Jumat, 30 Mei 2014

Kembali ke Manchester : Menengok Sejarah Mimpi (Day 1)


Kerlip-kerlip bintang di langit musim dingin nampak berkilau. Rasi orion terlihat jelas dari balik jendela Megabus yang kami tumpangi menuju Manchester. Pemandangan megah itu urung membuat saya lelap seperti penumpang lainnya. Saya lebih memilih menikmati kerlipan Orion di langit Britania Raya yang merupakan pemandangan langka. Dulu, rasi itu sering sekali saya amati di atas bubungan rumah saya. Dan kini di langit yang sama, hanya bagian dunia yang berbeda saya kembali menyaksinya.
Ini perjalanan kedua kalinya ke Manchester. Kali pertama dulu saat mengikuti kegiatan KIBAR Gathering, jadi memang menyempatkan jalan-jalan sebentar di sela-sela acara. Nah kali ini memang sengaja ke kota ini untuk jalan-jalan England Trip. Menuju Manchester adalah perjalanan menengok ke belakang tentang mimpi-mimpi. Manchester dulu pernah menjadi bagian penting dari hidup saya, impian saya. Memang tak lagi seexcited dulu waktu pertama kalinya menginjak kota ini, namun tetap saja jalan-jalan selalu menyenangkan.
Kami tiba di terminal bus Manchester sekitar pukul 10.00 malam. Hawa dingin langsung menyergap begitu kami turun dari bis. Penat badan juga terasa setelah hari ini jalan-jalan di Leeds, dilanjutkan dengan naik bis menuju Manchester. Rasanya ingin segera menuju penginapan kami dan beristirahat.
Kami kemudian menggunakan tram menuju ke daerah Salford Quays, tempat kami menginap di Hotel Ibis Budjet Salford Quays. Kami merasa beruntung bisa mendapatkan akomodasi dengan harga yang murah, kami menyewa 2 kamar dengan total harga (53.20 GBP). Satu kamarnya berisi double bed dan satu bed di atas, jadi bisa ditempati oleh 3 orang. So, dari total 53.20 dibagi enam orang, sekitar 8.86 per orang, murahnya kebangetan kan?
Dan ternyata Hotel Ibis-nya dengan mudah kami jangkau, dengan turun di stop Salford Quays lalu kemudian berjalan kaki sekitar 5-10 menit. Dan tadaaaa, ternyata emang enak banget tempatnya. Nampaknya hotel ini baru, atau mungkin baru direnovasi. Hotelnya nampak bersih, nyaman dan petugasnya ramah. Saya sekamar dengan mba fitri, lalu yang laki-lakinya berempat berkumpul di kamar satunya. Kamarnya sangat nyaman, kamar mandi dalam, full wifi. Hotel ini sangat recommended untuk kalian yang akan jalan-jalan ke Manchester. Jarang lho bisa dapat harga semurah itu untuk dapat tempat enak dan senyaman itu. Kalau berminat menjajalnya, info lengkapnya di sini.

Ini kamarnya, super nyaman

Setelah mandi-mandi, hal pertama kali ingin kami lakukan pastilah makan ahaha. Perut sudah keroncongan minta diisi. Untung saja Mba dini dkk di Leeds sudah membekali kami dengan nasi briyani plus ayam bakar yang yummy untuk mengisi perut kami yang kelaparan. Tempat makannya juga nyaman, dengan fasilitas microwave, piring dan alat makan lainnya. Nampaknya hanya kami yang bolak balik memanaskan makanan karena piring yang disediakan tidak terlalu besar ahaha. Lalu dengan lahap menghabiskan semua makanan yang tersedia.
Tadinya kami hendak beristirahat, namun demi melihat stadion Manchester United yang nampak dari jendela hotel membuat kami tergoda untuk menuju stadion itu kala malam. Iyah, mungkin sensasinya akan lain bisa ke Old Trafford kala malam. Kapan lagi, mumpung menginap di dekat stadion.
Saya, Mas Basid, Mas Wahyu dan Mba Fitri saja yang beranjak berjalan menuju Old Trafford, sedangkan Mas Munir dan Mas Dipta memilih menyelonjorkan badan di hotel.
Walau ini kali keduanya ke Old Trafford, tapi tetap saja menyenangkan mengunjungi stadion yang pernah menjadi tujuan nonton bola nomer satu, selain San Siro. Hanya dengan berjalan sekitar 20 menit kami sampai di Old Trafford. Eh mungkin lebih dari 20 menit karena banyak berhentinya untuk foto-foto sepanjang ahaha

Di jalan seberang Old Trafford
Stadionnya berdiri gagah, dengan kerlip tulisan Manchester United yang terlihat di langit Manchester yang telah menggelap. Lalu kamipun segera menjelajah di sekitar stadion sambil sesekali berfoto. Memang berfoto bagi sebagian orang *apalagi saya ahah menjadi aktivitas wajib kala jalan-jalan.

Di depan stadion-bersama Ryan Giggs *fotonya doang ;p



Huaah ada Ryan Giggs benaran..aahah ini Mas Basid ding ;p

Suasana stadion kala malam memang terasa berbeda, sepi dan lenggang. Hanya bangunan yang berdiri membisu tanpa suara. Tak ada riuh seperti kala siang hari, apalagi saat hendak pertandingan berlangsung. Tapi bangunan ini adalah saksi banyak pertandingan United, saksi banyak mimpi-mimpi fans MU bergantung.



Lorong Stadion Old Trafford



Gerimis mulai turun satu-satu, malam juga sudah menua. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk istirahat dan bersiap-siap untuk petualangan hari kedua di Manchester esok hari.***

Catatan UK Trip winter break akhir 2013. Alasan menulis memang salah satunya untuk merapikan kenangan.

29 May 2014 10.30 pm Glasgow yang baru saja menggelap.


Previous Post
Next Post

2 komentar: