Heidelberg Memanggil Kembali

        

         “Hi Siwi, I hope it was ok to suggest you to come to Heidelberg next year. Please,  if it is not good for you just let me know.” Begitu pesan di Whatsapps dari Pauline sesuai meeting tim kala itu.


Tanpa diduga, Pauline mengusulkan saat rapat tim untuk meminta saya ikut dalam list dosen yang akan berangkat ke Jerman tahun 2026.

“I remember you wanted to come so I pushed for it a little 😉😁” tambahnya. Huaaa


Heidelberg, ah si kota jelita itu memanggilku kembali. Padahal rencananya untuk tahun 2026, yang akan berangkat adalah staff dosen anggota tim kolaborasi HIGH X Fikes yang belum berangkat ke Heidelberg. Tahun 2025 ini, saya dan beberapa rekan dosen lain yakni mas budi aji, mbak dwi sarwani, mbah suratman, dan Nindya sudah berangkat mengikuti short course sekitar 2 minggu lamanya.


Jadi untuk tahun depan, bergantian giliran teman teman yang belum berangkat. Mas Budi Aji, yang juga Dekan kami rencananya akan berangkat lagi untuk mengantarkan saja namun tidak full satu bulan untuk keberangkatan tahun depan.


Jadi ketika Pauline meminta saya untuk ikut berangkat dengan alasan bahwa saya merupakan koordinator project, tentu saya excited bila memang ikut kembali berangkat ke Heidelberg! Kota jelita yang dibelah aliran sungai Neckar itu. Rasanya baru kemarin mengunjunginya. Saya masih ingat rasa rileks dan menyenangkan selama saya menghabiskan hari-hari di Heidelberg.


Dan satu berita bahagia lainnya, Nindya-rekan dosen kami diterima beasiswa S3nya untuk kuliah di University of Heidelberg. Tentu kami semua turut gembira. Bila kami ke sana, sudah ada tuan rumahnya hehe.


Rasanya ingin segera berjalan kaki lagi di kota tuanya, duduk duduk sambil ngobrol santai dan semoga saya sudah bisa minum kopi lagi hehe. Menyusuri alte brugge, dan belajar kembali ke kampus Uni of Heidelberg.


Atau mungkin, bisa kembali ke dossenheim, kebun anggur yang manis itu. Semoga ya.


Dossenheim yang super manis itu





0 Komentar