Jumat, 19 Januari 2018

Reunian di St Mungo, Glasgow

yeaaay ngumpul lagi



Hari ini saya sibuk berbelanja, membeli daging sapi, daging ayam dan bumbu-bumbu, juga kacang hijau. Rencananya saya akan masak soto betawi, sate ayam, dan bubur kacang hijau. Pagi-pagi dari rumah mbak isnia, saya membawa stroller belanjaannya mas basid ke KRK. KRK itu toko halal bucther langganan saya dan juga langganan banyak pula mahasiswa-mahasiswa Glasgow. Nama KRK, Chun Ying (toko cina di daerah City Centre) sangat terkenal di kalangan mahasiswa Indonesia di Glasgow, karena penyelamat perut perut asia kami. Karena kita dapat membeli bahan bahan makanan yang biasa kami konsumsi di Indo, mulai dari daging halal di toko halal bucther dan bahan makanan asia seperti kangkung, tempe, tahu di toko cina.
Saya jalan kaki dari flat Mbak Isnia di daerah Victoria Crescent Road ke KRK di daerah Great Western Road. Menyusuri jalanan-jalanan daerah itu kembali rasanya seperti mengulang kembali kenangan kenangan dulu. Saat hampir tiap hari menyusuri jalan itu, dengan pergantian musim demi musim.

Jalanan Byres road dengan deretan Tesco, Iceland, Bank TSB, Bank of Scotland,  charity shop serta kedai kedai di sepanjang jalan. Jalan itu merupakan salah satu jalan paling terkenal di area West End, karena dekat dengan kampus. Semuanya nampak masih sama. Rasanya juga masih sama. Hawa awal musim gugur juga sudah terasa. Dingin dan angin berhembus lebih kencang, membuat saya harus merapatkan coat yang dipakai. Setibanya di KRK, segera membeli bahan bahan yang diperlukan, daging sapi untuk soto betawi, daging ayam fillet untuk sate ayam plus bumbu bumbu yang diperlukan. 
Di daerah Great Western Road itu, terdapat beberapa halal butcher hingga sangat memudahkan kami untuk tetap bisa menikmati daging halal.  Sampai hapal kalau mau beli cabai yang pedes kalau nggak di KRK ya di Fresh garden, karena bisa dibeli dengan harga yang lebih murah dibandingkan di Chun Ying. Hampir 4 tahun, hidup di Glasgow membuat saya cukup banyak tahu tempat-tempat mana yang lebih murah harganya...ehehe biasa, strategi ala kantong mahasiswa!

Penampakan di Fresh Garden
 Setelah usai berbelanja saya naik bis ke arah city centre, menuju flat mas basid dan Domi. Selama di Glasgow, selain di flat mbak isnia, saya juga sering kali singgah ke sana..untuk masak atau sekedar ngeteh ngobrol ngobrol di ruang tamu. Mas Basid baru juga lulus ujian S3-nya (viva voce), dan saya berbelanja tadi untuk masak masak syukuran kelulusannya, plus reunian mengundang teman-teman yang masih saya kenal di Glasgow. Jadinya saya excited banget kumpul kumpul lagi dengan teman-teman lama saya, kangen pastinya.
Saya juga excited untuk masak besar untuk banyak orang, kegiatan yang dulu sering saya lakukan. Maka malamnya saya sudah memotong-motong dadu daging fillet ayam 2 kg untuk dibikin sate ayam. Bikin sate ayam ala Glasgow gampang saja, ayam fillet dipotong dadu lalu dimarinade dengan kecap manis dan peanut butter, kadang saya tambahkan bubuk coriander (ketumbar). Udah, biasanya saya marinade semalaman, esoknya tinggal dibakar/panggang di oven. Masak besar untuk banyak orang itu seninya berbeda dengan masak untuk sedikit/untuk diri sendiri. Pastinya karena bahan bahan yang diolah itu buanyaaaakk...jadinya ya lumayan capek. Tapi rasa puasnya pun dobel dobel ehehe..
Malamnya selain nyicil untuk marinade sate ayamnya, saya bikin ketupat, dan nggoreng emping untuk soto betawinya. Sementara mas basid dan domi asik ngobrol di ruang tamu, sambil sesekali saya bergabung. Bikin teh anget dan nyemil. Dulu, aktivitas beginipun sering banget jaman kuliah dulu. Masak, ngobrol, makan sama temen-temen, hepinya sederhana.
Esoknya baru mengeksekusi untuk soto betawinya. Dan kali ini soto betawi pertama yang saya bikin! waks, aji aji nekad aja pokoknya. Memang soto betawi udah lama banget pengen dieksekusi, belum jadi-jadi, akhirnya pas ada acara ngumpul-ngumpul, ya udah iseng nyobain bikin. Resepnya cukup ngikutin website favoritnya untuk urusan masak memasak, Just taste and Try! Sukaaa banget website-nya mbak endang ini, soalnya penjelasannya rinciiiii dan step by step banget. 
Selain masak soto betawinya, juga manggang sate ayamnya, dan bikin bubur kacang ijo. Sehariaaan pokoknya di dapur, soalnya masak sendirian. Sementara mas basid siangnya ada acara di lab, dan kemudian bantuin nyiapin untuk beli minum, dan alat alat makan seperti sendok dll. 

Kuah Soto Betawinya belum disajikan ehehe

Sekitar jam 5 temen-temen yang diundang sudah mulai berdatangan. Yang ditunggu tunggu pastinya temen-temen lama yang lama banget nggak ketemu. Ada teh siska dan kang heru, mbak arie restu, mas Asra, Lini dan keluarga..sayang ada beberapa temen lama yang nggak bisa datang. Seru dan seneng banget bisa ketemuan sama mereka lagi..cerita cerita lagi melepas kangen. 
Iyalah, dulu sering banget bersama sama mereka. Yang perempuan-perempuan, tiap bulan pasti ketemu untuk pengajian putri, belum lagi ada pengajian bulanan, plus lagi kalau pas ada persiapan kegiatan PPI. Kayak latihan nari saman di rumah teh sis, dulu tuh bisa sampai sekitar 3 kali dalam seminggu. Dibela-bela in ngebis ke city centre lalu jalan kaki ke Grafton, untuk latihan nari untuk performance in Indonesian Cultural Day. Masa-masa yang sungguh menyenangkan. 

Alhamdulillah, kami bisa berkumpul kembali, berhaha hihi, dan makan bersama lagi. Teh siska membawa bakwan jagung yang maknyus. Dan acara yang paling ditunggu tentu saja, makan-makan. Sekitar 25 orang-an bergantian mengambil soto betawi ataupun lontong sate ayam, atau dua-dua dengan bergantian. Nikmatnya masak tuh saat melihat orang yang kita masakin tuh menikmati masakan kita. Itu rasanya sudah dideskripsikan dengan kata-kata eheheh, bikin nagih banget. Seneng gitu rasanya ehehe...
        " Soto betawinya endes banget mbak," komentar beberapa anak yang datang. ehehe syukurlah mereka suka dan melahap hidangan yang tersaji.
Makan, sambil ngobrol kesana kemari terutama dengan mbak nia, teh siska, mbak arie..temen temen yang masih tersisa di Glasgow. Kebayang juga sih, kalau suatu saat ke Glasgow lagi..lalu temen temen yang dikenal sudah nggak ada. Glasgow pasti rasanya tidak sama lagi. 

Reunian kali ini sungguh bermakna rasanya. Bertemu lagi dengan teman teman lama kala dulu berjuang menyelesaikan PhD saya. Semoga di Indo, nanti ketemu lagi yaaa..
Sore itu, kenangan kembali tercipta. 
Glasgow, tanah penuh cinta.


 

Selasa, 16 Januari 2018

Sekelumit Cerita Pembuatan Visa UK




Coba saja yaa..kalau ke UK nggak usah pakai visa, mungkin agenda balik ke Glasgow akan terasa lebih mudah. Saya baru bisa balik lagi ke Glasgow September Tahun 2017 lalu setelah hampir dua tahun pulang ke Indonesia..salah satu kendalanya ya visa UK!
Untuk mendapat visa UK memang terkenal cukup susah, beberapa kali mendengar cerita teman yang aplikasi visa UK ditolak. Apalagi usai brexit, sepertinya UK lebih membatasi dan memperketat orang-orang yang masuk UK. Nah, salah satu pertimbangan untuk apply visa UK yakni tabungan..ini sih yang membuat saya harus menunggu cukup lama untuk akhirnya mewujudkan keinginan saya untuk balik ke Glasgow lagi. Kalau ada sponsor, atau ada yang menanggung untuk pembiayaannya sih saya kira akan relatif mulus tuh, tapi kalau bermodal kantong sendiri. Ya berapa banyaknya tabungan di rekening harus dipertimbangan.
Oke, saya ingin berbagi sedikit tentang proses pembuatan visa UK ya, karena memang lumayan “melelahkan” prosesnya. Tapi demi daratan yang selalu bikin rindu itu, perjuangan memang harus dimaksimalkan ehehe..
1. Daftar dan isi aplikasi pengajuan online visa UK
    Kamu harus mengajukan aplikasi permohonan visa UK secara online di website : https://www.gov.uk/apply-uk-visa. Di situ, kamu akan mendapat informasi jenis visa apa yang seharusnya kamu apply, biayanya berapa dan dokumen apa yang dibutuhkan. Pertama, kamu harus bikin akun dulu sebelum bisa masuk, dan mengisi aplikasinya. Kemudian kamu memilih jenis visa apa yang kamu apply (visa study, standar visa dll). Jangan sampai salah pilih tipe-nya. Dulu Tahun 2011 saya apply untuk Tier 4 General Student Visa, sedangkan untuk September lalu saya apply untuk Visit Business (academic) 6 months karena saya ke sana untuk menghadiri konferensi. Pastikan tipe visa yang kamu apply tepat yaa..
Nah kemudian, isilah bagian per bagian dari aplikasi online ini. Cukup ribet sih, karena informasi yang harus diisikan sangat detail. 
-          Pasport and travel information
-          Personal details and travel history
-          Family details
-          Employment and income
-           Family and friends in UK
-           Medical treatments
-           Academic details
-           Additional informations
Ada 8 bagian yang harus diisi dengan cermat. Kemungkinan untuk setiap tipe visa ada beberapa bagian yang berbeda, tergantung dari tujuan visanya. Misalnya karena saya visa visit bussiness (academic) ya ada bagian akademiknya. Kalau untuk visa turis ya mungkin nggak ada. Yang jelas, isi bagian bagian sesuai dengan yang ada di sistem dengan benar. Soalnya akan dicheck dengan dokumen yang nanti akan kita serahkan. Setelah lengkap, kemudian cetak dan tanda tangani dokumen tersebut. Jangan lupa juga untuk booking tanggal kapan mau menyerahkan dokumen permohonan visa ke VFS Global. Karena kita nggak bisa asal datang, harus terjadwal waktunya.

2. Bayar dan Datang ke VFS Global untuk penyerahan dokumen
            Setelah selesai mengisi secara online, ada opsi pembayaran untuk pengajuan visa. Biayanya juga berbeda-beda, silahkan cek di website untuk tahu berapa yang harus kami bayar untuk aplikasi visa yang akan kamu ajukan. Kemarin untuk visa saya, harus bayar 120 USD. Iyes, visa UK memang mahal! Untuk hanya untuk visit 6 bulan aja lho..yang tergolong biayanya lebih rendah dibanding yang lain. Untuk visa studi saya yang dulu 3 tahunan kayaknya dulu hampir 5 jutaan. UK oh UK..rindu sih..tapi mahal !heheh
Pembayarannya menggunakan kartu kredit visa atau master card..ataupun kartu debit. Setelah bayar, nanti kamu akan terima email konfirmasi.
Ada juga layanan prioritas, kalau misal mendesak waktu applynya bisa sekitar 2-3 hari jadi. Biayanya Rp 3.496.000*(GBP184) untuk yang non settlement-yang nggak tinggal tetap. Sedangkan untuk yang visa settlement sekitar 10 jutaan biaya tambahan...itu uang semua? Waks. Mending jauh-jauh hari apply visa dan pakai layanan standar. Untuk proses visa saya kemarin, hanya sekitar 2 minggu sudah jadi kok.
Setelah bayar, kemudian datang ke VFS Global sesuai janji bookingnya. Memang pengajuan visa UK nggak ke Kedutaan Inggris, tapi ke VFS. Kemarin saya apply ke VFS jakarta, alamatnya di :
Kuningan City Mall, 2nd Floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 – Setiabudi, Kuningan, Jakarta - 12940, Indonesia.
Jadi kayak di Mall gitu, tapi di lantai atas ada kantor-kantornya, nah VFS itu salah satunya. Kantornya ketat pakai banget, cenderung agak bikin keki sih. Hanya boleh masuk 5 menit sebelum janjian, jadi sebelum waktu janjian teng..kamu hanya bisa tenguk tenguk nunggu di luar. Trus barang barang juga diperiksa, dan ada beberapa barang yang nggak boleh dibawa masuk termasuk laptop dan kamera. Karena dulu saya ke Jakarta sekalian jalan-jalan plus nengok sahabat yang di Jakarta, jadinya ya bawaannya segambreng. Sebenarnya ada sih penitipan barang, tapi pas itu belum ada penjaganya. Jadi waktu itu, saya nitip laptop dan kamera ke orang yang baru saya kenal-pas ngobrol sembari sama sama nunggu jadwal penyerahan dokumen. 
Untuk penyerahan dokumen relatif cepat, daaaan nggak diteliti lho sama si petugasnya. Artinya, nggak akan ada tuh dibilang...” Mbak, dokumen ini kok nggak ada ya? Bla blaa...jadi hanya berdasarkan dokumen yang kita serahkan itulah nantinya keputusan ditolak atau diterimanya pengajuan visa kita diambil.
Setelah itu pengambilan biometric dan foto di ruangan tersendiri, dan waktu saya sih nggak ada wawancara. Udah done! Nggak ada 20 menit di dalam.
Dokumen-dokumen apa saja yang harus dibawa? Ada nih infonya lengkap di sini.

Beberapa tips untuk pengurusan dokumen nih :


    Jangan lupa semua dokumen pendukung ditranslate dengan penerjemah tersumpah

   -   Print tiket pesawat  yang akan digunakan
  -    Surat undangan (invitation letter) karena saya kemarin ke sana untuk menghadiri konferensi
  -   Untuk akomodasi bila short stay seperti saya kemarin, jangan lupa menyertakan bukti akomodasi. Kalau menginap di hotel, jangan lupa bukti pemesanannya. Kemarin saya menginap di rumah teman saya, mbak isnia. Kemudian saya meminta surat keterangan, copy paspor dan visa-ya mbak isnia. Contoh surat keterangannya bisa dilihat di sini.

  -   Kemudian yang penting lagi yakni dokumen bukti bahwa kamu punya keuangan yang cukup untuk membiayai selama stay di UK. Yang sering dipertanyakan adalah minimal tabungan berapa sih untuk bisa diapprove? karena nggak ada info resminya di website.
      Nah saya pun banyak menggali informasi mengenai ini ke teman teman yang pernah mengajukan ataupun baca-baca di blog orang. Informasinya bervariasi, namun simpulan saya sih berapa tabungan minimal yang harus dibuktikan itu biaya hidup minimal yang cukup untuk membiayai berapa kama kamu tinggal. Misalnya, kemarin saya di sana sekitar 14 hari, ya minimal 100x14=1400 GBP = 22.400.000. Itu minimalnya menurut saya, dan semakin besar tabungan semakin baik kesempatannya untuk bisa lolos. Dan jumlah minimal itu harus ada di tabungan minimal selama 3 bulan.  Nah ini yang agak berat untuk kantong pas pasan model saya :D
     Untuk buktinya, kamu bisa minta surat referensi bank dan rekening korannya selama 3 bulan. Cukup datang ke bank kamu, lalu mengisi permohonan tersebut, untuk prosesnya 2 hari jadi (ini tergantung bank masing masing). Kemudian karena saya pegawai, saya juga minta surat keterangan gaji dari keuangan, dan surat ijin dari atasan. Contoh surat ijin atasan saya, seperti saya cantumkan pada gambar di bawah ini



3. Pengambilan dokumen



Nah, setelah diproses sekitar 2 minggu, kita akan dikirimi email bahwa dokumen sudah bisa diambil di VFS. Atau kalau kamu memilih untuk dikirimkan, dokumen akan dikirimkan ke alamat kamu (bayar biaya kirim pada saat memasukkan dokumen). Saat itu saya memilih ambil langsung sih, walaupun harus bolak balik ke Jakarta. Soalnya deg degaaaaan diterima atau tidak. Jangan lupa ada jadwal pengambilan pasport untu individual yakni Senin-Jumat jam 3-5 sore. Saya hampir salah pesen jadwal kereta sebelum baca jadwal ini, pikirnya bisa diambil sembarang waktu.


Segala kerempongan ngurus ngurus dokumen terbayar sudah ketika melihat stempel visa UK
terpampang di paspor saya. Hai Glasgow, saya datang..



Beberapa link yang mungkin berguna : 
1. https://www.vfsglobal.co.uk/indonesia/Bahasa/how_to_apply.html
2. https://www.gov.uk/government/publications/apply-for-a-uk-visa-in-indonesia/mengajukan-permohonan-visa-inggris-di-indonesia-proses-permohonan
3. https://www.vfsglobal.co.uk/indonesia/applicationcentre.html