Selasa, 10 Juni 2008

Benvenutto, EURO!!

Benvenutto, EURO!! kyaa..akhirnya gelaran prestisius EURO datang juga. Walaupun rada kurang greget tanpa tim jagoanku the three lions Inggris yang naas tak bisa masuk dalam kompetisi ini. Tapi EURO tetaplah kumpulan 16 tim terbaik eropa yang pastinya bakal menjanjikan pertandingan yang enak ditonton. Ada atmosfer lain yang kurasakan, biasanya harus nonton malem2 dan begadang pagi untuk menyaksikan pertandingan di layar TV saat di Indonesia trus kebayanglah kadang terkantuk besok harinya.
Tapi sekarang karena EURO digelar di negara tetangga sebelah, jadi sekarang aku bisa menyaksikannya dengan nyaman. Pertandingan pertama digelar jam 18.00 sore dan pertandingan kedua tayang jam 20.45. Siap-siap menyaksikan perhelatan besar di dua negara austria-svitzerland, semoga menyuguhkan kompetisi yang menarik..dan biar pemain-pemain bola kita banyak belajar, dan Indonesia, bukan hanya ahli berkomentar...
hmm...Indonesia dengan penduduknya yang 238.452.952 banyaknya (aneh, disini banyak banget yg nanya, Indonesia penduduknya berapa?)masa nggak bisa menghasilkan sebuah tim nasional sepakbola yang lumayan sih???
Yup, Benvenutto EURO..semoga Indonesia bisa belajar banyak dari perhelatan besar ini. Dan bagi para penggila bola, hmm...buon divertimento!!

Jumat, 06 Juni 2008

Perugia, Sore itu...

Perugia, Sore itu...
Bau tanah basah Perugia ditinggalkan hujan sore ini
Mengais sebuah kisah manis yang akan tersimpan di setiap portanya
Hatiku menyisakan sebuah ruangan yang kuiisi dengan setumpuk cerita
Perugia dengan Pinturrichionya
Dengan pantai scallete yang pernah kudihinakan dalam agama
Fontana Maggiore dengan keanggunannya memusatkan kota
Duomo dengan hati seorang pastur yang tengah resah menentukan langkah
Gallenga yang telah tertambatkan sebuah prasasti eksistensiku disana
Ada banyak senyum sahabat yang kusimpan disini
Menyisakan tanya pada rintis hujan
Akahkah dalam waktu yang diberi kesempatan meneruskan detiknya
Masih ada sebuah tali yang menjembatani hati diantara kami

Rabu, 04 Juni 2008

Indonesiaku

" ini negriku!!, nah...disini daerah tempatku tinggal" kataku sambil menunjuk sebuah titik di bagian selatan pulau jawa pada peta dunia yang terpampang di kelas. Mereka mengamati dengan seksama, mungkin baru pertama kali melihat dengan teliti negara yang bernama Indonesia.

" ahhh..e molto grande paese (ah...sebuah negri yang sangat besar)" begitu komentar teman sekelasku.

" si..si..si..ci sono anche molte isole (ya..disana juga banyak banget pulau-pulau kecil)" jelasku. Ah, tapi jujur saja, komentar mereka membuatku sadar kalo indoensia adalah sebuah negri yang besar. benar-benar besar..lihatlah peta dunia!!! dan lihatlah negara bernama indonesia yang terlihat sangat unik dengan kepulauannya. Dan menyita banyak bagian bumi untuk ditinggali oleh penduduknya yang kini kudengar terus saja mengeluh dengan kenaikan harga bensin dan harga barang lainnya.
Besar dalam artian ukuran, ya!...temanku dari taiwan menunjuk negaranya di peta yang hanya sebuah pulau kecil, mungkin sebesar yogyakarta. Dan begitu juga temanku yang lain dari jepang, korea, swiss dan jerman yang hari itu mengikuti kelas oral italiano bersamaku, menunjukkan letak negaranya, lebih kecil dari Indonesia.
Ahh, tapi mengapa negeri besar dengan alamnya yang melimpah dan iklim tropisnya yang seharusnya mendukung produksi hasil buminya tapi kini dibelit masalah perekonomian yang tak berpenghujung?

Kadang terpikir apa yang membuat Indonesia masih kocar kacir?dengan penduduknya yang tiap hari masih disibukkan dengan urusan mengisi perut, mengindikasikan masih payahnya perkonomian Indonesia yang dikaruniai bumi yang gemah ripah loh jinawi.
Ironis! Memang..
Inilah buah kesalahan panjang jejak-jejak para pendahulu kita yang harus kita tanggung. Generasi yang diwarisi utang luar negri yang bertumpuk, dengan hutan tropis suburnya yang tinggal kenangan hanya menyisakan tanah-tanah tandus dan gundul, nyaris habis terkikis keserakahan tangan-tangan manusia yang sibuk memperkaya diri. Dan entah siapa pula yang telah juga mewariskan mentalitas korupsi, kolusi dan nepotisme yang telah mendarah daging dalam sistem pemerintahan kita.
Ah..dan kita sepertinya bingung harus memulai langkah perbaikan dari mana, reformasi pada tahun 1999 yang tadinya diharapkan sebagai pangkal tolak sebuah kelahiran rezim baru yang akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, nyatanya..reformasi berjalan tanpa arah, bahkan banyak yang menyebutnya sebagai reformasi keblablasan.
Lalu, pernahkan membayangkan bagaimana wajah Indonesia kita 50 atau 100 tahun yang akan datang?
Setelah merayakan 100 tahun kebangkitan nasional, namun negri ini masih saja dibelit urusan bagiamana menyuapi warganya yang masih banyak tinggal di bawah garis kemiskinan.
Akankah kita akan sampai pada satu titik dimana negri ini bisa dibilang sejahtera, dengan stabilitas kondisi sosial politiknya. Ah..dan bolehkah warga negri ini bermimpi suatu saat Indonesia menjadi bangsa yang besar, bukan hanya dalam ukuran tapi juga dipandang sebagai bangsa yang bisa dibanggakan.
Dan 50 tahun atau100 tahun yang akan datang tetaplah dimulai dengan saat ini. Sumbangsih sekecil apapun dari seorang penduduknya adalah kontribusi besar kita pada negara. Semoga, generasi muda mempunyai mimpi untuk melakukan hal-hal luar biasa bagi diri dan negri kita, Indonesia.
Dari sebuah titik di seberang sini, terbersit sebuah keinginan besar untuk memberikan sesuatu bagi negeriku tercinta, Indonesiaku!!huks..huks..nasionalis banget…terharu..jadi kangen Indonesia.

Selasa, 03 Juni 2008

Percakapan itu...

Percakapan itu...
Sore itu aku mendengar lamat-lamat percakapan..
" I'm give up with you!" sebuah suara kudengar penuh dengan keputus asaan.
" why?" sebuah suara dengan nada yang lebih rendah terdengar di telingaku.
" Kamu bilang akan berusaha dengan baik untuk membuang benteng-benteng itu, tapi nyatanya apa?setelah perjalanan panjang yg kau tempuh..apa?niente!!"dengan nada tinggi, suara pertama yang kudengar sepertinya sedang kesal.
"hmm..semuanya tidak semudah yang kau kira, aku tidak bisa bilang mulai saat ini harus terlepas darinya, dan berkata that's real life..aku tau pasti aku berpikir rasional tentang hal yang irrasional. Tapi, it's a process..it's takes time...and is 'not that easy!"suara kedua terdengar lamat-lamat semakin merendah.
"Senti, kamu tidak akan pernah bisa membuka duniamu selama kau masih tergantung dengan orang-orang itu. Wake up!!see the real life..tidak akan ada yang bisa masuk dalam hatimu, selama hatimu masih dipenuhi dengan orang-orang itu!
"Hatiku luas...dan orang-orang itu punya ruangan tersendiri. Tidak masalah menurutku"suara kedua masih membela diri.
"Ahhh, kau masih saja begitu...lakukan apa yang kau suka!"suara pertama sepertinya putus asa dengan pembelaan suara kedua yang masih saja tidak mendengar apa katanya.
"i know you're right..but let me in this way, TILL I CAN MAKE IT ON MY OWN!" terdengar suara kedua dengan suara yang dalam, ringan dan penuh dengan keyakinan.
Setelah itu, aku tidak lagi mendengar percakapan mereka, Ah..tapi tiba-tiba aku merasa..sepertinya aku sering mendengar suara-suara itu..
setiap hari..

Senin, 02 Juni 2008

Nothin'

Nothin'
Kepalaku kosong...

Apalagi hatiku... Awal bulan juni, belum juga kutemukan energi-energi baru yang menggugah semangatku untuk menaklukan lagi mimpi-mimpi. Aku tidak ingin hidupku selanjutnya adalah sebuah antiklimaks, harus menemukan sesuatu yang membangkitkan kembali energi untuk berjuang lagi.

Jumat, 30 Mei 2008

Hmm..Coffee Maker..Grazie!

Hmm...secangkir kopi susu hangat membantuku mengumpulkan energi saat harus pagi-pagi berangkat kuliah ke Gallenga. Brrr..apalagi saat pertama kali datang pada awal April yang lalu, saat temperatur masih di kisaran 12 derajat. Bangun pagi merupakan hal tersulit dilakukan di
Itali, bila di Indonesia biasa bangun jam 5 atau 5.30 disini..brrrr bangun jam 7 udah termasuk bangun pagi-pagi banget (subuhan disini jam 7.30an bo!). Makanya secangkir kopi hangat akan membantuku mengumpulkan jiwa yang belum menyatu dengan raga hehe.
Dan bagi penikmat kopi..hmm, kopi itali memang terkenal yummy. Dan yang lebih spesial adalah ada yang namanya coffee maker. Beneran, ini yang membuat kopi jauh..jauh..lebih enak. Dulu di indo, bisa buat kopi tubruk atau coffemix yang biasa ada tuh di supermarket dan menikmatinya bila harus begadang ada ujian, atau sebagai teman setiaku saat berkutat dengan komputerku sampai malam. Tapi, setelah mengenal coffee maker itali ini hmm..aku tambah ketagihan. Rasanya yang mantap dan kental benar-benar mampu menggugah semangat deh!

Pertama kali melihat coffee maker khas itali ini pas ada international day di UGM, dan dosenku Signora Laura Romano membuat kopi dengan coffee maker italianya, dan langsung terpesona dengan kemantapan rasa kopi yang dihasilkannya. Dan kini, tiap pagi..(nggak cuman pagi hehe..), siap-siap membuat kopi dengan coffee maker ini. eit Ternyata ada cerita di balik alat ini, seperti yang dipublikasikan oleh Prof. Jeffrey T. Schnapp dalam "The Romance of Caffeine and Aluminum”. Kafein dan alumunium merupakan dua material yang merupakan simbol dari era modernisitas yaitu kecepatan, mobilitas, kekuatan, energi dan elektrisitas. Penggabungan dari dua simbolitas tersebut merupakan gaya hidup baru yang dicari oleh peradaban manusia. Kopi dan alumunium ditemukan pada awal pertengahan abad 19 dan, paham fasis membuat alumunium menjadi logam nasional di Itali pada tahun 1930, dan membawa kedua material ini menjadi satu kesatuan yang mempengaruhi hampir semua rumah di Itali!! ya iyalah..hampir setiap rumah di Itali punya coffee maker. gli italiani alias orang itali memang penggemar berat kopi (kayaknya jarang banget tuh minum teh-kalo mereka minum teh tandanya mereka sedang sakit perut kekekek.). Kayaknya mereka (dan aku juga...) harus berterima kasih pada Alfonso Bialetti yang pada tahun 1993 membuat Alumunium Stovestop coffe maker untuk pertama kalinya. Dan alat ini yang dinamai The Moka Express sekarang ini bisa ditemukan di 90%rumah di Itali.

Alat ini punya tiga bagian, bagian dasar dimana disitu kita harus mengisinya dengan air sampai hampir penuh, kemudian bagian kedua adalah tempat kopi dimasukkan sampai penuh, dan bagian terakhir adalah yang paling atas, tempat air yang kita masukkan di bagian bawah yang setelah mendidih akan naik ke atas menjadi sari kopi yang siap disajikan. Hmm...aku dan teman indonesiaku biasanya menikmatinya dengan ditambah gula dan susu..dijamin tambah mantap. Tapi kebanyakan orang itali, seperti halnya dua orang teman rumahku dari Milan dan Sicilia yang bisanya menikmatinya bener-bener cuman kopi-kopi aja..weeeew..
Hmm..harus siap-siap beli alat bikian Bialletti ini menjelang kepulanganku akhir bulan depan, ingin tetap menikmati spesialitas rasanya walaupun sudah di Indonesia..alih-alih..sebagai pengobat rindu hehehe...





Kamis, 29 Mei 2008

Menikah????


Setengah tak percaya membaca e-mail dari seorang sahabat dekatku di Indonesia. She will get married soon!!bling..bling..bling..! Bagaimana tidak kaget?seingatku belum genap sebulan dia crita dikenalin sama si calonnya itu dan deng..deng..deng... tiba-tiba saja dia memutuskan untuk menikah!!


hmm begitu sederhanakah? ataukah aku yang terlalu rumit?


Menikah adalah sebuah langkah besar dalam hidup, seperti memasukkan orang lain dalam kehidupan kita. Pernikahan laiknya sebuah pertemuan dua karakter yang ditumbuhkan dengan nilai, pandangan hidup dan karakter yang berbeda.eit..bukan berarti pasangan kita harus orang yang mempunyai kesamaan karakter, nilai, dan personalitas yang sama..bukan..bukan itu..bukankah perbedaan membuat sesuatu menjadi lebih indah?dan setiap orang pun tau bahwa tak seorangpun di dunia ini yang sempurna, Nobody's perfect..yup i know..


Menikah merupakan suatu langkah mengambil resiko untuk menerima seseorang dengan paket utuh baik kekurangan dan kelebihannya. yah..boleh dibilang penyatuan dua kepala..tidak mudah memang,,dan cinta adalah jembatan untuk menghubungkan satu hati dengan hati yang lainnya. Cinta tetap saja merupakan kekuatan besar untuk mentoleransi perbedaan, baik pandangan atau nilai hidup dari pasangan kita. Jadi tetap perlu pengenalan pribadi masing-masing sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. "I'm getting old..nanti lama-lama aku jadi pengikut feminis..apalagi yang kucari dan kunanti? begitu ujarnya, saat kutanya mengapa begitu cepat memutuskan untuk menikah.

Teringat istilah seorang sahabat menyebut pernikahan merupakan taking risk behavior (teringat istilahmu, mba aniek), yah mengambil resiko. Bahkan hubungan dengan perkenalan yang cukup lama tidak menjamin bahwa seorang pribadi telah mengenal betul pribadi lainnya. Tapi cinta adalah jembatan yang menghubungkan satu hati dengan hati lainnya, ia akan mentoleransi perbedaan. Karena cinta adalah memberi, bukan menuntut. Kata kerja aktif bernama cinta yang memberikan kasih tanpa menuntut apapun, ia bebas tanpa berharap. Karena tatkala "memberi kasih" pada saat yang sama pula ia menerima, dan begitulah cinta. at least begitu versiku-karena bila telah ada kata menuntut dalam cinta (dia harus mengertiku, dia harus begini..begitu..hmm..non e vero!).

Namun cinta ternyata tidak cukup dengan menaruhkan hati, tapi juga membuat kepala mensetujui apa pilihan hati. Seringkali kepala berpikir hati telah berkhianat karena menjatuhkan pilihan pada orang yang salah. Kadang pula hati yang tengah berbunga enggan mendengar apa kata kepala. Tapi akan ada waktu dimana hati dan kepala berdamai. Cinta adalah kolaborasi indah antara hati dan kepala.


" Aku mencintaimu karena seisi jagat raya ini bekerja sama membantuku menemukanmu" begitu kata the alkemist. Aku merinding saat pertama kali membacanya, kalimat yang sederhana namun membekaskan makna yang mendalam.


Ah, aku teringat pertanyaan seorang sahabat dalam percakapan panjang lewat telpon


" Yu, bila ada seseorang laki-laki baik baik serius melamarmu, dan kamu harus memberikan jawaban dalam waktu 3 hari, gimana yu?


Kujawab " Nggak, tentu saja tidak akan kuterima, berarti dia tidak mencintaiku!" (gila..kenal lama aja pikir-pikir apalagi datang tiba-tiba begitu...kayak beli kucing dalam karung). Karena bagiku, menikah merupakan konstruksi bangunan jangka panjang, penyatuan dua keluarga, dua budaya dan pentoleransian nilai-nilai yang telah lama dipegang oleh masing-masing. Dan tahu misi hidup dan impian pribadi lainnya


"Cinta tidak pernah menghalangi orang mengejar takdir dan impiannya. Bila seseorang melepas impiannya itu..cintanya bukan cinta sejati, bukan cinta yang berbicara bahasa dunia- begitu penggalan kutipan dari the alkemis yang kugaris bawahi di buku.


Aku juga mendengar ada model pernikahan kilat lewat ustad hmmm lupa istilahnya apa. Tapi rasionalitasku belum bisa mencerna dan menerima metode seperti itu (hmm..setelah pulang, mo baca bukumu pak, yang baru terbit itu...mungkin pandanganku akan berubah hehe..)

Keputusan untuk menikah, tidak menikah, atau belum menikah adalah integritas penuh pribadi seorang manusia. Setiap orang tahu pasti apa yang diinginkannya, dan bukan hal yang seharusnya bila kita menjatuhkan pilihan karena tekanan-tekanan dari luar. Kita 100% mempunyai hak penuh atas pilihan-pilihan hidup kita. Memang kita tidak pernah bisa mengendalikan stimulus dari luar (sikap dan tindakan orang lain, pandangan masyarakat, lingkungan, budaya), tapi kita bisa mengendalikan dan memilih atas semua respon pada setiap stimulus yang datang.

Hidup adalah pilihan, mengambil keputusan adalah suatu permulaan. Saat orang mengambil keputusan, berarti dia menceburkan diri dalam arus deras yang akan membawanya ke tempat-tempat yang tidak pernah dibayangkan ketika dia pertama kali mengambil keputusan tersebut. Yup, tapi begitulah seninya hidup!!

Ah sahabat, semoga engkau mengambil keputusan yang tepat.

Pak, kasian tu ustad direpotkan dengan para akhwat yang ingin melamarmu..makanya segeralah menjatuhkan pilihan hehe..


= kebayang komentar the gank bila membaca tulisanku, pasti mereka berebut menyeletuk " Mbah, kebanyakan teori!! sembuhin dulu tuh "penyakit" lama!, katanya kalo balik dari Itali mo sembuh" hehehe..sembuh??tambah parah iya hehe..huuu kangen semuanya.... mi mancano tutti i miei amici!!=