jalan-jalan untuk long weekend libur paskah kemarin. Karena melihat postingan foto-foto sahabat saya yang jalan-jalan ke Lake District, Cumbria dan langsung jatuh cinta dengan tempatnya, saya dengan spontan memutuskan untuk jalan-jalan ke sana. Apalagi setelah dicari rute-nya ternyata tidak terlalu jauh dari Glasgow dan budjetnya masih terjangkau.
Hanya menggunakan kereta selama 2 jam dengan harga tiket PP sebesar 17.2 GBP, saya dan beberapa rekan seperjalanan sampai ke Lake District-Cumbria. Daerah ini sudah termasuk wilayah barat laut England, berbatasan dengan Scotland. Memasuki daerah ini sudah terasa aura pedesaan dengan hijaunya pemandangan. Bukit-bukit hijau menghampar dan domba-domba yang lucu-lucu. Saya dari dulu ingin sekali melihat padang menghijau dan domba-domba itu dari dekat, namun selama ini hanya bisa melihat dari balik jendela.

Domba-Domba lucu di hamparan padang rumput (dari balik jendela bis)

Jalanan menuju Windermere

Setibanya di station Oxenholme, kami mencari jalan menuju Lake District. Kadang-kadang kalau persiapan jalan-jalan serba spontan dan tidak sempat mencari info detail mengenai tempat wisata, tanya-tanya orang menjadi rumus jitunya. Jadi berbekal tanya kanan kiri kami menuju Windermere, Lake District.
Kawasan Lake District merupakan semacam gugusan perbukitan yang mengelilingi danau besar. Nah kita punya banyak pilihan tempat untuk bisa dikunjungi, ada Ambleside, Bowness-on Windermere, Coniston, Keswick, Grasmere and Windermere. Nah kami memutuskan untuk ke daerah Windermere? Kenapa kesana? Ahaha spontan saja. Karena namanya cantik! Halah..inilah cerita jalan-jalan penuh spontanitas. Untungnya teman seperjalanan santai-santai semua, yang penting jalan-jalan.
Cuaca hari ini super oke, matahari menunaikan tugasnya dengan sempurna. Kami sungguh sering kali merindu sinar matahari yang hangat. Ehehe iya soalnya kadang-kadang matahari kayak tempelan aja, ada tapi tiada. Terlihat namun tetap saja dingiiiiin. Nah karena sudah memasuki musim semi, matahari sudah sering bersinar-sinar dengan cerahnya. Bunga-bunga sudah mulai bersemi, pohon-pohon mulai menghijau kembali. Entahlah, kalau matahari bersinar dengan cerah sepertinya mood semua orang jadi bahagia. Dan mungkin juga yang terjadi di Cumbria, saat berpapasan dengan orang-orang kala kami berjalan menuju lokasi, mereka semua terlihat super bahagia dan ramah-ramah. Mereka melempar senyum paling sumringah dan menyapa dengan ramah. Ah, mungkin aura matahari yang cerah, daerah pedesaan yang adem ayem, perbukitan yang hijau bersatu padu membuat semua orang bahagia. Saya memang penggemar jalan-jalan ke tempat yang seperti ini, hijau, adem ayem, udaranya segar dan bersih. Rasanya betah lama-lama di tempat seperti ini.


Gelaran di pinggir danau, siap-siap sarapan

Pantai pribadi? ehehe ini pinggiran danau

Apalagi di tempat ini menawarkan dua sensasi yang menyenangkan, pinggir danau dan bukit menghijau. Duduk-duduk di pinggir danau sambil piknik dengan gelaran bersama sahabat. Matahari bersinar hangat, makanan lezat, pemandangan yang memikat serta sahabat-sahabat akrab. Yang lebih asik, tempat ini seperti milik kita pribadi soalnya sepi. Salah satu hal yang bikin males buat saya di tempat wisata adalah kalau terlalu ramai, jadi kurang menikmati. Tapi di tempat ini, kita bisa duduk-duduk di pinggiran danau dengan mataharinya yang cerah, langit membiru, udara dengan bersih. Aih almost paradise? Indeed.

Dermaga cinta? blah blaaah blaaah ahaha ;p

Suka aja foto ini..kenapa? ya suka aja ;p

Maafkan, kebanyakan narsis sayaaa :D

Mari kita kayuh berdua #halaaaah

Selesai menikmati pinggiran danau, ditambah dengan foto foto narsis, kami memutuskan untuk berpindah tempat.
Nah, tujuan berikutnya yakni menuju bukit dimana kita bisa melihat danau dari atas. Setelah menempuh jalan mendaki selama kurang lebih 15 menit, akhirnya kami bisa menyaksi pemandangan yang bikin tahan nafas. Aaaaaa paradiseeeee!!! 

Surgaaaaaaaaaaa!!

Dudududu betah banget di siniii

Terhampar perbukitan menghijau mengelilingi danau yang terlihat di bawah kami. Rasanya pengin loncat-loncat saking bahagianya #halah. Kami betah-betah berjemur bermandi matahari, tiduran di atas rumput menghijau. Seperti orang tropis yang menuntaskan rindu pada matahari, membiarkan sinar matahari menghangatkan tubuh kami yang lama dibekukan musim dingin. Lalu saya menjelajah di padang rumput untuk mencapai daerah yang lebih tinggi agar bisa mendapat view yang lebih dahsyat indahnya.


Can't help not to pose..and pose ;p

Pinky-Lolipop Style ahahah

Di puncak dunia hihih

Dan yang paling bikin horay adalah ketika menjumpai domba-domba lucu yang biasanya hanya bisa lihat dari balik jendela bis atau kereta itu sekarang ada di depan mata saya. Merunduk lucu saat memakan rumput. Domba-domba putih dengan hidungnya yang mungil, serta bulu-bulunya yang menggemaskan. Akhirnya dong, saya bisa berfoto bareng mereka.

Aaaaa..akhirnya bisa foto sama domba-domba lucu ituuuh


Tengok sini, ganteng...eaaa mereka nengok  langsung ;p

Kami menghabiskan sisa hari dengan piknik, makan, leha-leha menikmati matahari di tempat yang menurut saya super cantik ini. Jalan-jalan spontan bisa menjadikan perjalanan kita penuh kejutan, seperti cerita saya kali ini tentang liburan spontan ke Lake District-Cumbria. Terkejut menjumpai satu lagi keindahan ciptaan Tuhan di tempat ini. So wonderfull Day! Terimakasih Tuhan.

Thanks for such wonderful holiday!

Salam Travelling

Tengok foto-foto lengkapnya di sini