Rabu, 19 Maret 2014

Selamat Menujuh Rumahku



Tanpa  sengaja saya menghitung barisan tahun arsip posting blog saya, aih ternyata sudah hampir 7 tahun nge-blog tak terasa. Blog ini rasanya sudah seperti rumah, hampir setiap hari saya kunjungi laman ini dan terus memposting tulisan-tulisan saya. Dan rasanya saya cukup teratur untuk mengupdate posting tulisan-tulisan saya, terbukti dengan angka postingan per tahunnya yang lumayan stabil. Isinya pun semakin bervariasi (biar terlihat positif, daripada saya bilang semakin random) ehehe. Tapi apapun itu, saya sangat menikmati merawati rumah blog saya ini. Di sinilah saya bisa selalu “pulang” pada dunia yang saya cintai, melahirkan tulisan-tulisan saya, dan mencipta kenangan dengan segala cerita-ceritanya.
Mungkin memang benar, menulis itu melawan lupa. Bahwa ada sejarah panjang hidup saya bisa dilihat dari tulisan-tulisan saya. Gaya menulis, sudut pandang saya pun berdinamika seiring dengan pertumbuhan diri saya. Rumah ini adalah tempat dimana saya bertumbuh. Rumah ini juga adalah penyembuh. Karena bagi saya menulis terkadang adalah proses penyembuhan, proses penghiburan dan pelepasan. Selama hampir tujuh tahun menghidupi rumah blog saya ini, motivasi saya tetap sama yakni ingin menuliskan kata-kata yang lahir dari buah pikir dan rasa saya. Itu saja, dan saya bahagia karenanya. Proses menuliskan hal-hal yang saya sukai menerbitkan kebahagiaan yang sampai sekarang sulit terjelaskan. Mungkin memang bahagia tidak perlu dijelaskan, cukup bisa saya rasakan.
Rumah ini juga tempat yang nyaman untuk terus melatih kemampuan menulis saya. Karena saya paham menulis itu hampir sama saja dengan keahlian yang lain, akan tumpul bila tidak terus diasah. Dan pada tempat inilah saya dengan leluasa untuk memposting rutin tulisan-tulisan saya.
Akhir-akhir ini saya memang harus membagi waktu dan energi saya untuk beberapa hal. Saat ini, selain rumah blog saya ini, saya juga mengurusi website PPI Glasgow di www. ppiglasgow. org sebagai dewan redaksi. Kemudian saya juga mulai aktif mengirimkan tulisan-tulisan travel saya ke rubrik-rubrik travel di media cetak. Dan otomatis tulisan tersebut tidak bisa saya post di rumah ini dulu sebelum ada kabar dari media yang saya kirimi tulisan saya. Kadang-kadang bingung juga, mau nulis apa ya di blog pribadi ini? Hihi tapi nyatanya ada saja yang bisa saya tuliskan.
Kemudian rasa terimakasih juga saya haturkan pada para pembaca blog saya ini, yang menyempatkan waktu mampir membacai tulisan-tulisan saya. Tentu saja, tulisan saya menjadi hidup karena ada yang membacainya.
Selamat Menujuh Rumahku,
Di belakang, ada barisan cerita-cerita luar biasa. Hari ini pun sejarah tercetak istimewa, lalu mari lajukan langkah untuk menuliskan terus hal-hal penuh cinta.

Salam cinta
Glasgow, 19 Maret 2014.


Previous Post
Next Post

5 komentar:

  1. Ada yg bilang, masa depan itu milik Tuhan - karena hanya Ia yang tahu. Masa lalu milik orang lain, karena sekuat apapun kita ingin dikenang baik, orang lain tak akan lupa kenangan kita yang jelek - kita manusia. Dan waktu yang kita miliki adalah saat ini, detik ini.
    Seperti pertanyaan seorang raja pada menterinya,
    "Siapakah orang yg paling penting? Kapankah waktu yang paing penting? dan Sifat apakah yang paling penting?"
    Orang yang bersamamu, saat ini, dan peduli.

    Selamat dobel ya, buat usia dan blognyah,,hehe

    BalasHapus
  2. ehehe terimakasihnya juga dobel, buat ucapan selamat ultah usia dan blognya :)

    BalasHapus
  3. Rumah bukan tempat. Ia adalah proses ketika manusia semakin dekat dengan hati dan jiwanya #GedePrama

    Selamat kembali ke rumah, selamat memberi cerah #bighug

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. so, mari mendekatkan hati dan jiwa #eaaa
    Terimakasih lupi, mari terus memberi cerah bagi diri sendiri dan sesama. Cheers :)

    BalasHapus