Jumat, 11 Juli 2014

Circle Islamic Study, Ladang Belajar Ilmu Agama Sambil Ngabuburit di Glasgow UK


Publikasi artikel ini di Detik Ramadan

Mengisi bulan Ramadan dengan aktivitas yang bermanfaat, itulah yang mendorong kembali diadakannya kegiatan Circle Islamic Study (CIS) pada bulan Juli ini. CIS ini merupakan salah satu kegiatan dari KIBAR Glasgow. Kegiatan ini berupa acara pengajian yang diselenggarakan rutin tiap bulan yang dikhususkan untuk para laki-laki muslim di Glasgow. Kami warga negara Indonesia di Glasgow mempunyai komunitas muslim yakni KIBAR Glasgow yakni Keluarga Islam Britania Raya cabang Glasgow, anak cabang dari KIBAR UK. Kegiatan rutin KIBAR Glasgow yakni mengadakan pengajian rutin untuk warga Indonesia yang muslim di Glasgow dan sekitarnya setiap bulannya. Ada pula pengajian anak-anak tiap sabtu yang berisi belajar membaca Al Qur’an, penuturan kisah-kisah inspirasi, kuis serta berbagai aktivitas anak-anak dalam mempelajari ilmu agama dengan cara yang menyenangkan.
Kegiatan CIS ini biasanya diadakan bergiliran, dari flat ke flat yang bersedia dijadikan tempat berkumpul. Dan kali ini acara tersebut bertempat di flat ketua Kibar Glasgow, Nor Basid Adiwibawa Prasetya dan Akhmad Misbakhul Munir, 64 Otago Street. Acara ini dimulai pada pukul 19.30 waktu Glasgow, sehingga acara ini pas untuk ngabuburit mengisi waktu menjelang buka puasa yang biasanya jatuh pada pukul 10.14. Acara ini diawali dengan bacaan ayat suci Al Qur’an, lalu dilanjutkan dengan ceramah dan diskusi. Biasanya penceramahnya akan bergiliran dari anggota pengajian. Kali ini, penceramahnya yakni Maulana Ibrahim Rau Hasibuan, mahasiswa master University of Glasgow jurusan geoinformation technology and cartography . Tema yang dibawakannya dalam pertemuan CIS kali ini yakni fakta ilmiah dalam Al Qur’an. Dalam ceramah yang disampaikannya, Maulana menyampaikan beberapa contoh fakta Ilmiah dalam Al Quran telah terbukti kebenarannya yang banyak ditemukan oleh para ilmuwan.
Beberapa contoh yang ia sampaikan antara lain fenomena pertemuan sungai dan laut dimana terlihat sebuah pertemuan dua sungai yang berbeda kepekatan, keasinan dan suhu, dan kedua sungai tersebut tetap tanpa bercampur. Fenomena ini sekarang dapat dijelaskan secara ilmiah, yaitu melalui sejumlah hukum fisika tentang pergerakan cairan, seperti variasi densitas, salinitas dan suhu. Hukum fisika ini memastikan bahwa kedua sungai tersebut tidak dapat saling mengalahkan, walaupun mereka bertemu secara langsung. Mahasuci Allah yang telah menjelaskan kepada kita 14 abad yang lalu tentang pertemuan sungai-sungai dan lautan:
“ dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi” Al Furqan 53.
Contoh lain yang disampaikannya yakni para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa bumi itu dulunya lebih besar dari ukuran saat ini. Ukurannya terus menurun dengan berlalunya jutaan tahun. Penemuan ini disebutkan dalam al-Quran dengan jelas:
 “ Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya?....” Al-Ra`du 41
Penyampaian ceramah ini disertai dengan tampilan gambar-gambar sehingga menarik untuk disimak. Setelah ceramah dan diskusi, ada pula tausiyah yang dibawakan oleh Pak Bernardi Pranggono, dosen Glasgow Caledonian University mengenai beberapa hadist palsu.
Acara ini kemudian diakhiri dengan buka puasa dan sholat berjamaah. Jauh dari tanah air dan tinggal di negara dimana islam sebagai minoritas bukan berarti menjadi penghalang bagi kami untuk terus belajar agama dan beribadah. Dan tentu saja, semua itu upaya kami bersama untuk saling mempererat tali silaturahim sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang islam.***

Tulisan ini dipublikasikan di detik ramadan dengan link berikut
Previous Post
Next Post

0 Comments: