Suhu udara memasuki musim dingin ini sudah makin menurun
saja. Rasanya musim dingin kali ini lebih dingin daripada tahun sebelumnya.
Saya merapatkan syal untuk menahan hawa dingin yang menyelusup sembari menunggu
kedatangan bis tour yang akan membawa saya menuju Pitlochry. Saya dan teman
seperjalanan ikut bus tour kampus yang akan mengunjungi beberapa lokasi di
Highland. Saya beberapa kali ikut tour kampus ini, terutama untuk lokasi yang
sulit dijangkau dengan kendaraan umum seperti bis maupun kereta. Pitlochry,
tujuan tour kali ini berada di area highland. Oh ya, Skotlandia dibagi menjadi
dua daerah besar yakni lowland (dataran rendah) dan highland (dataran tinggi),
dan Glasgow termasuk ke area lowland.
Bus tiba tepat waktu sekitar pukul 7.45 dengan waktu
keberangkatan yang tertera di tiket adalah pukul 8.00. Satu hal yang patut
untuk dicontoh yakni ketepatan waktu sesuai jadwal. Seperti biasa saya
mengambil posisi duduk di dekat jendela, tentu saja agar bisa lebih leluasa
menikmati pemandangan di luar jendela. Pemandangan lanskap Scotland apalagi
area highland selalu memanjakan mata. Bus meninggalkan Glasgow dengan matahari
yang baru saja terbit menampakan gurat gurat kemerahan di langit pagi itu.
Jarang sekali rasanya melihat matahari terbit di sini. Tentu saja karena jarang
matahari muncul ehehe. Beberapa waktu itu cuaca sudah makin tak menentu,
seringkali hujan disertai angin yang membuat malas sekali ke luar rumah.
Makanya Alhamdulillah hari ini cuacanya cerah, walau tetap saja suhunya
bbrrrrr.
Bus melaju menuju area higland dengan pemberhentian
pertama kami adalah The hermitage National Park. Agendanya jalan-jalan saja
menyusuri River Braan di hutan Craigvinean tersebut. Pemandanganya hampir sama
lah dengan National Park di Indonesia, bahkan beberapa lebih indah di
Indonesia. Ada air terjun dan juga gardu pandangnya. Memang agak aneh sih,
dingin-dingin begini jalan-jalan ke park ehehe..tapi tetap saja menyenangkan
kok.
|
The Hermitage-Hutan Craigvinean |
|
Tujuan tour kali ini adalah ke Pitlochry, sebuah kota kecil di area Highland. Kotanya cantik dengan lanskapnya yang apik. Walaupun tidak terlalu banyak tempat yang bisa dikunjungi, namun berjalan-jalan di area city centre-nya saja juga sudah lumayan menghibur. Kami mampir ke toko fish and chips sebelum mulai menjelajah. Sebenarnya kami sudah menyiapkan bekal berupa nasi dan ayam kungpao, namun sepertinya hawa dingin yang menyergap membuat kami ingin makan sesuatu yang hangat-hangat. Kami ngobrol dengan di penjual fish and chips dan bertanya lokasi mana yang layak untuk dikunjungi. Katanya dia sih pergi saja ke Fish Ladder.
Akhirnya kami pun menuju ke sana. Hummm, sebuah bendungan yang terlihat sudah cukup tua. The Dam and Fish Ladder ini dibangun antara 1947-1951, yang fungsi untuk generator listrik dan fish laddernya untuk memungkinkan migrasinya salmon atlantik melewati dinding bendungan. Kalau bagi saya yang anak tropis, wisata begini gini emang terasa tidak terlalu menarik. Ya lumayan buat tahu-tahu aja lah. Di seberang dam, ada jembatan yang lumayan unik dimana ada gembok gembok kunci yang bertuliskan nama pasangan-pasangan gitu. Ala-Ala yang ada di Paris gitu lah.
Usai dari Fish Ladder kami kembali ke city centre, dan hendak menuju Pitlochry Church. Signal Hp di area ini sudah susah banget untuk google maps, jadinya ya asal jalan saja. Dan tadaaa...akhirnya ketemu juga. Bangunannya super cantik. Dari gereja ini juga bisa memandang lanskap kota ini dari ketinggian.
Atap-atap bangunan bangunan kota yang terlihat dengan atap atapnya yang berbentuk kerucut itu membuat berasa seperti dengan di negeri dongeng gitu ehehe. Lihatlah foto di bawah ini, terlihat kan lanskap kota ini yang cantik.
Usai dari gereja, kami menghabiskan sisa waktu untuk berkeliling di area city centre. Memasuki toko-toko, ataupun sekedar jalan-jalan menyusuri kota sampai jam 3 sore, waktunya kami kembali ke bis untuk perjalanan berikutnya.
Dari area pusat kota Pitlochry, kami kemudian menuju The Queen's view. Kata di Hoji, pemandu tour ini..the Queen's view adalah salah satu tempat favorit dia selain Isle of Skye. Hiks, ingat Isle of Skye saya mendadak sedih. Soalnya sampai mau pulang pun belum kesampaian ke sana. Lokasinya yang sulit dijangkau dengan kendaraan umum itulah yang membuat susah menuju ke tempat itu. Biasanya anak-anak pada rombongan sewa mobil ke sana, ataupun ikut tour. Nah, berhubung kemarin-kemarin saya masih ribut dengan urusan thesis, jadi nggak sempat ikut rombongan anak-anak Glasgow. Baru deh, saat waktu sudah sempit begini berasa...dududu.
Ah, itu mungkin tandanya saya harus balik lagi ya ke sini buat jalan-jalan ahah
Baiklah, sekitar 30-45 menit kami sampai di Queen's View, Loch Tummel. Rencananya, tour ini mampir ke tempat ini sekitar jam 4 sore untuk melihat sunset. Tapi langitnya Scotland lagi nggak begitu bersahabat, jadinya sunsetnya nggak muncul. Tak apalah, udah dikasih cuaca nggak hujan saja seharian ini sudah Alhamdulillah banget.
Dan ternyata the Queen's view ini memang indah. Dari tempat ini kita bisa melihat Loch Tummel dari atas. Konon, tempat ini dinamai The Queen"s view setelah Ratu Victoria mengunjungi daerah ini pada tahun 1866. Tempatnya sungguh seperti di antah berantah, di antara Tay Forest Park, jalan menuju ke tempat ini hanya sebuah jalan sempit yang hanya bisa dilalui 2 mobil yang mengharuskan mobil berjalan perlahan saat harus bersimpangan. Susah kan kalau pakai kendaraan umum, mana ada yang jurusan ke tempat ini. Ini sih salah satu keuntungan ikut tour kampus seperti ini, harganya lumayan bersahabat dan bisa ke beberapa tempat dalam sekali tour.
Kami diberikan waktu satu jam untuk menikmati tempat ini untuk berfoto, duduk-duduk ataupun bisa ke cafe untuk minum kopi. Ada satu cafe yang tersedia di sini, tempatnya pun cukup representatif. Sempet kepikiran, ini pegawai cafe-nya gimana ya transportnya tiap hari kerja di sini? heheh lah kerja di tengah area antah berantah seperti ini.
Usai dari The Queen's view kami kembali menuju Glasgow. Dengan suhu yang makin menurun, dan dingin sudah semakin memeluki tubuh. Penat memang, hari ini lumayan jalan banyak. Tapi tentu saja menyenangkan.
Jalan-jalan selalu saja menyenangkan, iya kan?