Asing
Aku
menitik peta, aku, kamu, dunia. Aku menyeberangi lagi waktu, sepuluh tahun
lalu, dua puluh tahun lalu, menata-nata kejadian, ada dimana dan apa. Melesati lorong waktu,
mencari-cari jawab antara arah, ruang dan waktu. Namun tetap saja terasa asing.
Kita
mengasing satu sama lain. Duniaku dengan ruang, waktu serta kejadiannya
sendiri. Memintal ceritanya sendiri.
Asing.
Aku
kemudian menarik lagi garis-garis waktu. Ada dimana kamu? Dengan dunia macam
apa? Cerita macam apa yang kau pintal?
Asing.
Kita
adalah dua buah himpunan yang tidak mempunyai irisan.
Kau
, bukan alasan yang bisa membuatku tersenyum, melangkah, berkarya. Karena kita
asing.
Kau,
mungkin semacam makhluk ruang angkasa bagiku yang masih diperdebatkan
keberadaannya
Kau,
mungkin salah satu dari puluhan orang-orang yang berjalan di seberang jalan, di
pertokoan, atau di jendela bus yang melintas di depanku. Asing di mataku,
apalagi hatiku. Mungkin engkau melintas di salah satu terminal, atau stasiun,
namun bergerak dengan tujuan kita masing-masing, tak saling menyapa apalagi
bertukar canda.
Asing.
Kita
bergerak dalam ruangan dan dunia masing-masing tanpa saling bersinggungan. Tak ada
sms, email, chat YM, skype yang ada namamu dan namaku. Engkau anggota himpunan
di luar semestaku.
Asing.
Dulu,
Untuk
sebuah alasan apa?
Entah
Ku
bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
(Ost. Perahu Kertas)
Glasgow, 2 Oktober 2012
8 Komentar
daleeeeeeeeeeeeeeeeeeem!
BalasHapusdalem apanya? irisan himpunannya? hihi..;p*aku bersyukur dua himpunan kita saling mengiris, sist :)
BalasHapustumben suka matematika :P
BalasHapustumben suka matematika :P
BalasHapustumben suka matematika :P
BalasHapustumben suka matematika :P
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapussiapa bilang suka matematika ;p
BalasHapus*cuman selintas kepikiran doang..biar keren..kayak aliran sastra scientist hihi :D