Rabu, 26 Maret 2014

Tak perlulah aku keliling dunia




Tak perlulah aku keliling dunia

Biarkan ku disini

Tak perlulah aku keliling dunia
 
Karna ku tak mau jauh darimu

 (Tak perlu keliling dunia-Gita Gutawa)

Pagi ini di timeline jejaring sosial saya membacai status sahabat saya yang tengah galau karena jauh dari pasangannya karena harus bekerja di lain tempat. Kemudian beberapa komentar meluncur dengan poin terpenting yang saya tangkap adalah : Follow your heart, dan Choose whatever makes you happy.
Sahabat saya itu semula mengangankan bahwa pekerjaan dan kota yang saat ini iya tinggali adalah salah satu dari impiannya. Mungkin dalam fase hidupnya pernah membayangkan betapa bahagianya bila suatu saat bisa mendapat pekerjaan dan tinggal di tempat itu. Tapi rasa memang mudah saja mengalami metamorfosa. Bagaimana ia gulana ketika mendapati dirinya tidak bahagia ketika harus jauh dari orang tercintanya.
Bahagia memang ternyata bermetamorfosa. Seperti juga hidup yang hampir tak pernah diam saja, tapi mengalir berjalan seiring waktu.
Dulu, saya tidak tahu rasanya lirik lagu “ tak perlu keliling dunia”, kini saya tahu. Mungkin dunia seseorang pun berubah saat menemukan dunia baru. Konsep dan bahagia yang baru. Melenturlah, kata hidup.
Tapi saya bersyukur bisa merasai dan mengatakan dengan mantap “tak perlulah aku keliling dunia” di saat saya merasa sudah (agak) cukup keliling dunia #kabuuur.
Humm hummm, bagaimana kalau kita keliling dunia bersama?
 
Previous Post
Next Post

0 Comments: