Senin, 06 Mei 2013

Di Sambut Musim Semi Glasgow



Ini daun2 ijo bukan sengaja berseni fotografi, tapi karena kamera nyungsep pake self timer LOL


Pagi ini, cericit burung di pohon  belakang flatku membangunkanku lebih awal dibanding alarm sholat subuhku. Ah Glasgow kadang-kadang memang lebih “ndeso” dibandingkan Indonesia. Di daerah tempat tinggalku, walau dekat sekali (5 menit dari Kampus Utama) namun sangat nyaman untuk tinggal. Tenang, karena tidak ada kendaraan yang lalu lalang, hanya beberapa orang berjalan kaki lewat. Di belakang flatku ini juga masih sering kutemukan tupai berkejar-kejaran ataupun cericit burung. Aku betah di flat ini walau terus saja berpindah-pindah, karena posisiku yang terkadang pulang ke Indonesia untuk riset.
Dan kini kepulanganku ke Glasgow disambut musim semi yang tahun lalu kulewatkan karena tengah berada di Indonesia. Saat kulangkahkan kaki meninggalkan bandara Glasgow, udara masih terasa brrr..musim semi yang palsu. Begitulah cuaca Glasgow, sepertinya nggak jauh-jauh dari dingin.
            “ Spring comes late,” begitu kata bapak pengemudi taksi yang mengantarkanku ke 21 Hillhead street, flatku.
Kembali lagi, rasanya masih aneh. Walau Glasgow sedari awal menginjakkan kaki di sini sudah terasa familiar. Berangkat ke Glasgow kemarin rasanya seperti “hanya” berangkat ke Jakarta atau kota-kota lain di Indonesia saja. Persiapan juga seadanya, seperti biasa. Mungkin karena aku terbiasa pergi, walau sejujurnya meninggalkan Jogya terasa berat.
Kembali ke Glasgow berarti pula harus memulai hidup lagi dari awal. Menata lagi kamarku karena selama pulang kamarku disewakan. Kali ini aku kembali ke kamar awalku saat pertama kali ke Glasgow, kamar yang berada di bagian belakang flat, lebih kecil dibanding kamar utama. Tadaaa..kamar kosong, flat juga kosong karena Ari sedang di perpus GCU dan tidak pulang, sedangkan Elli (flatmate cinaku) juga tengah keluar.
Untung Ari meninggalkan ayam ungkep di kulkas dan nasi, sehingga bisa mendiamkan perutku yang keroncongan ehehe.
 Ah Glasgow, masih tetap dengan baunya yang sama. Aku sering mengidentifikasi apapun dengan bau, begitu pula kota tertentu mempunyai khas baunya sendiri. Dan kini kuhirupi lagi udara Glasgow, baunya yang khas itu. Dan mulailah aku menata hidup di sini lagi. Kau takkan pernah mengerti ribetnya nomaden bila belum pernah merasainya. Hidup yang menetap itu kadang sesederhana kamu tau dimana kau letakkan penggunting kuku, dimana gunting, penjepit kertas yang biasanya kau letakkan. Bros, dokumen, alat mandi yang selalu sudah tersusun rapi tempatnya. Tapi aku sering kali bergulat dengan hal-hal kecil seperti itu, karena aku selalu berpindah-pindah. Mungkin memang sudah saatnya harus berlabuh #ups.
            “ Kenapa nggak beli lampu emergency? “ katamu suatu saat ketika aku bilang kosan di Jogya gelap saat mati lampu. Sayang, bila aku harus membawa lampu emergency kemana-mana nanti dimana kuletakkan alat mandiku? Aku biasa pergi-pergi dengan tas punggung hanya berisi laptop, alat mandi dan baju ganti. Selama kepulanganku ke Indonesia beberapa bulan lalu, entah berapa kali aku harus pergi ke berbagai kota.
Dan biarlah kini Glasgow memelukku lagi. menyedikan tempat berlabuh sementara waktu. Maka kamar sudah mulai kutata lagi, walaupun masih berantakan.


Paling enggak kasurnya segera bisa kutata dan siap untuk melabuhkan mimpi #zzzzz

Dan mulai menumpuk stok makanan, bumbu-bumbu. Maka segera aku jalan-jalan sebentar menuju Halal Butcher untuk membeli daging kambing, ayam, bayam, bawang dan cabai (ini yang paling penting ehehe).
Kususuri jalanan yang hampir tiap minggu kulalui. Iyah aku ke Halal butcher kalau nggak hari sabtu ya minggu, karena agak susah untuk pergi belanja bila weekday karena harus di lab. Masih tetap sama, hanya saja bunga-bunga sudah mulai mekar warna warni walaupun belum begitu sempurna. Musim semi yang membangunkannya dari musim dingin yang beku. Kafe-kafe pinggir jalan, orang-orang yang berlalu lalang, masih Glasgowku yang dulu. Orang-orang masih banyak yang mengenakan boots walau musim semi sudah tiba. Sedangkan aku, manusia tropis ini dengan pedenya keluar hanya dengan double sweater dan sandal ahaha.

Yak narsis dulu sebelum berangkat belanjaaaa ehehe ;p 

Kafe-Kafe pinggir jalan


Ada juga yang jual sayur dan buah segar lhoo


Ini nih penampakan Halal Butcher El Baracca

barang belanjaaan...masak-masak lalu makaaaan...= ndut
Sampai ke toko halal, belanjaanku masih tetap hampir sama, si bapak penjualnya pun masih sama. Beruntung rasanya walau di negeri antah berantah begini, masih bisa menikmati daging halal dan bahan-bahan masakan yang masih bisa membuatku masak untuk memuaskan lidah jawaku.
Glasgow, menyambutku dengan ke”hangat”annya yang sederhana, tanpa selebrasi yang rupa-rupa. Ia seperti laut, yang selalu menyediakan dirinya menerima aliran sungai dari manapun.
Glasgow, aku kembali lagi. Siap menikmati hidup dengan semua kelokan dan warna warnimu. Merasai semua anugerahNya. 

Bunga-Bunga Glasgow yang mulai bermekaran


21 Hillhead Street, Glasgow,  May 2013
Previous Post
Next Post

4 komentar:

  1. Gambar yanfg terakhir cantik banget :)

    BalasHapus
  2. masih belum banyak yang begitu mba, di pinggir jalan masih banyak yang malu2 mekar, baru menguncup. Nunggu pada bermekaran semua nih, biar berasa musim seminya :)

    BalasHapus
  3. Mbak student di UoG ya? Msh di glasgow kah skrg?
    Saya tertarik dng flatnya yg terletak di Hillhead Street (lumayan dekat dnf UoG). Apakah ada flat yg available disana? krn sept th ini saya akan sekolah di UoG. Mungkin ada flat yg bisa direkomendasikan.

    Mohon maaf banyak bertanya, informasi dri mbak sgt berguna utk saya. Tks

    BalasHapus
  4. Hai Mochie. iya saya student UoG dan masih di Glasgow. Tadinya saya berniat menyewakan 2 kamar karena saya pikir temen flat saya selasai sept (mereka master student, dari Indo juga), tapi ternyata mereka berdua stay sampai desember. jadi 2 kamar di flat saya baru available bulan januari.
    Mochie sudah gabung di FB group PPI Glasgow? kita juga ada group whataps untuk calon2 student2 di Glasgow jadi bisa saling bagi informasi. kita juga ada website di www.ppiglasgow.org ada tips cari akomodasi yang bisa dibaca.
    Kalau Mochie belum terkoneksi dgn FB group PPI Glasgow atau ingin gabung group WAnya, bisa saya bantu. Kirim email ke saya Mars_Manuel@yahoo.com atau add FB : Siwi Mars Wijayanti
    Sampai ketemu di Glasgow ya :)

    BalasHapus