Tapi ajaibnya kita masih terus berbagi cerita
Saat hidup kita tidak sederhana lagi
Biarkan perpustakaan, wajah anak-anak SD, wajah anak-anak mahasiswaku, nyamuk-nyamuk, buku-buku, pulau-pulau yang jauh tak terjamah, ketidakberdayaan fasilitas pendidikan, sebentuk kontribusi atau terserah kalian sebut apa itu penuhi akuBiarkan, biarkan otakku, hatiku penuh akan itu,
Karena aku sedang ingin mencari lupa,Sedang ingin lupa, itu saja,Berupaya lupa,Dan kubisik lirih padaNya, ini sebentuk protesku padaMu,Semoga setidaknya bergunaLalu semoga Engkau memberiku lupa,walau sedikit saja
Pagi ini aku membunuh lagiKupejamkan mata, satu, dua, tiga, tiga detik cukupUntuk lagi lagi melakukan pembunuhanDan berhasil lagi, walau di detik keempat sepertinya ia melarikan diriMungkin nyawanya tinggal sepenggalah, tinggal setengahTapi bila datang, kubunuh lagi esok,Aku sudah terbiasa, jangan memandangiku dengan nelangsaKata orang-orang, pembunuhan rasa itu risiko orang mencintaPilihan dan paket lengkapnya, bisa jadikanmu penderma atau peminta-minta
Sore ini, Air hujan, air mata, beradu tanpa beda
Rasanyapun sama. Hampir
Walau tak bisa kau tandai, itu hujan rinai-rinai dengan membawa bahagia
Atau hujan yang hadirkan lara,
Tak bisa kau pastikan pula, air mata itu adalah hempasan rasa sesak di dada karena luka
Atau karena terlampau bahagia
Yang kasat mata pun, terkadang tak bisa terduga
Bahkan, aku tak bisa lagi membeda
Ini lara, atau bahagia
Seharusnya**
Lab CVR 22/11/11 1.10 pm
Aku adalah engkau
Engkau adalah aku
Aku, cerminmu,
Kau, bayangku
Kau, hilangku yang kutemukan
Kutantang takdir atas rasaku itu
Yang kini menjungkalkanku
Karena engkau adalah Ia
(15 maggio 2010.22.17)
Aku benci aku kalah tanpa peperangan yang gigih, hanya karena aku tidak tahu senjata apa yang harus kupakai, siapa yang harus kubunuh, siapa yang harus kubuat menyerah..dan tiba-tiba menemukan diriku kalah……..Mars, The God of War, kali ini kau harus memaafkan dirimu sendiri. (22.53)