Selasa, 02 Desember 2008

Lenovito-ku


Akhirnya, aku punya sahabat baru..namanya lenovito!
Yup, kuberi nama itu sesuai dengan merk-nya yakni Lenovo dan kuberi akhiran-etto yang dalam tata bahasa Italia berarti kecil, manis. Biar enak didengar maka jadilah lenovito!
Setelah puasa kompi hampir 5 bulan, akhirnya penantianku berakhir juga setelah kemaren jumat aku mengambilnya di distributor Lenovo Jogja setelah memesan hampir 3 minggu. Kenapa pada akhirnya aku memutuskan untuk membeli Netbook Lenovo ideaPad s9 ini?hmm,,panjang perjalanan dan perjuangan. Membeli barang bagiku bukan hanya sebuah keputusan rasional yang bagi sebagian orang sebagai hal yang biasa saja. Tapi memang aku agak aneh, hingga kadang keputusanku selain pertimbangan rasional juga pertimbangan emosional. Aku dan benda-benda mati memang kadang mempunyai suatu hubungan tertentu hihi..tambah aneh ya!
“Kalo Pilot mengadakan penghargaan, kamu pasti terpilih menjadi konsumen tersetia deh!”begitu ujar salah satu teman ku saat merampungkan studi masterku di Jogya.
Tidak heran bila ia berkomentar begitu, soalnya really i can't write without my Pilot!memang tidak seekstrim itu sih..tapi dari mulai kuliah sampai sekarang aku tidak pernah pindah ke lain hati selain Pilot, jadi di tempat pensilku pasti tak lupa harus ada bolpen merk Pilot yang harganya paling nggak sampai 2 ribuan. Alasannya?karena cuman Pilot yang mampu mengimbangi aliran pikiranku saat menulis. Istilahnya, kalo nulis sama pilot bisa tulisannya bisa “lari” sendiri, ujungnya yang runcing memang membuatnya gampang dibawa “lari”dan mampu mengimbangi aliran pikiranku saat menulis.
Nah, kembali tentang lenovitoku, keputusan untuk membeli netbook mini dengan layar 8,9inchi inipun banyak pertimbangan. Alasan budjet tentu saja tidak bisa dihindari, budjet awal yang lumayan cukup untuk membeli notebook dengan prosessor Core2Duo pun akhirnya terpangkas untuk keperluan banyak hal, termasuk uang SPP adikku awal semester lalu di UGM, plus keperluan lainnya yang pada akhirnya membuatku memikirkan pilihan lain. Parahnya, keadaan krisis global sekarang ini dimana kurs rupiah terus anjlok sampai hampir 12.500 wew..bagaimana tidak bikin miris?
Makanya saat seorang sahabat baik yang sampai saat ini masih betah di Singapura merekomendasikan Lenovo Ideapad s10 yang harganya memang lumayan terjangkau, tentu saja membuatku tertarik. Memang sedari awal si “suhu kompi” ini banyak kumintai pertimbangan tentang notebook, maklumlah aku gaptek ehehe..jadi nggak ngerti tetek benget urusan teknis komputer. Makanya saat ia merekomendasikan tipe ini, aku langsung menanggapinya. Sayangnya gara-gara dollar yang terus melonjak, harga s10pun ikut melambung dan barangnya pun susah didapat di distributor. Hingga saat mereka menawariku “ade”nya s10 yakni s9 dengan harga promo (masih dihargai-rupiah) akupun kepincut dan akhirnya akupun ternyata berjodoh dengan lenovo ideapad s9 hitam!!walaupun sebenarnya layarnya yang super mini harus membuatku menyesuaikan mata ^_^, tapi di sisi lain hal inipun membawa keuntungan yakni ukurannya yang kecil pastinya menjadikannya ultraportable, gampang dibawa kemana-mana. Nggak harus pake tas punggung “segede gaban” untuk menentengnya kemana-mana (hii kan nggak okey ke kantor pake tas punggung hehe).
Yang pasti, ia akan menemaniku bila terserang insomnia akut, merampungkan tulisan-tulisanku, mengisi waktu bengong di kantor (kan mending nulis toh ya..), browsing internet (smoga pengeluaran dana untuk yang gila2an kemaren-kemaren bisa berkurang). Maklum hiburan satu-satunya cuman ngenet, jadi ngenet dalam sehari itu kayak jadwal makan 3x sehari..wew. Sayang kantorku koneksi hotspotnya byar pet nggak karuan jadi harus cari tempat untuk browsing. Nafsu browsingku memang akhir-akhir ini memang lumayan di atas ambang batas, begitulah bila sudah kecanduan internet, rasanya hari tak lengkap bila nggak ngenet.
Yah, semoga saja dengan sahabat baruku, si lenovito ini bisa mengantarkanku menerbitkan buku tunggal, plus masih ada hutang halaman persembahan ehehe..hutang kok halaman persembahan buku! Cuman buat lucu-lucuan dan motivasi aja..
V, thanks ya buat rekomendasinya. Smoga si lenovito ini nge-klik denganku, hingga betah dan tidak bosan-bosannya menemaniku ^_^

Jumat, 28 November 2008

From Jogya With Love...


aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu

lirik lagu "sempat memiliki"nya Yovie and The Nuno masih enak terdengar di telingaku saat ini, menambah syahdunya suasana di kota tercinta, Yogyakarta. Mengingatkanku pada sepenggal kisah bersama seseorang di Jogya..Hmm ternyata cocok dengan lirik lagu tersebut?ehehe..sedikit!
Masih dengan rasa penat setelah seharian menempuh perjalanan dari Purwokerto demi mengambil pesenan Lenovo s9ku di distributor LENOVO yang harus muter-muter di jalan Bridgen katamso...ah akhirnya dapat juga!.

Entah mengapa bila mengunjungi lagi kota ini, aku merasa pulang! yap, pulang..home sweet home! saat laju bus telah memasuki daerah wates dan menuju pusat kota, atmosfer "rumah"selalu saja telah mulai terasa. Kota ini memang selalu mempunyai magnet untuk selalu membawaku kembali. Entah apanya.aku pun tidak tahu pasti.
Suasana kota yang "klik" dengan hatiku, bahasa jawa yang terasa enak terdengar di telinga, orang-orang yang cenderung sangat mudah untuk tersenyum dan ramah, atmosfernya yang masih kental dengan nuansa tradisional namun tetap terasa lajunya mengikuti perkembangan zaman.
Malam ini jogya juga masih seperti biasa, walaupun ada beberapa perubahan, bangunan-bangunan baru..tapi pesona dan kharismanya tetaplah sama, sanggup menawanku tanpa ampun.
Hingga aku pun kadang bingung, kenapa harus lari ke Jogya untuk me-recharge lagi tangki energiku?entahlah..tapi yang jelas pergi ke Jogya adalah cara super ampuh untuk menaikkan tangki energiku.
Walaupun singkat, tadi sore sempat bertemu dengan seorang sahabat lama, partner biasa "bertukar kepala". Ah, sayang sekali obrolan kami hanya beberapa saat saja, maklum dia harus segera mengejar kereta untuk pulang ke Solo untuk mengurus berkas-berkas penerimaanCPNS Depkes. Huaa.. turut berbahagia saat mendengar kabar gembira dia lolos CPNS DepKes sebagai Psikolog!!!. Complimenti!! si sarjana kimia UGM yang berganti haluan mengambil master psikologi industri UGM ini akhirnya berlabuh sebagai psikolog di Departemen kesehatan!! Lihat bagaimana alur takdir berpihak pada orang-orang yang berani mengambil pilihan!
Bertukar kepala dengannya selalu mengalirkan energi positif. Memacu keinginan untuk terus berkembang dan percaya pada impian. Segera ia akan meninggalkan Jogya dan berkarier di Jakarta Ah, akan selalu merindukanmu, Sis!
Berpetualang ke Jogyapun tidak bisa terlepas dari wisata kuliner khas Jogya. Terbayang setelah posting tulisan ini, perut yang mulai protes karena belum terisi akan dipenuhi hasratnya dengan sate padang di Jalan Kaliurang. Besok pagi pengen mencicipi lagi Gudeg Jogya langgananku, lalu seperti biasa mungkin mengubek-ubek Togamas untuk cari buku, jalan-jalan ke Malioboro, Pasar beringharjo, Mirota batik dan ke pusat oleh-oleh khas Jogya.
hmm..menyenangkan!
Bagiku, Jogya=Amore!!!
Jakal, Yogya 28.11.08



Senin, 24 November 2008

Romantisme Momiji

- Daunnya yang merah keemasan jatuh melayang, diterpa angin dan akhirnya jatuh di pelataran kuil Kinkaku-ji sore itu. Momiji itu nasibnya telah berakhir dalam onggokan, menciumi tanah basah di bagian timur laut Kyoto, menyerah pada takdirnya yang telah lewat-

ehehe..secuplik bagian cerpenku yang tengah kugarap. Yah gara-gara riset kecil dengan nge-browse sejumlah informasi untuk sebuah cerpen yang bersetting kota tua Kyoto, aku menemukan sebuah fakta! Momiji...ah...Aku benar-benar jatuh cinta pada Momiji! ternyata aku telah lama jutuh cinta pada momiji.
Momiji?pernah mendengarnya?hmm..mungkin belum. Tapi pasti pernah melihat lambang negara Kanada itu kan? yah..ternyata daun momiji yang membuatku penasaran karena banyak sekali disebut di cerpen ataupun buku yang berlatar Jepang, adalah Maple leaf!!daun maple...
Iya, daun momiji yang seperti lambang negara Kanada itu, ahhh..ternyata momiji adalah istilah Jepang untuk daun mapple!! sueerr daun teromantis seluruh dunia! hehe, setidaknya menurutku!
Yup, sudah sejak lama aku terpesona dengan daun ini, penggemar super berat!
Bentuknya yang mempesona, warnanya yang khas, serta gugurannya yang menciptakan efek romantis itu. Makanya tidak heran bila setting panorama ini menjadi bumbu di serial korea, ataupun Jepang, ahh..jadi mellow!
Yang pasti, karena daun ini sangat jarang di Indonesia (aku belum pernah liat tuh) makanya saat bisa melihatnya merupakan sebuah sensasi tersendiri! maklum begitulah manusia, yang susah didapat, dilihat..digapai akan mendorong sebuah desakan indah untuk mewujudkannya!
Akupun ingin melihatnya..Lagi! yah, karena memang aku sudah pernah melihat romantisme momiji saat di Italia. Tapi mungkin karena saat itu musim semi, ataupun karena memang terdapat perbedaan warna untuk setiap daerah..daun momiji/maple di Italia sepertinya berbeda dengan di jepang. Dulu, momiji yang kuliat di Italia warnanya kecoklatan saat telah menua, sedang sepertinya bila kulihat di berbagai foto, warna momiji di Jepang lebih cenderung merah keemasan.
Pun walau begitu, aku tetap membawa 3 helai momiji yang luruh dari Italia. Dua helai momiji yang kudapat di Perugia, dari pohon momiji di jalan menuju Palazzina Valitutti, kampusku yang di belakang. Dan satu lagi, dibawa dari Milan, yang kutemukan di jalan Salmoraghi, deket youth hostel Pierro Rotta tempatku menginap di Milan. sampai saat ini masih tersimpan dengan baik ^_^.
Momiji?mengapa harus momiji di musim gugur?atau sakura di musim semi?
Ternyata selain sisi estetis yang menggabungkan keindahan daun momiji yang telah memerah dengan dramatisnya kuil di Jepang, momiji juga menyimpan sisi filosofis.
Bagaimana siklus tumbuhnya dari mulai muncul, tumbuh,hijau, berkembang, memerah dan akhirnya luruh dari tangkainya, seperti perjalanan hidup manusia. Momiji ini memang menjadi daya tarik yang khas Jepang saat musim gugur, dan salah satu fungsinya juga sebagai tanda pergantian musim.
Momiji/daun maple yang bahasa latinnya Acer (hik kayak merk laptop itu) ternyata juga lambang dari backpacker,begitu disebutkan dari salah satu web yang kubaca di internet. Wow pantesan saja aku suka daun ini semenjak lama, karena tentu saja aku penggemar back packer!!
Hmm..di Indonesia?adakah daun/pohon yang khas?mungkin seperti hallmark pohon beringin di alun-alun Indonesia ya? karena pohon beringin mempunyai makna sebagai simbol pengayom bagi manusia. Daun, panorama, pohon atau apapun tentu saja hadir bukan tanpa makna. Ada yang tersembunyi, dan tersenyum bila kita mampu melihat keajaibannya!
Momiji, ingin kulihat luruhnya, lagi! suatu saat..dikeemasan kuil Kinkaku-ji* saat musim gugur di Kyoto!
Pasti!

* = The temple of the golden pavilion

Sabtu, 22 November 2008

Lomba Review Buku A Cat in My Eyes

Lomba Review Buku A Cat in My Eyes
-- Sekedar info aja..toh, cuman masukin review ke blog, nggak ada ruginya kan..kebetulan lumayan tertarik dengan buku ini, soalnya barusan baca rekomendasinya oleh Dee'dewi lestari, jadi pengen beli!!

Lomba Review Buku A Cat in My Eyes PDF Print E-mail
Written by Newsroom
Friday, 21 November 2008

Kalau kamu bertanya, "Apa sih keuntungannya beli buku?" Jawabannya tentu, "BANYAK!" Selain menambah wawasan dan menghibur pembacanya, bisa juga dapat hadiah. Nggak sedikit lho, penerbit dan penulis yang mengadakan lomba review dari buku yang diterbitkan.

Salah satunya GagasMedia dan Fahd Djibran, penulis buku A Cat in My Eyes: Karena Bertanya Tak Membuatmu Berdosa. Setelah membaca bukunya, buruan deh kirim review kamu yang paling bagus. Jangan hanya kamu, ajak juga teman-temanmu.


Syaratnya gampang aja kok.

  • Kamu harus punya blog.
  • Resensi harus memuat cover buku.
  • Resensi di-posting di blog, lalu di-link-kan dengan blognya Fahd (www.ruangtengah.co.nr) dan blognya GagasMedia (www.kandangagas.blogspot.com)
  • Begitu resensi di-publish, kamu harus mendaftarkan diri dengan cara mengirim e-mail ke Kandang Gagas ( blog.gagas@yahoo.comThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it )
  • Batas akhir publish 27 Desember 2008 pukul 23:59 WIB.

Nah, berikut ini adalah hadiah yang bisa dibawa oleh pemenang lomba review A Cat in My Eyes.

  • Buat 5 orang peresensi terbaik bakal dapet paket buku senilai 150 ribu rupiah + Goodie Bag Gagas + T-Shirt dan pin eksklusif A Cat in My Eyes.
  • Ada juga 5 Goodie Bag Gagas + T-Shirt dan pin eksklusif A Cat in My Eyes buat 5 orang peresensi terfavorit.
  • Pemenang akan diumumkan tanggal 1 Januari 2008.

Ayo buruan ikutan, karena bertanya tak membuatmu berdosa! Berikut ini adalah tampilan cover A Cat in My Eyes yang harus kamu pajang di blog-mu!

Senin, 17 November 2008

2x 45 menit- hanya penggemar yang tau rasanya

Penggila bola! Begitu label yang telah lama tersemat padaku, dan aku seneng menjadi penggila bola. Kenapa begitu?hmm sebab bagiku, sepakbola bukanlah sekedar permainan di atas lapangan yang dimainkan anak manusia yang pada awalnya memainkannya sebagai sebuah kesenangan. Lalu?sepakbola adalah bagian dari pembelajaran hidup, pertemuan dengan banyak kejadian spiritual, dan cinta ^_^. Kenapa bisa begitu?entahlah..seperti iklan tulisan di tabloid BOLA yang berbunyi ”2 x 45 menit-Hanya penggemar yang tahu rasanya”, bagi yang bukan penggemar bola, mungkin agak sulit memandang dengan ”kacamata” kami yang menggilainya.

Dulu, banyak yang mencibir’ Ah suka bola kan cuman seneng liat pemain-pemainnya yang keren-keren” begitu nada sumbang yang tidak jarang terlontar.
Yah, kalau
para pemain berwajah menawan itukan bonus saja, tidak munafik itupun faktor pendukung. Tapi tentu saja tidak semata-mata karena itu. Maaf saja, bila hanya bermotif itu, ngapain bersusah-susah bangun dihi hari?tentunya sudah diketahui bila banyak pertandingan penting disiarkan live pada dini hari.
Lalu kenapa semenjak kecil aku menggilai permainan laki-laki ini?. Aku mengawali debut (cieh,..debut!!!) sebagai penggemar sejak Indonesia mengenal Galatama dan perserikatan..hmm, zaman bahaeula!! Lalu, mengikuti secara rutin Liga Dunhill (Liga Indonesia I) sampai mulai mencicipi liga-liga eropa dan terjerumus ke dalamnya ehehe.
Permainan ini mengajariku berjuang sampai akhir, berbesar hati menerima kekalahan, belajar untuk merasakan kehilangan da
n mengajariku mempercayai kekuatan doa. Masih ingat final Liga Champhions 1998/1999 antara Manchester United Vs Bayern Munchen? Laga akhir liga paling prestisius yang diselenggarakan di Stadium Nou Camp, Barcelona itu merupakan salah satu momen besar dalam sisiku sebagai penggila bola. Siapa yang menyangka MU bakal juara setelah pada sekitar menit 90’ masih ketinggalan 0-1 dari Munchen?Sementara pemain-pemain Munchen di tepi lapangan bersiap merayakan kemenangan, dan Sir Bobby Robson, petinggi MU sudah kecewa meninggalkan lapangan. Tapi sepakbola adalah keajaiban! Gol spektakuler Sheringham pada menit 91’ membuyarkan impian Munchen untuk mengangkahi gelar paling prestisius itu! Dan yang lebih mengejutkan lagi, 30 detik kemudian si baby face Ole Gunnar Solkjaer benar-benar membuat keajaiban dengan golnya yang memporakporandakan mimpi besar Munchen!! Fantantis! Akupun hampir tak percaya...Bravissimo!!! hebat banget...Itulah salah satu tapak pembelajaran bahkan selalu ada kemungkinan, bagaimana berjuang sampai akhir tanpa putus asa dan mengeluh!
Pun saat harus belajar menerima kekalahan pahit, atau tatkala merasakan sensasi tingginya tensi pertandingan saat ad
u penalti. Hingga belajar merasakan kehilangan yang begitu mendalam saat seorang pemain simbol klub yang kubela, harus berpindah klub lalu kerajaan yang selama ini kubangun luruh perlahan hufff...
Permainan ini mampu membiusku untuk menatap layar selama 2x 45 menit, merasakan degup jantung berdebar karena serunya pertandingan, asyik menikmati gocekan menawan menusuk pertahanan lawan dan yang pasti pernah me
mbuatku merasakan menjadi wanita paling bahagia sedunia ehehe..
Dan yang konyol bisa membuatku puasa 3 hari berturut-turut menjelang pertandingan finall hahaha.., pernah membuatku berdoa sambil menatap langit, dan tiba-tiba ada hal-hal terjadi di pertandingan sesuai dengan doa yang kupanjatkan hehe..kebetul
an?hmm kalo tidak jarang terjadi?hmm..
Mau tau yang lebih konyol? Cuman yang ini "wajib" untuk bertindak konyol. Yup, ini terjadi saat aku berhasil nonton langsung di San Siro mei lalu, sesuai dengan rencana dan titipan dari temen-temen all Milanisti, aku buat poster untuk kami dan memfotonya langsung di San Siro!
" Aduh bu..cepet..cepet..malu!!! banyak beneeer" Arif yang menjepret dengan kameraku ngomel-ngomel, tapi pada akhirnya diapun ngiri dengan ideku.."yah, aku juga pengen buat" ehehe..





-
Nah, Poster-poster ini plus foto bukti bahwa pesan mereka telah tersampaikan akhirnya menjadi oleh-oleh plus buat mereka.
Sepakbola sebagai rutinitas, yah..ada ras
a yang menyenangkan menunggu pertandingan di akhir pekan, menantikan liga Champhions di pertengahan minggu, bahkan menyaksikan laga prestius Piala Euro ataupun Piala dunia. .
Hmm..Ada pelajaran dari seseorang yang pada akhirnya bisa kulihat dengan mataku langsung saat menyaksikannya bertanding di San Siro. Dia mengatakan ” saat segalanya berjalan dengan baik, menyenangkan. Itulah saat harus bersyukur terhadap berkat dariNya. Dan saat keadaan tidak sesuai keinginan atau merasakankegagalan. Itulah saat terbaik untuk bertumbuh dan belajar” ckckckk...penuturan yang dalam dari seorang yang saat itu masih sangat belia. Tentu saja tidak salah bila magnetnya membawaku berpeluh jauh-jauh ke Milan bukan?ehehe..
Ada selajur peristiwa penuh pengalaman spiritual, beberapa keping makna hidup, energi yang tak bisa terbantahkan, dan mimpi yang kutapaki hingga jauh.
Sepakbola, permainan ini membawakanku kebahagiaan yang menghadirkan banyak tawa dalam hidupku, banyak derai airmata kesedihan yang membuatku belajar ataupun airmata haru penuh kebahagiaan. Dammi un grande felicita e gioa nella mia vita, Grazie mille! It’s brings me a great happines in my life..........grazie..grazie...grazie.....^_^

Kakito

Tidak ingin menuliskan apa-apa, hanya ingin memposting pic-nya dan..... sudah!
Aneh ??iya..hari ini memang sedang aneh. Jadi demi menghindari menulis sesuatu yang tidak semestinya di tulis, cukup! yang lain-lainya ditulis di tempat lain saja ya...ehehehe..
Milan-Chievo 1-0 !! well done, Mio Kakito!

Jumat, 14 November 2008

Hayuk lestarikan Batik Banyumasan


Bila berkunjung ke Pasar Beringharjo, Yogyakarta atau Mirota Batik yang terletak di depannya, pastilah yang terlintas adalah Batik. Yup, Batik Yogyakarta, atau batik Pekalongan yang terkenal. Tapi sudah pernah mendengar batik Banyumas? Ah, jangan-jangan kamu juga baru pernah mendengar ada kota yang bernama Banyumas. Kota Banyumas terletak di bagian Barat daya, termasuk di propinsi Jawa tengah Dan taukah kamu kalo ternyata kota inipun menyimpan warisan budaya adiluhung dengan motif batik khas Banyumasnya?.
Akupun yang tinggal di Kabupaten Banyumas baru tau kalo ada sebuah sentra industri batik Banyumas. Beberapa bulan lalu, seorang teman dosen menunjukkan lokasinya seusai tugas kantor di RSU Banyumas. Dan kemaren kamis, menemani seorang sahabat yang ingin mencari batik untuk seserahan, akupun memboncengnya u
ntuk menuju ke sentra batik banyumas tersebut.
Terletak tidak jauh dari jalan utama tepatnya di
L. Mruyung No 46, Banyumas. Jawa Tengah, industri batik tersebut tampak dari luar berupa rumah jawa yang lumayan besar. Tapi bila masuk ke dalam ternyata, rumah tersebut mempunyai showroom batik-batik yang diproduksinya di bagian kiri, sementara ruang produksi di sbelah kanan. Sentra batik tersebut bernama Batik Hadi Prijanto. Pengunjung bisa langsung memilih batik-batik dengan dilayani si mba-mba yang berpakaian batik pula. Di sana tersedia batik dalam berbagai motif, baik kain yang masih lembaran, ataupun pakaian jadi dari bahan batik, tergantung selera dan kebutuhan. Hmm..bagi penggemar batik, kamu pasti akan bingung memilih batik-batiknya yang bervariasi. Batik sekarang memang telah berkembang dari pakaian tradisional yang dianggap kuno menjadi pakaian kasual yang bisa dipakai sehari-hari. Hal ini tentu saja tidak lepas dari motif batik yang tidak lagi harus ikut ”pakem”yang berat, dan warnanya yang lebih bervariasi. Ditambah lagi model pakaian dari batik yang sekarang ini sangat kreatif hingga muda mudipun dengan antusiasnya mengenakan batik untuk pergi ke kampus ataupun pergi jalan-jalan. Hal ini tentu saja menggairahkan indutri batik, dan membanggakan Indonesia sebagai negara yang khas dengan batik-nya (walaupun di klaim oleh malaysiaL).

Batik Banyumas identik dengan motif Jonasan, yaitu kelompok motif non geometrik yang didominasi dengan warna-warna dasar kecoklatan dan hitam. Warna coklat karena soga, sementara warna hitam karena wedel. Motif-motif yang berkembang sekarang ini antara lain: Sekarsurya, Sidoluhung, Lumbon (Lumbu), Jahe Puger, Cempaka Mulya, Kawung Jenggot, Madu Bronto, Satria Busana, Pring Sedapur. Tentu saja, para penggiat batik Banyumas juga menghasilkan motif-motif lain dengan melakukan kombinasi, terobosan motif baru sehingga tercipta satu karakter seni lukis yang indah.

Bahan batik Banyumas antara lain: mori sen, dobi, sutera, paris.
Batik Banyumas dibedakan dari cara pembuatannya ada dua yaitu batik cap dan batik tulis. Batik cap bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari sementara batik tulis bisa 3 sampai 6 bulan, sehingga harganyapun jauh berbeda, batik cap berkisar puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah, sedangkan batik tulis dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

Setelah asyik memilih, akhirnya temanku membeli 2 lembar kain batik banyumas yang satu lembarnya berhanga Rp. 110.000 hmm mahal? Ini batik tulis, bukan batik cetak! Jadi kain batik dibuat oleh pengrajin dengan tangan. Proses pembuatannya dapat kita lihat di ruang produksi yang terletak di sebelah kanan showroom. Disitu sekitar 50an pegawai asyik membatik dengan tekunnya. Pembatik tulis itu kebanyakan perempuan, tapi disitu juga memperkerjakan laki-laki untuk proses pencelupan dan penjemuran. Di dekat showroompun sengaja ada si mba yang tengah membatik untuk memperlihatkan pada pengunjung proses pewarnaannya yang dilakukan sedikit demi sedikit dengan kuas. Nah, si mba-nya mau dipotret pas kuminta ijin untuk mengambil gambarnya.

- - si mbanya lagi asyik mewarnai-

Nah, daripada cuman menemani milih-milih, akupun tergoda untuk membeli 1 buah pakaian jadi dari batik,hmm luamayanlah. Dengan menenteng hasil perburuan kami, segera kami meninggalkan tempat menilik mendung yang sudah menggelantung di langit. Benar saja, tak berselang lama, saat memacu motor dalam perjalanan pulang.hufffff..hujan turun dengan lebatnya...brrrrrr.

Kamis, 13 November 2008

Memaafkan Diri Sendiri

argghhh kenapa nggak teliti saat menulis naskah yang kukirim ke Gagas?
baru setelah tau akan diterbitkan baru berniat cek dan ricek, dan ternyata...hufff banyak hal fatal yang sangat perlu untuk direvisi. Kesalahan nama orang dan tempat merupakan keteledoran yang sungguh tak termaafkan!! segera kukirim email revisi ke redaksi gagas..semoga masih bisa diselamatkan!
kalo tidak?hiks kesalahan yang memalukan, misalnya sebagai pengemar bola, masa salah menyebut stadion Friulli, Siena???arghh manusia memang merasa super dengan ingatannya. ternyata setelah tergelitik untuk mengecek di internet..ternyata stadion AC.Siena adalah Artemio Franchi!!!memalukan bukan??
yah, maklum saja, aku mengerjakan naskah itu hanya 2 hari, ngetiknya pun masih ngrental di komputer temen, nge-burn CDnya pun masih di rental komputer. .Cuman melalui revisi dua kali. Maklum PCku dulu di Jogya sudah dilungsurkan ke adikku yang kuliah di jogya, sedang laptop idamanku masih belum masuk barangnya ke Indo, plus kurs rupiah yang anjlok..huks...huks..
Tapi dengan kesalahan-kesalahan itu..Kecewa?iya...nyesel?pastinya! dan bukan satu atau dua kali aku dihadapkan pada hal-hal yang demikian. Bahkan contoh di atas hanyalah contoh yang amatlah sederhana. Aku pernah merasakan dunia terbalik saat impian yang hampir di ambang pintu tiba-tiba terasa tertutup, salah siapa?salahku! resiko dari pilihan yang aku ambil.
Tapi..ada banyak tapak dan pengalaman yang membuatku ingin belajar untuk berani memaafkan diri sendiri.
Konsep ini memang gampang diucapkan, tapi realisasinya tentulah tidak semudah membalik telapak tangan. Yah, benar sekali! perlu niatan, kesadaran dan komitmen untuk mencobanya. Bukankah pengetahuan dan kesadaran akan suatu konsep namun tidak pernah bertindak berarti sama sekali tak bermakna?
Dan memang benar perlu latihan dalam kehidupan sehari hari, perlahan-lahan..tapi sungguh melegakan!!!
telah mampukah kamu untuk bisa memaafkan diri sendiri? menerima kenyataan bahwa diri ini tidaklah sempurna?tapi bukan berarti nrimo akan kekurangan dan berdiam diri..
Kita kadang memberikan beban dan standar yang terlalu berat pada diri sendiri, kita akan menjadi "apa yang seharusnya orang lain harapkan" bukan "apa sesungguhnya diri kita".
Semoga tulisan ini tidak terkesan menggurui, seperti yang pernah kuutarakan pada adik kos yang curhat sore itu dengan wajahnya yang terlihat kusut.
Seminar penelitiannya tidak berjalan dengan baik, ada beberapa pertanyaan dari dosen yang tidak mampu dijawab. Dia merasa malu untuk masuk kampus untuk beberapa hari karena bila dia ketemu dengan teman-temannya dia merasa "pasti mereka dalam hati mengejekku" "seharusnya aku kemaren itu bla..bla..bla.." tuturnya sambil hampir menitikkan air mata.
Masih dalam kapasitas yang masih sedikit untuk memberikan nasihat ataupun pencerahan sebenarnya. Pun masih terbatasnya kemampuan berkomunikasi karena tentu saja aku bukan konselor.
Tapi tentu kucoba untuk memberikan kata-kata yang ingin rasanya membuat perasaannya menjadi lebih nyaman.
Kuselipkan konsep yang pada mulanya terdengar aneh olehnya, "berani memaafkan diri sendiri"
yah, kejadian yang sudah terjadi tidak pernah bisa berubah. Opsi yang ada ada dua, terus memperturutkan perasaan kecewa, menyesal, malu hingga terus membuat suasana hati menjadi buruk, minder.
Atau memilih opsi yang kedua, okey that's it! kemarin aku membuat kesalahan, apapun yang kulakukan tidak akan bisa merubah apapun yang telah terjadi kemarin. Tapi aku punya kesempatan dan pilihan untuk membuat perubahan yang lebih baik ke depan. Memaafkan diri sendiri, bahwa ada segala sesuatu yang kurang, ada yang gagal, terjatuh..apapun itu, maafkanlah dengan kebesaran hati, dan eitss..belum cukup sampai disitu, harus dengan tindakan konkret untuk terus bertumbuh ke depan.
Lalu menyimak penuturanku, si adik kos menyadari ternyata apapun stimulus (dalam hal ini seminar penelitiannya yang berjalan tidak seperti yang diharapkan), kita tidak bisa merubahnya.
Yang bisa kita rubah adalah respon kita. Mau terus kecewa, marah, menyesal?apakah kamu melihat ada gunanya dari itu semua?bukankah respon itu akan semakin membuat kita terpuruk?
Atau kita memilih untuk memaafkan diri kita sendiri, dan kemudian memperbaikinya ke depan?
Respon kita adalah pilihan kita..hayooo kamu pilih yang mana?
Halah ngomong aja sih gampang, kalo merasakannya sendiri pasti nggak segampang itu! mungkin hal itu ada di benak kamu sekarang..
ya..memang benar, pertama mengalami kekecewaan ataupun kegagalan..bila mau bersikap kecewa, menangis, itu wajar. Tapi eits jangan lama-lama. Aku yakin dengan penerimaan konsep di atas semuanya akan berjalan baik-baik saja.
Memaafkan diri sendiri, pastinya akan membuang beban-beban yang tidak perlu. Kasianilah jiwa-jiwa kita yang telah sarat kelebihan beban-beban yang tidak perlu...
Dan sekarang ini aku memillih untuk memaafkan kesalahanku sendiri, bahwa telah teledor, kurang teliti yang menyebabkan kesalahan fatal. Kecewa, ya. Tapi that's enough!yang bisa aku lakukan hanyalah kirim email revisi entah terlambat atau tidak. Dan hal itupun pastinya membekaskan pembelajaran untuk lebih teliti ke kedepannya lagi.
Makanya hayo..berani memaafkan diri sendiri!!

Selasa, 11 November 2008

Gaya Nulisku Berubah?

Mungkin yang sudi meluangkan waktu untuk berkunjung ke blogku, pastilah telah sedikit mengenal gaya tulisanku sekarang. Bagaimana? ehehe..akupun tidak tau tulisanku berstyle aapan. Roomateku dulu di perugia bilang " aku pengen nulis..tapi nulisnya harus bagaimana?". Entahlah bagaimana seseorang menemukan stylenya sendiri. Yang jelas kini saat aku menulis, ya begitulah cara aku bertutur, tidak ingin menyontek ciri khas penulis-penulis yang sudah terkenal. Walaupun mungkin saja secara tak sengaja, ada saja yang terbawa dalam gaya tulisanku. Tapi eits..akhir-akhir ini banyak yang berkomentar tentang gaya tulisanku kini. Yup, tentu saja sahabat-sahabat ini yang memang dari dulu tau style tulisanku hingga bisa mengamati perubahannya. Seorang sahabat yang dulu seorganisasi di BIOMA, sebuah organisasi pers kampus berkomentar akan tulisanku kini.
" beda dengan yang dulu wi, dulu tulisanmu banjir dengan kiasan, metafor, lebih terselubung. Kok sekarang tulisanmu lugas" jelasnya di kamar kosku saat dia menginap semalam.
Mungkin benar apa yang dikatakannya, akupun merasa sekarang ini tulisanku cenderung lebih lugas, jelas, nggak banjir lagi dengan kiasan dan metafor yang kadang membuat tulisanku jadi berat. Yang jelas aku merasa kehilangan "romantisme, rayuan gombal dan kata-kata melangit yang dulu membanjiri tulisan-tulisanku hingga kadang lebih cenderung terlihat norak daripada romantis"ehehe..benar, entahlah..aku dulu begitu sibuk dengan diksi cantik pada barisnya, tapi kosong pada esensi. Sepertinya kata-kata metafor yang melangit itu menutupi apa esensi sebenarnya dari tulisanku itu (eleeh emangnya sekarang sarat esensi????)
Walaupun bari-baru ini aku menang sayembara surat cinta yang diselenggarakan gagasmedia dan sebentar lagi akan dibukukan, tapi jujur saja..aku menganggap 2 karyaku yang menang itu tidak seromantis biasanya surat cinta. Atau mungkin, aku telah mengejawantahkan romantisme dalam sisi yang berbeda. ..cieh..cieh. Tidak lagi melulu kata-kata dengan diksi yang diatur rapi jali, tapi lebih menekannya pada kesederhanaan penuturan?hingga para juripun terhanyut pada haru biru kisahku ehehe..
Halah entahlah, aku juga bingung..
Pun saat mantan Pimredku yang kini asyikberkecimpung di dunia penulisan berkomentar "yu, gaya bertuturmu sudah khas, enak dibaca bla..blaa...." komentar beliau ini plus pujian yang entah memang benar adanya atau sekedar untuk membuatku senang hehehe..tentu saja membuatku terus bersemangat untuk menulis.
Style menulis, apa yang ditulis, dari sisi mana si penulis melihat suatu hal yang ditulisnya, berkembang dan berubah mengikuti jiwa penulis yang terus bertumbuh, itu menurutku. Tapi tentu saja rumus praktis menulis dengan "yang penting nulis..nulis..dan terus nulis!!!" memang benar adanya, semakin sering menulis, otak dengan pena, ataupun dengan tuts keyboard nampaknya semakin bersinergi dan menghasilkan tulisan yang paling tidak menyenangkan dan memuaskan diri sendiri saat membacanya.
Thanks..buat yang telah memberi apresiasi pada tulisanku ^_^.

Senin, 10 November 2008

Cuaca mendung..hati nggak boleh ikut mendung

Ujaaannnn terus..hufff ternyata bukan hanya Bogor yang dilabeli kota hujan, kayaknya Purwokerto juga layak untuk menyandangnya. Bagaimana tidak, memasuki musim hujan ini..alamak..hampir setiap hari hujan. Masih beruntung kalo mentari di pagi hari masih berkenan untuk tersenyum, tapi kalo pagi-pagi sudah diawali dengan gerimis rintis..hmm kadang bisa membuat hari kelabu!
Padahal sih..nggak boleh begitu. Kok cuaca bisa mempengaruhi suasana hati?jadi mellow-mellow gimana..atau jadi kadang kurang bersemangat dan nggak konsentrasi (kayak iklan pocari sweat itu tuh). Padahal misalnya hujan pun hanya butuh payung untuk kembali beraktivitas bukan??? Nah..tanyakanlah pada diri anda kenapa cuaca mempengaruhi suasana hati? aneh kan... Tapi anehnya juga aku juga sering terkena sindrom itu ehehe...
Yah, kadang hujan yang biasanya terjadwal menjelang jam 2 siang, membuat aktivitas otomatis di luar terhenti setelah Purwokerto diguyur hujan. Parahnya lagi hujan yang pada awalnya mengguyur deras..kemudian berubah menjadi gerimis rintis, dan ini yang biasanya berkepanjangan sampai malam. Makanya nampaknya lebih enak berkelubut selimut, atau leyeh-leyeh sambil baca-baca buku sambil minum kopi di kamar kos?ehehe..
Hujan! kadang asyik menikmati guyurannya saat memacu motorku di jalanan, menikmati derainya yang dimuntahkan langit. Atau senang mencium bau tanah saat hujan baru mulai rintis menangis. Kadang, suasana yang sedikit mellow karena rintis hujan yang menyapa di jendela menginspirasiku untuk menulis. Tuh kan ternyata ada enaknya juga hujan...
Di Indonesia ini memang hanya mengenal 2 musim, musim panas dan musim penghujan. Musim panas terkadang menimbulkan kekeringan dan kekurangan air bersih di berbagai daerah, sementara pada musim hujan masyarakat harus dihantui dengan banjir. Untunglah, Purwokerto yang terletak di kaki gunung Slamet ini termasuk dataran tinggi, hingga kecil kemungkinan untuk terjadinya banjir. Namun, tidak dengan rumahku di selatan sana, desaku yang kecil itu sangatlah berpotensi untuk terkena banjir. Ahh, semoga musim penghujan ini tidak menyebabkan banjir di desaku. Terus terang saja, banjir selalu membawa efek yang tidak mengenakkan. Siapa sih yang suka banjir?apalagi bila harus mengungsi huks..huks..
Tapi sudahlah..bagaimanapun hujan tetaplah salah satu berkah kok.
Pokoknya..walaupun ujan! hayuk tetep produktif!