Minggu, 30 Oktober 2011

My Flat * My Home


Menjelang jam 4 sore, seharian hanya beres-beres, memasak, menjamu mba niken dan ngobrol-ngobrol lalu nonton tivi Indonesia. Lumayan juga masih bisa ngikutin berita-berita di tanah air, dan tentu saja agar tidak terlalu terasa rindu. Langit di luar jendela masih seperti biasa, sepertinya dari pagi hingga menjelang sore ini tidak berubah, gloomy..ehehe..Glaggow memang gloomy. Daun-daun maple yang menguning terlihat dari jendela, berusaha seteguh mungkin menahan diri dari hembusan angin.
Aku masih disini, tempat paling favoritku.. ehehe kamar flatku. Dulu saat awal-awal disini, nuning (sahabat yang kini di Belanda) memintaku : mba..posting dong foto flatnya...ehehe, kupikir, apa sih menariknya sebuah flat?Tapi baiklah, akan kukenalkan kalian pada flatku. Terletak di jajaran Hillhead Street nomer 21, masih di kawasan kampus utama gedung University of Glasgow. Sayangnya aku tiap hari ngelab di kawasan Western Infirmary, jadi lumayan untuk kesana harus berjalan sekitar 15-20 menit. Dari awal tinggal disini, suasana dan tempatnya cukup nyaman, namun memang harganya cukup mahaaaal hoho... Setidaknya untuk per bulannya kami membagi pembayaran untuk tiga orang yang tinggal di flat kami, aku, puput (Mahasiswa Indonesia juga) dan Stephanie (Nigeria).
Flatku ada tiga kamar, satu kamar mandi dan satu dapur, yeaaap berasa seperti rumah lah. Humm, dari dulu aku ingin segera punya rumah, yang bisa masak sendiri dan yeiii akhirnya..Untuk makan, biaya sehari-hari tidak terlalu mahal, asal masak sendiri. Ehehe nggak terbayangkan kalau harus makan di luar, pertama, pasti karena mahalnya. Kedua, belum tentu cocok di lidah, ketiga, kehalal-annya pasti juga dipertanyakan. So, pilihan yang hemat, halal, enak dan mengenyangkan pastilah masak sendiri.
Dan ruangan yang paling mbetahin tentu saja adalah kamar, yeaap tentu saja. Kamarku cukup luas dengan satu double bed, meja kursi, lemari, dan satu meja rias. Segala aktivitas biasa kulakukan disini, mulai dari nulis, belajar, ngenet, nonton tivi via mivo tv, makan, ngemil..daaaan zzzzz....ehehe..luv this room...
.Dan ruangan kedua favoritku adalah dapur, yeaaah karena bisa berelaksasi (baca : masak) dengan berbagai variasi menu, terserah aku. Makanya tiap hari memasak, dengan menu kompromi, artinya dengan keterbatasan bumbu dan alat-alat. Huhu masih “ngidam” pengen punya ulekan biar bisa bikin sambel segar. Salah satu kenyataan yang harus kuterima dalam dunia permasakan disini adalah, sayurannya jaraaaaang dan mahal. Pernah beli oyong dengan harga 2 pounds lebih (30 rebuan) satu biji...hoaaaah nggak tega masaknya..ehehe...begitulah harus agak menahan diri untuk tidak beli kangkung dan kawan-kawan.
Dapur ini dilengkapi dengan lemari es untuk menyimpan sayur dan makanan, plus satu untuk freezer. Mesin cuci dan oven juga lengkap disediakan oleh pengelola flat ini (KPM Residential). Lihat “hasil perbuatan”ku dalam permasakan ehehe....

Yeah beginilah tempat tinggalku kini, tempat tinggal sementara di negeri orang.
Rumah, tempat tinggal..tempat untuk pulang, tempat untuk beristirahat melepaskan beban, merajut lagi mimpi-mimpi, menghidupkan lagi harapan.
Disini, flat ini...jejak-jejak langkahku akan membekaskan kenangan akan sebuah perjuangan. Karena hidup, harus diisi dengan perjuangan melakukan semuanya dengan upaya terbaik yang kita bisa.***
Happy Weekend, everyone...
Sat, 29 Oct 2011




Previous Post
Next Post

0 Comments: