Sambil menunggu rehat kompetisi eropa yang baru akan dimulai akhir agustus mendatang, lumayanlah menyaksikan ISL (Indonesian Super League) yang disiarkan secara eksklusif di ANTV. ISL merupakan babak baru dari persepakbolaan Indonesia dengan memakai sistem setengah kompetisi, sehingga tidak ada lagi sistem barat dan timur dan tentu saja tidak ada lagi sistem delapan besar. Wah..wah tentu saja aku mengharapkan sebuah sajian yang menarik untuk ditonton. Dari zaman liga perserikatan dan galatama kemudian liga Dunhill, liga Djarum dan entah berapa kali berganti nama, persepakbolaan Indonesia nampaknya masih jalan di tempat dan belum bisa menunjukkan taringnya walaupun cuman di kancah Asia Tenggara. Weh..dari jutaan penduduknya, kok ya nggak bisa membentuk Timnas yang solid??? ckckkck..Ironis.
Minggu lalu, pertandingan klasik Persib Vs Persija di stadion siliwangi Bandung cukup memikat. Menit-menit awal sudah disuguhi aksi mempesona dari Eka Ramdani, yang walaupun dengan tubuh mungilnya mampu menguasai lapangan tengah. "wuih, keren banget gocekannya" tentu saja komentarnya menyesuaikan dengan standar Liga Indonesia hehe..soalnya kalo liat liga-liga internasional siy banyak begitu. Siapa yang tidak terpesona dengan gocekan mautnya cristiano ronaldo, Kaka, Fabregas??? Tapi untuk standar liga di Indonesia, pertandingan itu ckckck.. "Meravigliosa!menakjubkan... Karena dengan gocekan dan tekniknya yang cukup menawan mereka seperti mempertunjukkan sebuah kualitas yang cukup lumayan. Tehnik mengecoh lawan yang diperagakan Zainal arif cukup membuat decak kagum..wah..wah.. Indonesia gitu..sudah bisa begini!
Maklum dari dulu, biasanya nonton pertandingan liga Indonesia yang tidak enak ditonton. Karena laju bola yang tersendat-sendat, banyak bola yang salah umpan (hehhhh...cape deh nontonnya). Tapi pertandingan tersebut jauh dari label "tidak enak ditonton". Lumayan berbangga dengan kemajuan yang dicapai pemain-pemain Indonesia. Namun ternyata, Indonesia..masih tetaplah Indonesia. Argghh..ditengah-tengah jalannya pertandingan yang semakin panas di akhir pertandingan karena si macan kemayoran unggul 3-2, dan sebuah hadiah penalti yang gagal dieksekusi oleh Hilton nampaknya membuat suporter pangeran biru kecewa. Kerusuhan mulai terjadi, dan stadion siliwangi yang dipadati oleh 21 ribu penonton mulai tidak kondunsif dengan membuat keonaran yang memaksa wasit Alil Rinenggo menghentikan pertandingan pada menit ke 86. Ah...lagi-lagi kerusuhan!!!
Belum bisakah para suporter mempunyai jiwa yang besar dengan sportifitasnya menerima apapun hasil pertandingan?. Entah sampai kapan fenomena seperti akan berhenti??.
Kalau situasi seperti terus saja berlangsung, tentu saja akan menghambat kemajuan persepakbolaan nasional.. terus terang, bagiku masih serem untuk menyaksikan secara langsung pertandingan liga Indonesia di stadion secara langsung, alasan keamanan yang belum terjamin itulah penyebab utamanya.
kenyaman menonton harus berganti dengan kekecewaan karena pertandiangan dihentikan. Dan yang lebih parah lagi, setelah menyaksikan berita perusakan serta tindakan anarkis yang dilakukan oleh pendukung persib.
Ckck...Indonesia, kapan wajah persepakbolaan kita akan berubah?
0 Komentar