Senin, 02 Maret 2009

My Best Friend's Wedding

Vendi Setiawan

&

Didia Lim


Rasanya baru berapa tahun berselang aku melihat mata sipitnya yang lucu merajuk, mencandai dan mengusiliku hampir tiap hari, mencomblangiku dengan kandidatnya yang semuanya not recommended itu ehehe.

Hingga tak terasa, ternyata sudah sekitar 11 tahun berselang sejak kami lulus SMA. Semalam, begitu haru dalam bahagia saat kumelihatnya berdiri di pelaminan dengan seseorang yang dipilih untuk menghabiskan sisa hidup bersamanya.

Bulan sabit nampak sipit di sebelah barat, ditemani hanya beberapa bintang yang malam itu mau mengerjapkan nyawanya. Ah, tapi untung saja, paling tidak itu berarti hujan belum akan turun. Undangan pernikahannya malam hari, dan butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di gedung Sasana Harjuna, tempat pernikahannya dilangsungkan. Bagaimanapun aku selalu ingin hadir pada momen penting di kehidupan para sahabatku, makanya aku harus membujuk adekku untuk menemaniku keluar dari tempat yang jauh dari peradaban ini untuk melajukan sepeda motor ke pesta pernikahannya. Dan tentu saja, sudah janjian dengan sahabat-sahabat yang bisa hadir untuk datang bersamaan kesana.

Ia nampak jauh lebih kurus daripada yang terakhir kali melihatnya di penghujung tahun 2006 lalu (pipi gembul dan perut endutnya ilang ckckckk..). Dengan senyum bahagia didampingi istri yang nampak anggun disisinya. Sebagian besar tamu-tamu dan keluarga besarnya berwajah oriental karena ia berasal dari warga keturunan. Hmm..yap, persahabatan si sipit dengan si mata belo (hii inget panggilannya ruly, si dosen arsitek nan kenes itu untukku..”si belok-belok”), si tionghoa sama si jawa.

Ia nampak tampan! (uff bolehlah sekali-kali nggak mengecenya ekekek) Walau ia sering memaksa untuk disebut ganteng, namun sampai kapanpun ia nggak akan bisa masuk dalam kategori ganteng versiku.

ganteng tuh harus agak sedikit coklat, mukanya eksotis gitu jelasku untuk membuatnya paham antara versi ganteng vs tampan (menurutku versiku)

Uhmm aku kan coklat juga… ehehe tetep maksa.

Ia, sahabat SMAku yang selalu menceriakan hariku dengan candaannya, keusilannya, ledekannya, jailnya ehehehe. Kadang menghabiskan jam pelajaran kosong dengan bermain crosswall, saling menyontek kerjaan saat ulangan (ihihi). Ah, waktu berjalan tanpa terasa ya. Aku pernah kehilangan kontak dengannya, menghilang entah kemana sehabis lulus SMA, namun berhasil menemukannya lagi berkat situs jejaring sosial dunia maya. Kini, walaupun jarak begitu jauh, namun rasanya ia tetap ada di Gombong ehehe. Yap, maklum dia bekerja nun jauh di Singapura yang membuatnya tidak bisa sering-sering kembali ke tanah air. Kadang chat lewat YM, ngomongin hal remeh temeh mulai dari kangen tempe mendoan, sambel trasi, soto pak lepot langganannya sampai soal politik, buku, ataupuni teknologi.

“Makanya bikin aja domain sendiri. Trus kamu namain sama nama kamu. Misal www. Siwielek.pancen ehehe”. Begitu komentarnya saat blogku beberapa saat lalu eror. Dasar dia! Ehehe...

Aku sempat terkekeh saat ia pernah mengatakan :

- di kehidupan selanjutnya mungkin kita juga ditakdirkan untuk saling mengece- katanya beberapa saat yang lalu..ahaha..dasar!

Yap, kadang memanfaatkan keahliannya di bidang IT, dari milihin laptop, nginstal program sampai urusan blog. Walaupun harus melalui ritual “diece-ece dulu”tapi mesti langsung dibantuin kok ihihi.

“Uhm besok-besok aku bakal disebut technical guy-nya seorang penulis terkenal nih”. Selalu saja begitu..selalu tidak bisa membuatku tidak tersenyum

Ah, kini dia telah menemukan pasangan jiwanya. Selamat kawan, sungguh ikut merasa bahagia melihatmu bahagia.

Maaf nggak bisa ikut ritual “lempar boneka”, kebetulan ketemu si bos Heru dan calon nyonyanya yang mengajak kami jalan2 keluar. Walaupun nggak ikut ritual lempar boneka, anggap saja boneka itu jatuh ke tanganku jadi artinya daku bakal menyusulmu menikah segera ya ehehehe…

Met honeymoon ke Bali ya..

Happiness’n Joy..Peace’n Good cheer…may all this be yours!..year after year!

Congrats on your marriage..Cendol!!!!ahahaha…

Jumat, 27 Februari 2009

Awas Merebaknya Chikungunya


Tak biasanya nyamuk-nyamuk begitu banyak beterbangan dan mengganggu kenyamanan di kosan. Uhmm..musim penghujan, selalu saja menyuburkan peranakan-peranakan vektor ini untuk belajar terbang dan mencari mangsa. Hmm, waspada!. Pastinya masyarakat sudah terbiasa dengan gembar-gembor pencegahan terhadap demam berdarah dan kewaspadaannya. Namun, masih banyak yang belum tahu bahwa selain penyakit demam berdarah, nyamuk Aedes aegypty inipun bisa membawa chikungunya virus (CHIKV) yang bisa menyebabkan penyakit chikungunya.

Kasusnya tidaklah usah mengambil contoh yang jauh, penyakit yang tergolong self limiting disease (penyakit yang dapat sembuh sendiri) ini baru saja merebak di daerahku, Kecamatan Ayah kabupaten Kebumen. Ratusan orang di empat desa terserang wabah Chikungunya. Studi epidemiologi menyebutkan adanya faktor resiko banyaknya polong (wadah nira) yang merupakan wadah bagi para penderes kelapa dibiarkan begitu saja hingga air menggenang sehingga menjadi tempat perindukan nyamuk. Berikut sekilas mengenai penyakit chikungunya.

Pengertian Chikungunya.

Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia).

Penyebab Chikungunya

Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue.

Gejala penyakit Chikungunya

Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah :

- tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di setiap persendian. (poliarthralgia) terutama pada sendi lutut, pergelangan kaki dan tangan, serta sendi-sendi tulang punggung.

- gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang tulang (sehingga dinamakan demam tulang atau flu tulang.)

- Gejala lain adalah munculnya bintik-bintik kemerahan pada sebagian kecil anggota badan, serta bercak-bercak merah gatal di daerah dada dan perut. Muka penderita bisa menjadi kemerahan dan disertai rasa nyeri pada bagian belakang bola mata.

- dalam beberapa kasus didapatkan juga penderita yang terinfeksi tanpa menimbulkan gejala sama sekali atau silent virus chikungunya.

Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari.

Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya.


Diagnosa

Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara lain uji hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA. Tetapi pemeriksaan serologis ini hanya bermanfaat digunakan untuk kepentingan epidemiologis dan penelitian, tidak bermanfaat untuk kepentingan praktis klinis sehari-hari.

Bedanya dengan Demam Berdarah?

Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian yang terjadi pada demam dengue.

PENGOBATAN

Penyakit chikungunya tidak menyebabkan kefatalan yang berat sehingga penanganannya juga hanya bersifat simtomatis. Dengan istirahat cukup, obat demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang demam, penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam tujuh hari Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau menghilangkan gejala penyakitnya, seperti obat penghilang rasa sakit atau demam seperti golongan parasetamol. Sebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis asetosal.

Pemberian chloroquin yang juga sekaligus sebagai antiviral. Aspirin, naproxen, ibuprofen, dan golongan NSAID (Non Steroid Anti Inflammatory Drugs) juga cukup ampuh meringankan beberapa masalah sendi, mengatasi nyeri, sekaligus menurunkan demam.Antibiotika tidak diperlukan pada kasus ini. Penggunaan antibiotika dengan pertimbangan mencegah infeksi sekunder tidak bermanfaat.

Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar.

Pemberian vitamin peningkat daya tahan tubuh mungkin bermanfaat untuk penanganan penyakit. Selain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan penyakit. Minum banyak juga disarankan untuk mengatasi kebutuhan cairan yang meningkat saat terjadi demam.

PENCEGAHAN

Cara menghindari penyakit ini adalah dengan membasmi nyamuk pembawa virusnya. Ternyata nyamuk ini punya kebiasaan unik. Pertama, Mereka senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Kedua, Serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Ketiga, nyamuk ini sangat menyukai tempat yang gelap dan pengap. Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti maka cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah dengan memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam pemberantasan penyakit demam berdarah dengue. Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini karena Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung.

Namun, pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari

Mari waspadai chikungunya!

(Dari berbagai sumber, termasuk cuplikan bahan kuliah semester ini, bahan riset..argggh mo bikin proposal riset chikungunya nih…belum mulai-mulai ehehhe, otak kebanyakan miring kanan dan kiri sih )

Rabu, 25 Februari 2009

Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Internasional



Dear rekan sejawat,

Ada info nih, yang aku dapat dari situs DP2M DIKTI, maklum bila aliran informasi dari institusi byar pet, yah mungkin memang harus kreatif sendiri nyari ke pusat ehehe. Bagi rekan-rekan yang belum pernah mengikuti pelatihan penulisan artikel ilmiah bereputasi internasional yang berbahasa inggris, monggo bila berminat untuk segera menyiapkan naskah untuk diusulkan mengikuti pelatihan ini.

Syaratnya :

  1. Calon peserta telah menyiapkan naskah hasil penelitian atau pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk artikel ilmiah baik sendiri maupun kelompok untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah internasional.
  2. Naskah tersebut disiapkan sesuai dengan petunjuk penulisan artikel pada jurnal yang dituju.
  3. Prioritas akan diberikan kepada naskah yang berasal dari kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Hibah Dikti, atau bagian tesis dan disertasi yang dibiayai BPPS.
  4. Melampirkan petunjuk penulisan artikel pada jurnal yang dituju.
  5. Peserta adalah dosen tetap PTN/PTS di bawah lingkup Diknas yang belum pernah mengikuti kegiatan sejenis dari Ditjen Dikti dan bukan profesor;
  6. Calon peserta yang lolos seleksi (memenuhi syarat) akan diundang dalam pelatihan yang direncanakan dilaksanakan pada bulan Juni s.d Oktober 2009
  7. Seluruh biaya pelatihan ditanggung oleh DP2M Ditjen Dikti.

Naskah artikel ilmah yang diusulkan untuk dipertimbangkan keikutsertaan dalam program ini diharapkan sudah diterima selambat-lambatnya tgl 16 Maret 2009, dengan dialamatkan kepada :


Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

Gedung D Ditjen DIKTI Lt 4

Jl. Pintu Satu, Senayan, Jakarta 10270

Telp (021) 57946100;Faks (021)5731846


Masih ada waktu untuk menyiapkan naskahnya bila berminat, untuk informasi lebih lengkap ataupun ingin mengetahui informasi program-program Dikti lainnya silahkan mengakses situs DP2M di www.dp2m-dikti.net.

Bila belum ada naskah berbahasa inggris yang siap, ada juga Pelatihan Penulisan Ilmiah Nasional, deadlinenya juga sama. informasi lebih lanjut ada di websitenya DP2M, monggo di browse saja.

Semoga informasinya bermanfaat, mari terus berkarya wujud sumbangsih kita pada bangsa..

Walah lebay..lebay ahaha, loh kan katanya “layanan prima”, hasil didikan prajabnya muanntep kan ehehe..!!

Sabtu, 21 Februari 2009

Dialek Banyumasan, Bahasa yang Terpinggirkan


“ Pak, nggolet kerja nganah, kae lho anakmu loro wis njaluk duit (pak, cari kerja sana, itu lho dua anakmu sudah minta uang)”. Sepenggal dialog Simbok Fany yang tengah menggerutu pada suaminya Pak Dono Mbagongi.
Yap, salah satu dialog dalam sandiwara kelas A yang dipentaskan pada malam inaugurasi Prajab Golongan III minggu lalu di Semarang. Nampak kontras benar bahasa suami istri tersebut, dimana Pak Dono dengan logat Solo, ditimpali sang istri yang berdialek Banyumasan. Namun perpaduannya ternyata menyuguhkan sebuah tontonan yang apik.
Dialek Banyumasan, dalam realitanya sekarang ini menjadi bahasa yang terpinggirkan. Sudah semakin jarang orang asli Banyumas dan sekitarnya yang memakai bahasa tersebut, bahkan cenderung malu. Kenapa? hal ini muncul karena stigma katrok, ndesoni, dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja berbeda keadaannya dengan bahasa jawa versi Yogya, Solo, atau bahkan Semarang yang cenderung lebih halus.
Bahasa yang terpinggirkan, bisa disebut demikian karena bahasa ngapak-ngapak ini mulai dijauhi komunitasnya sendiri, mungkin hanya orang-orang tua setempat yang masih menggunakan bahasa ini. Anak-anak muda yang telah merantau ke kota besar, biasanya pulang mudik lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia, ataupun bahasa gaul dengan "loe, gue-nya".
Dialek Banyumasan mempunyai kosakata sendiri yang lain dari bahasa jawa pada umumnya, logat dan aksen pengucapannya cenderung dengan nada tinggi hingga kadang terdengar “pletak pletok”di telinga.
Saya kira ibu-ibu tadi itu marah-marah sama saya, wi”. Ungkap seorang sahabat sekuliahan asal Klaten dulu saat pertama kali mendengar bahasa jawa versi Banyumasan yang cepat dan bernada tinggi. Aku tersenyum, maklum.
Bagaimanapun juga, dialek Banyumasan tetaplah kekayaaan budaya yang kita miliki. Dimana setiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri yang menunjukkan betapa kaya rayanya ibu pertiwi akan khasanah budayanya.
Dibandingkan dengan bahasa Jawa dialek Yogyakarta dan Surakarta, dialek Banyumasan banyak sekali bedanya. Perbedaan yang utama yakni akhiran 'a' tetap diucapkan 'a' bukan 'o'. Jadi jika di Solo orang makan 'sego' (nasi), di wilayah Banyumasan orang makan 'sega'. Selain itu, kata-kata yang berakhiran huruf mati dibaca penuh, misalnya kata enak oleh dialek lain bunyinya ena, sedangkan dalam dialek Banyumasan dibaca enak dengan suara huruf 'k' yang jelas, itulah sebabnya bahasa Banyumasan dikenal dengan bahasa Ngapak atau Ngapak-ngapak.

Nih, beberapa bedanya..

Banten Utara

Cirebonan & Dermayon

Banyumasan & Tegalan

Jawa Standar

Indonesia

kita

kita/reang/ingsun/isun

inyong

aku

aku/saya

sire

sira

koen/rika

kowe

kamu

pisan

pisan

banget

tenan

sangat

keprimen

kepriben/kepriwe

keprimen/kepriben/kepriwe

piye/kepriye

bagaimana



Keacuhan anak muda sekarang yang lebih cenderung untuk menggunakan bahasa Indonesia memang sudah banyak diperhatikan oleh para budayawan Banyumas. Kecemasan akan kepunahan bahasa ngapak-ngapak ini memang tidak berlebihan, hingga budayawan Banyumas Ahmad tohari, M Koderi, Fajar P menyusun kamus Banyumasan. Tentu saja sangat disayangkan bila bahasa dialek Banyumasan ini tergerus kemajuan zaman.
Sebenarnya, akupun yang berasal dari daerah sekitar Banyumasan, pun mengalami kecenderungan yang sama, dimana dalam keseharian telah berganti menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Ihhihi..tuh kan, tertohok oleh tulisan sendiri.
Akupun masih tetap mempunyai subjektivitas pribadi dimana lebih merasa "teduh" dengan bahasa jawa versi Jogya, solo dan sekitarnya. Maklum saja dua tahun tinggal di tanah Jogya menyebabkan rasa memiliki tersendiri akan kota yang selalu memanggilku untuk kembali itu.
Dan resep dari dulu masih sama, bila dinyanyikan tembang jawa, apalagi "yen ing tawang ono lintang cah ayu..."ehehehe..langsung sembuh deh segala sakit penyakit ekekekek..
Posting ini sekaligus menyadarkan diri, bahwa penting juga untuk nguri-uri khasanah bahasa daerah.
hayoo..cah-cah banyumas dan sekitarnya..jangan malu pakai bahasa ngapak-ngapak. Mungkin saja terdengar eksotis di sebagian telinga orang ahahaha.

Jumat, 14 November 2008

Hayuk lestarikan Batik Banyumasan


Bila berkunjung ke Pasar Beringharjo, Yogyakarta atau Mirota Batik yang terletak di depannya, pastilah yang terlintas adalah Batik. Yup, Batik Yogyakarta, atau batik Pekalongan yang terkenal. Tapi sudah pernah mendengar batik Banyumas? Ah, jangan-jangan kamu juga baru pernah mendengar ada kota yang bernama Banyumas. Kota Banyumas terletak di bagian Barat daya, termasuk di propinsi Jawa tengah Dan taukah kamu kalo ternyata kota inipun menyimpan warisan budaya adiluhung dengan motif batik khas Banyumasnya?.
Akupun yang tinggal di Kabupaten Banyumas baru tau kalo ada sebuah sentra industri batik Banyumas. Beberapa bulan lalu, seorang teman dosen menunjukkan lokasinya seusai tugas kantor di RSU Banyumas. Dan kemaren kamis, menemani seorang sahabat yang ingin mencari batik untuk seserahan, akupun memboncengnya u
ntuk menuju ke sentra batik banyumas tersebut.
Terletak tidak jauh dari jalan utama tepatnya di
L. Mruyung No 46, Banyumas. Jawa Tengah, industri batik tersebut tampak dari luar berupa rumah jawa yang lumayan besar. Tapi bila masuk ke dalam ternyata, rumah tersebut mempunyai showroom batik-batik yang diproduksinya di bagian kiri, sementara ruang produksi di sbelah kanan. Sentra batik tersebut bernama Batik Hadi Prijanto. Pengunjung bisa langsung memilih batik-batik dengan dilayani si mba-mba yang berpakaian batik pula. Di sana tersedia batik dalam berbagai motif, baik kain yang masih lembaran, ataupun pakaian jadi dari bahan batik, tergantung selera dan kebutuhan. Hmm..bagi penggemar batik, kamu pasti akan bingung memilih batik-batiknya yang bervariasi. Batik sekarang memang telah berkembang dari pakaian tradisional yang dianggap kuno menjadi pakaian kasual yang bisa dipakai sehari-hari. Hal ini tentu saja tidak lepas dari motif batik yang tidak lagi harus ikut ”pakem”yang berat, dan warnanya yang lebih bervariasi. Ditambah lagi model pakaian dari batik yang sekarang ini sangat kreatif hingga muda mudipun dengan antusiasnya mengenakan batik untuk pergi ke kampus ataupun pergi jalan-jalan. Hal ini tentu saja menggairahkan indutri batik, dan membanggakan Indonesia sebagai negara yang khas dengan batik-nya (walaupun di klaim oleh malaysiaL).

Batik Banyumas identik dengan motif Jonasan, yaitu kelompok motif non geometrik yang didominasi dengan warna-warna dasar kecoklatan dan hitam. Warna coklat karena soga, sementara warna hitam karena wedel. Motif-motif yang berkembang sekarang ini antara lain: Sekarsurya, Sidoluhung, Lumbon (Lumbu), Jahe Puger, Cempaka Mulya, Kawung Jenggot, Madu Bronto, Satria Busana, Pring Sedapur. Tentu saja, para penggiat batik Banyumas juga menghasilkan motif-motif lain dengan melakukan kombinasi, terobosan motif baru sehingga tercipta satu karakter seni lukis yang indah.

Bahan batik Banyumas antara lain: mori sen, dobi, sutera, paris.
Batik Banyumas dibedakan dari cara pembuatannya ada dua yaitu batik cap dan batik tulis. Batik cap bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari sementara batik tulis bisa 3 sampai 6 bulan, sehingga harganyapun jauh berbeda, batik cap berkisar puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah, sedangkan batik tulis dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

Setelah asyik memilih, akhirnya temanku membeli 2 lembar kain batik banyumas yang satu lembarnya berhanga Rp. 110.000 hmm mahal? Ini batik tulis, bukan batik cetak! Jadi kain batik dibuat oleh pengrajin dengan tangan. Proses pembuatannya dapat kita lihat di ruang produksi yang terletak di sebelah kanan showroom. Disitu sekitar 50an pegawai asyik membatik dengan tekunnya. Pembatik tulis itu kebanyakan perempuan, tapi disitu juga memperkerjakan laki-laki untuk proses pencelupan dan penjemuran. Di dekat showroompun sengaja ada si mba yang tengah membatik untuk memperlihatkan pada pengunjung proses pewarnaannya yang dilakukan sedikit demi sedikit dengan kuas. Nah, si mba-nya mau dipotret pas kuminta ijin untuk mengambil gambarnya.

- - si mbanya lagi asyik mewarnai-

Nah, daripada cuman menemani milih-milih, akupun tergoda untuk membeli 1 buah pakaian jadi dari batik,hmm luamayanlah. Dengan menenteng hasil perburuan kami, segera kami meninggalkan tempat menilik mendung yang sudah menggelantung di langit. Benar saja, tak berselang lama, saat memacu motor dalam perjalanan pulang.hufffff..hujan turun dengan lebatnya...brrrrrr.

Senin, 03 November 2008

Yipiie..Buku pertamaku akan segera terbit!


Masih ingat postingku tentang menulis adalah jalan hidup? Yup, memang benar, hari ini aku melihat pertanda bahwa aku harus terus melangkah dan mewujudkannya. Tadi siang, di tengah kesibukanku seperti biasa, rapat untuk pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan III yang akan dilaksanakan minggu depan, tiba-tiba dering HPku berbunyi, kulihat nomornya..nomor Jakarta, segera saja kuangkat.
"Benar ini dengan mba siwi pramatama..bla..bla..kami dari gagas media, menginformasikan kalau karya anda menjadi pemenang sayembara surat cinta dan akan segera dibukukan" terang si mba alit dari redaksi gagas media.
Hmm..yipiiee..kejutan yang menyenangkan! mungkin ini yang dinamakan keberuntungan pemula! orang yang main kartu akan selalu menang pada permainan pertamanya, kata Paulo coelho.
" Ada yang dinamakan keberuntungan pemula. ada daya yang menghendaki engkau mewujudnya takdirmu, kau dibiarkan mencicipi sukses, untuk menambah semangatmu"
begitu kata si suhu kehidupan ini..ya..ya..ya mungkin benar!
Dan yang lebih membahagaikanku adalah, ini karya pertamaku yang akan dibukukan!!! kyaa senengnya..maaf norak ehehe..maklum bagi penulis pemula sepertiku walaupun buku yang akan diterbitkan berupa karya rombongan penulis-penulis yang memenangkan sayembara, tapi toh lumayanlah..bagiku rasanya tetap luar biasa ^_^.
Dua bulan ini mengirimkan naskah ke ketiga kontes, dua diantaranya menang..tidak terlalu buruk kan?
Dalam buku yang rencananya berjudul "True Love Keeps No Secret" ini ada 25 karya, dan ada dua buah karyaku disana. Menurut ketentuan lomba, setiap peserta maksimal mengirimkan dua buah karya dan syukurlah kedua karyaku menang!!
ehehe..memang masih "cuman" karya biasa, cuman surat cinta.
Paling tidak, nggak sia-sia dulu teman-teman memesan surat cinta padaku hihii. Iya, dulu zaman SMA aku mencomblangi temenku dengan mengirimkan sebuah surat cinta buatanku ke ce' yang ditaksirnya. Entah karena si ce' itu benar-benar suka sama temenku atau karena termakan rayuan kata-kataku (hihi) akhirnya cinta temenku inipun diterima dan akhirnya mereka jadian. Dan bila si ce' itu mengirimkan surat cinta, kerjaankulah yang harus membalasnya (tentu saja sebelum dikirim dibaca dulu sama editorku waktu itu, ya temenku itu.). Karena keberhasilanku itulah ada beberapa temen yang memesan surat cinta padaku..halah ada ada saja ya..
Tapi anehnya, aku belum pernah membuat surat cinta untuk diriku sendiri, makanya saat membaca sayembara surat cinta dari Gagas media hmm "wah..seru nih untuk dicoba" dan benar, karyaku ternyata layak terbit menurut mereka. Dua kali ikut sayembara gagasmedia, dua-duanya jadi pemenang.hmm kayaknya tulisanku cocok nih dengan selera dan visi gagasmedia. Kalo besok-besok aku ngirimin naskah tunggalku kira-kira bakal lolos untuk diterbitin nggak ya?Mari kita buktikan suatu saat!
Sudah nggak sabar melihat bukunya, saat ini tengah dalam proses, mereka menghubungiku untuk editing dan perubahan judul.
Thanks untuk kru dan redaksi gagasmedia atas kepercayaannya,smoga ke depannya bisa terus terjalin kerjasama.
Thanks untuk mas tyo, mantan pimredku hehe..yang selalu mensupprotku dengan saran dan dukungannya. Ayo pak, ditunggu loh bukumu berikutnya. Kan suatu saat kita akan meramaikan dunia penulisan Indonesia.
Thanks untuk Y.N dan bapakku tercinta atas insipirasinya hingga tercipta dua buah karyaku.