Senin, 08 Oktober 2012

Glasgow Batik Day 2012



Siapa sih warga negara Indonesia yang tak berbangga pada batik? Warisan budaya bangsa kita itu bahkan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Apalagi sekarang corak motifnya semakin berwarna-warni, semakin memikat hati. Dulu corak batik cenderung tidak terlalu banyak, dan warnanya pun tertentu. Corak batik tertentu terkadang juga hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu, misalnya trah kerajaan. Untuk acara-acara tertentu juga mempunyai motif khusus yang harus dipakai. Namun seiring dengan perkembangan batik, dan pengaruh-pengaruh akulturasi budaya, motif dan warna batik makin semarak saja.
Model batikpun kalau kita lihat dimana-mana makin menawan saja. Batik kini bukan hanya dipakai pada acara-acara tradisional atau kebudayaan saja namun sudah menjadi busana sehari-hari. Keragaman motif dan modelnya semakin memudahkan kita untuk memilihnya sesuai dengan acara ataupun aktivitas kita masing-masing. Batik untuk busana kerja, untuk acara adat, untuk jalan-jalanpun sudah ada berbagai modelnya.
Tak heran makin banyak saja penggemar batik. Kalau aku memang semenjak dulu pecinta batik (kayaknya aku cinta semua-mua yang berbau tradisional). Koleksi batikku lumayan banyak, ada beberapa yang dari berbagai kota. Karena sekarang ini setiap kota nampaknya mempunyai motif khas tersendiri, hiii walaupun aku nggak hapal ciri khasnya. Habisnya susah dibedakaaaaan...ehehe..
Nah, untuk memperingati Batik Day 2 Oktober lalu, kami PPI Glasgow melanjutkan kegiatan tahunan yang salah satunya mengadakan acara Batik Day. Selain sebagai pelajar di sini, kami tentunya adalah duta-duta bangsa yang ingin turut memperkenalkan budaya bangsa kita yang adiluhung, salah satunya kain Batik ini. Maka Hari Selasa 2 Oktober kemaren, kami semua ke kampus masing dengan mengenakan baju batik dan foto di Uni masing-masing. Kebetulan aku koordinator untuk mahasiswa di University of Glasgow semenjak tahun lalu, dan juga berlanjut hingga kepengurusan tahun ini. Nah karena tahun ini, anak-anak yang kuliah di UoG cukup banyak, maka cukup ramailah kami berkumpul. Sesuai dengan janjian kita, kami berkumpul di Main Building jam 12 siang. Hiyaa agak susah juga untuk mengumpulkan kami dengan jadwalnya masing-masing, tapi demi Batik Day semuanya mengusahakan untuk hadir. Walau Glasgow saat itu hujan gerimis, kami tetap berkumpul di Main Building. Sambil menunggu yang lain datang, kami ngemil gorengan dicocol dengan sambel ABC...huaa ampun dah, jauh-jauh sampai Glasgow, makanannya teteeeep..

Hujan, Gorengan dan Sambel ABC
Setelah hujan agak reda kami mulai sesi foto-foto. Seperti biasa kalau masalah bernarsis ria, kami semua bergembira ehehe. Main Building UoG memang selalu fantastis buat dijadikan background foto. Nuansanya yang klasik memang lumayan bikin bangga, kalau Uni Glasgow bangunannnya cukup okay untuk dipamerin halaaah...pokoknya main building siap diadu deh ;p
Namun sayangnya memang tidak ada tulisan gede yang bertuliskan University of Glasgow, dimana kita bisa mejeng di depannya. Hanya ada tulisan di depan Main Building, itupun terlewatkan karena kami keasyikan makan gorengan saat hujan dan langsung menuju lantai 2 untuk mengambil foto-foto disana. Yaaaa..sudahlaaaah, fotonya tetep keren lah ;p
Foto Bersama di Main Building UoG
Foto Bersama di depan Main Building
Dan acara Batik Day-pun dilanjut hari sabtu, setelah acara lapor diri KBRI. Kami semua mengenakan baju batik dan foto bersama di George Square, landmark-nya Kota Glasgow. Acara kumpul-kumpul dengan sesama mahasiswa Indonesia selalu saja menyenangkan, dan tentu saja makan makanan masakan indo yang kali ini menunya Soto ayam dan siomay.
Kostum batikku untuk hari selasa, cukup mengenakan batik casual karena itu hari kerja, aku masih harus ngelab dengan jas lab seperti biasa sebelum foto bersama siang harinya. Saya suka modelnya yang lucu dengan model silang berkerut-kerut di depannya. Cukup dipadukan dengan manset hitam dan jeans, selesai.
Sedangkan untuk sabtu, aku pakai gamis batik Banyumasan karena tidak terlalu banyak aktivitas, hanya datang saja ke acara, ngobrol, makan dan foto. Gamis batik dengan model desain sendiri ini, lumayan bisa bertajuk “Batik Banyumas Go International” hehe. From Banyumas to Glasgow lah..ini batik banyumas asli yang  kainnya kubeli di sentra Batik Banyumasan daerah Sokaraja. Batiknya jenis Batik colet, yang ditandai dengan warnanya yang terang. Untuk tehniknya, batik ini dibuat dengan kombinasi batik tulis dan batik cap. Tehnik ini sepertinya dibuat untuk membuat batik dengan kualitas menengah. Karena biasanya untuk batik full tulis, harganya relatif mahal, bisa sekitar 200 ribu ke atas. Memang dari segi kualitas tak usah diragukan lagi, pasti bagus, namun harganya agak kurang terjangkau kalangan menengah. Sedangkan untuk batik cap kualitasnya kurang bagus dan tidak nyaman dipakai. Nah tehnik batik semi tulis ini, memfasilitasi untuk membuat kualitas batik yang lumayan.
Penjahit langgananku, Mba Mei (walau ibuku penjahit tapi kostumernya selalu didahulukan uhuks,jangan2 karena aku ga bayar yaaah ahaha) selalu berkomentar kalau denganku, tak usah susah-susah mencarikan model, karena biasanya sket desain bajunya sudah kusiapkan. Dulu masih rajin cari kain kombinasinya sendiri, jadi kain batik dan kombinasinya sudah kusiapkan, tinggal dibawa ke tempat Mba mei. Namun terakhir kali jahitin, tinggal pesen warna kombinasinya, tapi pasrah saja dicarikan kainnya sama Mba Mei.
Gamis batik hijau kuning itu, dipadankan dengan jilbab kuning. Hiii aku nyobain model hijab walau tetep pakai jilbab paris. Hasilnya kembali enggak pede, habisnya enggak biasa pakai begitu. Ini dia fotonya, not too bad lah ya...


Setelah hampir selesai acara lapor diri, kemudian aku sholat duhur, setelah wudhu kukenakan lagi dengan model biasa yang bisa diselesaikan dalam beberapa menit. Hihi habisnya lebih simpel, lebih cepet, dan sudah terbiasa.

Tadaaaaa...akhirnya batik banyumasan itu mejeng di George Square. Tunggu ya foto bareng-bareng-nya masih di tim dokumentasi ;p
Mejeng bersama mba atika, From Malang to Glasgow 
Batik Banyumas sampai Glasgow ;p
Usai foto-foto, sementara sebagian lain pulang, sebagian lain nungguin tim yang tengah membuat rekaman untuk laporan Metro TV. Hihi..ternyata bikin laporan berita bentar saja, lamaaa yaaa...take-nya berkali-kaliiii..ehehe..
Setelah semua selesai, kami yang tersisa jalan-jalan ke Winter Market (pasar menjelang musim dingin) di St.Enox, cukup jalan kaki 10 menitan. Jualannya macem-macem, coklat, keju, bunga, kerajinan, wol, makanan..hampir mirip SunMor-nya UGM Jogya..eaaaa...tetep ya ingetnya Jogya ;p
Begitulah acara Glasgow Batik Day 2012...Mari lestarikan batik, dengan berbangga mengenakan batik. Ini Batikku, Mana Batikmu?

Glasgow, 7 Oktober 2012.

Previous Post
Next Post

0 Comments: