Rabu, 19 September 2012

Keep Calm and Carry On


Detik berjalan, rasanya cepat sekali, malam kembali menjelang. Sepi, hanya bunyi detak jam dinding di kamar flatku. Betah sekali berlama-lama di sini, nyaman, luas, semuanya ada. Meja ini merupakan spot yang paling sering kutempati. Meja dengan laptop, sanggup membuatku bertahan di tempat yang sama dalam waktu yang relatif lama. Belajar, Nulis, browsing jurnal ataupun baca-baca berita terkini, chat, ataupun skype-an. Semalam sampai jam 1 saya mengedit sebuah cerpen dengan menambahkan sedikit polesan agar sesuai dengan tema project Antologi NBCMalang yang insyaAllah akan diterbitkan Bulan Oktober nanti.
Lalu membuka file-file lama dan menulis sebuah perjalanan (menatapi asrinya kebun teh wonosari). Aku banyak jalan-jalan, namun seringkali terlewat untuk menuliskannya kemudian mengabur kehilangan rasa. Menulis tentu saja membutuhkan sefrekuensi dengan kejadian, dengan pemikiran. Menterjemahkan apa yang ada di pikiran dan hati menjadi paragraf-paragraf yang bisa ditransferkan pada pembaca. Kadangkala bila kejadiannya sudah lama, harus berusaha “masuk” kembali agar mampu menghadirkan suasana yang hampir serupa. Asyik juga hehe, soalnya tentu saja sayang bila cerita-cerita perjalanan hanya tersimpan di dalam file tanpa dibagi pada orang lain. 
Apalagi untuk saya yang hobinya nulis, jalan-jalan dan foto-foto. Masa ngaku hobi jalan-jalan, blognya jarang cerita jalan-jalannya, enggak sip dong hehe. Jalan-jalan bisa menginspirasi untuk menuliskan cerita baru, dan cerita perjalanan selayaknya harus didukung oleh foto-foto yang bagus. Oleh karena itu, membeli sebuah kamera “beneran” sebagai alat pendukung menghasilkan tulisan bagus masuk dalam wishlist saya ketika pulang akhir tahun ini ke tanah air. Merambah ke tulisan traveling memang hal yang masih tergolong baru untuk saya. Masih banyak belajar tentang hal apa saja yang perlu disajikan dalam sebuah tulisan travelling. Tulisan catatan perjalanan saya yang berjudul “ Edinburgh, Si Jelita dari Scotlandia” dimuat dalam buku “ The Jilbab Traveler”nya Mba Asma Nadia bersama beberapa penulis lainnya. Saya juga akan menyelesaikan naskah untuk dimasukkan ke The Jilbab Traveler 2 yang bertema pengalaman jalan-jalan ke luar negeri dengan gratisan. Naskah saya yang berjudul “ Menjelajah Dunia dengan Biaya Cuma-Cuma” kini masih bolong sana sini, masih menunggu banyak sentuhan polesan.
Cinta memang sulit disembunyikan ehehe..passion saya di tulis menulis, travelling dan fotografi ini kadang membuat lupa waktu. Tapi setidaknya saya tahu passion saya yang ingin terus saya hidupi, dan saya bahagia dengan semua itu. 
Hidup kini, memang telah banyak berbeda, termasuk studiku. Kandidat doktor..heuu, bahkan saya sering nggak sadar diri sudah sampai tahun kedua studi doktoralku. 
            Gini-gini lho..calon doktor” katamu sambil mengunyel-unyel kepalaku dulu sewaktu sebelum saya berangkat. Kenapa? Kandidat doktor yang manja, galak dan  ngambekan? Hihi ;p
Saya masih terus berupaya menyelesaikan riset dan mempelajari banyak hal baru untuk keilmuan dan pasti berguna pada saat saya kembali ke kampus tempat saya bekerja. Label "doktor" pastilah tak berbeda dengan label-label lainnya karena yang menjadi esensi bukanlah label yang tersemat namun bagaimana ilmu yang didapat dapat lebih berguna nantinya.
Memang saya merasakan jenjang studi ini menjadi “fase terberat” dibandingkan dengan jenjang studi saya terdahulu yang tergolong amat mulus. Tapi mungkin memang standarnya lain, maka marilah tetap Keep Calm and Carry On ehehe..
Saya banyak pergi ke tempat-tempat jauh, bertemu dengan orang-orang baru, mengamati banyak hal, belajar ilmu-ilmu baru. Tapi saya juga lama meninggalkan rumah, lama tidak berjumpa nyata dengan keluarga tercinta, lama menahan rindu pada mendoan hangat, soto sokaraja, mie ayam pak kumis, Oseng-oseng iga, es duren purbalingga, Bakso Banjarnegara, es krim kopi Brazil, Gudeg Jogya, eh eh...makanan lagi yaa...ehehe..
Tapi begitulah hidup yang selalu berubah. Sahabat-sahabat saya pun terus bergerak berubah. Ada yang baru sampai di Aussie, ada yang akan segera berangkat awal tahun depan, ada yang hendak melahirkan, ada yang hendak menikah. Dan hidup..bergerak dan terus bergerak..
Mari terus bergerak dalam ritme masing-masing.
Malampun terus bergerak. Alunan lagu-lagu di Swaragama FM pun terus berubah-ubah, dan saatnya saya menyudahi tulisan ini. Temanya apa sih tulisan ini? Ahaha enggak jelas, bergerak ke arah yang tidak saya rencanakan pada saat saya membuka jendela word hihi. Ah baiklah, saya akan segera bergerak menuju naskah tulisan yang harus saya selesaikan, dan rencana eksperimen esok.
Mungkin saat ini gerakan perubahan ada yang tidak sesuai dengan harapan kalian, teruslah melangkah maju, Keep Calm and Carry On, guys!
Eh, Keep Calm and Eat a Lot ;p


Terdengar syahdu suara Andien dengan “Gemilang”nya di Swaragama FM
Tempatku tuju segala angan dan harapan
Tempat ku padu cita-cita dan impian
Tempat ku tuju setiap langkah yang berarti
Tetap menyatu dalam hasrat dan tujuanku selalu

Waktu terus menguji tekad yang ku miliki
Kini tlah terbukti segala kan ku gapai
Rintangan ku hadapi cobaan ku lalui
Semua tlah ku dapati tetaplah gemilang


Glasgow, 18 Sept 10.00 pm
 
Previous Post
Next Post

0 Comments: