Hujan di luar jendela menderas, malam pun sudah cukup larut, sementara saya
sesekali menengok ke samping memastikan si kecil masih tertidur. Akhirnya mau
ditidurkan juga, setelah sedari siang nemplok terus begitu posesif pada
bundanya.
Jangan tanya rasanya badan, pegel-pegel nggak jelas. Yang saya ingat terakhir tidur nyenyak ya saat sebelum lahiran. Sejak menjadi ibu baru, badan lungkrah kurang tidur,
kadang mood berubah ubah nggak pasti hehe. Tapi jangan tanya juga rasa bahagianya,
tak bisa terejakan kata kata.
Arsyanendra Radeva Pramadana, nama yang kami
sematkan padanya. Nama yang sudah dipilih mungkin sejak bulan ke delapan usia
kehamilan saya. Laki laki yang berpengetahuan, pembawa kebahagiaan, berkedudukan
tinggi dan dermawan. Itulah arti nama yang semoga serupa doa doa kami untuknya,
Ketika ia dilahirkan, saya pun dilahirkan sebagai
ibu. Yang memulai hidup baru, yang begitu berubah dan berbeda dengan hidup
sebelumnya. Fase kehamilan saya rasanya tidak terlalu banyak drama, hanya mual
mual sedikit meriang di awal-awal kehamilan, tapi setelahnya tidak terlalu
banyak keluhan yang berarti. Periode kehamilan saya lebih banyak dihabiskan
untuk kerja dan kerja.
Tapi melewati proses persalinan dan kemudian anak
saya terlahir rasanya begitu mengubah hidup. Beginikah rasanya menjadi ibu…
Melewati proses induksi karena ketuban rembes tapi
belum ada pembukaan, sampai melalui fase pembukaan demi pembukaan yang rasanya
sulit pula digambarkan kata kata. Sakit yang baru kali ini saya rasakan
sebegitu tinggi kadarnya. Hingga proses persalinan sampai akhirnya ia lahir
juga. Pecah tangisnya terngiang di telinga saya. Sementara saya rasanya masih
mengawang-awang, ada perasaan lega, bahagia, sakit, lelah bercampur campur
menjadi rasa yang beraneka.
Deva, begitu kami memanggilnya. Mahluk kecil itu
merubah hidup saya. Hari ini tepat 4 minggu, ia telah menghiasi kehidupan kami.
Menjadi orang tua ternyata proses belajar yang tiada henti. Semuanya terasa
baru, kadang ada campuran rasa cemas, bingung, tapi ketika menatapnya lahir
perasaan yang sulit saya ungkapkan.
Ada rasa cinta yang tak kukenali sebelumnya. Ada
rasa ingin memberikan yang terbaik untuknya, ada rasa ingin menjagainya, namun
ada kalanya menyelusup rasa bersalah saat rasanya saya belum bisa menjadi ibu
yang baik. Ada campuran rasa yang pelan pelan saya perlu cerna dan terima
Arsyanendra, anakku. Terimakasih telah memilihku
menjadi ibumu. Mari belajar bersama sama, Mungkin semuanya terasa baru tapi
waktu demi waktu akan kita lewati bersama.
Bersama, Arsyanendra-ku.
0 Komentar