Rabu, 08 Oktober 2008

Purwokerto-Jogya-Barcelona


Judul yang aneh..sama seperti perasaanku yang aneh. Kupikir tak apa memperturutkannya sejenak, mengobati kepenatan mempersiapkan bahan kuliah.
Purwokerto-Jogya-Barcelona. Kau tau itu jurusan bis antar kota?ehehe..tidak percaya? Jumat kemaren sabahatku menaikinya! beneran! Tapi tentu saja jurusan terakhirnya adalah Jogya, bukan Barcelona. Barcelona hanyalah tulisan besar-besar yang terpampang di bagian depan atas bis. Jadi aku dan temen-temen yang menungguinya bercanda " u' jangan lupa turun di Barcelona! ehehe" Tapi kita semua tau bahwa ia tak akan pernah sampai di Barcelona dengan menaiki bis itu, kalo iya, akupun tak akan berpikir dua kali untuk menaikinya!!
Tapi bukankah itu tidak mungkin??
Sebagaimana halnya aliran magnet dari hati yang ada di Purwokerto sini ke sebuah hati di Barcelona, tapi nampaknya tergerus arus laut mediterania, atau mungkin malah berbalik arah, entah terdegradasi tempias badai di tengah perjalanan, aku tak tahu.
Begitulah, saat menemukan seseorang dengan kualifikasi fisik 7,5 lebih dikit dan masuk kategori ganteng, kualifikasi personal 8 dan intelektual 8.5 (pake kalibrasi gold standard dengan tingkat kesalahan kurang dari 0.05 hehe). Tapi sinyalnya byar pet karena kendala cuaca, magnetnya seperti kubilang dikacaukan angin yang menyebrang samudra. Tiba-tiba konslet dan padam!
Lalu tiba-tiba angin berteriak keras di telingaku " CINTA JUGA BUTUH KEMUNGKINAN!!!!"
wakakak..puas rasa menertawai diri sendiri, mahfum atas cibiran angin dan tersenyum pada akhirnya pada siapa yang Maha Pintar membolak balikkan hati. Ah Tuhan memang...
ehehe..maafkan atas tulisan yang tidak layak posting ini, tapi ada rasa yang menggelitik untuk tetap mempostingnya. Siapa tau suatu saat, bila membacanya lagi..akan bisa kembali menertawai diri sendiri.
Qualcuno a Barcelona, ti voglio bene sempre!

Kamis, 25 September 2008

Menulis, sebuah jalan hidup?Yuup...


-- As Human, we continually put limits on ourselves for no reason at all
What's worse is putting limits on God who can do all things--


Kalimat itu menyentilku saat chat dengan V, sahabatku yang kini tengah bermukim di Singapura. Ia segera memintaku menilik kalimat dia atas. “walah tumben bijaksana tu anak hehe”, pikirku. Maklum biasanya kami berchat ngalor ngidul dari hal remeh temeh sampe yang hal yang nggak penting hehe (lha sami mawon!hehe). Tapi ritual chat dengannya entah mengapa selalu bisa membuat energiku bertambah, mungkin karena kebanyakan ketawa ketiwi, terkekeh hingga sangup menepikan sejenak dari jenuhnya rutinitas hidup. Sekali lagi hukum relativitas berlaku, walaupun nun jauh di sana..serasa dia ada di Gombong hehe. Kutipan kalimat di atas ditunjukkannya padaku saat kami tengah ngobrol tentang impian masing-masing.

“aku nggak yakin, menulis kayak gitu butuh pengalaman” kalimatku muncul di layar kala itu.

“yah, bagaimana kamu bisa menghasilkan karya yang bagus kalo kamu sendiri nggak yakin” katanya dan pada akhirnya mengutip kalimat di atas untuk menegaskan kata-katanya.

Yup, aku sadar dia benar.

Selama ini, aku selalu yakin dengan apa yang aku mau, yakin dengan kemampuanku, impian-impianku. Tapi pada dunia tulis menulis, aku belum memaksimalkan potensi dan kesempatan yang ada, bahkan terlalu sedikit mendepositokan kepercayaan pada kemampuanku di bidang itu. Hingga sampai saat ini karya yang sudah dimuat baru bisa dihitung dengan jari. Gimana bisa di muat kalo kuantitas karya yang kukirimkan amatlah minim?payah ya?

Ketidakyakinan itulah akar permasalahannya, mungkin. Selama ini aku pikir menulis adalah hobby di kala senggang, penuang unek-unek di kala resah, walaupun sebenarnya ada terbersit obsesi untuk menjadi seorang penulis tapi segera tereduksi oleh rutinitas harian, kesibukan praktikum atau penelitian, deadline laporan ataupun jurnal yang harus segera dirampungkan. Yah, selama ini hal-hal itulah yang menjadi kambing hitam mengapa aku tidak produktif menghasilkan tulisan.

Tapi, titik balik itu sebenarnya telah terjadi beberapa bulan lalu, di sebuah meja makan sederhana, di dapur bergaya Italia apartemenku, Piazza Danti 21, Perugia. Hasil percerahan otak dengan truly, roomateku. Percerahan otak ini istilahku-kalo istilah versi trully adalah orgasme otak walahhh hehe.

“sekarang, aku telah mencapai salah satu dari impian terbesarku, aku tidak ingin hidupku setelah ini antiklimaks” kalimatku beradu dengan denting sendok kecil yang kugunakan untuk mengaduk secangkir un macchiato (kopi kental yang ditambah susu). Pada saat itu kami tentang berdiskusi tentang harapan, impian, dan tangki energi pemenuh impian. Menarik!

“ Kita harus tau seberapa penuh tangki energi kita untuk meraih impian-impian itu, impian besar tanpa tangki yang cukup adalah kesia-siaan!” kalimatnya selalu bersemangat, ditambah dengan gerakan tangannya yang menggambarkan sebuah tangki. Ah, aku selalu kagum dengan semangat yang selalu membara dalam jiwanya, hampir-hampir jarang sekali lowbatt. Hmm tampaknya dia telah khatam menguasai ilmu isi mengisi tangki energi, walaupun tentu saja kadang ada hal-hal yang meredupkannya, wajar saja.

“hidup tidak boleh antiklimaks..pasti ada banyak hal lain yang ingin kau capai!"Kata si kriminolog ini dengan kembali menyeruput kopi kentalnya.

Dari situlah terbersit seperti datangnya ilham bahwa dalam hidupku selanjutnya menjadi penulis adalah jalan hidup. Bukan lagi sekedar kesenangan di kala senggang, atau media katarsis saat jiwa sedang butuh pelampiasan. Mulai saat itu menulis bagiku adalah jalan hidup. Menulis adalah kebutuhan, kanal psikologis yang selalu tersedia pada setiap tingkatan perasaan yang menguasai hati. Bahkan menulis bagiku sekarang mungkin lebih dari itu. Menulis adalah bagian dari jiwaku yang selalu meminta untuk terus di asah, rohku menyatu ketika dalam suatu frekuensi hanya ada aku dan tulisan. Menyetujui pendapat Pramudya Ananta Toer bahwa menulis adalah bekerja dalam keabadian!

Jumat, 19 September 2008

Achmad Kalla Excellence Awards

Achmad Kalla Excellence Awards
info aja, soalnya lagi rajin-rajinnya ikut lomba penulisan nih...

Hadiah
Trophy: Achmad Kalla Excellence Awards

Juara 1 : Uang tunai Rp 20.000.000,- + Trophy + Notebook
Juara 2 : Uang tunai Rp 15.000.000,- + Trophy + Notebook
Juara 3 : Uang tunai Rp 10.000.000,- + Trophy + Kamera
Juara Harapan 1, 2 dan 3 masing-masing Rp. 1.000.000,- + Sertifikat


Penyerahan Hadiah

- Dilaksanakan di Jakarta. Waktu akan diberitahukan kemudian.
- Apabila pemenang tidak hadir pada saat penyerahan hadiah, maka hadiah dikirimkan kepada alamat Pemenang di Indonesia.


Ketentuan Umum:

1. Peserta adalah warga negara Indonesia, yang berdomisili di dalam maupun di luar negeri;
2. Lomba dibuka untuk semua warga negara Indonesia tanpa pengecualian agama, usia, jenis kelamin, status sosial, latar belakang pendidikan, tempat domisili, profesi/keahlian, dan lain-lain; 3. Lomba dimulai dari tanggal pengumuman iklan yang ditayangkan di Kompas oleh Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) dan Harian Online KabarIndonesia (HOKI). Ditutup pada tanggal 31 Oktober 2008, pukul 23.59 WIB;
4. Hasil lomba menulis ini akan dinilai oleh Dewan Juri untuk dipilih 6 orang pemenang;
5. Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, serta tidak melayani tanya jawab;
6. Pengakuan Ketentuan Lomba: Dengan mengirimkan naskah tulisan untuk diikutsertakan pada lomba ini, maka peserta menyatakan diri tunduk kepada semua ketentuan tersebut di atas berikut sanksi-sanksinya;
7. Peserta yang mengirimkan naskah tulisan dengan nama orang lain akan dikenai sanksi diskualifikasi dan tidak bisa menjadi juara. Sanksi terhadap penyalahgunaan identitas, pemakaian identitas orang lain dan/atau pemalsuan identitas akan dijatuhkan ke peserta lomba menulis ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.


Ketentuan Khusus (Tulisan):

1. Tulisan asli perorangan bukan jiplakan, saduran atau terjemahan dan belum pernah dipublikasikan di media lain baik Offline maupun Online;
2. Tulisan berisi ulasan, opini, analisa kasus, dan/atau hasil penelitian, dan bersifat ilmiah dengan didukung oleh data-data dan referensi yang relevan;
3. Judul dan isi tulisan harus berkaitan dengan thema utama, yakni “Membangun Kepedulian terhadap Kelestarian Hutan”;
4. Panjang tulisan antara 1.500 hingga 2.500 kata (3-5 halaman A4);
5. Setiap peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya;
6. Tulisan harus mengikuti kaidah penulisan menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Ejaan yang Disempurnakan);
7. Para Peserta wajib terdaftar sebagai Penulis di Harian Online KabarIndonesia. Bagi yang belum terdaftar silahkan klik “Daftar Jadi Penulis”;
8. Tulisan dikirimkan melalui Harian Online KabarIndonensia pada Rubrik “Lingkungan Hidup”
9. Tiap tulisan yang dikirim dengan maksud mengikuti lomba menulis ini, agar dicantumkan tulisan: Lomba Tulis YPHL di awal artikel;
10. Hak cipta tulisan tetap pada penulis, tetapi hak publikasi/hak pakai ada pada Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) dan Harian Online KabarIndonesia, terhitung sejak tanggal 16 September 2008;
11. Kami juga memberikan kesempatan untuk mengirimkan hasil karya anda melalui Pos (Hardcopy) dengan menyertakan Softcopy dalam bentuk CD ke: PO BOX 8229/jkssb atau ke alamat yang tercantum dibawah ini:

Penyelenggara: Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL), Graha MIK Taman Perkantoran Kuningan, Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta 12920 Indonesia, Tel. 021-5794 1780, Fax 021-5794 1413, Email: redaksi@kabarindonesia.com, Homepage: http://www.indonesiarainforest.org/

Selayang Pandang tentang Lomba

Dalam rangka menyikapi kondisi real kerusakan hutan yang amat parah di negeri tercinta ini, Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) mengadakan sebuah program berbentuk lomba menulis dengan thema utama “Membangun Kepedulian terhadap Kelestarian Hutan”.

Lomba menulis kali ini diadakan untuk memperebutkan:
“Achmad Kalla Excellence Awards” sebagai seorang pengusaha yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup maupun pelestarian hutan. Tujuan utama dari lomba ini adalah untuk menginspirasi semua kalangan, baik akademisi, ekonom, politisi, birokrat, mahasiswa/siswa, pendidik, dan masyarakat umum, untuk sama-sama memikirkan cara-cara strategis bagi kelestarian lingkungan hidup dan kelestarian hutan itu sendiri demi kelangsungan kehidupan bagi umat dunia dan khususnya bagi perbaikan kehidupan rakyat Indonesia.

Tujuan pelaksanaan lomba menulis ini antara lain:

1. Mendorong setiap warga negara Indonesia untuk turut berpartisipasi aktif dalam memikirkan jalan keluar dari persoalan rusaknya ekologi dan lingkungan hidup, khususnya dalam mengatasi kerusakan hutan, pemanasan global dan perubahan iklim yang semua berawal dari kerusakan hutan sebagai paru-paru dunia;

2. Memberikan ruang bagi setiap warga untuk menuangkan dan mempresentasekan gagasan, ide, dan pemikiran-pemikiran inovatifnya berkenaan dengan usaha meningkatkan perbaikan lingkungan hidup Indonesia di mata internasional melalui media tulis-menulis;

3. Menjaring berbagai masukan dan usulan dari masyarakat luas tentang strategi yang efektif bagi pembangunan lingkungan hidup, baik dalam bentuk kepedulian bagi hutan dan lingkungan hidup, maupun program kongkrit yang dapat dilakukan ikut serta memperbaiki lingkungan hidup dunia.


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, antara lain:

1. Terbentuknya masyarakat Indonesia yang partisipatif-aktif dalam membangun kepedulian terhadap lingkungan, sumbangan pemikiran kritis-analitis bagi pencarian strategi-strategi jitu dalam mengatasi persoalan rusaknya hutan dan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati termasuk yang berkenaan dengan upaya mencegah Indonesia dituding sebagai biang kerok pemanasan global akibat rusaknya hutan di wilayah Republik Indonesia;

2. Terjaringnya berbagai masukan dan usulan program perbaikan hutan dan lingkungan hidup Indonesia dan strategi perbaikan lingkungan hidup yang terlanjur rusak yang dapat dijadikan referensi bagi pengambil kebijakan di bidang lingkungan hidup, serta pendidikan bagi warga sedini mungkin tentang kepedulian terhadap alam sekitar;

3. Turkumpulnya artikel-artikel atau tulisan tentang perbaikan kembali lingkungan hidup dan hutan serta pengembalian citra bangsa dari perusak hutan menjadi peduli hutan dan lingkungn hidup di mata dunia, demi mengembalikan kepercayaan internasional kepada Indonesia. Artikel yang dinilai berkualitas dan layak publikasi akan diterbitkan.

Penyelenggara: Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL), Graha MIK Taman Perkantoran Kuningan, Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta 12920 Indonesia, Tel. 021-5794 1780, Fax 021-5794 1413, Email: redaksi@kabarindonesia.com Website: http://www.indonesiarainforest.org

Kamis, 18 September 2008

Kiriman..kiriman...


Once you have opened this e-mail, there's no turning back. Below are true descriptions of zodiac signs. Read your sign, then forward it on, with your zodiac sign and label on the subject line. This is the real deal, try ignoring or changing it, and the first thing you'll notice is having a horrible day starting tomorrow morning - and it only gets worse from there.

PISCES - The Dreamer
Generous, kind, and thoughtful. Very creative and imaginative. May become secretive and vague. Sensitive. Don't like details Dreamy and unrealistic. Sympathetic and loving.. Kind. Unselfish. Good kisser. Beautiful.
8 years of bad luck if you do not forward.


hehe..ini salah satu potongan kiriman email dari lia, temenku yang rajin kirim segala sesuatu yang aneh-aneh, lucu ataupun yang romantis haha. Kadang menarik untuk dibuka disela-sela banyaknya kiriman email dari milis-milis yang kuikuti. Salah satunya yang ini, mungkin sudah sering menerima kiriman email atau sms yang berbau mengancam yang macam begini. Perintahnya pun jelas diakhir pesan biasanya.
8 years of bad luck if you do not forward. Gile aja ancamannya hehe..tapi email ini pun bernasib sama dengan puluhan email ataupun sms dengan genre yang sama...ya dibaca,disenyumin..dan udah! Soalnya sama sekali nggak percaya sama hal nada-nada mengancam yang beginian hehe..
Nah, kalo soal zodiak-zodiakan..hmm kebetulan kalo isinya bagus..ya bisa dijadikan energi postif toh..kalo lagi jelek bilang aja pada diri sendiri "wah kagak mungkin tuh hehehe" beres urusan!!!

Selasa, 16 September 2008

Huks..Kereta tuaku sudah butut


Menyesakkan!! begitulah rasa yang larut saat menyaksikan laga Milan di seconda giornata. Kalah lagi!!! ugghhh....
Dua kali kalah menyakitkan pada awal kompetisi, bukankah hasil yang tidak rasional untuk tim sekelas Milan?ma dai cosa e sucesso?apa yang terjadi to?
Pada laga awal di Stadion San Siro, Milan dipecundangi Bologna dengan skor 1-2. Lalu, pada pertandingan kedua saat bertandang ke stadion Luigi ferrari, markas Genoa..lagi-lagi il Rossonero dipaksa menelan pil pait dengan dipermalukan 2-0!!!
Gimana nggak nyebelin! mengawali musim ini dengan label "cuman masuk zona UEFA" harusnya target scudetto adalah mutlak..eh malahan melempem di laga-laga awal.
Belum "on"nya Ronaldinho yang baru didatangkan dari Barcelona, belum fitnya Ricky kaka dari cedera lututnya serta masih kagoknya permainan andriy shevcenko yang baru saja balik kandang ke markas San siro setelah menjalani dua musim buruknya bersama Chelsea ditengarai menambah kelabunya performa tim. Apakah julukan kereta tua bagi Milan memang benar adanya? Barisan pertahanan yang dikawal Paolo Maldini yang sudah uzur nampak begitu keropos. Alle Nesta masih dibekap cedera, dan iapun notabenenya sudah tidak muda lagi. Memang sebagian besar skuad Milan masih dihuni pemain-pemain berumur. Lini tengah yang dijendrali Pirlo, Seedorf dan lini depan dihuni Sheva, inzaghi..hmm Tuwir bo!! cibir para sahabat yang anti berat dengan Milan.
Memang ada amunisi muda seperti Mattheu flamini yang anyar didatangkan dari arsenal dan Alexancer pato yang masih kinyis kinyis (gorengan kali!!!) hehe...ma non e' basta! kagak cukup!
Vice president Adriano Galliani nampak muram dengan wajah berkerut-kerut meninggalkan lapangan pertandingan usai kekalahan menyesakkan melawan Genoa pastilah berpikir "ugghhh sia-sia jutaan euro digelontorkan untuk mendatangkan Ronaldinho, flamini, zambrota serta dana untuk memboyong lagi sheva ke san siro kalo hasilnya begini!
Ramuan Don carletto masih jauh dari menawan. Ia gagal meramu amunisi baru untuk segera berintegrasi dalam tim. Okelah normal saja bila dua kali pertandiangn masih dalam fase adaptasi, tapi kalo hasilnya adalah dua kali kekalahan yang tak pantas...tidak termaafkan bukan?
Pastilah dengan hasil pada awal kompetisi yang super buruk ini, posisi allenatore Carlo Ancelloti mulai goyah, bukan tidak mungkin Don carletto bakal dipecat!!! hmm entahlah...
Yang pasti Milan butuh ramuan yang lebih tokcer, dan yang sangan urgen adalah membeli pemain belakang yang fresh pada tranfer window Januari nanti.
ah, Milan..kereta tuaku yang sudah butut...semoga segera bereformasi biar jadi kereta express seperti eurostar biar lajunya wush...wushh...
Milan..siamo sempre stati dietro a te! we always stand behind you!

Rabu, 10 September 2008

Bobot-bibit-Bebet hehehehe..

Bobot-bibit-Bebet hehehehe..

Waduh, entah kenapa tiba-tiba tertarik untuk menulis topik ini. Mungkin akhir-akhir ini banyak para sahabat berkeluh kesah atau hanya sekedar berbagi resah mengenai hal ini. Yup, yang namanya di rentang umur yang secara sosial kultural sudah dianggap “wajib, kudu dan harus” segera menikah memang topik menemukan pasangan memang tidak bisa untuk dihindarkan. Jadi berbagai cerita mampir hampir tiap hari di telinga, dan lumayan ampuh untuk ikutan menyentil nyentil hati dan kepalaku yang masih saja kagak sadar umur argghhhh hehe,,,

-Yu, zaman sekr penulis itupun hampir sama lho sama Dokter!- curhat seorang sahabat dalam tulisan sms-nya. Ternyata masih ada kekhawatiran orang tua calon pengantinnya tentang profesi yang digelutinya kini. Zaman sekarang profesi bergengsi macam dokter,dll masih dianggap calon mantu yang mantap untuk menjamin kebahagiaan putri/putra tercinta..hmm

Ah..ternyata masih masalah klasik tentang kriteria calon mantu wakakak… ternyata falsafah jawa tentang kriteria bibit, bobot, bebet ini masih dijadikan gold standard juga toh…

Masih juga dipertimbangkan tentang bobot (kualifikasi kali ya istilah kerennya), Bibit (ni mungkin diliat keturunan alias keluarganya, tajir atow enggak kali! Hehe..eit salah..maksudnya ditelisik silsilah keturunannya, penyakit yang mungkin diidap salah seorang keluarganya), dan bebet ini lingukangan, keluarganya.

Ribet yak?Tapi toh tetek bengek ini masih melekat erat dalam masyarakat. Bukannya tidak ada toleransi sih, cuman kecenderungan ini masih menggejala. Yah, lumrah saja rasanya mengadakan fit and proper test terhadap pasangan yang akan menjadi teman mengarungi hidup bukan?

“ walah, masa nama saja harus diperhitungkan…ckckkk..” komentar salah satu teman..hahaha..yah, suka-suka orang..kriteria yang dipasangpun sesuka hati. Lha wong hati yang mau memilih, baru ntar kepala ikut urun rembug kira-kira masuk kriteria atow enggak hehehe.

Senin, 08 September 2008

Rumput Tetangga lebih Hijau...hehe..

Bu, emang rumput tetangga lebih hijau! komentar Riska, sahabatku yang baru saja diterima sebagai seorang jurnalis di sebuah penerbitan. Kyaaa..pengen!!! hhehehe..secara, aku pengen banget berkecimpung di dunia jurnalistik semenjak lama. Tapi jalan hidup mengarahkanku menjadi seorang pengajar di sebuah Perguruan tinggi negeri. "Bu, aku lebih suka ngajar!!" kilahnya lagi dalam chat beberapa saat lalu. " hehe..tukeran yuk!" begitu gurauku.
Yah..benar, dalam beberapa keadaan kita sering dihadapkan pada perasaan seperti itu. Normal? yup..asal dalam porsi yang pas. Bukankah harapan dan keinginan dalama porsi yang pas dan terkelola dengan baik adalah sumber energi yang menakjubkan?
Namun, terlalu mengharapkan terlalu tinggi dan tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah didapat, niscaya akan melahirkan sebuah kelelahan jiwa.
Kadang bertanya pada diri sendiri. Apakah sudah bisa mengendalikan harapan, obsesi, keinginan dengan baik? BELUM. Obsesi yang masih kadang meluap-luap, melesat-lesat entah kemana, jiwa yang masih berkobar tanpa sebuah keseimbangan internal hehe..belum...