Senin, 16 Januari 2012

Kubagi Harapku, Sekarung Energiku

Terkadang harus berterimakasih pada sebuah harapan indah, mungkin dengan itulah engkau sanggup untuk bertahan  (Kata-kata saya 13 Januari 2012 ahaha)

Malam sudah menua lagi saat aku berpindah ke "jendela" ini, setelah merampungkan revisian literature reviewku, sepi, tapi aku tak sendiri, setidaknya tinggal bersama harapku. Minggu ini waktu tersita untuk hal-hal ilmiah, deadline literature review, urusan tiket kepulangan, kerjaan di lab, seakan merampok deposit sekarung energi yang sudah diinvestasikan tiap hari. Aku juga masih tak mengerti, kenapa perampokan-perampokan energi ini masih sering terjadi, padahal aku masih ingat jaman menempuh studi master dulu, risetku itu seperti kembang gula nano-nano, walau kadang asam, manis, tapi bila terus disesap, sensasinya menggoda...ehehe..

Aku masih jelas melihat diriku bersama 3 rekan lainnya, dalam tawa lepas, tanpa beban, bersama ke laboratorium, seakan mau pergi jalan-jalan. Bahkan bila mesin PCR sudah bekerja untuk kami, maka bergegas kami ke lesehan depan kampus FKH UGM dimana penjual kaki lima berderet-deret menjajakan dagangannya. Aku biasa memesan mie ayam dan es doger, dan teman-teman lain juga mempunyai menu favoritnya sendiri. Bisa betah berlama-lama ngobrol di sana, tentang hal paling remeh temeh sampai tentang riset. Kami juga sama-sama pemula urusan ilmu molekuler, jadi riset kami selayaknya permainan seek and find, kami mencari-cari software analisis sekuensing gen, membacai pedomannya dalam bahasa antah berantah itu, lalu trial and error. Tesis kami itu seperti permainan, kami mencoba, salah, mencari jawab, menemukan dan rasanya seperti menang perang. Menyenangkan.

Apa yang menjadikannya sekarang, saat berlanjut ke studi doktoral, kok rasanya seperti perampokan?ahaha...ah siapa tau perampokan ini nantinya akan berubah wujud menjadi permainan yang menyenangkan lagi? Kita lihat ceritanya nanti,
Tapi setidaknya, masih ada penyelamat, yang mendepositkan sekarung energi lagi bila perampokan terjadi. Aku masih punya harap, yang menawarkan gelenyar sesuatu yang indah di waktu ke depan. Setidaknya tiket kepulanganku pertengahan Februari mendatang sudah fix, harapan untuk segera pulang memberikan berkarung-karung energi bila lelah dengan segala urusan mendera. Dulu, sebelum kuliah lagi..pengen pergi kuliah, setelah kuliah, pengen pulang, manusia..selalu dengan jalan memutarnya. Mungkin memang dengan jalan yang memutar itu pula, manusia menemukan sesuatu yang tak disadarinya semenjak lama. Entahlah, aku senang akan segera pulang walau hanya untuk beberapa bulan untuk urusan penelitian. Tiketnya pun sudah kupasang di dinding depan meja belajarku, bisa kupandangi kapan saja, agar harap itu mampu menyelamatkanku bila terjadi defisit energi sewaktu waktu.

Tiket Pulang terpampang di dinding--waduh ketauan banyak cemilannyaaaa ;p
Harapan indah itu terkadang memang menjadi penyelamat. Sadar akan itu, aku pun membuat lapis-lapis harap, agar neraca tetap seimbang, dan siapa tau berlebih hingga bisa kubagi-bagikan ehehe. Tiket ke Edinburgh minggu depan sudah kupesan, dengan harap seminggu ini yang dipastikan akan tersita lagi dengan urusan lab, course, punya harap bahwa weekend nanti, Edinburgh menungguku lagi. Aku hanya ingin benar-benar menjelajahinya sebelum aku pulang. 
Lalu, dengan gegap gempita pula sudah kusiapkan proposal rencana kumpul jalan-jalan Bala Kurawa. Rasanya sudah lama sekali tidak mengadakan acara kumpul-kumpul lagi. Ada yang sudah menikah hingga sulit pergi jauh, lalu lokasi pekerjaan yang sudah mencar kemana-mana, menyulitkan kami untuk bersama dalam nyata. Maka, aku menjadi “kompor” yang memprovokasi jalan-jalan saat aku pulang nanti. Dan siapa yang tak tergoda rayuan proposal jalan-jalanku, maka mereka pun siap-siap mengajukan cuti serempak pada tanggal yang telah ditentukan. Dan semangat aku mencari-cari mulai dari tempat jalan-jalan, menu kuliner khas, sampai pilihan penginapan..

Proposal Jalan-jalan bersama the gank ;p

Proposal Penginapannya :))

Harapan indah itu ternyata menyembuhkan, ternyata menumbuhkan senyuman, mendepositkan berkarung-karung energi. Maka, tumbuhkanlah, siramilah, wujudkanlah harapan indahmu....
Mungkin harapan akan sanggup melengkungkan senyummu, dan siapa tau lengkungan senyummu itu adalah energi bagi orang-orang terkasihmu, siapa tau...
Sepertiku, harapku itu sanggup untuk terus melengkungkan senyumku...

Previous Post
Next Post

0 Comments: