
"Teman, di Perugia hanya sebuah tanda sebuah eksistensi kalau kita ada dan hidup di sini!" ujar sahabatku, sesama orang indonesia. Walaupun tetap saja terhalang sebuah perbedaan, tapi sebuah pengalaman yang mendalam untuk bisa mengenal apa yang selama ini tidak pernah kubayangkan, hal-hal yang jauh dari jangkauan pikiranku.
Entahlah..Tapi walau hanya sebentar mencelupkan kehidupan, tak bisa dipungkiri ada persahabatan manis antar bangsa yang kadang unik untuk dimengerti, pemahaman karakter yang berbeda. Hmm orang jepang dengan dualisme karakter yang pernah kupikir punya kepribadian ganda hehehe..abis kalo di kelas serius banget, tapi kalo lagi jalan bareng asyik^_^. Si svitzerland yang hangat dan ramah, koreano yang lebih terbuka dan easygoing daripada orang jepang...eit entahlah soalnya koreano yang kukenal adalah pastur muda yang...
Tapi Haaah..Perugia tetaplah Perugia, kota kuno yang menakjubkan..apalagi saat musim semi..bunga-bunga yang bermekaran, menambah keindahan yang begitu eksotis di tempat ini. Aku merasa Perugia adalah " rumah", begitulah. Saat bepergian ke luar kota di akhir minggu, aku merindukan rumahku..Perugia. Piazza danti 21 he..he..akan menjadi naunganku dalam mencelupkan kehidupan di itali.
0 Comments: