Kamis, 18 September 2008

Kiriman..kiriman...


Once you have opened this e-mail, there's no turning back. Below are true descriptions of zodiac signs. Read your sign, then forward it on, with your zodiac sign and label on the subject line. This is the real deal, try ignoring or changing it, and the first thing you'll notice is having a horrible day starting tomorrow morning - and it only gets worse from there.

PISCES - The Dreamer
Generous, kind, and thoughtful. Very creative and imaginative. May become secretive and vague. Sensitive. Don't like details Dreamy and unrealistic. Sympathetic and loving.. Kind. Unselfish. Good kisser. Beautiful.
8 years of bad luck if you do not forward.


hehe..ini salah satu potongan kiriman email dari lia, temenku yang rajin kirim segala sesuatu yang aneh-aneh, lucu ataupun yang romantis haha. Kadang menarik untuk dibuka disela-sela banyaknya kiriman email dari milis-milis yang kuikuti. Salah satunya yang ini, mungkin sudah sering menerima kiriman email atau sms yang berbau mengancam yang macam begini. Perintahnya pun jelas diakhir pesan biasanya.
8 years of bad luck if you do not forward. Gile aja ancamannya hehe..tapi email ini pun bernasib sama dengan puluhan email ataupun sms dengan genre yang sama...ya dibaca,disenyumin..dan udah! Soalnya sama sekali nggak percaya sama hal nada-nada mengancam yang beginian hehe..
Nah, kalo soal zodiak-zodiakan..hmm kebetulan kalo isinya bagus..ya bisa dijadikan energi postif toh..kalo lagi jelek bilang aja pada diri sendiri "wah kagak mungkin tuh hehehe" beres urusan!!!

Selasa, 16 September 2008

Huks..Kereta tuaku sudah butut


Menyesakkan!! begitulah rasa yang larut saat menyaksikan laga Milan di seconda giornata. Kalah lagi!!! ugghhh....
Dua kali kalah menyakitkan pada awal kompetisi, bukankah hasil yang tidak rasional untuk tim sekelas Milan?ma dai cosa e sucesso?apa yang terjadi to?
Pada laga awal di Stadion San Siro, Milan dipecundangi Bologna dengan skor 1-2. Lalu, pada pertandingan kedua saat bertandang ke stadion Luigi ferrari, markas Genoa..lagi-lagi il Rossonero dipaksa menelan pil pait dengan dipermalukan 2-0!!!
Gimana nggak nyebelin! mengawali musim ini dengan label "cuman masuk zona UEFA" harusnya target scudetto adalah mutlak..eh malahan melempem di laga-laga awal.
Belum "on"nya Ronaldinho yang baru didatangkan dari Barcelona, belum fitnya Ricky kaka dari cedera lututnya serta masih kagoknya permainan andriy shevcenko yang baru saja balik kandang ke markas San siro setelah menjalani dua musim buruknya bersama Chelsea ditengarai menambah kelabunya performa tim. Apakah julukan kereta tua bagi Milan memang benar adanya? Barisan pertahanan yang dikawal Paolo Maldini yang sudah uzur nampak begitu keropos. Alle Nesta masih dibekap cedera, dan iapun notabenenya sudah tidak muda lagi. Memang sebagian besar skuad Milan masih dihuni pemain-pemain berumur. Lini tengah yang dijendrali Pirlo, Seedorf dan lini depan dihuni Sheva, inzaghi..hmm Tuwir bo!! cibir para sahabat yang anti berat dengan Milan.
Memang ada amunisi muda seperti Mattheu flamini yang anyar didatangkan dari arsenal dan Alexancer pato yang masih kinyis kinyis (gorengan kali!!!) hehe...ma non e' basta! kagak cukup!
Vice president Adriano Galliani nampak muram dengan wajah berkerut-kerut meninggalkan lapangan pertandingan usai kekalahan menyesakkan melawan Genoa pastilah berpikir "ugghhh sia-sia jutaan euro digelontorkan untuk mendatangkan Ronaldinho, flamini, zambrota serta dana untuk memboyong lagi sheva ke san siro kalo hasilnya begini!
Ramuan Don carletto masih jauh dari menawan. Ia gagal meramu amunisi baru untuk segera berintegrasi dalam tim. Okelah normal saja bila dua kali pertandiangn masih dalam fase adaptasi, tapi kalo hasilnya adalah dua kali kekalahan yang tak pantas...tidak termaafkan bukan?
Pastilah dengan hasil pada awal kompetisi yang super buruk ini, posisi allenatore Carlo Ancelloti mulai goyah, bukan tidak mungkin Don carletto bakal dipecat!!! hmm entahlah...
Yang pasti Milan butuh ramuan yang lebih tokcer, dan yang sangan urgen adalah membeli pemain belakang yang fresh pada tranfer window Januari nanti.
ah, Milan..kereta tuaku yang sudah butut...semoga segera bereformasi biar jadi kereta express seperti eurostar biar lajunya wush...wushh...
Milan..siamo sempre stati dietro a te! we always stand behind you!

Rabu, 10 September 2008

Bobot-bibit-Bebet hehehehe..

Bobot-bibit-Bebet hehehehe..

Waduh, entah kenapa tiba-tiba tertarik untuk menulis topik ini. Mungkin akhir-akhir ini banyak para sahabat berkeluh kesah atau hanya sekedar berbagi resah mengenai hal ini. Yup, yang namanya di rentang umur yang secara sosial kultural sudah dianggap “wajib, kudu dan harus” segera menikah memang topik menemukan pasangan memang tidak bisa untuk dihindarkan. Jadi berbagai cerita mampir hampir tiap hari di telinga, dan lumayan ampuh untuk ikutan menyentil nyentil hati dan kepalaku yang masih saja kagak sadar umur argghhhh hehe,,,

-Yu, zaman sekr penulis itupun hampir sama lho sama Dokter!- curhat seorang sahabat dalam tulisan sms-nya. Ternyata masih ada kekhawatiran orang tua calon pengantinnya tentang profesi yang digelutinya kini. Zaman sekarang profesi bergengsi macam dokter,dll masih dianggap calon mantu yang mantap untuk menjamin kebahagiaan putri/putra tercinta..hmm

Ah..ternyata masih masalah klasik tentang kriteria calon mantu wakakak… ternyata falsafah jawa tentang kriteria bibit, bobot, bebet ini masih dijadikan gold standard juga toh…

Masih juga dipertimbangkan tentang bobot (kualifikasi kali ya istilah kerennya), Bibit (ni mungkin diliat keturunan alias keluarganya, tajir atow enggak kali! Hehe..eit salah..maksudnya ditelisik silsilah keturunannya, penyakit yang mungkin diidap salah seorang keluarganya), dan bebet ini lingukangan, keluarganya.

Ribet yak?Tapi toh tetek bengek ini masih melekat erat dalam masyarakat. Bukannya tidak ada toleransi sih, cuman kecenderungan ini masih menggejala. Yah, lumrah saja rasanya mengadakan fit and proper test terhadap pasangan yang akan menjadi teman mengarungi hidup bukan?

“ walah, masa nama saja harus diperhitungkan…ckckkk..” komentar salah satu teman..hahaha..yah, suka-suka orang..kriteria yang dipasangpun sesuka hati. Lha wong hati yang mau memilih, baru ntar kepala ikut urun rembug kira-kira masuk kriteria atow enggak hehehe.

Senin, 08 September 2008

Rumput Tetangga lebih Hijau...hehe..

Bu, emang rumput tetangga lebih hijau! komentar Riska, sahabatku yang baru saja diterima sebagai seorang jurnalis di sebuah penerbitan. Kyaaa..pengen!!! hhehehe..secara, aku pengen banget berkecimpung di dunia jurnalistik semenjak lama. Tapi jalan hidup mengarahkanku menjadi seorang pengajar di sebuah Perguruan tinggi negeri. "Bu, aku lebih suka ngajar!!" kilahnya lagi dalam chat beberapa saat lalu. " hehe..tukeran yuk!" begitu gurauku.
Yah..benar, dalam beberapa keadaan kita sering dihadapkan pada perasaan seperti itu. Normal? yup..asal dalam porsi yang pas. Bukankah harapan dan keinginan dalama porsi yang pas dan terkelola dengan baik adalah sumber energi yang menakjubkan?
Namun, terlalu mengharapkan terlalu tinggi dan tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah didapat, niscaya akan melahirkan sebuah kelelahan jiwa.
Kadang bertanya pada diri sendiri. Apakah sudah bisa mengendalikan harapan, obsesi, keinginan dengan baik? BELUM. Obsesi yang masih kadang meluap-luap, melesat-lesat entah kemana, jiwa yang masih berkobar tanpa sebuah keseimbangan internal hehe..belum...

Rabu, 20 Agustus 2008

Kangeeennnnnnnnn

Kangeen..beneran!!!
coba bisa minjem pintu ajaibnya Doraemon...pengen melongok Perugia dengan segala kehidupannya sehari aja!!!
Pengen mampir ke apartemenku di Centronya Perugia yang pas buka pintu selalu membersitkan rasa bangga plus seneng bikin orang-orang ngiri karena bisa nyewa apartemen di centro. Yup, di kanan kiri apartemenku dijajari dengan butik-butik ternama yang kadang-kadang kalo melirik harganya..uffhh absurd!!harganya bener-bener tidak rasional untukku.
Pengen ketemu i miei conquilini alias temen rumah, crist yang biasanya ikutan nimbrung pas makan malam, dengan kemauan sepenuh hati mencoba makan pake tangan, mengikutin kami hehe..ato megap-megap kepedesan gara-gara spaghetti yang kubuat memang mengikuti standard kepedesan Indonesia. Kangen Fra, ce' asli sisilia yang cantik plus eksotis ala italia selatan ini wuduhhh super bersih, rada-rada bawel soal yang remeh temeh tapi aslinya baek kok..(hi..selalu inget aku pernah make alat pembersih badannya buat sikat bersihin sepatuku wakakak..pasti dipikirannya bilang "dasar udik!!" hehehe).

Huuuuaa terlebih kangen lagi dengan sahabat-sahabatku sekelas dulu di universita per stranieri di Perugia yang selalu bareng. Ngobrolin apa saja saat jam pausa, walaupun kadang harus rada lama ngertinya karena bahasa itali kami masih sama-sama kacau. Trus jalan2 bareng, pergi ke luar kota saat akhir minggu, masak trus makan malem bareng..huaaa...yah, bener kata gama di buku ciao italia-nya "tutte le belle cose hanno una fine"-segala yg indah akan berakhir-. kini cuma paling bisa menyapa dan berbagi cerita lewat email. Mi mancano Tutti!!!!
Kangen juga dengan seseorang yang membuat sedikit otakku tidak lurus saat awal berada di Perugia hehehe..ti voglio bene sempre!! aspettero' in Giappone, si?
Mungkin atau tidak mungkin bukan lagi pertanyaan yang penting.
Huaaaa..kangen semuanya....kapan ya bisa ketemuan lagi?solo Dio chi sa!
Kangen widya, temen kamarku yang sering ngigau nggak jelas, yang awal-awalnya igauannya itu bikin serem. Trus kangen kebiasaannya yang selalu menyisir rambut dan ngaca dimanapun asal bayangan wajahnya keliatan hehe..dan, selalu ngabisin masakanku sampai penghabisan. Kangen Trully, temen kamarku yang dulu pas kita masih bertiga di apartemen kuno piazza Danti 21. Sekarang sudah mengembara lagi entah ke negri mana..heh..energinya memang selalu meluap-luap! eits..selalu inget kebiasaannya kalo malem.."gigiku gatel!!!" udah deh, kalo sudah begitu dia pasti memprovokasi kami untuk mengendap-endap ke dapur jam 1 malem untuk bikin sesuatu untuk di cemil hehehe..dasar trully!

- Memandang Perugia dari atas-

Kangen ngeliatin pemandangan eksotisnya Perugia yang membuatku nggak bosen jalan kaki naik turun entah berapa kilo meter sehari. Apalagi kalo harus belanja mingguan di Toddis yang lumyan menguras tenaga, dengan barang belanjaan yang penuh di tas punggung dan ditambah sekantong penuh di tangan plus jalan nanjak hufff..melelahkan! yup, kami selalu memilih belanja di Toddis karena harganya yang relatif lebih murah.
Kangen minum kopi kental yang dicampur susu..huaaahhhh..beneran, kangen banget! walaupun sudah membawa cofee maker yang kubeli di sana tapi belum sempat kucoba karena ternyata kompor gas di Indonesia memang punya design yang lain, jadi masih harus cari cara agar dasar coffee maker bisa nangkring di atas kompos gas (ribet yak..).


- ini gambar coffee maker di dapur apartemenku-

Kangen bikin spaghetti plus tuna, yang bikin widya nggak bosen-bosen makannya hehe. Makanan termurah yang bisa dibuat, daripada makan di luar yang pastinya akan menguras kantong. Paling-paling kalo bosen mampir ke Kebabnya Ali yang pasti bisa mengucap assalamualaikum- hufff komunitas muslim yang cuman segelintir di kota ini.
Semuanya, memang indah untuk dikenang. Tapi akan menghambat langkah bila aku tidak bisa berdamai dengan keadaan. Apapun, hidup adalah hari ini, mencoba menghargai kekinian dengan segala berkah yang diberiikanNya.
Tapi, aliran energi dari kalian semua..adalah sumber energi positif untukku dalam menjalani hari ini.

Selasa, 12 Agustus 2008

Review Buku : Ciao Italia


Review Buku

Judul Buku : Ciao Italia

Penulis : Gama Harjono

Penerbit : Gagas Media

Tebal : 285 halaman


Sejuta Pesona Negeri Pizza

Banyak orang yang mengenal Italia hanya dari beberapa sisi saja, pikiran mereka langsung menyebut misalnya Pizza, spaghetti atau sepakbola bila ditanya tentang Italia. Hmm..wajar saja, mengingat Italia begitu popular dan identik dengan hal-hal tersebut. Namun, tentu saja, Italia menyimpan pesona lain yang mampu membuat setiap orang jatuh cinta. Gama Harjono melalui buku “Ciao Italia”nya mencoba menyajikan kisah petualangannya selama satu tahun menjadi residen di Italia dengan menghadirkan wajah Italia dari berbagai sisi. Dalam buku ini, ia dengan bahasanya yang enak dibaca, sederhana dan diselipi pengetahuan dan fakta sejarah membawa pembacanya untuk menyelami petualangannya selama tinggal di Italia. Bagaimana awal adaptasinya dengan kehidupan Itali yang kadang membuat pembaca terkekeh, manggut-manggut atau terbelalak dengan kejutan-kejutan yang dituangkan dalam paragraf-paragrafnya. Kemudian cerita tentang kuliahnya di Universita’ per stranieri di perugia dan kisah kehidupan seorang residen di negri asing yang pasti dibumbui dengan banyak hal yang menarik misal pengalamannya berbagi apartemen dengan stranieri ataupun gli italiani, menjamin sebuah cerita yang bakal menyita perhatian kita. Pengalamannya bergaul dengan berbagai karakter manusia dari berbagai bangsa, dengan sesekali menyelipkan opini pribadinya tentu menarik untuk disimak sehingga pembaca mendapat gambaran jelas tentang bagaimana rasanya menjadi orang asing di negeri nun jauh bernama Italia dengan segala haru biru kisahnya.

Hal yang tidak bisa dilewatkan dari buku ini, tentu saja saat Gama membawa kita berjalan-jalan berkeling Italia, mulai dari kota-kota besar seperti Roma, Firenze, Venezia, Milan sampai pengalamannya menyusuri desa-desa tradisional Itali. Petualangannya dalam menyelami kehidupan sebuah tempat kadang ia lakukan dengan berjalan kaki sambil merasakan denyut nadi kehidupan kota tersebut, mencicipi cita rasa masakan lokal ataupun mengunjungi berbagai festival tradisionalnya. Jangan heran bila menemukan banyak istilah-istilah tentang berbagai jenis kopi (hmm..beneran, bagi pecandu kopi..Italia adalah surganya), pizza ataupun jenis masakan khas lain yang nampaknya mengundang air liur untuk dicicipi. Kemudian, pengalamannya berbenturan dengan berbagai budaya serta kisahnya mengikuti pesta-pesta pelajar di sana menarik untuk di simak, dan juga ulasan tentang sepakbola di Italia, walaupun tampaknya Gama tidak terlalu tertarik dengan permainan paling populer di dunia ini, hingga ia menyebut pelatih Italia saat merebut piala Dunia 2006 dengan Pippo?heh..nggak salah? Sepertinya Marcello Lippi telah berganti nama.

Gama juga menyisipkan sejarah dan budaya dari tempat yang dikunjunginya sehingga buku ini merupakan cerita yang lumayan berbobot. Istilahnya, kita belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan! Mengunjungi suatu tempat, bukanlah hanya mengagumi keindahannya, namun juga berusaha menyelami sejarah, peradaban serta budayanya. Itulah jawaban dari petualangan dalam sebuah usaha percarian sebuah pembelajaran hidup.

Hmm..jujur saja, setelah membaca buku ini, aku yang hanya tiga bulan mencelupkan kehidupan di Perugia, Italia merasa masih banyak tempat-tempat yang belum kukunjungi karena sepertinya setiap sudut Italia menawarkan pesonanya yang siap merebut hati siapa saja.

Saat pertama kali selesai membaca buku ini, hatiku langsung memilih bagian terakhir sebagai bagian dari buku ini yang paling berkesan. “all good things must come to an end, begitu label yang dikemukakan Gama. Ah, masa siy?awalnya agak ragu, karena di bagian lain menyuguhkan berbagai cerita pertualangan di berbagai kota-kota Italia yang begitu menarik. Namun setelah empat kali membacanya, hmm..ternyata hatiku tetap memilih bagian terakhir sebagai bagian yang paling menyentuh hati. Tentu saja bukan hanya karena setting critanya yang begitu mirip dengan pengalamanku saat akan meninggalkan Perugia akhir bulan Juni lalu. Gundah gulana dan sejuta perasaan yang bercampuk aduk saat harus meninggalkan Perugia dan Italia yang telah membekaskan berbagai kisah dalam hidup. Bagian terakhir itu menurutku merupakan intisari dari makna sebuah petualangan. Gama menuangkan perasaannya yang paling mendalam dengan begitu menyentuh hingga mampu menutup cerita petualangannya selama satu tahun di Italia dengan begitu apik. Menurutku, petualangan bukan hanya mengunjungi tempat-tempat indah dan menarik, tapi setelah ia menyelami kehidupan dan menemukan persahabatan di Italia, hatinya terpaut dengan begitu kuat. Hal inilah yang kadang terlupakan oleh para turis yang hanya mendatangi tempat wisata hanya untuk sekedar berfoto dan kemudian memamerkan pada kolega dan sahabat tempat-tempat yang mereka kunjungi. Sebuah petualangan memberikanmu jauh lebih banyak dan dalam dari itu. Tempat yang ada di hatimu bukanlah tempat yang paling indah atau menarik yang pernah engkau kunjungi, tapi tempat yang ada di hatimu adalah tempat yang selalu menghubungkanmu dengan sebuah tali tak terlihat, yang selalu menarikmu untuk kembali suatu saat. Gama menyiratkan betapa ia telah jatuh cinta dengan segala pesona Italia yang telah dicecapinya, dan hal ini tentu saja membawa pembaca untuk ikut merasakan getaran yang sama. ***

Diikutkan dalam sayembara menulis review buku "ciao Italia"terbitan gagas media
Nama : Siwi Pramatama Mars Wijayanti
Jl.Tawangsa 30 RT 01/RW IDesa kedungweru Kec Ayah.Kab. Kebumen. Jawa tengah

Kamis, 07 Agustus 2008

Pro-pilihan hidup

Mau punya pacar atau tidak...menikah secepatnya atau tidak..bekerja atau menjadi ibu rumah tangga? mengapa harus dipermasalahkan?
karena standar-standar sosial? kultur masyarakat? Beh.. jangan-jangan bahkan standar kesuksesan dan keberhasilan seseorang dalam hiduppun telah sadar atau tidak terlabel secara seragam dan telah dianggap umum.
Mengapa aku masih sering menjumpai orang-orang yang terlihat antipati terhadap pilihan hidup seseorang? dan menghakimi sebuah pilihan hidup yang tidak "umum" dalam masyarakat sebagai sesuatu yang aneh.
Menurutku, setiap individu mempunyai hak penuh atas dirinya sendiri, demikian pula pilihan-pilihan yang diambilnya. Egois? entahlah..tapi menurutku, asal masih berjalan di koridor yang tidak merugikan orang lain..it's fine!
Tapi, betapa masih seringnya menjumpai orang yang memandang dunia hanya dengan satu kacamata..kacamatanya sendiri!
Dan pastilah dunia di hadapannya adalah dunia satu sisi yang dilabel sesuai dengan kriteria dan pandangannya sendiri tanpa mau terbuka terhadap ribuan hal yang mungkin terjadi di muka bumi.
Sempit! pernah terpikir begitu menurutku..
Hati-hati dengan kotak di kepalamu!! cukup luaskah untuk menerima dan mengerti berbagai macam perbedaan pandangan?