![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge1pKKL3nVCMEsoC__zlferg1AldvfciXwQIpSZwUc9G40kDUIlOq9HKGOw9cWa6ZZvSyINK8cefgMbZHThI8Rd3pyZhUDIChOwExgt1EHq8YwhEe7nhYbPiYMJq2pjup6VQRYIzJLc_o/s400/puisi+pagi.jpg)
Kau sangka cahaya di luar jendela itu matahari, pendar-pendar merah merayapi langit pagi
Menyelusup di antara daun-daun maple yang menggigil sepanjang pagi
Membuka hari yang sekali lagi, harus kuarungi
Jatah waktu dari Sang Gusti, begitu kataku pagi ini
Bukan sayang, itu lampu-lampu yang menggantikan posisi
Mencoba mencerahkan gulita pagi, selalu begini
Entah matahari, atau lampu-lampu kota ini, yang berjuang cerahkan pagi
Tapi kau yang benderangkan hati
(Gambar itu diambil dari bawah jendela kamarku pagi ini..)
Glasgow, 12 Nov 2011.
0 Comments: