Menghabiskan hari kedua di Newcastle,
kami hendak menuju Durham, sebuah kota kecil yang katanya cantik. Itinerary
kami di Newcastle sudah rapi disiapkan Mbak Yayuk
yang sayangnya tidak bisa menemani kami jalan-jalan di Newcastle karena saat
itu tengah liburan juga di Highland, Scotland (lah tukar tempat banget). Tapi
alhamdulillahnya, Mba Yayuk sudah mententor Dek Yunita untuk menemani kami
jalan-jalan. Jadi ngak repot tanya-tanya rute dan lainnya, jadi tinggal
menikmati perjalanan dan objek wisata yang kami singgahi.
Kami naik bus menuju Durham, namun
mampir dulu di salah satu tempat yang namanya Angel of The North. Katanya sih
salah satu landmarknya daerah North East England, dan lumayan oke untuk
foto-foto. Ya gitu deh, publikasi wisata di UK ini memang yahud. Para wisatawan
banyak yang tertarik untuk mengunjungi karena sering ada cerita-cerita atau
latar belakang yang membuat suatu tempat menarik untuk dikunjungi. Contohnya
saja Alnwick Castle yang terkenal karena jadi tempat syuting Harry Potter,
Glenco di Highland juga karena menjadi salah satu spot syuting film-nya James
Bond dan masih banyak lagi lainnya. Setiap objek wisata mendandani dirinya dan
mempromosikan agar menjadi istimewa. Mungkin hal ini patut dicontoh pula oleh industri
pariwisata Indonesia.
Lihat saja, bahkan bus yang akan kami
tumpangi menuju lokasi Angel of The North pun special bertuliskan The Angel.
Ini dia pose mas basid sebelum naik bus. Dia yang bus lover tentu saja gembira
ria kalau di foto bersama bus.
Mas Basid dan The Angel |
Liat si penumpang bis yang di belakang itu, kira-kira apa yang dia pikirkan liat kelakuan kami? |
Kami menikmati perjalanan dari Stasiun
Newcastle ke bus stop terdekat dengan lokasi Angel of The North sekitar 45
menit. Terasa sekali perbedaan daerah perkotaan dan daerah pinggiran yang nampak
lebih tenang, damai, segar dan menghijau. Akhirnya kami turun di bus stop
terdekat dan si Malaikat Utara itu sudah nampak gigantis dari kejauhan. Patung
yang berciri kontemporer hasil desain dari Antony Gormley ini tepatnya terletak
di Gatehead, Tyne and Wear, England. Patung ini bertinggi 20 meter dengan
ukuran sayap-sayapnya mencapai 54 meter. Sayap-sayapnya ini posisinya tidak
lurus ke samping, namun miring 3.5 derajat ke depan. Kata pembuat desainnya sih
biar terlihat seperti posisi memeluk “ a sense of embrace”. Walaupun nggak
keliatan banget sih posisi memeluknya pas saya memandanginya.
Kami berjalan mendekati patung itu,
sambil pastinya foto-fotonya dengan latar belakang si Malaikat Utara tersebut.
Tentu saja Thanks untuk si self timer heheh |
Begitu mendekat di arah patung,
seperti biasa ada papan-papan informasi objek wisata yang kita datangi. Salah
satu ciri objek wisata di UK yakni mereka menyediakan papan-papan informasi
yang memberikan kesempatan kita untuk lebih banyak tahu informasi seperti
sejarah dll dari objek wisata tersebut. Nah ternyata si Malaikat Utara ini
dibangun untuk menandai bahwa di tempat ini merupakan lokasi konstruksi dimana
para penambang batubara bekerja selama dua abad lamanya. Kemudian juga untuk
menunjukkan adanya transisi dari era industri ke era informasi. Patung ini
dibangun pada tahun 1994 dan selesai pada 16 Februari 1998 dengan biaya sekitar
1 juta poundsterling.
Papan informasi di objek wisata yang hampir selalu ada |
Tak banyak memang aktivitas yang
dilakukan di tempat ini, cocok untuk tempat pemberhentian untuk sekedar
foto-foto saja. Jadi yang kami lakukan pastilah foto-foto dengan berbagai pose
dengan latar belakang si malaikat Utara ini. Kemudian di area sekitarnya ada
peternakan dan juga disediakan tempat untuk duduk-duduk. Cukup recommended
untuk mampir sebentar ketika mungkin perjalanan kalian melewati area ini. Dan
itulah yang kami lakukan, setelah puas berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan
kami menuju Durham. Dan masih sempat narsis di bus stop ahah
Catatan Perjalanan UK Trip Desember 2013. Merapikan Kenangan.