Rabu, 10 Juni 2015

Refleksi Garscube dan Secangkir Kopi



Tiba-tiba saja saya ingin berpindah jendela, dari jendela file thesis saya ke jendela ini. Terdistract lagi? Heheh. Enggak, saya lebih suka mengatakannya mengambil jeda sejenak, akhir-akhir ini aktivitas saya tidak jauh dari file-file thesis yang harus saya selesaikan segera. Sungguh menguras energi, maka kalau sedang tidak menulis tesis saya biasanya lebih suka istirahat, masak, makan, dan tidur. Makanya lama ya tidak menulis blog *ahah alasan lagi.
Tapi sore ini saya ingin mampir ke sini sejenak, menaruh selintasan-selintas pikir yang banyak melintas hari ini. Biasanya kalau banyak yang berseliweran di kepala, saya jadi “penuh”, maka demi kesehatan jiwa raga saya lebih suka menuangkannya dalam bentuk tulisan. Makanya menulis itu semacam kebutuhan (note : tapi bukan sejenis tulisan ilmiah seperti tesis atau paper/jurnal ilmiah ya).
Sore ini saya masih asik di depan komputer di lab saya di daerah Garscube, ditemani secangkir kopi yang sudah dingin. Saya membuatnya tadi siang kala menikmati santap makan siang menghabiskan bekal saya.
Ada suatu hal hari ini yang membuat hati saya sedikit tersentil sentil. Manusia, kadangkala memang layaknya membutuhkan penghargaan dari orang lain. Ada keinginan-keinginan normal manusia yang kadang muncul walau dalam bawah sadar kita. Manusia itu suka dipuji, dihargai, diacknowledge kehadirannya di publik dan sebagainya. Dan hari ini saya belajar,
            “ Kalaupun tidak ada orang pun yang tahu, kalaupun tak disebar di media sosial ataupun di ranah publik. Akankah kamu tetap melakukan apa yang ingin kau lakukan? Apakah tindakan-tindakanmu itu membutuhkan pengakuan?
Ah, manusia. Bukankah kamu bisa mengukur ketulusan dan keikhlasanmu saat hanya segelintir orang yang tau? Bukankah tindakan-tindakan yang kamu lakukan sejatinya itu untuk dirimu sendiri?. Melakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Setelah itu, apakah engkau masih membutuhkan pengakuan dari orang lain? Hingga jangan-jangan mungkin saja kau melakukannya demi pengakuan orang lain, demi puja puji dan sebagainya?
Kalimat di atas itu ditujukan untuk diri saya sendiri.
Ada satu detik di hari ini, pertanyaan itu datang pada saya. Dan pada akhirnya saya tersenyum, hari ini saya belajar tentang ketulusan.
Akhir-akhir ini saya juga belajar beberapa hal lainnya. Salah satunya Stop comparing yourself to others. Ini sebenarnya pelajaran sudah lama sekali. Tapi butuh latihan yang terus menerus, butuh diingatkan lagi. Hidup kita sehari hari dipenuhi polusi, seperti halnya polusi media, polusi dari ponsel kita dan sebagaimannya. Si X upload blab la, Si Y share link bla bla, ada yang media war, ah banyak sekali hal yang berseliweran dan hidup kita tiap harinya. Kita memang perlu sering rejuvenating diri, biar nggak kehabisan energi ehehe. Itulah sebabnya banyak pelajaran-pelajaran yang harus kita latih terus menerus. Salah satunya itu tadi, berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Melihat si X upload foto keluarga harmonis, foto-foto liburan bersama pasangan, si Y anaknya sudah masuk SD bla bla dan lain sebagainya. Ada satu titik yang kadang secara bawah sadar, akan membandingkan diri dengan orang lain.
Orang yang belum menikah kadang merasa terintimidasi dengan upload-an/share orang yang sudah menikah. Orang yang belum mempunyai keturunan pun bisa terintimidasi dengan postingan foto-foto anaknya sahabat atau orang lain. Orang yang ukuran kebahagiaannya diletakkan pada harta akan merasa iri kalau ada orang yang lebih kaya, lebih makmur dan sebagainya. Dan banyak lagi lainnya.
Sebenarnya jatuhnya jadi tidak baik, karena muncul iri. Namun ada sepersekian detik selintasan rasa tersebut kadang hadir. Inilah yang perlu latihan  terus menerus. Melihat perjalanan dan banyak sekali keberkahan Tuhan yang diberikan pada diri ini, dan melihat perjalanan orang lain sebagai teman seperjalanan yang beda jalur. Setiap orang ada jatahnya sendiri-sendiri. Bukan membandingkan ladang orang lain lebih “hijau”, lebih subur dan sebagainya, namun berupaya melihat betapa hijau dan suburnya ladang kita sendiri. Dan berupaya untuk membuat ladang kita lebih hijau dan lebih subur lagi hihi. Tuhan memberikan kelebihan juga pada hal-hal yang berbeda beda tiap orangnya. Memang benar sih, kuncinya itu lebih banyak bersyukur pada apa yang telah kita punyai.
"If you are content with what you have, you will have a happier life," 

(Robert Walker)
Rasanya cukup terus. Dan memang terasa lebih melegakan, membebaskan. Semoga terus menerus diingatkan untuk berlatih.
Yang kedua, saya sering kali diingatkan untuk “Don’t take everything for granted”. Apa ya enaknya dalam bahasa Indonesianya. Mungkin jangan menganggap apa yang ada padamu, apa yang kamu peroleh, apa yang Tuhan berikan padamu itu sebagai hal yang biasa saja. Ada beberapa hal yang biasanya kita anggap “biasa” saja  lama-lama akan kehilangan keistimewaannya. Apakah kamu merasa mulai biasa saja kala bersama pasangan? Tidak sadar bahwa setiap saat selalu berharga, kamu tidak tahu kan Tuhan akan kasih kamu kesempatan sampai kapan? Begitu pula kontak dengan orangtua, saudara, sahabat. Sampai kapan kamu diberi waktu bisa berupaya berbakti pada orangtua?
Ketika sahabat kamu masih setia mendengarkan cerita, masih sempat menyapa di sela-sela kesibukannya, itu istimewa. Ketika mulai menerapkan “Don’t take everything for granted”, bersyukur jadi lebih ringan dan mudah. 
Ah, manusia itu sering lupa. Maka sebenarnya kalimat-kalimat di atas seringkali sebenarnya untuk pengingat diri sendiri. Kadangkala membuka-buka tulisan lagi, lalu merasa ditampar-tampar tulisan sendiri. Tapi mungkin itulah salah satu kegunaan tulisan, sebagai pengingat.
Mari terus berjalan dengan perjalanan tiap kita masing-masing.

Glasgow hari ini cerah, langitnya biru. Memang lebih enak ke luar dan berjemur di bawah matahari, namun saya harus melanjutnya tulisan tesis saya.
Salam, Garcube 10 June 2015


Selasa, 02 Juni 2015

Yuk Intip Blog Baru Saya : Kreasi Mars

Blog baru saya, tapi pas pake template lama, sekarang udah ganti hihi yuk sila diintip



Ternyata postingan bulan Mei di blog ini cuman segelintir doang yah ehehe, padahal ada banyak yang kepengen ditulis. Mungkin gara-gara saya bikin blog baru di sebelah. Bulan Mei kemarin saya bikin blog baru loh, ehehe..saya sebenarnya nggak begitu pinter bagi bagi waktu untuk mengelola beberapa hal dalam satu waktu. Lumayan multitasking sih seperti kebanyakan perempuan *dibanding laki-laki ahaha, tapi tetep saja kadang susah bagi-bagi waktunya. Terbukti bikin blog baru di sono, eh blog yang di sini postingan menurun ahah.
Lahirnya blog baru itu sih gara-gara kalau nulis tentang masakan atau crafting di blog ini kok rasanya aneh, nggak nyambung, walaupun sebenarnya blog inipun isinya random. Tapi kebayang saja kalau lagi pengen bikin postingan resep berturut-turut trus ditaruh di blog ini kok rasanya janggal. Dan dulu juga pas kadang-kadang posting resep masakan ada yang protes, kok isinya resep masakan mulu hihih.
Berhubung hobi masak sedang meningkat serta tambah random dengan kadang suka bikin craft-craft, makanya pengen bikin blog baru. Kali ini mencoba memakai wordpress, biar ganti lah dengan blogger (baca : kayaknya wordpress lebih gampang dimasukin iklan *wink wink) ahaha. Tapi belum kesanalah, berproses. Ini juga masih belum dipindah ke domain dot com, nanti-nantilah melihat perkembangan, kira-kira rajin enggak update-nya LOL.
Tujuan bikin blog baru ini sebenarnya super sederhana, pengen mendokumentasikan hasil masakan atau kreasi craft saya. Masih jauh lah dari obsesi bikin blog masakan kesayangan saya seperti www.justandtry.com atau www.diahdidi.com, ih keren banget deh mereka. Tujuan bikin blog itu masih sesederhana pengen dokumentasikan resep-resep favorit saya aja, biar nggak usah cari-cari lagi, tinggal buka blog sendiri dan siapa tau juga bisa bermanfaat bagi pengunjung blog. As simple as that sih. Enggak muluk-muluk.
Oh iya, daritadi ceriwis tapi belum dikenalin blog baru-nya. Blognya di www.kreasimars.wordpress.com. Masih belum rapi sih rumahnya, kudu belajar banyak ngotak atik wordpress juga. Kudu bagi-bagi waktu juga dengan blog kesayangan ini biar tetap update dua-duanya. Monggo lho ya, kalau mau intip intip blog baru saya. Kalau banyak yang ngintip kan saya jadi semangat update dan semangat masak ehehe.

Salam blogger