Dulu, banyak yang mencibir’ Ah suka bola kan cuman seneng liat pemain-pemainnya yang keren-keren” begitu nada sumbang yang tidak jarang terlontar.
Yah, kalau para pemain berwajah menawan itukan bonus saja, tidak munafik itupun faktor pendukung. Tapi tentu saja tidak semata-mata karena itu. Maaf saja, bila hanya bermotif itu, ngapain bersusah-susah bangun dihi hari?tentunya sudah diketahui bila banyak pertandingan penting disiarkan live pada dini hari.
Lalu kenapa semenjak kecil aku menggilai permainan laki-laki ini?. Aku mengawali debut (cieh,..debut!!!) sebagai penggemar sejak Indonesia mengenal Galatama dan perserikatan..hmm, zaman bahaeula!! Lalu, mengikuti secara rutin Liga Dunhill (Liga Indonesia I) sampai mulai mencicipi liga-liga eropa dan terjerumus ke dalamnya ehehe.
Permainan ini mengajariku berjuang sampai akhir, berbesar hati menerima kekalahan, belajar untuk merasakan kehilangan dan mengajariku mempercayai kekuatan doa. Masih ingat final Liga Champhions 1998/1999 antara Manchester United Vs Bayern Munchen? Laga akhir liga paling prestisius yang diselenggarakan di Stadium Nou Camp, Barcelona itu merupakan salah satu momen besar dalam sisiku sebagai penggila bola. Siapa yang menyangka MU bakal juara setelah pada sekitar menit 90’ masih ketinggalan 0-1 dari Munchen?Sementara pemain-pemain Munchen di tepi lapangan bersiap merayakan kemenangan, dan Sir Bobby Robson, petinggi MU sudah kecewa meninggalkan lapangan. Tapi sepakbola adalah keajaiban! Gol spektakuler Sheringham pada menit 91’ membuyarkan impian Munchen untuk mengangkahi gelar paling prestisius itu! Dan yang lebih mengejutkan lagi, 30 detik kemudian si baby face Ole Gunnar Solkjaer benar-benar membuat keajaiban dengan golnya yang memporakporandakan mimpi besar Munchen!! Fantantis! Akupun hampir tak percaya...Bravissimo!!! hebat banget...Itulah salah satu tapak pembelajaran bahkan selalu ada kemungkinan, bagaimana berjuang sampai akhir tanpa putus asa dan mengeluh!
Pun saat harus belajar menerima kekalahan pahit, atau tatkala merasakan sensasi tingginya tensi pertandingan saat adu penalti. Hingga belajar merasakan kehilangan yang begitu mendalam saat seorang pemain simbol klub yang kubela, harus berpindah klub lalu kerajaan yang selama ini kubangun luruh perlahan hufff...
Permainan ini mampu membiusku untuk menatap layar selama 2x 45 menit, merasakan degup jantung berdebar karena serunya pertandingan, asyik menikmati gocekan menawan menusuk pertahanan lawan dan yang pasti pernah membuatku merasakan menjadi wanita paling bahagia sedunia ehehe..
Dan yang konyol bisa membuatku puasa 3 hari berturut-turut menjelang pertandingan finall hahaha.., pernah membuatku berdoa sambil menatap langit, dan tiba-tiba ada hal-hal terjadi di pertandingan sesuai dengan doa yang kupanjatkan hehe..kebetulan?hmm kalo tidak jarang terjadi?hmm..
Mau tau yang lebih konyol? Cuman yang ini "wajib" untuk bertindak konyol. Yup, ini terjadi saat aku berhasil nonton langsung di San Siro mei lalu, sesuai dengan rencana dan titipan dari temen-temen all Milanisti, aku buat poster untuk kami dan memfotonya langsung di San Siro!
" Aduh bu..cepet..cepet..malu!!! banyak beneeer" Arif yang menjepret dengan kameraku ngomel-ngomel, tapi pada akhirnya diapun ngiri dengan ideku.."yah, aku juga pengen buat" ehehe..
-
Nah, Poster-poster ini plus foto bukti bahwa pesan mereka telah tersampaikan akhirnya menjadi oleh-oleh plus buat mereka.
Sepakbola sebagai rutinitas, yah..ada rasa yang menyenangkan menunggu pertandingan di akhir pekan, menantikan liga Champhions di pertengahan minggu, bahkan menyaksikan laga prestius Piala Euro ataupun Piala dunia. .
Hmm..Ada pelajaran dari seseorang yang pada akhirnya bisa kulihat dengan mataku langsung saat menyaksikannya bertanding di San Siro. Dia mengatakan ” saat segalanya berjalan dengan baik, menyenangkan. Itulah saat harus bersyukur terhadap berkat dariNya. Dan saat keadaan tidak sesuai keinginan atau merasakankegagalan. Itulah saat terbaik untuk bertumbuh dan belajar” ckckckk...penuturan yang dalam dari seorang yang saat itu masih sangat belia. Tentu saja tidak salah bila magnetnya membawaku berpeluh jauh-jauh ke Milan bukan?ehehe..
Ada selajur peristiwa penuh pengalaman spiritual, beberapa keping makna hidup, energi yang tak bisa terbantahkan, dan mimpi yang kutapaki hingga jauh. Sepakbola, permainan ini membawakanku kebahagiaan yang menghadirkan banyak tawa dalam hidupku, banyak derai airmata kesedihan yang membuatku belajar ataupun airmata haru penuh kebahagiaan. Dammi un grande felicita e gioa nella mia vita, Grazie mille! It’s brings me a great happines in my life..........grazie..grazie...grazie.....^_^
0 Komentar