Selasa, 18 September 2012

Menatapi Asrinya Kebun Teh Wonosari

Memasuki Kawasan Perkebunan Teh Wonosari, Malang

Udara sejuk begitu terasa saat sepeda motor yang saya tumpangi memasuki kawasan kebun teh Wonosari, Malang. Hijau..sungguh-sungguh hijau panorama yang menentramkan hati. Tempat ini, merupakan salah satu tujuan wisata yang ingin saya kunjungi. Keinginan tersebut terpantik saat dulu membaca rubrik travel di salah satu koran nasional, maka kebuh teh wonosari masuk ke dalam wishlist tempat yang ingin saya kunjungi. Maka berbunga hati tentu saja bisa mengunjungi tempat ini. 
Agrowisata Kebun Teh Wonosari ini berada sekitar 30 km utara kota malang, di lereng Gunung Arjuna, tepatnya di perbatasan dua desa, yaitu Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari dan Desa Wonorejo, Kecamatan lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Untuk bisa menjangkau tempat ini bisa ditempuh dengan jalan kaki dari Lawang (hahah..kalau mauuu), bersepedaa (pasti ngos-ngos-an karena jalanannya menanjak), angkot (untuk menuju ke lokasi ada angkutan umum tetapi jarak tunggunya relatif lama. Yang paling nyaman mungkin dengan kendaraan pribadi seperti mobil ataupun sepeda motor karena jalanan cukup berliku dan menanjak. Tarif masuk kawasan agrowisata ini cukup murah hanya Rp. 8000 saja kok (dan Rp.11.000 pada hari minggu atau hari libur), cukup untuk menikmati ademnya kawasan yang sejuk menghijau itu. 
Begitu memasuki kawasan kebun teh, saya disambut hamparan kebun teh yang luasnya sekitar 1.144,31 hektar itu. Saya memang punya penyakit aneh, mempunyai perasaan berlebihan pada kebun teh. Dari dulu saya pengen banget pergi ke kebun teh. Kenapa? Saya sendiri tidak tahu penyebabnya haha. Kebun teh pertama yang saya lihat itu kebun teh daerah pegunungan dieng Wonosobo, namun hanya sekedar lewat saja. Jadi inilah kali pertama saya benar-benar bisa memetik sendiri daun-daun teh yang masih hijau dan ngumpetin beberapa helai di tas..sebagai kenang-kenangan..hihi ;p
Udaranya masih begitu bersih, hingga kawasan ini sangat cocok untuk berlibur menghilangkan penat, refreshing sejenak dari rutinitas. Bila waktunya pas, maka kalian bisa memperhatikan para ibu-ibu pemetik teh bekerja. Sayangnya (atau kebetulan ;p) pada saat saya ke sana, para pekerja sedang libur hingga perkebunan nampak lenggang. Hari kerja karyawan kebun teh berlangsung Hari senin-sabtu sampai jam 2 siang, jadi bila ingin melihat para pekerja kebun teh beraksi atau melihat pemrosesan di pabrik teh maka datanglah pada waktu-waktu tersebut.
 Pengunjung daerah wisata ini memang belum terlampau banyak, mungkin karena belum gencarnya promosi. Padahal daerah wisata ini cukup potensial untuk menjadi pilihan menghabiskan liburan.

Berlatar hamparan daun-daun teh
Di antara taman bunga
Saya menikmati berjalan-jalan dan foto-foto berlatarkan kebun teh dan taman-taman yang menghijau. Asrinya pemandangan sekitar memang membuat betah berlama-lama di sini. Saat itu cuaca mendung, dan gerimis rintis mulai turun. Kami memutuskan untuk berteduh di wisma rolas, sebuah wisma dengan arsitektur tradisional yang menawan..
            huaaa...aku pengen punya rumah seperti ini,” kataku spontan kala itu. Saya memang pecinta semua serba tradisional (memang cocok dengan ndeso-nya yah ;p).  Wisma yang serba kayu itu nampak begitu hommy dan nyaman. 


Berlatar Wisma Rolas

Huaaaah..bikin jatuh hati yaaah..

Ah lihatlah foto di bawah ini, bayangkan bisa senderan sambil membaca buku, dengan secangkir teh hangat dan gerimis rintis yang turun..ditemani kamuu uhuk, what a wonderfull world yaaa...hehe..ngimpi terooosss :D
Uhuk...saya suka sekali foto ini...tengkiu fotografeeeeer :)
Aaaaaa Surgaaaa...hehe ;p
Saya berteduh karena hujan nampaknya menderas, duduk-duduk di kursi kayu di ruang utama wisma tersebut. Sebuah percakapan hangat, kebun teh yang tengah diciumi gerimis dan udara yang mendingin. Sejuk dan damai suasana. Nampak beberapa pekerja kebun juga ikut berteduh dari hujan. Saat hujan mereda, saya mengeksplor wisma yang telah membuat saya jatuh hati ini. Ternyata di bagian belakang ada rumah panggung dimana terdapat kamar-kamar yang disewakan bagi pengunjung. Ada 10 kamar dengan rate @250.000/hari. Untuk wisma-wisma lainnya harganya variatif kok, kalau sewa bareng-bareng satu wisma pasti akan lebih murah. Heuu menyenangkan sekali rasanya kalau bisa meluangkan waktu tinggal di sini. 
Di rumah panggung, tempat kamar-kamar Wisma Rolas
Bagian Belakang Wisma Rolas
Wisma-wisma yang disewakan bisa satu rumah atau satu kamar, karena tempat ini sering digunakan untuk tempat meeting, pertemuan keluarga atau wisata rombongan. Wisma-wisma tersebut bisa dibooking online, sudah ada daftar harga dan gambar yang bisa kita lihat-lihat sebelumnya. Oh ya, di hari-hari libur, bila berminat cepatlah membooking dari awal, karena biasanya cepat penuh. Misalnya saja pada acara tahun baru tahun 2011, kami berombongan ingin membooking di wisma kawasan Wonosori ini tapi sudah fullbook. Humm, berarti menandakan kawasan ini cukup favorit untuk dijadikan tempat liburan kan..
Selain wisata alam kebunnya, di tempat ini juga terdapat berbagai pilihan fasilitas dan aktivitas. Ada kebun binatang mini, permainan outbound, ataupun menantang adrenalin dengan wahana ATV (All Terrain Vehicle).  Kereta mini yang berjalan memutari kebun teh juga ada, cocok untuk wisata keluarga.

Kereta Mininyaaaa...mau naik?
Bila kalian berminat dan pas pabrik tehnya buka, silahkan bisa melihat dan belajar bagaimana proses pembuatan teh langsung di pabriknya. Untuk oleh-oleh, ada kedai yang menjual berbagai varian teh dan kopi. Mulai dari teh celup, teh tubruk, kopi bubuk, instan dan lain-lain, lengkap disediakan. Setelah kucoba, tehnya rasanya memang jempolan, tapi untuk kopinya standar ehehe. 
Hujan mereda, lalu kabut tipis mulai turun. Humm suasananya memang membuat betah untuk berlama-lama di sana, tapi saya harus segera kembali pulang. Gerimis turun lagi, perkebunan kembali basah.
Mantel hujan, deru sepeda motor dan perjalanan pulang, semuanya layak untuk dikenang.
Mungkin suatu saat nanti, akan kukunjungi lagi tempat ini.
Suatu saat nanti.

(Cerita perjalanan 24 Januari 2011)
**Foto-fotonya saya masih kuruuuuus...hihi ;p

Glasgow, 18 Sept 2012
Previous Post
Next Post

5 komentar:

  1. ..
    baca yang ini mengingatkanku kalau aku pernah juga bikin postingan tentang kebun teh wonosari..
    setelah ku search di blogku, ternyata publish tepat empat tahun yang lalu, owh cepat sekali waktu berlalu..
    ahh..yang bikin malu postinganku cuma beberapa paragraf, lalu selebihnya foto-foto doang..hahaha..
    bahkan setelah empat tahun, gaya tulisanku masih saja sama, kalimat pendek-pendek, langsung pada intinya tanpa dikembangin, memang informatif sih, tapi jadi kayak catatan wartawan..hehe..
    beda banget dengan tulisan Mars yang mengalir dan bisa menggambarkan suasana seperti sedang bercerita..

    tentang ket. penutup **Foto-fotonya saya masih kuruuuuus...hihi ;p
    ooohh come on, itu juga yg kurasakan..
    ..

    BalasHapus
  2. hehe memang gambar/foto bisa mendeskripsikan tempat ataupun kejadian, hingga kita cenderung "nempel" foto banyak-banyak, tapi jangan sampai timpang dengan deskripsi yang mencakup panca indera. Gambar hanya bisa dilihat, tapi dengan deskripsi bisa mendengar, membaui,menyentuh/meraba dan merasa. asal pembaca di "puas"kan dengan panca indera itu, kyknya pembaca akan "masuk" dalam cerita kita (sok tauuu...ahaha padahal tulisanku juga masi biasa2) ;p
    *ditunggu loh ya cerita jalan2mu selanjutnya :)

    BalasHapus
  3. Disana ada wahana apa aja kak?

    BalasHapus
  4. setahu saya wahana wisatanya yang telah saya sebutkan di tulisan di atas, tapi itu awal tahun 2011 mungkin sekarang sudah lebih lengkap lagi :)

    BalasHapus
  5. Tgl 8 Agustus 2016, kami menginap disana untuk kali pertama. Puas banget.

    BalasHapus