Tepat sebulan lagi jadwal
keberangkatan ke Jerman di Bulan Juli mendatang, tapi kami agak gelisah dengan
situasi dunia sekarang ini yang sedang tidak kondusif. Saling serang antara
Iran dan Amerika Serikat tentu menganggu stabilitas dunia dan berimbas pada
penerbangan di timur tengah.
Kebetulan rencana perjalanan kami kan
transit di Dubai, jadi kan agak deg-deg an gitu menjelang keberangkatan. Semoga
ke depan situasinya lebih kondusif lagi, jadi bisa lancar selamat semuanya.
Oya, kali ini saya ingin berbagi tips
mengajukan visa Schengen melalui Jerman. Karena negara yang pertama didatangi
dan paling lama kami stay di Jerman, jadi tentu kami mengajukan Visa Schengen
melalui Jerman. Walaupun rencana kami juga akan melipir ke negara tetangga
terdekat saat extend. Jujur sih, waktu kemarin mengajukan visa cukup bingung
juga bagaimana mekanismenya.
Terakhir mengajukan Visa Schengen melalui
Kedutaan Italia itupun sudah lama banget, Tahun 2008 berpuluh tahun lalu yang
pastinya sudah berbeda. Dan biar ingat lagi kalau mau ngajuin lagi hehe amin
amiin.
1. Pertama, kamu harus cek
dokumen-dokumen yang disiapkan dulu di link ini : https://jakarta.diplo.de/id-de/service/visa-und-einreise/visitor-2562492.
Ada 13 item dokumen yang harus kamu cek dan pastikan tersedia sebelum
mengajukan visa Schengen.
2. Kedua, translate dokumen yang harus
diterjemahkan ke penerjemah tersumpah bahasa Jerman. Karena ada pernyataan gini
: Documents,
forms and declarations which are in Bahasa-Indonesia have to be submitted with
a German translation. Jadi kami
mengurus terjemahan dokumen Kartu Keluarga ke Penerjemah tersumpah. Oiya,
jangan lupa kamu harus menggunakan jasa penerjemah tersumpah yang memang diakui
di dalam list ya, supaya aman. Kamu bisa cek di list rekomendasi ini : https://jakarta.diplo.de/id-de/service/2551760-2551760
Kemarin saya
menggunakan jasa Christian
Yonathan Wiratmo, karena sebelumnya saya menghubungi jasa penerjemah
yang lain ternyata antriannya penuh sampai pertengahan Juli. Jadi, saran saya
pastikan mengurus penerjemahan dokumen ke Bahasa Jerman dengan mengalokasikan
waktu yang cukup ya, karena lumayan makan waktu juga. Kemarin prosesnya sekitar
2 minggu lebih sampai dokumen itu dikirimkan via pos. Karena kita membutuhkan
file aslinya untuk ditunjukan di VFS Global.
3.
Application form
Kita harus mengisi form aplikasi online di
link berikut :
https://videx.diplo.de/videx/visum-erfassung/videx-kurzfristiger-aufenthalt
Kita boleh memilih mengisi dalam bahasa
jerman, Inggris atau Indonesia. Form ini kalau diklik lanjutkan akan muncul
pdfnya untuk bisa diprint dan ditanda tangani.
4. Contact consent form
Simpel
sih, tinggal klik link contact consent form di list no 2 ini :
https://jakarta.diplo.de/id-de/service/visa-und-einreise/visitor-2562492.
Lalu diprint, diisi dan tanda tangan
5. Paspor, pastikan masa berlaku masih ada minimal
tiga bulan sejak tanggal berakhirnya visa yang diminta.
6. Pas foto
Syaratnya
menggunakan latar belakang putih atau abu-abu muda, Ukuran 3,5 x 4,5 cm
Wajah
harus mencakup setidaknya 80% pas foto, dan foto terbaru tidak lebih dari 6
bulan.
Ada
contoh-contohnya kok di link dokumen tersebut. Dan kalaupun pas di VFS Global
dibilang pas fotonya nggak sesuai syarat (karena kemarin mahasiswa kami pun pas
sudah di loket ajuan visa dibilang pas fotonya nggak sesuai) lalu foto lagi di
jasa layanan yang ada di depan VFS Global. Jadi jangan khawatir juga
repot-repot harus foto jauh jauh.
7. Cover Letter
Cover
letter bisa ditulis dalam bahasa Inggris atau Jerman. Kalau kemarin sih dalam
bahasa Inggris. Isi cover letternya tuh menjelaskan tujuan perjalanan secara
terperinci dan rencana perjalanan selama kunjungan. Suratnya ditanda tangani
oleh pemohon visa.
8. Asuransi kesehatan perjalanan
Berlaku
untuk seluruh durasi visa yang diminta dan untuk semua negara Schengen, Perlindungan
minimum 30.000 €, yang juga mencakup evakuasi dan repatriasi. Perlindungan
untuk perawatan COVID19 yang potensial harus dikonfirmasi atau disebutkan dalam
S&K. dan jangan lupa menggunakan jasa asuransi dari list yang diakui : akarta.diplo.de/resource/blob/2483126/2effe6f54a534191e4f77e7de89ef447/merkblatt-reisekrankenversicherung--rkv--eng-data.pdf
Waduh
ini kemarin jadi drama pas ajuan visa kemarin. Karena kami kurang teliti
membaca persyaratannya, dan dokumen asuransi kami tidak mencakup perlindungan
untuk Covid-19. Jreng kan! dan kata di mas-mas di loket VFS global dokumen itu
ditunggu hari itu juga. Panik lumayan kita, udah kebayang kalau kami nggak bisa
memenuhi dokumen tersebut hari itu, berarti harus booking janji temu lagi yang
mungkin akan terlalu mepet dengan jadwal keberangkatan.
Tapi
Alhamdulillah ada jalan keluarnya, ternyata di depan VFS Global juga ada agen
asuransi yang cepet prosesnya. Duh syukur banget deh, walaupun harus membeli
asuransi baru lagi untuk bisa memenuhi dokumen yang disyaratkan. Tapi harganya
pun nggak mahal kok. Sekitar 600an ribu saja.
9. Travel Itinerary
Dokumen
ini berisi jadwal rencana perjalanan dan disertai bukti booking tiket dan
akomodasinya. Karena kami dibiayai oleh hibah DAAD SDGs Partnership, jadi dari
pihak Heidelberg yang sudah membookingkan tiket pesawat dan hotelnya untuk
kami. Jadi cukup diprint saja untuk melengkapi jadwal perjalanan yang sudah
dibuat.
10. Purpose of Travel
Dokumen yang diminta itu surat undangan dari host dan copy paspor dari host pengundang. Untuk dokumen ini kami mendapatkan surat undangan dari pihak Heildelberg University yang menjelaskan tujuan kegiatan dan statement bahwa seluruh pembiayaan ditanggung oleh DAAD. Kemudian kami juga menyertakan surat dari DAAD Jakarta untuk menambah kelengkapan dokumen.
11. Proof of the current employment situation of the applicant in Indonesia (Original):
For employed or self-employed
applicants:
- Signed cover letter/No-objection-certificate from the company in Indonesia on company letterhead including
details of:
- Name of traveler and
- passport number of
traveler and
- duration of approval leave and
- postal address of the company in Indonesia and
- telephone number of the company in Indonesia and
- details about applicant’s working position and
- starting date of employment and
- net salary
Nah untuk dokumen ini kami meminta surat dari kampus. Ada beberapa opsi
sih, kalau buat student, self-employed ataupun freelancers tinggal disesuaikan
sesuai kondisi aplikan.
12. Bukti kondisi keuangan pemohon di Indonesia
Sebetulnya kalau perjalanan ditanggung oleh
sponsor tidak terlalu penting banget sih, tapi sesuai saran sih tetap
disertakan. Kemarin kami menyertakan laporan rekening bank minimal 3 bulan
terakhir. Kalau sepengalaman saya mengajukan visa UK, kalau biaya pribadi
komponen ini penting banget sih karena untuk memastikan aplikan sanggup
membiayai dirinya selama berada di negara tujuan.
13. Terjemahan
KK ke bahasa jerman oleh penerjemah tersumpah, dan juga jangan lupa KK dalam
bahasa Indonesia juga disertakan.
Ini sih, semua dokumen yang kemarin kami siapkan.
Kemudian setelah semua dokumen siap, kami membooking janji temu melalui
websitenya VFS Global di link ini : https://visa.vfsglobal.com/ind/en/deu/
Kamu harus buat akun, kemudian “book an appointment”. Nah ternyata
kadang tuh websitenya susah diakses jadi kemarin ada dari kami yang mencoba
booking pas dini hari dan berhasil. Oiya memang usahakan rentang waktu yang
cukup untuk pengajuan visa, soalnya kadang tanggalnya sudah pada full booked.
Kemarin kami dapat slot kosong di tanggal 11 Juni 2025,dan kalau bepergian
dengan kelompok bisa ya untuk booking yang lain juga dengan maksimal per
booking 3 orang. Ada biaya visa service juga dari VFS Global sebesar 386.000
yang harus dibayar per orang saat booking.
Udah deh tinggal ke Jakarta saat jadwal janji
temu. Tempat kita mensubmit aplikasinya itu di VFS Global yang alamatnya di Kuningan
Kota, 1 dan, Jl. Prof.DR. Satrio No.Kav. 18, RT.14/RW.4, Kuningan, Karet
Kuningan, Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Jakarta 12940
Pastikan jangan telat jadwal janji temunya. Dan
pengalaman kemarin sih ternyata berbeda dengan saat saya mengurus visa UK.
Kayaknya 3 kali saya mengurus visa UK saat janji temu tuh enggak lama deh. Paling
sekitar 1 jam di dalam, cuma nyerahin dokumen kemudian biometric aja. Tapi
kemarin tuh dari janji temu jam 9.15 hampir sampai jam 2 siang ya ampun. Ternyata
emang diteliti banget satu-satu dokumennya, dan kebetulan kami ada problem di
travel insurancenya jadi memang lama banget proses janji temunya kemarin.
Kalau diwawancarai detail sih enggak ya, cuma ditanya
tanya dikit saja saat di loket sih. Untuk biaya visanya kami akan terkejut dong
melihat angka 0 ditagihan, wah berbinar binar rasanya. Karena program kami
dibiayai oleh DAAD jadi katanya gratis itu nggak bayar. Tadinya kami diinfokan
untuk bayar dulu kemudian direimburse.
Kalau tidak salah biasa visa Schengen 90 euro sekitar 1.7 juta.
Oiya kami juga menambahkan SMS service untuk
layanan pemrosesan visa kami jadi kami akan mendapatkan notifikasi proses visa
melalui sms dan email. Ini membantu banget sih untuk melacak progresnya. Dan
Voila, kami mendapatkan notifikasi tanggal 17 Juni kalau paspor sudah bisa
diambil!
Wow nggak menyangka banget bakal secepat itu prosesnya. Kami sih nyangkanya karena kegiatan kami merupakan program DAAD jadi kemungkinan cepet itu. Untuk pengambilan paspornya kami kemarin melalui perwakilan 1 orang yang mengambil ke VFS Global jadi perlu surat kuasa (form-nya sudah dari sana, fotocopy KTP dan struk pembayaran visanya).
Alhamdulillah sih visa sudah terbit, tinggal persiapan keberangkatan dan yah
sembari berdoa semoga kondisi dunia baik baik saja, sehingga rencana kami bisa
terwujud dengan baik.
Minta doa-nya juga ya teman teman.
0 Komentar