Tak biasanya nyamuk-nyamuk begitu banyak beterbangan dan mengganggu kenyamanan di kosan. Uhmm..musim penghujan, selalu saja menyuburkan peranakan-peranakan vektor ini untuk belajar terbang dan mencari mangsa. Hmm, waspada!. Pastinya masyarakat sudah terbiasa dengan gembar-gembor pencegahan terhadap demam berdarah dan kewaspadaannya. Namun, masih banyak yang belum tahu bahwa selain penyakit demam berdarah, nyamuk Aedes aegypty inipun bisa membawa chikungunya virus (CHIKV) yang bisa menyebabkan penyakit chikungunya.
Kasusnya tidaklah usah mengambil contoh yang jauh, penyakit yang tergolong self limiting disease (penyakit yang dapat sembuh sendiri) ini baru saja merebak di daerahku, Kecamatan Ayah kabupaten Kebumen. Ratusan orang di empat desa terserang wabah Chikungunya. Studi epidemiologi menyebutkan adanya faktor resiko banyaknya polong (wadah nira) yang merupakan wadah bagi para penderes kelapa dibiarkan begitu saja hingga air menggenang sehingga menjadi tempat perindukan nyamuk. Berikut sekilas mengenai penyakit chikungunya.
Pengertian Chikungunya.
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthralgia).
Penyebab Chikungunya
Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue.
Gejala penyakit Chikungunya
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah :
- tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di setiap persendian. (poliarthralgia) terutama pada sendi lutut, pergelangan kaki dan tangan, serta sendi-sendi tulang punggung.
- gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang tulang (sehingga dinamakan demam tulang atau flu tulang.)
- Gejala lain adalah munculnya bintik-bintik kemerahan pada sebagian kecil anggota badan, serta bercak-bercak merah gatal di daerah dada dan perut. Muka penderita bisa menjadi kemerahan dan disertai rasa nyeri pada bagian belakang bola mata.
- dalam beberapa kasus didapatkan juga penderita yang terinfeksi tanpa menimbulkan gejala sama sekali atau silent virus chikungunya.
Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari.
Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya.
Diagnosa
Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara lain uji hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA. Tetapi pemeriksaan serologis ini hanya bermanfaat digunakan untuk kepentingan epidemiologis dan penelitian, tidak bermanfaat untuk kepentingan praktis klinis sehari-hari.
Bedanya dengan Demam Berdarah?
Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian yang terjadi pada demam dengue.
PENGOBATAN
Penyakit chikungunya tidak menyebabkan kefatalan yang berat sehingga penanganannya juga hanya bersifat simtomatis. Dengan istirahat cukup, obat demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang demam, penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam tujuh hari Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau menghilangkan gejala penyakitnya, seperti obat penghilang rasa sakit atau demam seperti golongan parasetamol. Sebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis asetosal.
Pemberian chloroquin yang juga sekaligus sebagai antiviral. Aspirin, naproxen, ibuprofen, dan golongan NSAID (Non Steroid Anti Inflammatory Drugs) juga cukup ampuh meringankan beberapa masalah sendi, mengatasi nyeri, sekaligus menurunkan demam.Antibiotika tidak diperlukan pada kasus ini. Penggunaan antibiotika dengan pertimbangan mencegah infeksi sekunder tidak bermanfaat.
Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar.
Pemberian vitamin peningkat daya tahan tubuh mungkin bermanfaat untuk penanganan penyakit. Selain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan penyakit. Minum banyak juga disarankan untuk mengatasi kebutuhan cairan yang meningkat saat terjadi demam.
PENCEGAHAN
Cara menghindari penyakit ini adalah dengan membasmi nyamuk pembawa virusnya. Ternyata nyamuk ini punya kebiasaan unik. Pertama, Mereka senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Kedua, Serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Ketiga, nyamuk ini sangat menyukai tempat yang gelap dan pengap. Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti maka cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah dengan memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam pemberantasan penyakit demam berdarah dengue. Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini karena Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung.
Namun, pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari
Mari waspadai chikungunya!
(Dari berbagai sumber, termasuk cuplikan bahan kuliah semester ini, bahan riset..argggh mo bikin proposal riset chikungunya nih…belum mulai-mulai ehehhe, otak kebanyakan miring kanan dan kiri sih )