Selasa, 06 Mei 2008

Mencelupkan Kehidupan di Perugia..

Sebulan lebih di Perugia..Mencelupkan kehidupan selama 3 bulan disini memang serasa singkat. Mencelupkan kehidupan, yup..begitulah kunamai apa yang tengah terjadi dalam hidup. Aku datang dengan latar belakang, budaya, karakter dan nilai yang kupegang, dan aku datang kesini bukan untuk ikut tergerus arus budaya dan nilai bangsa lain. Melihat sebuah dunia yang berbeda bukan berarti harus ikut mengalir mengikuti apa yang mereka sebut sebagai sebuah peradaban tinggi. Perugia adalah sebuah bejana besar yang setiap waktunya diisi oleh ratusan orang yang datang silih berganti, berbagai negara, budaya dan karakter. Mereka datang ke Perugia rata-rata memang untuk "mencelupkan hidup" selama 1 bulan ataupun paling lama 1 tahun. Tidak banyak yang bisa ditawarkan dari mereka yang berpikir mengenal sepintas manusia dari bangsa lain, bahkan mungkin tidak untuk sebuah persahabatan? entahlah...
"Teman, di Perugia hanya sebuah tanda sebuah eksistensi kalau kita ada dan hidup di sini!" ujar sahabatku, sesama orang indonesia. Walaupun tetap saja terhalang sebuah perbedaan, tapi sebuah pengalaman yang mendalam untuk bisa mengenal apa yang selama ini tidak pernah kubayangkan, hal-hal yang jauh dari jangkauan pikiranku.
Entahlah..Tapi walau hanya sebentar mencelupkan kehidupan, tak bisa dipungkiri ada persahabatan manis antar bangsa yang kadang unik untuk dimengerti, pemahaman karakter yang berbeda. Hmm orang jepang dengan dualisme karakter yang pernah kupikir punya kepribadian ganda hehehe..abis kalo di kelas serius banget, tapi kalo lagi jalan bareng asyik^_^. Si svitzerland yang hangat dan ramah, koreano yang lebih terbuka dan easygoing daripada orang jepang...eit entahlah soalnya koreano yang kukenal adalah pastur muda yang...
Tapi Haaah..Perugia tetaplah Perugia, kota kuno yang menakjubkan..apalagi saat musim semi..bunga-bunga yang bermekaran, menambah keindahan yang begitu eksotis di tempat ini. Aku merasa Perugia adalah " rumah", begitulah. Saat bepergian ke luar kota di akhir minggu, aku merindukan rumahku..Perugia. Piazza danti 21 he..he..akan menjadi naunganku dalam mencelupkan kehidupan di itali.
Previous Post
Next Post

0 Comments: