Jumat, 16 Oktober 2009

Kitab Pusaka TOEFL

Kenapa kitab pusaka? Ehehe..karena begitulah disebut oleh para milister beasiswa yang berbagai informasi tentang sumber-sumber buku yang recommended untuk menaklukan test TOEFL. Dulu aku beranggapan, yang penting belajar dengan baik, pasti skornya bagus.

Tapi nyatanya “belajar dengan baik” tidaklah sesederhana kalimatnya. Aku memang bukan jebolan kursus inggris yang bonafide seperti EF (kabarnya jebolan EF bahasa inggrisnya top), sayangnya di Purwokerto nan mungil ini nggak ada EF yah. Dari dulu pun belajar bahasa inggris dengan autodidak, jadi dalam menjawab soal lebih sering memakai “feeling” daripada teori ehehe, but so far so good..tapi yah pas-pasan, skor terakhir saat mau lulus S2 hanya mencapai 513, lha kok skornya segitu-gitu melulu yah..padahal untuk standard syarat pengajuan ke luar negeri harus minimal 570an. Masih banyak ya harus didongkraknya. Alhasil harus memutar otak untuk mendongkrak skor…

Pilihannya …ikut kursus TOEFL, untuk kursus TOEFL di LIA (hiks cuman itu tempat kursusan yang rada mending di Purwokerto) biayanya sekitar 500 ribu, brosur sudah di tangan, sudah ke kantornya sekali pas nganterin temen tanya tentang test TOEFL (busyet ternyata kagak ada tes TOEFL di Purwokerto…harus ke Jogya huhuhu).

Tapi setelah mempertimbangkannya, dan kembali membaca kitab pusaka menaklukkan TOEFL ala Ahmad Syamil yang kudownload dari file milis beasiswa, aku berpikir ulang, dan bertanya pada diri sendiri. “Apakah dengan ikut kursus akan secara signifikan meningkatkan skor TOEFLmu? I’m not so sure..bukannya tidak mau mencoba, bukannya meragukan kemampuan si lembaga itu, tapi pengalaman ikut kursus bahasa Inggris di Jogya hasilnya tidak signifikan meningkatkan kemampuan bahasa inggrisku.

Kelemahan terbesarku adalah tata bahasa, lemot bener aku dengan bagian yang satu ini. Dari sejak belajar bahasa inggris sampai sekarang, nggak mudeng-mudeng juga. Mending disuruh cas cis cus ngomong, soalnya dalam bahasa oral yang penting lancar dan yang kita ajak bicara ngerti apa maksudnya, that’s the point! Tapi kemampuan oral sama sekali tidak berbanding lurus dengan kemampuan menulis ataupun tata bahasa, sekilas menilai kemampuan diri di bagian itu..amburadul!!!ehehe..(walau lumayan banyak juga abstract skripsi dan tesis hasil buatanku yah… ehehe..sok PD aja).

Nah, berdasarkan rekomendasi dari si suhu yang menurunkan kitab pusaka TOEFL ini plus saran-saran dari milister, ada satu buku yang kayaknya favorit banget. Buku TOEFL Cliff.. judulnya : Cliffs TOEFL Preparation Guide.

Gosipnya buku ini sip bener buat belajar TOEFL, ufff dahi berkerut karena sebelumnya belum pernah mendengar reputasi buku ini. Si suhu bilang, kalau nilai TOEFL alami tanpa belajar sekitar 500an maka pakailah buku ini” begitu wasiatnya ehehe.

Ada beberapa buku lain yang direkomendasikan, yakni :

1. Barron: How to Prepare for TOEFL

Menurut si suhu, buku ini hanya menghadirkan pola-pola structure belaka. ketika Anda menginjak pola yang ke 30, kemungkinan besar Anda sudah melupakan pola 1 sampai dengan 10! Buku ini, menurut saya, bersifat mengingatkan tapi kurang memberikan pengertian pada para pembacanya”. Uhmm aku manggut-manggut, begitulah yang terjadi saat aku belajar structure sebelumnya, mudeng bagian yang satu, pindah ke bagian yang lain trus lupa..begitu terus berulang-ulang..jadinya nggak ada progress. Dan tata bahasa rasanya menjadi musuh besarku.

2. Building Skill for TOEFL terbitan Nelson atau Bina Rupa Aksara (khusus hak edar Indonesia). Nah katanya ini untuk yang nilai TOEFL awalnya 400an

3. Buku Preparation Course for the TOEFL terbitan Longman dengan pengarang Deborah Phillips. Nih bisa didownload e-booknya di :

http://www.scribd.com/doc/19709471/longman-toefl-test-preparation-by-dborah-philips

Sekedar iseng survey di Gramedia, sambil membayangkan bukuku selanjutnya mau ditempatkan di rak mana (doohhhhh PD abis ekekek, mending optimis daripada pesimis ya toh ehehe), aku meneliti buku-buku TOEFL yang dijual. Hampir 70% buku karangan orang Indonesia (dengan penuntun bahasa Indonesia tentu saja), covernya fantastis, ada yang bertuliskan ” raih skor 650! Dijamin” wuelah..wuelah...bombastis bener yah..tapi setelah melihat-lihat isi buku-buku tersebut, uhmmm...komentar apa yah...sayang duitnya deh buat beli ihihihi. Ada juga buku Barron yang super tebal, harganya 524 rebu plus CDnya...hmmm...bisa cenut-cenut duluan belajar dengan buku setebal itu, cenut-cenut juga kantongnya buat beli tuh buku.

Dan aku terlanjur penasaran dengan buku Cliff, hingga saat sahabatku Asti sedang ke Jogya, langsung saja aku menitip untuk dicarikan kitab pusaka itu. Ternyata memang tidak gampang mencarinya (di Gramedia nggak ada tuh...), akhirnya setelah ngubek-ubek Taman Pintar akhirnya nemu juga bukunya... Voila! Buku itu kini di tanganku dan sudah kuubek-ubek isinya. Dan membuatku takjub!Duuhhh kenapa nggak tau buku ini dari dulu-dulu yah..

Kenapa?yap...buku itu setidaknya bisa membuatku mudeng tata bahasa? Membuat mudeng si lemot grammar ini bukankah tidak mudah?? Ya betul betul betul (versi ipin upin), buku ini enak dipelajari, detail tapi tidak rumit. Aku kadang heran menyimaknya, sambil membandingkan dengan beberapa buku tata bahasa Inggris yang dulu kubeli. Nasib buku itu hanya kupajang di rak buku, beberapa kali kusentuh dan kupelajari saat mood mendongkrak bahasa Inggrisku lagi naik, tapi akhirnya lagi-lagi lupa dan berakhir tanpa kemajuan yang berarti.

Ah, baru kusadari ternyata belajar butuh bantuan metode yang sistemik..salah satunya buku yang dipelajari harus mengerti kerja otak. Sebuah buku dengan sistematika tertentu membuat otakku gampang mencerapnya, uhmm..memang tidak salah para pendahulu penakluk-penakluk TOEFL yang merekomendasikan buku ini. Makanya aku ingin men-share informasi ini, siapa tau bagi yang ingin mempelajari TOEFL cocok dengan buku ini. Oh ya, untuk Cliff Toefl yang CBT (computer based toefl) dapat didownload e-booknya di link ini :

www.scribd.com/doc/13090525/TOEFL-Cbt-Book

Untuk CD kaset untuk listeningnya bisa didownload di rapidshare

Rasanya cukup dengan dua kitab pusaka Cilffs ini di tangan, plus donlot-an e-book pelengkapnya. Bismillah.. bila sudah khatam akan segera mengikuti tes TOEFL beneran. Speed Up...Speed Up...

Selasa, 08 September 2009

Baru Melahirkan


Alunan lagu Michael Buble “I wanna go gome” melenakanku, sedang mentari belum lagi muncul, hanya semburat merah terlihat dari balkon kamarku. Pagi yang indah, damai dan menentramkan, pagi yang pasti berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Ibadah puasa sudah lebih dari setengah perjalanan, sejauh ini kujalani dengan nikmat dan berwarna. Semester baru sudah mulai berjalan, dan nanti jam 7 pun sudah harus ke kampus untuk mengajar, sejauh ini menikmati kebersamaan dengan anak anak. Tanpa disadari mereka menjadi daya hidupku, energi positif yang ditularkannya padaku. Jiwa muda, energi yang masih penuh, idealisme yang meluap luap, spontanitasnya yang menyenangkan…yah, aku berhutang pacuan semangat dari mereka. Apalagi angkatan baru yang masih ijo-ijo, aktif dan lucu-lucu ehehe…semoga bahan mentah akan terolah dengan baik nantinya.


Ah, kau bertanya-tanya tentang judul di atas yah?ehehe…begitulah pula yang terjadi saat aku menulis status di FB demikian. Siapa yang melahirkan?melahirkan apa?tikus, hamster? Ce’ atau co’? pheww…

Bukan kawan, aku baru saja ikut melahirkan blog, kali ini bukan blog pribadi tapi blog bersama satu angkatan SMA N 1 Gombong angkatan 1999. Persuaan maya kami lewat FB membuat kami kembali menjalin kontak lagi, chat dengan konferensi, ngobrol ngalor ngidul dan ngakak nggak jelas, but that’s so relaxing..sudah lama tidak menikmati “kegilaan” bersama anak-anak SMA itu. Maka lahirlah gagasan reuni besar, pembuatan milis dan blog. Bila ingin menengok sejenak and find how crazy we are..wakakak..just visit : www.dpotter99@blogspot.com


Ah, “rumah” sendiripun agak terbengkalai gara-gara melahirkan “bayi” baru yang perlu ditata dari awal. Tapi penyakitnya adalah aku lebih excited untuk menggarap blog, nulis cerpen lomba femina, nerusin bukuku yang mati suri daripada membuat proposal penelitian, pengabdian masyarakat fiuhhhh..bahaya..bahaya..ihihi..

Tapi pada akhirnya kuakhiri tulisan ini dengan senyuman, akan hidupku yang indah, berbeda dan berwarna. Syukurku tak ingin hanya terucap bisu padaMu, tapi tertranformasikan menjadi laku dalam hidupku..

Selasa, 02 Desember 2008

Lenovito-ku


Akhirnya, aku punya sahabat baru..namanya lenovito!
Yup, kuberi nama itu sesuai dengan merk-nya yakni Lenovo dan kuberi akhiran-etto yang dalam tata bahasa Italia berarti kecil, manis. Biar enak didengar maka jadilah lenovito!
Setelah puasa kompi hampir 5 bulan, akhirnya penantianku berakhir juga setelah kemaren jumat aku mengambilnya di distributor Lenovo Jogja setelah memesan hampir 3 minggu. Kenapa pada akhirnya aku memutuskan untuk membeli Netbook Lenovo ideaPad s9 ini?hmm,,panjang perjalanan dan perjuangan. Membeli barang bagiku bukan hanya sebuah keputusan rasional yang bagi sebagian orang sebagai hal yang biasa saja. Tapi memang aku agak aneh, hingga kadang keputusanku selain pertimbangan rasional juga pertimbangan emosional. Aku dan benda-benda mati memang kadang mempunyai suatu hubungan tertentu hihi..tambah aneh ya!
“Kalo Pilot mengadakan penghargaan, kamu pasti terpilih menjadi konsumen tersetia deh!”begitu ujar salah satu teman ku saat merampungkan studi masterku di Jogya.
Tidak heran bila ia berkomentar begitu, soalnya really i can't write without my Pilot!memang tidak seekstrim itu sih..tapi dari mulai kuliah sampai sekarang aku tidak pernah pindah ke lain hati selain Pilot, jadi di tempat pensilku pasti tak lupa harus ada bolpen merk Pilot yang harganya paling nggak sampai 2 ribuan. Alasannya?karena cuman Pilot yang mampu mengimbangi aliran pikiranku saat menulis. Istilahnya, kalo nulis sama pilot bisa tulisannya bisa “lari” sendiri, ujungnya yang runcing memang membuatnya gampang dibawa “lari”dan mampu mengimbangi aliran pikiranku saat menulis.
Nah, kembali tentang lenovitoku, keputusan untuk membeli netbook mini dengan layar 8,9inchi inipun banyak pertimbangan. Alasan budjet tentu saja tidak bisa dihindari, budjet awal yang lumayan cukup untuk membeli notebook dengan prosessor Core2Duo pun akhirnya terpangkas untuk keperluan banyak hal, termasuk uang SPP adikku awal semester lalu di UGM, plus keperluan lainnya yang pada akhirnya membuatku memikirkan pilihan lain. Parahnya, keadaan krisis global sekarang ini dimana kurs rupiah terus anjlok sampai hampir 12.500 wew..bagaimana tidak bikin miris?
Makanya saat seorang sahabat baik yang sampai saat ini masih betah di Singapura merekomendasikan Lenovo Ideapad s10 yang harganya memang lumayan terjangkau, tentu saja membuatku tertarik. Memang sedari awal si “suhu kompi” ini banyak kumintai pertimbangan tentang notebook, maklumlah aku gaptek ehehe..jadi nggak ngerti tetek benget urusan teknis komputer. Makanya saat ia merekomendasikan tipe ini, aku langsung menanggapinya. Sayangnya gara-gara dollar yang terus melonjak, harga s10pun ikut melambung dan barangnya pun susah didapat di distributor. Hingga saat mereka menawariku “ade”nya s10 yakni s9 dengan harga promo (masih dihargai-rupiah) akupun kepincut dan akhirnya akupun ternyata berjodoh dengan lenovo ideapad s9 hitam!!walaupun sebenarnya layarnya yang super mini harus membuatku menyesuaikan mata ^_^, tapi di sisi lain hal inipun membawa keuntungan yakni ukurannya yang kecil pastinya menjadikannya ultraportable, gampang dibawa kemana-mana. Nggak harus pake tas punggung “segede gaban” untuk menentengnya kemana-mana (hii kan nggak okey ke kantor pake tas punggung hehe).
Yang pasti, ia akan menemaniku bila terserang insomnia akut, merampungkan tulisan-tulisanku, mengisi waktu bengong di kantor (kan mending nulis toh ya..), browsing internet (smoga pengeluaran dana untuk yang gila2an kemaren-kemaren bisa berkurang). Maklum hiburan satu-satunya cuman ngenet, jadi ngenet dalam sehari itu kayak jadwal makan 3x sehari..wew. Sayang kantorku koneksi hotspotnya byar pet nggak karuan jadi harus cari tempat untuk browsing. Nafsu browsingku memang akhir-akhir ini memang lumayan di atas ambang batas, begitulah bila sudah kecanduan internet, rasanya hari tak lengkap bila nggak ngenet.
Yah, semoga saja dengan sahabat baruku, si lenovito ini bisa mengantarkanku menerbitkan buku tunggal, plus masih ada hutang halaman persembahan ehehe..hutang kok halaman persembahan buku! Cuman buat lucu-lucuan dan motivasi aja..
V, thanks ya buat rekomendasinya. Smoga si lenovito ini nge-klik denganku, hingga betah dan tidak bosan-bosannya menemaniku ^_^

Jumat, 28 November 2008

From Jogya With Love...


aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu

lirik lagu "sempat memiliki"nya Yovie and The Nuno masih enak terdengar di telingaku saat ini, menambah syahdunya suasana di kota tercinta, Yogyakarta. Mengingatkanku pada sepenggal kisah bersama seseorang di Jogya..Hmm ternyata cocok dengan lirik lagu tersebut?ehehe..sedikit!
Masih dengan rasa penat setelah seharian menempuh perjalanan dari Purwokerto demi mengambil pesenan Lenovo s9ku di distributor LENOVO yang harus muter-muter di jalan Bridgen katamso...ah akhirnya dapat juga!.

Entah mengapa bila mengunjungi lagi kota ini, aku merasa pulang! yap, pulang..home sweet home! saat laju bus telah memasuki daerah wates dan menuju pusat kota, atmosfer "rumah"selalu saja telah mulai terasa. Kota ini memang selalu mempunyai magnet untuk selalu membawaku kembali. Entah apanya.aku pun tidak tahu pasti.
Suasana kota yang "klik" dengan hatiku, bahasa jawa yang terasa enak terdengar di telinga, orang-orang yang cenderung sangat mudah untuk tersenyum dan ramah, atmosfernya yang masih kental dengan nuansa tradisional namun tetap terasa lajunya mengikuti perkembangan zaman.
Malam ini jogya juga masih seperti biasa, walaupun ada beberapa perubahan, bangunan-bangunan baru..tapi pesona dan kharismanya tetaplah sama, sanggup menawanku tanpa ampun.
Hingga aku pun kadang bingung, kenapa harus lari ke Jogya untuk me-recharge lagi tangki energiku?entahlah..tapi yang jelas pergi ke Jogya adalah cara super ampuh untuk menaikkan tangki energiku.
Walaupun singkat, tadi sore sempat bertemu dengan seorang sahabat lama, partner biasa "bertukar kepala". Ah, sayang sekali obrolan kami hanya beberapa saat saja, maklum dia harus segera mengejar kereta untuk pulang ke Solo untuk mengurus berkas-berkas penerimaanCPNS Depkes. Huaa.. turut berbahagia saat mendengar kabar gembira dia lolos CPNS DepKes sebagai Psikolog!!!. Complimenti!! si sarjana kimia UGM yang berganti haluan mengambil master psikologi industri UGM ini akhirnya berlabuh sebagai psikolog di Departemen kesehatan!! Lihat bagaimana alur takdir berpihak pada orang-orang yang berani mengambil pilihan!
Bertukar kepala dengannya selalu mengalirkan energi positif. Memacu keinginan untuk terus berkembang dan percaya pada impian. Segera ia akan meninggalkan Jogya dan berkarier di Jakarta Ah, akan selalu merindukanmu, Sis!
Berpetualang ke Jogyapun tidak bisa terlepas dari wisata kuliner khas Jogya. Terbayang setelah posting tulisan ini, perut yang mulai protes karena belum terisi akan dipenuhi hasratnya dengan sate padang di Jalan Kaliurang. Besok pagi pengen mencicipi lagi Gudeg Jogya langgananku, lalu seperti biasa mungkin mengubek-ubek Togamas untuk cari buku, jalan-jalan ke Malioboro, Pasar beringharjo, Mirota batik dan ke pusat oleh-oleh khas Jogya.
hmm..menyenangkan!
Bagiku, Jogya=Amore!!!
Jakal, Yogya 28.11.08