Kuliah di luar negeri?apalagi di daratan Eropa?uhmm..siapa yang nggak ngiler dibuatnya. Sudah mafhum rasanya bila beratus-ratus mahasiswa
Masih bingung menjatuhkan pilihan kemana akan mengepakkan sayap untuk melanjutkan studi?. Nah, negeri kincir angin yang nyelempit kecil nan mungil di daratan Eropa nampaknya merupakan pilihan menarik untuk menjatuhkan hati. Negeri yang begitu lekat dengan bangsa kita karena begitu betah menjajah ibu pertiwi dengan kolonisasinya. Ah, sudah saatnya memaafkan sejarah, toh sekarang Belanda dengan tangan terbuka memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk nglurug ilmu kesana. Ini terbukti dengan besarnya jumlah tawaran beasiswa setiap tahunnya untuk Indonesia, bahkan merupakan negara yang paling banyak menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia. Yah, mungkin salah satunya sebagai tanggung jawab moral akibat jelaga-jelaga kesalahan masa lalu kali ya ehehe. Terdapat beberapa beasiswa yang ditawarkan antara lain Erasmus Mundus, HSP Huygens Programme, NFP (Netherland Fellowship Programme). Uhmm hayuk singsingkan lengan baju untuk menjemput mimpi-mimpi masa depan.
Nah, mengapa menjatuhkan pilihan pada Belanda? Nih bisa dilihat poin plus-plusnya yang bisa membuatmu tertarik.
1. Kuliah berbahasa Inggris
Yup, faktor bahasa pengantar kuliah sangat penting bagi mahasiswa asing. Sudah jauh-jauh berkelana ke negri orang tapi kalau kuliahnya nggak mudeng gara-gara kendala bahasa kan nggak okey. Untungnya Belanda merupakan negara pertama yang bahasa nasionalnya non Inggris (bahasa nasionalnya boso londo alias bahasa belanda) yang menawarkan program studi berbahasa inggris. Pada tahun 2009/2010, Universitas di Belanda menawarkan 1.391 program sarjana, master, Ph.D serta kursus singkat (short course) yang diselenggarakan dalam bahasa Inggris. Jadi nggak usah bingung mikirin kendala bahasa deh, kita nggak harus ribet dengan persiapan mempelajari bahasa negara yang dituju untuk bisa mengikuti perkualiahan. Hal ini berbeda bila ke negara lain seperti Jepang atau Italia yang bahasa pengantarnya kebanyakan masih menggunakan bahasa nasional negara tersebut. Trus nilai plusnya lagi, ternyata 95% masyarakat Belanda berbicara dan membaca dalam bahasa Inggris. Hal ini tentu saja membuat atmosfer selama belajar di belanda akan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Import buku dalam bahasa Inggrispun banyak dilakukan oleh negeri ini dibandingkan dengan negara lain yang tidak berbahasa Inggris. Nah tuh, sudah bahasa pengantarnya bahasa Inggris, masyarakat di sanapun sudah biasa bertutur dengan bahasa Inggris, dijamin akan nyaman untuk tinggal dan bersosialisasi.
2. Biaya kuliah yang relatif rendah
Bila kita kuliah ke negri orang bermodalkan beasiswa, mungkin nggak perlu terlalu memusingkan soal budjet uang kuliah. Mungkin lebih mikirin jatah bulanan harus cukup untuk kebutuhan hidup sebulan itu, jangan sampai nombok ehehe. Nah, bila rekan-rekan ada yang berminat kuliah ke Belanda dengan kocek sendiri, jangan khawatir karena biaya kuliah di Belanda relatif lebih rendah daripada negara uni eropa lainnya. Kenapa? Ternyata hal ini disebabkan karena subsidi dari pemerintah Belanda yang cukup besar di sektor pendidikan. Tuh, perhatian banget kan?. Biaya kuliah program internasional untuk sarjana sekitar 1200-3000 euro setiap tahun, sedangkan untuk program master berkisar antara 5000-13.000 euro (tergantung juga dari universitas dan bidang yang diambil). Nah trus tentu saja ada plus plusnya lagi, yakni biaya hidup untuk mahasiswa yang tidak terlalu mahal. Jatah 650 euro per bulan diperkirakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup standar termasuk akomodasi, transportasi lokal, asuransi kesehatan, kehidupan sehari-hari dan buku-buku. Bila merasa keuangan kembang kempis setiap bulannya, eitss..ada pilihan lagi, yakni mahasiswa diijinkan untuk bekerja paruh waktu maksimal 10 jam per minggu, bahkan untuk bulan Juni, Juli dan Agustus bisa bekerja penuh. Nah tuh, jangan khawatir kekurangan duit, tapi bila kepepet...bisa ngutang sesama rekan Indonesia yang pastinya banyak jumlahnya di sana, tapi konon jangan coba-coba pinjem duit sama orang londo, karena hasilnya bisa dipastikan...ditolak mentah-mentah!!! Ehehe...
3. Metode pengajaran yang berkualitas
Gaya pengajaran di Belanda memberikan porsi perhatian lebih pada mahasiswa sebagai pusat, dengan memberikan perhatian dan kebebasan untuk mengembangkan opini dan kreatifitas mereka. Kurikulumnya berorientasi dan dirancang untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sesuai dengan bidang yang diambil. Umumnya setiap universitas mempunyai sisitem pembelajaran yang berbeda. Di Maastricht University, mereka menerapkan problem base learning system. Setiap pokok bahasan bermuara langsung ke penyelesaian masalah. Lain lagi di Wageningen University and Research Centre, di sana menerapkan pola beta-gamma system dalam pengajarannya dengan tujuan agar para alumninya bisa memahami teknologi dan gejala gejala sosial. Belanda juga sudah memperoleh pengakuan internasional atas sistem pembelajaran ground-breaking problem based learning. Jadi selama kuliah mahasiswa dilatih untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah praktis secara mandiri melalui belajar mandiri dan disiplin pribadi. Tertarik untuk mencicipi suasana kelas dengan metode ground-breaking problem based learning ? Belum-belum saya sudah membayangkan betapa bedanya dengan sistem pengajaran di Indonesia yang sampai saat ini baru bisa menghasilkan mahasiswa-mahasiswa teoritis tapi masih gamang bila dihadapkan pada masalah-masalah praktis di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita menangguk ilmu dan pengalaman untuk diterapkan di Indonesia.
4. Universitas bertaraf internasional
Marrik Bellen, direktor NESO Indonesia, lembaga non profit yang mewakili perguruan tinggi Belanda di Indonesia mengungkapkan laporan Times Higher Education Supplemen yang mencatat hampir 90% universitas di Belanda berada dalam peringkat 200 universitas teratas dunia. Uhmm siapa nggak pengen bisa kuliah di universitas bertaraf internasional?Apalagi bisa kuliah di Universitas yang gedungnya seperti kastil abad pertengahan misalnya di Maastricht Univeristy ini, uhmmm...
http://www.fdewb.unimaas.nl/meteor-seminar-et/M-BEES-2008/Vrijthof.jpg5. Lingkungan multikultural dan berorientasi internasional
Terbiasa dengan lingkungan homogen dengan pola pikir dan cara pandang yang hampir seragam membuat kita lambat berkembang. Nah, sudah saatnya merasakan atmosfer internasional dengan mengenal dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai negara dengan pola pikir, cara hidup dan pemikiran yang berbeda. Kita akan lebih berpikiran terbuka, toleran, dan berwawasan luas. Semua itu bisa kita rasakan dengan menimba ilmu di Belanda dimana mahasiswanya berasal dari berbagai negara. Lingkungan multikultural membuat kita ditempa dalam kondisi yang berbeda namun akan memberikan pelajaran hidup yang bermakna. Bisa bergabung bersama mahasiswa berbagai bangsa merupakan pengalaman yang bakal tak terlupakan bukan?
Nah, itu beberapa alasan mengapa Belanda patut untuk kita lirik sebagai alternatif pilihan melanjutkan studi. Alasan-alasan di atas patut dijadikan pertimbangan sebelum kita menjatuhkan pilihan kemana kita ingin mengembangkan diri dalam menimba ilmu. Oh ya, komunitas mahasiswa Indonesia juga banyak di Belanda. Berbagai Perhimpunan Pelajar Indonesia seperti PPI Wageningen, PPI Rotterdam memberikan wadah kebersamaan sesama warga Indonesia yang tinggal dan kuliah di Belanda. Jadi, jangan khawatir merasa terkucil di negeri orang, karena tetap bisa berkumpul, bertukar informasi, wisata bersama ataupun makan bersama dengan sesama rekan senasib sepenanggungan dari Indonesia. Tentang makanan, lagi-lagi jangan khawatir kangen masakan Indonesia kayak tempe goreng, rendang dan sambel terasi ehehe. Soalnya di sana banyak terdapat makanan pokok Indonesia tersedia di supermarket ataupun di toko-toko Cina dengan harga terjangkau.
Oh ya, yang satu ini nggak bisa terlewatkan bila bisa kuliah di daratan Eropa. Kamu bisa melancong muter-muter Eropa nan indah. Jadi saat akhir pekan ataupun hari libur, kamu bisa melancong ke negara-negara tetangga. Yipiiie, akhir pekan bisa nonton liga inggris, ataupun menikmati pemandangan kota London, mengunjungi negeri nan molek Italia dengan membuktikan sisa-sisa sejarah di Roma, naik gondola di Venezia, merasakan modernitas kota Milan, ataupun menyesapi romantisme Paris dengan menara Eifellnya.
Uhmm..ngiler pastinya. Semua itu bisa ditempuh dengan transportasi yang mudah dan nyaman. Asyiknya lagi adalah kita nggak harus membuat visa untuk bisa muter-muter Eropa karena Belanda merupakan bagian dari Uni Eropa. Nah, coba apalagi yang kurang? Siapkan dirimu dan terbanglah mengepakkan sayap, mengejar mimpi ke negeri tulip!