Minggu, 10 Agustus 2014

Berbincang dengan Tuhan


Bunga di tepian York Minster- York, England


Suatu kala saya ingin berbincang dengan Tuhan,
Hanya berbincang saja, tidakkah sering kita bertanya..kapan Tuhan bicara, menjawab, membincangi kita?
Tidakkah kita sering bicara padaNya dalam doa, dalam sendiri, saat malam tua atau pagi buta?
Kadangkala saya ingin berbincang dengan Tuhan
Berbincang, tentu bukan sebuah monolog sepi, bukan sepihak
Pernah kau ingin berbincang dengan Tuhan?
Bila dalam doamu kau minta petunjukNya, bagaimana kau mengerti jawabanNya?
Pernahkah kau dalam kesadaranmu memperhatikan pertandaNya?
Pernahkah kau menjadi awas agar mengerti petunjukNya?
Jangan-jangan engkau selama ini hanya bermonolog sepi
Jangan-jangan,


Glasgow, 10 Agustus 2014. Di sebuah minggu siang yang dipeluki gerimis.
Previous Post
Next Post

3 komentar:

  1. Malam lalu, aku membaca ucapan-Nya
    Saat akhir waktu nanti, Ia kan bertanya pada manusia
    Lalu aku bertanya sendiri, *Dari sisi mana Ia akan berbicara pada kita?*
    Dan aku mendapati jawaban dari ucapan-Nya lagi : Inni fa anni qorib
    Kata-Nya, Aku dekat

    Saat pertama cahaya turun pada Sang Ahmad
    Ia berlari menuju jurang menuju kematian
    Ia yakin dirinya kerasukan jin
    Tak mungkin suara Tuhan begitu menggema dalam hati manusia

    Al Bustami berdzikir mabuk
    Subhani, Maha Suci Aku
    Orang tak pernah tahu
    Bahwa Ia yang telah sampai
    Kan kehilangan dirinya sendiri

    Manusia terlahir sendirian
    Jika memang Tuhan tak mampu tersentuh pikiran
    Ia masih memiliki dirinya sendiri
    Lebih memilih mana, menjadi seperti orang gila
    Yang bahagia berbicara sendiri
    Atau menjadi seperti orang waras?

    hehe :p

    BalasHapus
  2. Saya lebih memilih menjadi diri saya sendiri,
    Yang kadang seperti orang gila saat sampai pada tahap "--bahwa Ia yang telah sampai kan kehilangan dirinya sendiri"
    Yang kadang bahagia berbicara sendiri
    ataupun kadang menjadi seperti orang waras.

    BalasHapus
  3. Aku beri satu *rahasia* doa. :P
    Ada tiga cara seorang hamba berdoa :

    Suara yang keluar dari lidahnya : doa umum
    Suara yang menemani dari pikiran (masih di sekitar kepala), terakhir,
    Suara dari keheningan diri, yang kita merasakan itu terdengar dari sekitar dada.

    Untuk yg terakhir, memang baru dugaan, itu cara berdoa Zakaria ketika meminta Yahya, doa Ibrahim ketika meminta Ismail/Ishak.

    Ketika seseorang *melihat dirinya* sendiri yg tengah berdoa dalam kesunyian - merasakan Tuhan di dekatnya tapi ia hanya melihat dirinya sendiri, itu tanda ia telah sampai pada doa itu. :)

    *I did. :)

    BalasHapus