Kamis, 26 Juli 2012

Pergi//Pulang




Malam kota itu menghampiri kita lagi, kita masih diberi waktu. Setidaknya untuk sebuah makan malam, terakhir sebelum pergi. Pergi/lagi/lagi/pergi/lagi//ah..
            Why you eat so slow?” tanyamu sambil mengamati caraku makan malam itu. Pelan-pelan mengunyah, pelan-pelan menyendok salah satu makanan favoritmu itu. Pelan-pelan, seakan ingin mengajak pelan-pelan waktu.
Aku tersenyum, tak menjawab. Mengaduk aduk lagi nasi goreng di piringku,
            I will tell you later” jawabku sambil tersenyum. Ah, “later” lagi. Seberapa banyak waktu yang tersisa hingga berani sering-sering menggunakan kata “later”? tak seorangpun tahu. Aku sebenarnya menghindari mengucap kata “later”, dan kau menolong dengan kemudian berkata,
            I guess I know why!” selidikmu memburu.
Aku tetap diam, tapi menyisakan senyum.
            You just want to stay closer with me much longer” lirik matamu mengintimidasi dengan pernyataanmu. Lalu senyummu itu terkembang. 
Beuh..
Fiuh..
Definetely true!

Aku ingin memaku waktu/agar dia tetap diam disitu/membeku/
Tapi jiwa-jiwa yang bertumbuh tidak pernah tinggal pada sesuatu yang diam

Maka aku akan  pergi/pulang
Bersama waktu/bersama kamu

n     (Sebuah dialog yang kucuri dengar di sebuah tempat makan di suatu kota, nampak manis..nampak, mungkin memang demikian adanya, manis..atau jangan-jangan lebih manis lagi ;p sepertimu, aih )



 


Previous Post
Next Post

0 Comments: