Dulu saya menyukai
lagu ini, Nothing To Lose-Nya MLTR namun agak kesulitan merasai rasanya.
Nothing to lose? Seperti
apa.
Nyatanya, saya pada
akhirnya menemukan pembelajaran tentang hal tersebut dalam kehilangan, -LOSE-
Manusia sewajarnya
memiliki rasa cemas akan kehilangan.
Saya terkadang cemas
kehilangan waktu dan kesempatan untuk berbuat sesuatu, mengucapkan sesuatu yang
seharusnya saya ucapkan, mengambil pilihan yang
ingin saya pilih.
Saya pun terkadang
cemas kehilangan seseorang yang saya cintai. Siapa yang bisa menjamin bahwa
orang tersebut akan terus bersama kita?
Mungkin manusia
sering lupa, dengan menganggap orang-orang tercinta akan selalu bersama kita.
Padahal perubahan bisa datang kapan saja, abadi sama sekali bukanlah pilihan
manusia.
Kita lupa akan hal
itu hingga tak memperlakukan orang-orang tercinta dengan cara paling istimewa,
dengan upaya terbaik yang kita bisa.
Dan begitulah
ternyata cara cemas akan kehilangan bekerja. Meninggalkan pembelajaran betapa
berharganya waktu, seseorang atau apapun yang penting bagi kita.
Pernah kau mencintai
seseorang yang sebentar lagi mungkin tak bisa bersamamu?
Pernah kau melihat
waktu yang terasa semakin sedikit?
Pernah kau berada
dalam detik kebersamaan dan perpisahan yang begitu tipis?
Dan ternyata
begitulah,
Saat kita melakukan
yang terbaik apa yang kita lakukan
Saat kita memberikan
semua apa yang bisa kita berikan
Saat kita mengucapkan
hal-hal yang ingin kita ucapkan tanpa pernah menunda. Agar orang tercinta kita
mendengar, mengerti dan merasa apa yang kita rasa. Tidak pernah ada lagi kata nanti.
Saat waktu demi waktu
terasa berharga, dan menjalaninya dengan sebaik apa yang kita bisa.
Bila semua telah kita
berikan, ternyata tidak ada lagi yang bisa hilang..
Nothing to lose..
Dan saya menyaksi semesta
tersenyum.
Glasgow, 29 Oktober
2014. Glasgow yang sudah lelap.
#entah mengapa suka
gambar dalam posting ini.