Kamis, 13 November 2008

Memaafkan Diri Sendiri

argghhh kenapa nggak teliti saat menulis naskah yang kukirim ke Gagas?
baru setelah tau akan diterbitkan baru berniat cek dan ricek, dan ternyata...hufff banyak hal fatal yang sangat perlu untuk direvisi. Kesalahan nama orang dan tempat merupakan keteledoran yang sungguh tak termaafkan!! segera kukirim email revisi ke redaksi gagas..semoga masih bisa diselamatkan!
kalo tidak?hiks kesalahan yang memalukan, misalnya sebagai pengemar bola, masa salah menyebut stadion Friulli, Siena???arghh manusia memang merasa super dengan ingatannya. ternyata setelah tergelitik untuk mengecek di internet..ternyata stadion AC.Siena adalah Artemio Franchi!!!memalukan bukan??
yah, maklum saja, aku mengerjakan naskah itu hanya 2 hari, ngetiknya pun masih ngrental di komputer temen, nge-burn CDnya pun masih di rental komputer. .Cuman melalui revisi dua kali. Maklum PCku dulu di Jogya sudah dilungsurkan ke adikku yang kuliah di jogya, sedang laptop idamanku masih belum masuk barangnya ke Indo, plus kurs rupiah yang anjlok..huks...huks..
Tapi dengan kesalahan-kesalahan itu..Kecewa?iya...nyesel?pastinya! dan bukan satu atau dua kali aku dihadapkan pada hal-hal yang demikian. Bahkan contoh di atas hanyalah contoh yang amatlah sederhana. Aku pernah merasakan dunia terbalik saat impian yang hampir di ambang pintu tiba-tiba terasa tertutup, salah siapa?salahku! resiko dari pilihan yang aku ambil.
Tapi..ada banyak tapak dan pengalaman yang membuatku ingin belajar untuk berani memaafkan diri sendiri.
Konsep ini memang gampang diucapkan, tapi realisasinya tentulah tidak semudah membalik telapak tangan. Yah, benar sekali! perlu niatan, kesadaran dan komitmen untuk mencobanya. Bukankah pengetahuan dan kesadaran akan suatu konsep namun tidak pernah bertindak berarti sama sekali tak bermakna?
Dan memang benar perlu latihan dalam kehidupan sehari hari, perlahan-lahan..tapi sungguh melegakan!!!
telah mampukah kamu untuk bisa memaafkan diri sendiri? menerima kenyataan bahwa diri ini tidaklah sempurna?tapi bukan berarti nrimo akan kekurangan dan berdiam diri..
Kita kadang memberikan beban dan standar yang terlalu berat pada diri sendiri, kita akan menjadi "apa yang seharusnya orang lain harapkan" bukan "apa sesungguhnya diri kita".
Semoga tulisan ini tidak terkesan menggurui, seperti yang pernah kuutarakan pada adik kos yang curhat sore itu dengan wajahnya yang terlihat kusut.
Seminar penelitiannya tidak berjalan dengan baik, ada beberapa pertanyaan dari dosen yang tidak mampu dijawab. Dia merasa malu untuk masuk kampus untuk beberapa hari karena bila dia ketemu dengan teman-temannya dia merasa "pasti mereka dalam hati mengejekku" "seharusnya aku kemaren itu bla..bla..bla.." tuturnya sambil hampir menitikkan air mata.
Masih dalam kapasitas yang masih sedikit untuk memberikan nasihat ataupun pencerahan sebenarnya. Pun masih terbatasnya kemampuan berkomunikasi karena tentu saja aku bukan konselor.
Tapi tentu kucoba untuk memberikan kata-kata yang ingin rasanya membuat perasaannya menjadi lebih nyaman.
Kuselipkan konsep yang pada mulanya terdengar aneh olehnya, "berani memaafkan diri sendiri"
yah, kejadian yang sudah terjadi tidak pernah bisa berubah. Opsi yang ada ada dua, terus memperturutkan perasaan kecewa, menyesal, malu hingga terus membuat suasana hati menjadi buruk, minder.
Atau memilih opsi yang kedua, okey that's it! kemarin aku membuat kesalahan, apapun yang kulakukan tidak akan bisa merubah apapun yang telah terjadi kemarin. Tapi aku punya kesempatan dan pilihan untuk membuat perubahan yang lebih baik ke depan. Memaafkan diri sendiri, bahwa ada segala sesuatu yang kurang, ada yang gagal, terjatuh..apapun itu, maafkanlah dengan kebesaran hati, dan eitss..belum cukup sampai disitu, harus dengan tindakan konkret untuk terus bertumbuh ke depan.
Lalu menyimak penuturanku, si adik kos menyadari ternyata apapun stimulus (dalam hal ini seminar penelitiannya yang berjalan tidak seperti yang diharapkan), kita tidak bisa merubahnya.
Yang bisa kita rubah adalah respon kita. Mau terus kecewa, marah, menyesal?apakah kamu melihat ada gunanya dari itu semua?bukankah respon itu akan semakin membuat kita terpuruk?
Atau kita memilih untuk memaafkan diri kita sendiri, dan kemudian memperbaikinya ke depan?
Respon kita adalah pilihan kita..hayooo kamu pilih yang mana?
Halah ngomong aja sih gampang, kalo merasakannya sendiri pasti nggak segampang itu! mungkin hal itu ada di benak kamu sekarang..
ya..memang benar, pertama mengalami kekecewaan ataupun kegagalan..bila mau bersikap kecewa, menangis, itu wajar. Tapi eits jangan lama-lama. Aku yakin dengan penerimaan konsep di atas semuanya akan berjalan baik-baik saja.
Memaafkan diri sendiri, pastinya akan membuang beban-beban yang tidak perlu. Kasianilah jiwa-jiwa kita yang telah sarat kelebihan beban-beban yang tidak perlu...
Dan sekarang ini aku memillih untuk memaafkan kesalahanku sendiri, bahwa telah teledor, kurang teliti yang menyebabkan kesalahan fatal. Kecewa, ya. Tapi that's enough!yang bisa aku lakukan hanyalah kirim email revisi entah terlambat atau tidak. Dan hal itupun pastinya membekaskan pembelajaran untuk lebih teliti ke kedepannya lagi.
Makanya hayo..berani memaafkan diri sendiri!!

Selasa, 11 November 2008

Gaya Nulisku Berubah?

Mungkin yang sudi meluangkan waktu untuk berkunjung ke blogku, pastilah telah sedikit mengenal gaya tulisanku sekarang. Bagaimana? ehehe..akupun tidak tau tulisanku berstyle aapan. Roomateku dulu di perugia bilang " aku pengen nulis..tapi nulisnya harus bagaimana?". Entahlah bagaimana seseorang menemukan stylenya sendiri. Yang jelas kini saat aku menulis, ya begitulah cara aku bertutur, tidak ingin menyontek ciri khas penulis-penulis yang sudah terkenal. Walaupun mungkin saja secara tak sengaja, ada saja yang terbawa dalam gaya tulisanku. Tapi eits..akhir-akhir ini banyak yang berkomentar tentang gaya tulisanku kini. Yup, tentu saja sahabat-sahabat ini yang memang dari dulu tau style tulisanku hingga bisa mengamati perubahannya. Seorang sahabat yang dulu seorganisasi di BIOMA, sebuah organisasi pers kampus berkomentar akan tulisanku kini.
" beda dengan yang dulu wi, dulu tulisanmu banjir dengan kiasan, metafor, lebih terselubung. Kok sekarang tulisanmu lugas" jelasnya di kamar kosku saat dia menginap semalam.
Mungkin benar apa yang dikatakannya, akupun merasa sekarang ini tulisanku cenderung lebih lugas, jelas, nggak banjir lagi dengan kiasan dan metafor yang kadang membuat tulisanku jadi berat. Yang jelas aku merasa kehilangan "romantisme, rayuan gombal dan kata-kata melangit yang dulu membanjiri tulisan-tulisanku hingga kadang lebih cenderung terlihat norak daripada romantis"ehehe..benar, entahlah..aku dulu begitu sibuk dengan diksi cantik pada barisnya, tapi kosong pada esensi. Sepertinya kata-kata metafor yang melangit itu menutupi apa esensi sebenarnya dari tulisanku itu (eleeh emangnya sekarang sarat esensi????)
Walaupun bari-baru ini aku menang sayembara surat cinta yang diselenggarakan gagasmedia dan sebentar lagi akan dibukukan, tapi jujur saja..aku menganggap 2 karyaku yang menang itu tidak seromantis biasanya surat cinta. Atau mungkin, aku telah mengejawantahkan romantisme dalam sisi yang berbeda. ..cieh..cieh. Tidak lagi melulu kata-kata dengan diksi yang diatur rapi jali, tapi lebih menekannya pada kesederhanaan penuturan?hingga para juripun terhanyut pada haru biru kisahku ehehe..
Halah entahlah, aku juga bingung..
Pun saat mantan Pimredku yang kini asyikberkecimpung di dunia penulisan berkomentar "yu, gaya bertuturmu sudah khas, enak dibaca bla..blaa...." komentar beliau ini plus pujian yang entah memang benar adanya atau sekedar untuk membuatku senang hehehe..tentu saja membuatku terus bersemangat untuk menulis.
Style menulis, apa yang ditulis, dari sisi mana si penulis melihat suatu hal yang ditulisnya, berkembang dan berubah mengikuti jiwa penulis yang terus bertumbuh, itu menurutku. Tapi tentu saja rumus praktis menulis dengan "yang penting nulis..nulis..dan terus nulis!!!" memang benar adanya, semakin sering menulis, otak dengan pena, ataupun dengan tuts keyboard nampaknya semakin bersinergi dan menghasilkan tulisan yang paling tidak menyenangkan dan memuaskan diri sendiri saat membacanya.
Thanks..buat yang telah memberi apresiasi pada tulisanku ^_^.

Senin, 10 November 2008

Cuaca mendung..hati nggak boleh ikut mendung

Ujaaannnn terus..hufff ternyata bukan hanya Bogor yang dilabeli kota hujan, kayaknya Purwokerto juga layak untuk menyandangnya. Bagaimana tidak, memasuki musim hujan ini..alamak..hampir setiap hari hujan. Masih beruntung kalo mentari di pagi hari masih berkenan untuk tersenyum, tapi kalo pagi-pagi sudah diawali dengan gerimis rintis..hmm kadang bisa membuat hari kelabu!
Padahal sih..nggak boleh begitu. Kok cuaca bisa mempengaruhi suasana hati?jadi mellow-mellow gimana..atau jadi kadang kurang bersemangat dan nggak konsentrasi (kayak iklan pocari sweat itu tuh). Padahal misalnya hujan pun hanya butuh payung untuk kembali beraktivitas bukan??? Nah..tanyakanlah pada diri anda kenapa cuaca mempengaruhi suasana hati? aneh kan... Tapi anehnya juga aku juga sering terkena sindrom itu ehehe...
Yah, kadang hujan yang biasanya terjadwal menjelang jam 2 siang, membuat aktivitas otomatis di luar terhenti setelah Purwokerto diguyur hujan. Parahnya lagi hujan yang pada awalnya mengguyur deras..kemudian berubah menjadi gerimis rintis, dan ini yang biasanya berkepanjangan sampai malam. Makanya nampaknya lebih enak berkelubut selimut, atau leyeh-leyeh sambil baca-baca buku sambil minum kopi di kamar kos?ehehe..
Hujan! kadang asyik menikmati guyurannya saat memacu motorku di jalanan, menikmati derainya yang dimuntahkan langit. Atau senang mencium bau tanah saat hujan baru mulai rintis menangis. Kadang, suasana yang sedikit mellow karena rintis hujan yang menyapa di jendela menginspirasiku untuk menulis. Tuh kan ternyata ada enaknya juga hujan...
Di Indonesia ini memang hanya mengenal 2 musim, musim panas dan musim penghujan. Musim panas terkadang menimbulkan kekeringan dan kekurangan air bersih di berbagai daerah, sementara pada musim hujan masyarakat harus dihantui dengan banjir. Untunglah, Purwokerto yang terletak di kaki gunung Slamet ini termasuk dataran tinggi, hingga kecil kemungkinan untuk terjadinya banjir. Namun, tidak dengan rumahku di selatan sana, desaku yang kecil itu sangatlah berpotensi untuk terkena banjir. Ahh, semoga musim penghujan ini tidak menyebabkan banjir di desaku. Terus terang saja, banjir selalu membawa efek yang tidak mengenakkan. Siapa sih yang suka banjir?apalagi bila harus mengungsi huks..huks..
Tapi sudahlah..bagaimanapun hujan tetaplah salah satu berkah kok.
Pokoknya..walaupun ujan! hayuk tetep produktif!

Senin, 03 November 2008

Yipiie..Buku pertamaku akan segera terbit!


Masih ingat postingku tentang menulis adalah jalan hidup? Yup, memang benar, hari ini aku melihat pertanda bahwa aku harus terus melangkah dan mewujudkannya. Tadi siang, di tengah kesibukanku seperti biasa, rapat untuk pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan III yang akan dilaksanakan minggu depan, tiba-tiba dering HPku berbunyi, kulihat nomornya..nomor Jakarta, segera saja kuangkat.
"Benar ini dengan mba siwi pramatama..bla..bla..kami dari gagas media, menginformasikan kalau karya anda menjadi pemenang sayembara surat cinta dan akan segera dibukukan" terang si mba alit dari redaksi gagas media.
Hmm..yipiiee..kejutan yang menyenangkan! mungkin ini yang dinamakan keberuntungan pemula! orang yang main kartu akan selalu menang pada permainan pertamanya, kata Paulo coelho.
" Ada yang dinamakan keberuntungan pemula. ada daya yang menghendaki engkau mewujudnya takdirmu, kau dibiarkan mencicipi sukses, untuk menambah semangatmu"
begitu kata si suhu kehidupan ini..ya..ya..ya mungkin benar!
Dan yang lebih membahagaikanku adalah, ini karya pertamaku yang akan dibukukan!!! kyaa senengnya..maaf norak ehehe..maklum bagi penulis pemula sepertiku walaupun buku yang akan diterbitkan berupa karya rombongan penulis-penulis yang memenangkan sayembara, tapi toh lumayanlah..bagiku rasanya tetap luar biasa ^_^.
Dua bulan ini mengirimkan naskah ke ketiga kontes, dua diantaranya menang..tidak terlalu buruk kan?
Dalam buku yang rencananya berjudul "True Love Keeps No Secret" ini ada 25 karya, dan ada dua buah karyaku disana. Menurut ketentuan lomba, setiap peserta maksimal mengirimkan dua buah karya dan syukurlah kedua karyaku menang!!
ehehe..memang masih "cuman" karya biasa, cuman surat cinta.
Paling tidak, nggak sia-sia dulu teman-teman memesan surat cinta padaku hihii. Iya, dulu zaman SMA aku mencomblangi temenku dengan mengirimkan sebuah surat cinta buatanku ke ce' yang ditaksirnya. Entah karena si ce' itu benar-benar suka sama temenku atau karena termakan rayuan kata-kataku (hihi) akhirnya cinta temenku inipun diterima dan akhirnya mereka jadian. Dan bila si ce' itu mengirimkan surat cinta, kerjaankulah yang harus membalasnya (tentu saja sebelum dikirim dibaca dulu sama editorku waktu itu, ya temenku itu.). Karena keberhasilanku itulah ada beberapa temen yang memesan surat cinta padaku..halah ada ada saja ya..
Tapi anehnya, aku belum pernah membuat surat cinta untuk diriku sendiri, makanya saat membaca sayembara surat cinta dari Gagas media hmm "wah..seru nih untuk dicoba" dan benar, karyaku ternyata layak terbit menurut mereka. Dua kali ikut sayembara gagasmedia, dua-duanya jadi pemenang.hmm kayaknya tulisanku cocok nih dengan selera dan visi gagasmedia. Kalo besok-besok aku ngirimin naskah tunggalku kira-kira bakal lolos untuk diterbitin nggak ya?Mari kita buktikan suatu saat!
Sudah nggak sabar melihat bukunya, saat ini tengah dalam proses, mereka menghubungiku untuk editing dan perubahan judul.
Thanks untuk kru dan redaksi gagasmedia atas kepercayaannya,smoga ke depannya bisa terus terjalin kerjasama.
Thanks untuk mas tyo, mantan pimredku hehe..yang selalu mensupprotku dengan saran dan dukungannya. Ayo pak, ditunggu loh bukumu berikutnya. Kan suatu saat kita akan meramaikan dunia penulisan Indonesia.
Thanks untuk Y.N dan bapakku tercinta atas insipirasinya hingga tercipta dua buah karyaku.


wah..ada namaku!!!hmm senengnya...

wah..ada namaku!!!hmm senengnya...
Pemenang Sayembara Surat Cinta PDF Print E-mail
Written by Newsroom
Monday, 03 November 2008

Pengumuman Karya Terbaik Sayembara Surat Cinta True Love Keeps No secret

Ratusan surat cinta berdatangan….! Terima kasih buat teman-teman yang sudah mengirimkan surat cintanya ke Sayembara Surat Cinta True Love Keeps No Secret GagasMedia.Semua surat ditulis dengan penuh perasaan sehingga kami ikut merasakan kebahagiaan, rasa haru, ataupun sedih yang terungkap dari surat-surat tersebut.

Berdasarkan penilaian juri yang terdiri atas Moammar Emka (penulis), Zornia S. Devi (Pemimpin Redaksi Majalah Cita Cinta), dan Christian Simamora (editor GagasMedia dan penulis), maka inilah kedua puluh lima karya terbaik (urutan berikut ini bukan menunjukkan peringkat).

  1. Empat Sonata Rindu karya Hendri Yulius Wijaya
  2. Cintaku Bersemi Di Bumi Perugia, Italia karya Siwi Pramatama Mars Wijayanti
  3. Bapakku, Ayah Nomor Satu Seluruh Dunia karya Siwi Pramatama Mars Wijayanti
  4. Terlelap di Ujung Kakiku karya Novrisa Wahyu Wulandari
  5. Surat Cinta karya Natalia Laskowska
  6. Kisah karya Vinnie Vincent
  7. Dear Hunny, Aku Mencintaimu Dalam Diam karya Mida Sutrani
  8. Sobat karya Siti Makkatur Rohmah
  9. Drama di Kantin Pagi Hari karya Ade Putri Febriani
  10. Hati Bima Sakti karya M. Kamelia
  11. Chere Ma Princesse karya Gendisa Yuliasti
  12. Angin September karya Pringadi Abdi Surya
  13. Love And Friendship karya Pringadi Abdi Surya
  14. Kurelakan Engkau Tenggelam Dalam Senja karya Prima Vidya Asteria
  15. 130903-130908 karya Inayah Mangkulla
  16. Puisi Tentang Seorang Lelaki karya Febry Nur Rafahmi
  17. Our Holding Hand karya Isyana Agustina Ssi
  18. I Miss You So Much My Hippo Albino karya Erich Al Amin
  19. Surat Untuk Bocah Berwajah Kotor karya Clara Canceriana
  20. Surat Ke Delapan Belas karya R. Intan Suci K.
  21. Kepada, Bi… karya Hening Swastikaningrum
  22. Ruang Penuh Kata karya Ayu Prameswary
  23. Teruntuk Ibu Yang Membiarkanku Bernafas di Dunia karya Monica Ratna W.
  24. Untuk Seseorang Yang Pernah Ada karya Smita Prathita Sjahputri
  25. Teriak Dalam Diam karya M. Zakky Ramadhany

Demikian keputusan juri dan keputusan itu tidak dapat diganggu gugat. Kedua puluh lima karya tersebut akan dimuat dalam buku kumpulan surat cinta. Selamat kepada para pemenang!

Salam hangat penuh cinta,
GagasMedia

Kamis, 30 Oktober 2008

Aku dan Pergumulan Batinku

Aku dan Pergumulan Batinku
Pernahkah engkau bertanya kenapa jalan hidup ini atau itu yang harus kau tempuh? Tuhan..mengapa Engkau beri aku pekerjaan disini, bukan di tempat yang kuinginkan? Bukannya ingin menggugat Tuhan dengan segala keputusannya, tapi ingin mencari makna di baliknya.
" Entahlah..kita lihat kemana nasib akan membawaku" begitu ujar sahabatku yang mampir ke kampusku kala itu. Namun peryataannya barusan membuatku tergelitik untuk menyergahnya.
" Bukan nasib yang akan membawamu. Tapi dirimu yang akan menentukan dan nasib akan mengikutinya"
Ekstrem? hehe.. mungkin! Bukannya menampikkan peran Tuhan sebagai penentu utama, tapi bagiku, nasib adalah kerjasama kita dengan Tuhan. Aku percaya takdir itu banyak, memang keputusan akhir ada di tangan Tuhan tapi aku juga percaya sepenuhnya usaha dan perjuangan kita akan membawa pada takdir mana yang diberikan olehNya. Dan karena itulah aku kini bertanya.
"Tuhan, aku harus tetap disini dan melanjutkan jalanku disini atau aku harus berusaha mengikuti jalan lain yang terus saja menarik-narikku?". "Apa yang Ingin Kau mau aku mengerti?
Argghh.. aku mungkin terlalu banyak bertanya. Tapi begitulah caraku untuk merasa dekat dan sefrekuensi denganMu. Karena aku tahu Kau akan memberikan pertanda dan pada akhirnya aku akan mengerti akan jawabanMu. Walaupun kadang aku harus mengerti dengan berlalunya waktu.
Yup...ini masalah pekerjaanku. Bukankah penting untuk merasa engkau ada di tempat yang kau anggap cocok?. Aku tahu ada banyak orang yang menghadapi pergumulan batin yang sama denganku. Ada seorang karyawan kantor yang ingin jadi atlit, ada jurnalis yang ingin jadi pengusaha, pengusaha yang ingin jadi pengacara. Banyak hati yang terpaksa tunduk akan realitas jalan hidup, keharusan dan keadaan.
Memang aku mencintai profesiku sebagai pengajar, merasakan daya hidup yang meluap saat belajar bersama para mahasiswa yang aktif, selalu ingin tahu dan penuh semangat anak muda. Energi positifku selalu meluap bila bersama mereka. Tidak ada yang salah dengan itu.
Pada mulanya aku merasa semua berjalan baik-baik saja. Aku mendapat pekerjaan yang menurut orang-orang terbilang cukup mapan, paling tidak membuatku stabil secara finansial (walaupun tetep aja kurang ehehe..). Aku sudah tidak lagi dilanda kecemasan akan mencari-cari pekerjaan. Orang bilang aku harus bersyukur.
Pada mulanya aku berusaha keras mencari pekerjaan, namun setelah mendapatkannya, aku butuh eksistensi!!! aku butuh jalur untuk berkembang! aku butuh kepuasan dan penghargaan pada diriku sendiri atas apa yang kulakukan.
Apakah pada titik ini aku dibilang tidak bersyukur????. Pertanyaan inipun juga terlontar dari seorang teman di LIPI yang merasa pekerjaannya tidak memuaskan dahaganya atas perhargaan terhadap diri sendiri.
Semua orang harus tahu dan punya tujuan hidup. Aku berpendapat hal-hal itu adalah pergumulan batin, perjalanan manusia menemukan dirinya.
Aku melakukan pekerjaan dan kewajibanku dengan baik. Itu salah satu caraku untuk bersyukur. Tapi mencari dan ingin melangkah kemana suara hati membawamu?? Apakah itu salah?
Sekarang aku seperti ditempatkan di sebuah tempat yang asing. Menemukan pada suatu titik aku tidak berada dalam kompetensiku. Aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan, bukan yang ingin kulakukan. Dunia biologi molekuler masih menungguku di ujung sana, mengerjap-ngerjap mempesonaku. Plus informasi beasiswa ke luar negeri tentang biologi molekuler membuatku ngileeeerrr. Tapi aku telah masuk sistem, dan terikat tanggung jawab dan konsekuensi. "Hati-hati PNS juga kadang-kadang berarti penjara"hehehe.
"Va dove ti porta il cuore Pergilah kemana hati membawamu!" begitu ujar Suzanna Tamarro dalam bukunya.
Dulu aku pernah mendengar nasihat :
" Bukan hanya melakukan hal-hal yang kau senangi, Tapi menyenangi hal-hal yang kau lakukan"
Aku yakin kalian sudah pernah mendengarnya. "Menyenangi hal-hal yang kau lakukan???" apakah itu berarti manifestasi dari kata "kompromi" berdamai dengan keadaan??
Heehh..maafkanlah bila pertanyaan dan tulisanku terlalu berat. Karena aku tengah terpesona dengan misteri kehidupan. Mengutip sedikit barisan kalimat Paulo Coelho:
" Aku sama seperti orang-orang yang mendengarkan hati mereka. Orang yang terpikat oleh misteri kehidupan. Orang yang membuka hatinya terhadap mujizat, yang merasakan kebahagiaan dan antusiasme dalam segala sesuatu yang mereka lakukan"
Hmm..Tuhan, sekarang aku terus bertanya, mencari jawab dan aku yakin Engkau akan membuatku mengerti suatu saat!!

By The River Piedra I Sat Down and Wept

Judul Buku : By the River Piedra I sat Down and Wept
(Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis)
Penulis : Paulo Coelho
Isi : 222 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Hampir semua buku karya Paulo Coelho membuatku geleng-geleng kepala..."kereeen". Tidak banyak buku yang membuatku mengkerutkan kening, berpikir, mengulangi kalimatnya lagi atau pada akhirnya membuatku tersenyum. Dan salah satu alasan mengapa aku begitu jatuh cinta dengan karya Paulo Coelho adalah tulisannya mampu menjawab banyak pertanyaanku tentang esensi hidup. Aku pernah mengalaminya dengan karyanya yang terkenal, The Alkemist, dan begitupun dengan karya-karyanya yang lain. Dan juga dengan buku ini dimana tulisannya mengalir penuh kedalaman. Seperti juga sentuhannya dalam menciptakan tokoh Pilar, seorang wanita yang lahir di sebuah kota kecil di padang Soria. Pada mulanya ia seorang wanita yang selalu takut untuk mengambil resiko, ia memilih kehidupan yang mudah, aman, menghadapi kehidupan yang telah diperkirakan sebelumnya. Tapi kemudian pertemuannya kembali dengan teman yang merupakan cinta masa kecilnya saat ia menghadiri khotbah lelaki itu di Madrid, hidupnya berubah.
" Kau harus mengambil resiko. Kita hanya dapat memahami keajaiban hidup sepenuhnya jika kita mengizinkan hal-hal yang tak terduga untuk terjadi"
Aku tersadar, sering kita menutup pintu hingga tidak mengizinkan hal-hal yang tidak terduga untuk terjadi. Kadang rasa aman itu membahayakan karena ia terkadang membawa kita menjadi defensif dan pengecut.
"Kebahagiaan terkadang adalah berkat, namun lebih sering berupa penaklukan. Saat magis membantu kita berubah dan mengantar kita mencari mimpi-mimpi kita. Benar,kita akan menderita, kita akan menghadapi masa-masa sulit, dan kita akan mengalami banyak kekecewaan. Namun semua ini hanya sementara, tidak akan meninggalkan bekas yang kekal. Dan suatu hari kita menoleh, dan memandang perjalanan yang telah kita tempuh itu dengan penuh kebanggaan dan keyakinan. Betapa malangnya orang yang takut mengambil resiko. Mungkin orang ini takkan pernah kecewa, mungkin ia takkan menderita layaknya orang yang mengejar impiannya. Namun ketika orang ini menoleh ke belakang. Ia akan mendengar hatinya berkata " Apa yang kau lakukan dengan semua mujizat yang Tuhan berikan dalam hidupmu?"
Ahh...aku mengangguk setuju. Benar-benar mengacungkan jempol dengan apa yang disampaikan oleh buku ini.
Pilar pada akhirnya mengambil resiko, melakukan perjalanan bersama cinta masa kecilnya ke suatu daerah di Prancis. Dalam perjalanan itu, Pilar melakukan pertarungan dengan hatinya. Kembali ke Zaragoza tempat kehidupan yang lebih mudah menunggunya, atau mengambil resiko melanjutkan perjalanan menjelajahi daerah-daerah yang belum pernah ia tahu, bertemu dengan orang-orang yang belum pernah ia kenal, merasakan sebuah kehidupan yang spontan.
Perjalanan itu membawanya ke suatu pembelajaran yang dalam. Ia belajar untuk menyingkirkan "Yang Lain" dalam hidupnya. "Yang Lain" adalah bagian diri yang mengatakan siapa kau seharusnya, tapi bukan siapa engkau sesungguhnya.
Setiap manusia mempunyai "Yang Lain" dalam dirinya. Pernahkah kau bertanya apakah ia berkuasa dalam dirimu atau telah mengalahkannya dan membiarkannya hanya mengawasi kita di sudut?
Perjalanan itu pula yang membuat Pilar kembali percaya akan cinta, kembali percaya pada TuhanNya. Seperti halnya buku-buku Paulo Coelho yang lain, tetap sarat akan aroma spiritual religius sehingga kadang aku harus memilah bila ia mulai bertutur tentang Bunda Ilahi atau sisi feminisme Tuhan.
Namun ada baris yang membuatku tersenyum, sebagai penganut pluralisme ia berkata:

" Penganut Budhha benar, penganut Hindu benar, Penganut muslim juga benar. Setiap kai seseorang mengikuti jalan menuju iman, ia akan bersatu dengan Tuhan. Tuhan itu sama, meskipun ia memiliki ribuan nama, tergantung kita memilihkan nama untuk diriNya".

Tulisan yang penuh kedalaman dari Paulo Coelho selalu membuatku angkat topi. Ia mampu mengajak pembaca menyelami diri sendiri, mengajukan pertanyaan-pertanyaan esensi yang sering dilupakan manusia sehingga manusia sering tidak mampu melihat keajaiban yang terjadi setiap hari. Kisah yang dibawakannya selalu sederhana, tanpa kisah yang dibuat terlalu rumit dan berbelit. Tapi sederhana, dalam,dan sarat makna, begitulah ciri khas tulisan Paulo Coelho menurutku. Tulisannya yang sederhana itu terasa jauh lebih bermakna daripada membaca kisah yang penuh romantika, mencipta alur dan adegan yang terkadang tidak perlu dan aku hanya menemukan akhir yang penuh dengan kekosongan. Aku terpikat dengan kepiawaiannya dalam bertutur dan membungkusnya dalam suatu cerita yang menyentil-nyentil esensi kita sebagai manusia. Mungkin karena aku banyak membaca karya-karyanya hingga seorang sahabat berkomentar.
" erggghh...makin hari kau semakin seperti filusuf saja" hehe..aku hanya mencoba untuk hidup dengan esensi, bukan menjalani hidup yang mengalir dengan kekosongan.
Bukankah manusia harus terus belajar dan melangkah?
take a risk..take a chance..Make a change..
And break away!!!
hehe..yup..lagunya Kelly Clarkson!!

Selasa, 28 Oktober 2008

Adakah persahabatan sejati antara pria dan wanita???


Dengan penuh tanya aku menulis tulisan ini, mengulik sedikit tentang konsep hidup yang aku anut. Setelah tadi sore seorang sahabat dengan muka kusut masai menceritakan masalahnya. Entah mengapa akhir-akhir ini orang-orang sekitarku banyak mempercayaiku menjadi "tong sampah"mereka. Bagiku itu suatu berkat, saat manusia lain mulai membuka hati dan "bicara" dengan benar-benar bicara padaku. Curhatnya sore itu..membuatku bertanya kembali..apakah memang benar-benar ada sebuah persahabatan sejati antara pria dan wanita?kalau kau tanya pandanganku..aku yakin ada persahabatan sejati antara pria dan wanita. 
Dan aku punya sahabat pria yang bahkan sampai mati akan kukenang sebagai sahabat, karena ia telah menyentuh hidupku dengan caranya yang tak pernah terganti. Walaupun tak pernah disadarinya, karena dulu ia hanya mengenal satu cara untuk memperdulikanku yakni "dengan mengejekku".
Kemarin saat mendiskusikan dengan teman sekantor di ruangan kami yang terlalu luas untuk kami berlima, ia mempunyai pandangan lain tentang persahabatan antara pria dan wanita, ia bilang tidak ada persahabatan sejati antara pria dan wanita karena nantinya semuanya kan berubah saat hidup berubah. Menurutku, persahabatan hanya akan berubah manifestasinya bila hidup berubah, Tapi jiwa persahabatan itu akan terus ada seiring dengan perubahan. Kembali ke soal curhat sahabatku itu, dalam gundah ia bercerita bakwa suami dari sahabat wanitanya marah besar setelah membuka sms di HP istrinya. Yah, hal yang selama ini kukhawatirkan terjadi juga. Dulu saat tahu bagaimana cara mereka berkomunikasi bahkan setelah salah satunya menikah, aku khawatir cepat atau lambat hal ini akan terjadi. Mengapa tiba-tiba persahabatan seperti sebuah dosa? Yang salah bukan pada persahabatannya. Akupun tidak ingin bersikap menghakimi salah satunya. Aku tahu hidup tidak sesederhana kata-kata bijak yang kubaca di buku. Tapi aku hanya berpendapat, intinya terletak pada ketidakrelaan melihat hidup berubah..  

"dari dulu aku memanggilnya dengan panggilan kesayangan itu..dari dulu ia begini..begitu..itu hanya perhatian remeh temeh, aku tidak menyangka hal itu akan membuat suaminya marah besar" 

demikian kira-kira cerita temanku itu.
Perhatian remeh temeh?Bukankah kasih sayang adalah kadang dimanifestasikan pada perhatian pada hal yang remeh temeh? Hidup terus berjalan, sahabat pria atau wanita cepat atau lambat akan menikah, sebuah perubahan yang tak bisa ditawar, mereka akan punya orang lain tempat ia akan berbagi hidup. 
Tapi itu bukan berarti kehilangan rantai erat persabahatan yang telah lama kita bina. Walaupun terasa tidak nyaman untuk diucapkan tapi kita harus berhadapan dengan "batasan". Manifestasi dari persahabatnpun harus berurusan dengan batasan dan perubahan hidup. Akupun tidak tahu seberapa jauh batasan itu, menurutku akan berbeda untuk masing-masing orang. Awalnya mungkin kita akan merasa kehilangan, namun pada akhirnya dengan batasan itulah cara kita menyayanginya.
Karena sahabat, kadang hanya dengan melihatnya di ujung sana baik-baik saja dan terus melanjutkan hidup dan mimpi-mimpinya akan membuatku bahagia. Melihatnya mempunyai seseorang untuk berbagi hidup walau itu berarti porsi hidupnya untukku akan semakin sedikit. Tapi persahabatan bukanlah jual beli dimana kita harus saling menuntut satu sama lain.
Ia bergerak bebas di antara jiwa-jiwa dua manusia***

Selasa, 14 Oktober 2008

Hidup kok gini-gini aja...


"Hidup kok gini-gini aja..belum jatuh cinta lagi, gaji belum gedhe, belum sekolah ke luar negri lagi!"
ups..itu curhatan temen pas chat di YM!
Lain lagi curhatan seorang adik angkatan yg kebetulan mampir ke kos " hidup kok ya enggak pernah lepas dari masalah ya, selesai masalah ini, dateng lagi masalah lain. Aku sering berdoa sama Tuhan, mbok dihentikan dulu masalah yang dateng padaku, biar bisa bernafas sebentar" ujarnya kala itu. hehe..lucu! Hidup kok maunya bebas masalah, justru dari masalahlah kalo menurutku hidup jadi punya esensi, ya to? Kalo hidup berjalan lurus-lurus saja, bebas hambatan, nggak ada jungkir balik, waduh..bisa dibayangkan malah betapa membosankannya hidup ini. Kadang mempertanyakan nasib atau kadang menghadapi kegamangan kelas berat, wajar saja..malah hidup jadi warna warni. Berkeluh kesah sejenak pun boleh-boleh saja. Asalkan jangan menyergap menjadi energi negatif yang membuat kelesuan hidup. Heehh..yang namanya manusia tetep saja tidak bisa lepas dari grafik naik turun energi hidup. padahal kata si suhu Gede Prama, harusnya kita sudah tidak lagi terpengaruh oleh naik turunnya arus hidup. Ibaratnya pepatah hidup itu berputar kadang di atas kadang di bawah itu nggak berlaku, kalo kita sudah bisa berpusat pada tengah roda. Hmm..katanya sudah mencapai sebuah keseimbangan internal ckckkk..jauh sekali kayaknya menuju perjalanan ke dalam diri untuk mencapai posisi yang seperti itu. Tapi menarik juga !

Sebuah puisi untukku....

Purwokerto masih dingin, hujan gerimis tak hentinya menyirami bumi purwokerto yang serasa sempit. Seusai mengajar sore itu, hmm..hiburan paling menyenangkan adalah berselancar dengan internet!dan kyaaa..ada email plus kiriman puisi untukku..kyaa senengnya!

PENSI DI NON PUOI VEDERCI.
SI, DI SOLITO, SI.
MA SIAMO L’ ARCOBALENO.
L’ARCOBALENO NEL TUO CUORE.
QUANDO PIANGI SIAMO SEMPRE CON TE.
LE LACRIME TI FANNO VEDERCI.
PERCHE’ IL CUORE E’ SERENO.
GUARDA IL CIELO BLU’.
IL CIELO CONTINUA DAL PAESE AL PAESE.
ANCHE L’ ARCOBALENO.
PENSIAMO COSI, SIAMO SICURI COSI.
ARRIVERA’ IL GIORNO CHE ASPETTIAMO.
SOGNEREMO DI VEDERTI, SOGNERAI DI VEDERCI
FINO A QUEL GIORNO
PIANGI QUANDO VUOI VEDERCI.
MA NON PIANGERE QUEL GIORNO
PERCHE’ LE LACRIME TI FANNO NASCONDERCI.
TI VOGLIAMO BENE, BENISSIMO CARA.

Perugia, sabato 11 ottobre'08

Rabu, 08 Oktober 2008

Purwokerto-Jogya-Barcelona


Judul yang aneh..sama seperti perasaanku yang aneh. Kupikir tak apa memperturutkannya sejenak, mengobati kepenatan mempersiapkan bahan kuliah.
Purwokerto-Jogya-Barcelona. Kau tau itu jurusan bis antar kota?ehehe..tidak percaya? Jumat kemaren sabahatku menaikinya! beneran! Tapi tentu saja jurusan terakhirnya adalah Jogya, bukan Barcelona. Barcelona hanyalah tulisan besar-besar yang terpampang di bagian depan atas bis. Jadi aku dan temen-temen yang menungguinya bercanda " u' jangan lupa turun di Barcelona! ehehe" Tapi kita semua tau bahwa ia tak akan pernah sampai di Barcelona dengan menaiki bis itu, kalo iya, akupun tak akan berpikir dua kali untuk menaikinya!!
Tapi bukankah itu tidak mungkin??
Sebagaimana halnya aliran magnet dari hati yang ada di Purwokerto sini ke sebuah hati di Barcelona, tapi nampaknya tergerus arus laut mediterania, atau mungkin malah berbalik arah, entah terdegradasi tempias badai di tengah perjalanan, aku tak tahu.
Begitulah, saat menemukan seseorang dengan kualifikasi fisik 7,5 lebih dikit dan masuk kategori ganteng, kualifikasi personal 8 dan intelektual 8.5 (pake kalibrasi gold standard dengan tingkat kesalahan kurang dari 0.05 hehe). Tapi sinyalnya byar pet karena kendala cuaca, magnetnya seperti kubilang dikacaukan angin yang menyebrang samudra. Tiba-tiba konslet dan padam!
Lalu tiba-tiba angin berteriak keras di telingaku " CINTA JUGA BUTUH KEMUNGKINAN!!!!"
wakakak..puas rasa menertawai diri sendiri, mahfum atas cibiran angin dan tersenyum pada akhirnya pada siapa yang Maha Pintar membolak balikkan hati. Ah Tuhan memang...
ehehe..maafkan atas tulisan yang tidak layak posting ini, tapi ada rasa yang menggelitik untuk tetap mempostingnya. Siapa tau suatu saat, bila membacanya lagi..akan bisa kembali menertawai diri sendiri.
Qualcuno a Barcelona, ti voglio bene sempre!

Kamis, 25 September 2008

Menulis, sebuah jalan hidup?Yuup...


-- As Human, we continually put limits on ourselves for no reason at all
What's worse is putting limits on God who can do all things--


Kalimat itu menyentilku saat chat dengan V, sahabatku yang kini tengah bermukim di Singapura. Ia segera memintaku menilik kalimat dia atas. “walah tumben bijaksana tu anak hehe”, pikirku. Maklum biasanya kami berchat ngalor ngidul dari hal remeh temeh sampe yang hal yang nggak penting hehe (lha sami mawon!hehe). Tapi ritual chat dengannya entah mengapa selalu bisa membuat energiku bertambah, mungkin karena kebanyakan ketawa ketiwi, terkekeh hingga sangup menepikan sejenak dari jenuhnya rutinitas hidup. Sekali lagi hukum relativitas berlaku, walaupun nun jauh di sana..serasa dia ada di Gombong hehe. Kutipan kalimat di atas ditunjukkannya padaku saat kami tengah ngobrol tentang impian masing-masing.

“aku nggak yakin, menulis kayak gitu butuh pengalaman” kalimatku muncul di layar kala itu.

“yah, bagaimana kamu bisa menghasilkan karya yang bagus kalo kamu sendiri nggak yakin” katanya dan pada akhirnya mengutip kalimat di atas untuk menegaskan kata-katanya.

Yup, aku sadar dia benar.

Selama ini, aku selalu yakin dengan apa yang aku mau, yakin dengan kemampuanku, impian-impianku. Tapi pada dunia tulis menulis, aku belum memaksimalkan potensi dan kesempatan yang ada, bahkan terlalu sedikit mendepositokan kepercayaan pada kemampuanku di bidang itu. Hingga sampai saat ini karya yang sudah dimuat baru bisa dihitung dengan jari. Gimana bisa di muat kalo kuantitas karya yang kukirimkan amatlah minim?payah ya?

Ketidakyakinan itulah akar permasalahannya, mungkin. Selama ini aku pikir menulis adalah hobby di kala senggang, penuang unek-unek di kala resah, walaupun sebenarnya ada terbersit obsesi untuk menjadi seorang penulis tapi segera tereduksi oleh rutinitas harian, kesibukan praktikum atau penelitian, deadline laporan ataupun jurnal yang harus segera dirampungkan. Yah, selama ini hal-hal itulah yang menjadi kambing hitam mengapa aku tidak produktif menghasilkan tulisan.

Tapi, titik balik itu sebenarnya telah terjadi beberapa bulan lalu, di sebuah meja makan sederhana, di dapur bergaya Italia apartemenku, Piazza Danti 21, Perugia. Hasil percerahan otak dengan truly, roomateku. Percerahan otak ini istilahku-kalo istilah versi trully adalah orgasme otak walahhh hehe.

“sekarang, aku telah mencapai salah satu dari impian terbesarku, aku tidak ingin hidupku setelah ini antiklimaks” kalimatku beradu dengan denting sendok kecil yang kugunakan untuk mengaduk secangkir un macchiato (kopi kental yang ditambah susu). Pada saat itu kami tentang berdiskusi tentang harapan, impian, dan tangki energi pemenuh impian. Menarik!

“ Kita harus tau seberapa penuh tangki energi kita untuk meraih impian-impian itu, impian besar tanpa tangki yang cukup adalah kesia-siaan!” kalimatnya selalu bersemangat, ditambah dengan gerakan tangannya yang menggambarkan sebuah tangki. Ah, aku selalu kagum dengan semangat yang selalu membara dalam jiwanya, hampir-hampir jarang sekali lowbatt. Hmm tampaknya dia telah khatam menguasai ilmu isi mengisi tangki energi, walaupun tentu saja kadang ada hal-hal yang meredupkannya, wajar saja.

“hidup tidak boleh antiklimaks..pasti ada banyak hal lain yang ingin kau capai!"Kata si kriminolog ini dengan kembali menyeruput kopi kentalnya.

Dari situlah terbersit seperti datangnya ilham bahwa dalam hidupku selanjutnya menjadi penulis adalah jalan hidup. Bukan lagi sekedar kesenangan di kala senggang, atau media katarsis saat jiwa sedang butuh pelampiasan. Mulai saat itu menulis bagiku adalah jalan hidup. Menulis adalah kebutuhan, kanal psikologis yang selalu tersedia pada setiap tingkatan perasaan yang menguasai hati. Bahkan menulis bagiku sekarang mungkin lebih dari itu. Menulis adalah bagian dari jiwaku yang selalu meminta untuk terus di asah, rohku menyatu ketika dalam suatu frekuensi hanya ada aku dan tulisan. Menyetujui pendapat Pramudya Ananta Toer bahwa menulis adalah bekerja dalam keabadian!

Jumat, 19 September 2008

Achmad Kalla Excellence Awards

Achmad Kalla Excellence Awards
info aja, soalnya lagi rajin-rajinnya ikut lomba penulisan nih...

Hadiah
Trophy: Achmad Kalla Excellence Awards

Juara 1 : Uang tunai Rp 20.000.000,- + Trophy + Notebook
Juara 2 : Uang tunai Rp 15.000.000,- + Trophy + Notebook
Juara 3 : Uang tunai Rp 10.000.000,- + Trophy + Kamera
Juara Harapan 1, 2 dan 3 masing-masing Rp. 1.000.000,- + Sertifikat


Penyerahan Hadiah

- Dilaksanakan di Jakarta. Waktu akan diberitahukan kemudian.
- Apabila pemenang tidak hadir pada saat penyerahan hadiah, maka hadiah dikirimkan kepada alamat Pemenang di Indonesia.


Ketentuan Umum:

1. Peserta adalah warga negara Indonesia, yang berdomisili di dalam maupun di luar negeri;
2. Lomba dibuka untuk semua warga negara Indonesia tanpa pengecualian agama, usia, jenis kelamin, status sosial, latar belakang pendidikan, tempat domisili, profesi/keahlian, dan lain-lain; 3. Lomba dimulai dari tanggal pengumuman iklan yang ditayangkan di Kompas oleh Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) dan Harian Online KabarIndonesia (HOKI). Ditutup pada tanggal 31 Oktober 2008, pukul 23.59 WIB;
4. Hasil lomba menulis ini akan dinilai oleh Dewan Juri untuk dipilih 6 orang pemenang;
5. Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, serta tidak melayani tanya jawab;
6. Pengakuan Ketentuan Lomba: Dengan mengirimkan naskah tulisan untuk diikutsertakan pada lomba ini, maka peserta menyatakan diri tunduk kepada semua ketentuan tersebut di atas berikut sanksi-sanksinya;
7. Peserta yang mengirimkan naskah tulisan dengan nama orang lain akan dikenai sanksi diskualifikasi dan tidak bisa menjadi juara. Sanksi terhadap penyalahgunaan identitas, pemakaian identitas orang lain dan/atau pemalsuan identitas akan dijatuhkan ke peserta lomba menulis ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.


Ketentuan Khusus (Tulisan):

1. Tulisan asli perorangan bukan jiplakan, saduran atau terjemahan dan belum pernah dipublikasikan di media lain baik Offline maupun Online;
2. Tulisan berisi ulasan, opini, analisa kasus, dan/atau hasil penelitian, dan bersifat ilmiah dengan didukung oleh data-data dan referensi yang relevan;
3. Judul dan isi tulisan harus berkaitan dengan thema utama, yakni “Membangun Kepedulian terhadap Kelestarian Hutan”;
4. Panjang tulisan antara 1.500 hingga 2.500 kata (3-5 halaman A4);
5. Setiap peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya;
6. Tulisan harus mengikuti kaidah penulisan menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Ejaan yang Disempurnakan);
7. Para Peserta wajib terdaftar sebagai Penulis di Harian Online KabarIndonesia. Bagi yang belum terdaftar silahkan klik “Daftar Jadi Penulis”;
8. Tulisan dikirimkan melalui Harian Online KabarIndonensia pada Rubrik “Lingkungan Hidup”
9. Tiap tulisan yang dikirim dengan maksud mengikuti lomba menulis ini, agar dicantumkan tulisan: Lomba Tulis YPHL di awal artikel;
10. Hak cipta tulisan tetap pada penulis, tetapi hak publikasi/hak pakai ada pada Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) dan Harian Online KabarIndonesia, terhitung sejak tanggal 16 September 2008;
11. Kami juga memberikan kesempatan untuk mengirimkan hasil karya anda melalui Pos (Hardcopy) dengan menyertakan Softcopy dalam bentuk CD ke: PO BOX 8229/jkssb atau ke alamat yang tercantum dibawah ini:

Penyelenggara: Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL), Graha MIK Taman Perkantoran Kuningan, Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta 12920 Indonesia, Tel. 021-5794 1780, Fax 021-5794 1413, Email: redaksi@kabarindonesia.com, Homepage: http://www.indonesiarainforest.org/

Selayang Pandang tentang Lomba

Dalam rangka menyikapi kondisi real kerusakan hutan yang amat parah di negeri tercinta ini, Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) mengadakan sebuah program berbentuk lomba menulis dengan thema utama “Membangun Kepedulian terhadap Kelestarian Hutan”.

Lomba menulis kali ini diadakan untuk memperebutkan:
“Achmad Kalla Excellence Awards” sebagai seorang pengusaha yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup maupun pelestarian hutan. Tujuan utama dari lomba ini adalah untuk menginspirasi semua kalangan, baik akademisi, ekonom, politisi, birokrat, mahasiswa/siswa, pendidik, dan masyarakat umum, untuk sama-sama memikirkan cara-cara strategis bagi kelestarian lingkungan hidup dan kelestarian hutan itu sendiri demi kelangsungan kehidupan bagi umat dunia dan khususnya bagi perbaikan kehidupan rakyat Indonesia.

Tujuan pelaksanaan lomba menulis ini antara lain:

1. Mendorong setiap warga negara Indonesia untuk turut berpartisipasi aktif dalam memikirkan jalan keluar dari persoalan rusaknya ekologi dan lingkungan hidup, khususnya dalam mengatasi kerusakan hutan, pemanasan global dan perubahan iklim yang semua berawal dari kerusakan hutan sebagai paru-paru dunia;

2. Memberikan ruang bagi setiap warga untuk menuangkan dan mempresentasekan gagasan, ide, dan pemikiran-pemikiran inovatifnya berkenaan dengan usaha meningkatkan perbaikan lingkungan hidup Indonesia di mata internasional melalui media tulis-menulis;

3. Menjaring berbagai masukan dan usulan dari masyarakat luas tentang strategi yang efektif bagi pembangunan lingkungan hidup, baik dalam bentuk kepedulian bagi hutan dan lingkungan hidup, maupun program kongkrit yang dapat dilakukan ikut serta memperbaiki lingkungan hidup dunia.


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, antara lain:

1. Terbentuknya masyarakat Indonesia yang partisipatif-aktif dalam membangun kepedulian terhadap lingkungan, sumbangan pemikiran kritis-analitis bagi pencarian strategi-strategi jitu dalam mengatasi persoalan rusaknya hutan dan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati termasuk yang berkenaan dengan upaya mencegah Indonesia dituding sebagai biang kerok pemanasan global akibat rusaknya hutan di wilayah Republik Indonesia;

2. Terjaringnya berbagai masukan dan usulan program perbaikan hutan dan lingkungan hidup Indonesia dan strategi perbaikan lingkungan hidup yang terlanjur rusak yang dapat dijadikan referensi bagi pengambil kebijakan di bidang lingkungan hidup, serta pendidikan bagi warga sedini mungkin tentang kepedulian terhadap alam sekitar;

3. Turkumpulnya artikel-artikel atau tulisan tentang perbaikan kembali lingkungan hidup dan hutan serta pengembalian citra bangsa dari perusak hutan menjadi peduli hutan dan lingkungn hidup di mata dunia, demi mengembalikan kepercayaan internasional kepada Indonesia. Artikel yang dinilai berkualitas dan layak publikasi akan diterbitkan.

Penyelenggara: Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL), Graha MIK Taman Perkantoran Kuningan, Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta 12920 Indonesia, Tel. 021-5794 1780, Fax 021-5794 1413, Email: redaksi@kabarindonesia.com Website: http://www.indonesiarainforest.org

Kamis, 18 September 2008

Kiriman..kiriman...


Once you have opened this e-mail, there's no turning back. Below are true descriptions of zodiac signs. Read your sign, then forward it on, with your zodiac sign and label on the subject line. This is the real deal, try ignoring or changing it, and the first thing you'll notice is having a horrible day starting tomorrow morning - and it only gets worse from there.

PISCES - The Dreamer
Generous, kind, and thoughtful. Very creative and imaginative. May become secretive and vague. Sensitive. Don't like details Dreamy and unrealistic. Sympathetic and loving.. Kind. Unselfish. Good kisser. Beautiful.
8 years of bad luck if you do not forward.


hehe..ini salah satu potongan kiriman email dari lia, temenku yang rajin kirim segala sesuatu yang aneh-aneh, lucu ataupun yang romantis haha. Kadang menarik untuk dibuka disela-sela banyaknya kiriman email dari milis-milis yang kuikuti. Salah satunya yang ini, mungkin sudah sering menerima kiriman email atau sms yang berbau mengancam yang macam begini. Perintahnya pun jelas diakhir pesan biasanya.
8 years of bad luck if you do not forward. Gile aja ancamannya hehe..tapi email ini pun bernasib sama dengan puluhan email ataupun sms dengan genre yang sama...ya dibaca,disenyumin..dan udah! Soalnya sama sekali nggak percaya sama hal nada-nada mengancam yang beginian hehe..
Nah, kalo soal zodiak-zodiakan..hmm kebetulan kalo isinya bagus..ya bisa dijadikan energi postif toh..kalo lagi jelek bilang aja pada diri sendiri "wah kagak mungkin tuh hehehe" beres urusan!!!

Selasa, 16 September 2008

Huks..Kereta tuaku sudah butut


Menyesakkan!! begitulah rasa yang larut saat menyaksikan laga Milan di seconda giornata. Kalah lagi!!! ugghhh....
Dua kali kalah menyakitkan pada awal kompetisi, bukankah hasil yang tidak rasional untuk tim sekelas Milan?ma dai cosa e sucesso?apa yang terjadi to?
Pada laga awal di Stadion San Siro, Milan dipecundangi Bologna dengan skor 1-2. Lalu, pada pertandingan kedua saat bertandang ke stadion Luigi ferrari, markas Genoa..lagi-lagi il Rossonero dipaksa menelan pil pait dengan dipermalukan 2-0!!!
Gimana nggak nyebelin! mengawali musim ini dengan label "cuman masuk zona UEFA" harusnya target scudetto adalah mutlak..eh malahan melempem di laga-laga awal.
Belum "on"nya Ronaldinho yang baru didatangkan dari Barcelona, belum fitnya Ricky kaka dari cedera lututnya serta masih kagoknya permainan andriy shevcenko yang baru saja balik kandang ke markas San siro setelah menjalani dua musim buruknya bersama Chelsea ditengarai menambah kelabunya performa tim. Apakah julukan kereta tua bagi Milan memang benar adanya? Barisan pertahanan yang dikawal Paolo Maldini yang sudah uzur nampak begitu keropos. Alle Nesta masih dibekap cedera, dan iapun notabenenya sudah tidak muda lagi. Memang sebagian besar skuad Milan masih dihuni pemain-pemain berumur. Lini tengah yang dijendrali Pirlo, Seedorf dan lini depan dihuni Sheva, inzaghi..hmm Tuwir bo!! cibir para sahabat yang anti berat dengan Milan.
Memang ada amunisi muda seperti Mattheu flamini yang anyar didatangkan dari arsenal dan Alexancer pato yang masih kinyis kinyis (gorengan kali!!!) hehe...ma non e' basta! kagak cukup!
Vice president Adriano Galliani nampak muram dengan wajah berkerut-kerut meninggalkan lapangan pertandingan usai kekalahan menyesakkan melawan Genoa pastilah berpikir "ugghhh sia-sia jutaan euro digelontorkan untuk mendatangkan Ronaldinho, flamini, zambrota serta dana untuk memboyong lagi sheva ke san siro kalo hasilnya begini!
Ramuan Don carletto masih jauh dari menawan. Ia gagal meramu amunisi baru untuk segera berintegrasi dalam tim. Okelah normal saja bila dua kali pertandiangn masih dalam fase adaptasi, tapi kalo hasilnya adalah dua kali kekalahan yang tak pantas...tidak termaafkan bukan?
Pastilah dengan hasil pada awal kompetisi yang super buruk ini, posisi allenatore Carlo Ancelloti mulai goyah, bukan tidak mungkin Don carletto bakal dipecat!!! hmm entahlah...
Yang pasti Milan butuh ramuan yang lebih tokcer, dan yang sangan urgen adalah membeli pemain belakang yang fresh pada tranfer window Januari nanti.
ah, Milan..kereta tuaku yang sudah butut...semoga segera bereformasi biar jadi kereta express seperti eurostar biar lajunya wush...wushh...
Milan..siamo sempre stati dietro a te! we always stand behind you!

Rabu, 10 September 2008

Bobot-bibit-Bebet hehehehe..

Bobot-bibit-Bebet hehehehe..

Waduh, entah kenapa tiba-tiba tertarik untuk menulis topik ini. Mungkin akhir-akhir ini banyak para sahabat berkeluh kesah atau hanya sekedar berbagi resah mengenai hal ini. Yup, yang namanya di rentang umur yang secara sosial kultural sudah dianggap “wajib, kudu dan harus” segera menikah memang topik menemukan pasangan memang tidak bisa untuk dihindarkan. Jadi berbagai cerita mampir hampir tiap hari di telinga, dan lumayan ampuh untuk ikutan menyentil nyentil hati dan kepalaku yang masih saja kagak sadar umur argghhhh hehe,,,

-Yu, zaman sekr penulis itupun hampir sama lho sama Dokter!- curhat seorang sahabat dalam tulisan sms-nya. Ternyata masih ada kekhawatiran orang tua calon pengantinnya tentang profesi yang digelutinya kini. Zaman sekarang profesi bergengsi macam dokter,dll masih dianggap calon mantu yang mantap untuk menjamin kebahagiaan putri/putra tercinta..hmm

Ah..ternyata masih masalah klasik tentang kriteria calon mantu wakakak… ternyata falsafah jawa tentang kriteria bibit, bobot, bebet ini masih dijadikan gold standard juga toh…

Masih juga dipertimbangkan tentang bobot (kualifikasi kali ya istilah kerennya), Bibit (ni mungkin diliat keturunan alias keluarganya, tajir atow enggak kali! Hehe..eit salah..maksudnya ditelisik silsilah keturunannya, penyakit yang mungkin diidap salah seorang keluarganya), dan bebet ini lingukangan, keluarganya.

Ribet yak?Tapi toh tetek bengek ini masih melekat erat dalam masyarakat. Bukannya tidak ada toleransi sih, cuman kecenderungan ini masih menggejala. Yah, lumrah saja rasanya mengadakan fit and proper test terhadap pasangan yang akan menjadi teman mengarungi hidup bukan?

“ walah, masa nama saja harus diperhitungkan…ckckkk..” komentar salah satu teman..hahaha..yah, suka-suka orang..kriteria yang dipasangpun sesuka hati. Lha wong hati yang mau memilih, baru ntar kepala ikut urun rembug kira-kira masuk kriteria atow enggak hehehe.

Senin, 08 September 2008

Rumput Tetangga lebih Hijau...hehe..

Bu, emang rumput tetangga lebih hijau! komentar Riska, sahabatku yang baru saja diterima sebagai seorang jurnalis di sebuah penerbitan. Kyaaa..pengen!!! hhehehe..secara, aku pengen banget berkecimpung di dunia jurnalistik semenjak lama. Tapi jalan hidup mengarahkanku menjadi seorang pengajar di sebuah Perguruan tinggi negeri. "Bu, aku lebih suka ngajar!!" kilahnya lagi dalam chat beberapa saat lalu. " hehe..tukeran yuk!" begitu gurauku.
Yah..benar, dalam beberapa keadaan kita sering dihadapkan pada perasaan seperti itu. Normal? yup..asal dalam porsi yang pas. Bukankah harapan dan keinginan dalama porsi yang pas dan terkelola dengan baik adalah sumber energi yang menakjubkan?
Namun, terlalu mengharapkan terlalu tinggi dan tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah didapat, niscaya akan melahirkan sebuah kelelahan jiwa.
Kadang bertanya pada diri sendiri. Apakah sudah bisa mengendalikan harapan, obsesi, keinginan dengan baik? BELUM. Obsesi yang masih kadang meluap-luap, melesat-lesat entah kemana, jiwa yang masih berkobar tanpa sebuah keseimbangan internal hehe..belum...

Rabu, 20 Agustus 2008

Kangeeennnnnnnnn

Kangeen..beneran!!!
coba bisa minjem pintu ajaibnya Doraemon...pengen melongok Perugia dengan segala kehidupannya sehari aja!!!
Pengen mampir ke apartemenku di Centronya Perugia yang pas buka pintu selalu membersitkan rasa bangga plus seneng bikin orang-orang ngiri karena bisa nyewa apartemen di centro. Yup, di kanan kiri apartemenku dijajari dengan butik-butik ternama yang kadang-kadang kalo melirik harganya..uffhh absurd!!harganya bener-bener tidak rasional untukku.
Pengen ketemu i miei conquilini alias temen rumah, crist yang biasanya ikutan nimbrung pas makan malam, dengan kemauan sepenuh hati mencoba makan pake tangan, mengikutin kami hehe..ato megap-megap kepedesan gara-gara spaghetti yang kubuat memang mengikuti standard kepedesan Indonesia. Kangen Fra, ce' asli sisilia yang cantik plus eksotis ala italia selatan ini wuduhhh super bersih, rada-rada bawel soal yang remeh temeh tapi aslinya baek kok..(hi..selalu inget aku pernah make alat pembersih badannya buat sikat bersihin sepatuku wakakak..pasti dipikirannya bilang "dasar udik!!" hehehe).

Huuuuaa terlebih kangen lagi dengan sahabat-sahabatku sekelas dulu di universita per stranieri di Perugia yang selalu bareng. Ngobrolin apa saja saat jam pausa, walaupun kadang harus rada lama ngertinya karena bahasa itali kami masih sama-sama kacau. Trus jalan2 bareng, pergi ke luar kota saat akhir minggu, masak trus makan malem bareng..huaaa...yah, bener kata gama di buku ciao italia-nya "tutte le belle cose hanno una fine"-segala yg indah akan berakhir-. kini cuma paling bisa menyapa dan berbagi cerita lewat email. Mi mancano Tutti!!!!
Kangen juga dengan seseorang yang membuat sedikit otakku tidak lurus saat awal berada di Perugia hehehe..ti voglio bene sempre!! aspettero' in Giappone, si?
Mungkin atau tidak mungkin bukan lagi pertanyaan yang penting.
Huaaaa..kangen semuanya....kapan ya bisa ketemuan lagi?solo Dio chi sa!
Kangen widya, temen kamarku yang sering ngigau nggak jelas, yang awal-awalnya igauannya itu bikin serem. Trus kangen kebiasaannya yang selalu menyisir rambut dan ngaca dimanapun asal bayangan wajahnya keliatan hehe..dan, selalu ngabisin masakanku sampai penghabisan. Kangen Trully, temen kamarku yang dulu pas kita masih bertiga di apartemen kuno piazza Danti 21. Sekarang sudah mengembara lagi entah ke negri mana..heh..energinya memang selalu meluap-luap! eits..selalu inget kebiasaannya kalo malem.."gigiku gatel!!!" udah deh, kalo sudah begitu dia pasti memprovokasi kami untuk mengendap-endap ke dapur jam 1 malem untuk bikin sesuatu untuk di cemil hehehe..dasar trully!

- Memandang Perugia dari atas-

Kangen ngeliatin pemandangan eksotisnya Perugia yang membuatku nggak bosen jalan kaki naik turun entah berapa kilo meter sehari. Apalagi kalo harus belanja mingguan di Toddis yang lumyan menguras tenaga, dengan barang belanjaan yang penuh di tas punggung dan ditambah sekantong penuh di tangan plus jalan nanjak hufff..melelahkan! yup, kami selalu memilih belanja di Toddis karena harganya yang relatif lebih murah.
Kangen minum kopi kental yang dicampur susu..huaaahhhh..beneran, kangen banget! walaupun sudah membawa cofee maker yang kubeli di sana tapi belum sempat kucoba karena ternyata kompor gas di Indonesia memang punya design yang lain, jadi masih harus cari cara agar dasar coffee maker bisa nangkring di atas kompos gas (ribet yak..).


- ini gambar coffee maker di dapur apartemenku-

Kangen bikin spaghetti plus tuna, yang bikin widya nggak bosen-bosen makannya hehe. Makanan termurah yang bisa dibuat, daripada makan di luar yang pastinya akan menguras kantong. Paling-paling kalo bosen mampir ke Kebabnya Ali yang pasti bisa mengucap assalamualaikum- hufff komunitas muslim yang cuman segelintir di kota ini.
Semuanya, memang indah untuk dikenang. Tapi akan menghambat langkah bila aku tidak bisa berdamai dengan keadaan. Apapun, hidup adalah hari ini, mencoba menghargai kekinian dengan segala berkah yang diberiikanNya.
Tapi, aliran energi dari kalian semua..adalah sumber energi positif untukku dalam menjalani hari ini.

Selasa, 12 Agustus 2008

Review Buku : Ciao Italia


Review Buku

Judul Buku : Ciao Italia

Penulis : Gama Harjono

Penerbit : Gagas Media

Tebal : 285 halaman


Sejuta Pesona Negeri Pizza

Banyak orang yang mengenal Italia hanya dari beberapa sisi saja, pikiran mereka langsung menyebut misalnya Pizza, spaghetti atau sepakbola bila ditanya tentang Italia. Hmm..wajar saja, mengingat Italia begitu popular dan identik dengan hal-hal tersebut. Namun, tentu saja, Italia menyimpan pesona lain yang mampu membuat setiap orang jatuh cinta. Gama Harjono melalui buku “Ciao Italia”nya mencoba menyajikan kisah petualangannya selama satu tahun menjadi residen di Italia dengan menghadirkan wajah Italia dari berbagai sisi. Dalam buku ini, ia dengan bahasanya yang enak dibaca, sederhana dan diselipi pengetahuan dan fakta sejarah membawa pembacanya untuk menyelami petualangannya selama tinggal di Italia. Bagaimana awal adaptasinya dengan kehidupan Itali yang kadang membuat pembaca terkekeh, manggut-manggut atau terbelalak dengan kejutan-kejutan yang dituangkan dalam paragraf-paragrafnya. Kemudian cerita tentang kuliahnya di Universita’ per stranieri di perugia dan kisah kehidupan seorang residen di negri asing yang pasti dibumbui dengan banyak hal yang menarik misal pengalamannya berbagi apartemen dengan stranieri ataupun gli italiani, menjamin sebuah cerita yang bakal menyita perhatian kita. Pengalamannya bergaul dengan berbagai karakter manusia dari berbagai bangsa, dengan sesekali menyelipkan opini pribadinya tentu menarik untuk disimak sehingga pembaca mendapat gambaran jelas tentang bagaimana rasanya menjadi orang asing di negeri nun jauh bernama Italia dengan segala haru biru kisahnya.

Hal yang tidak bisa dilewatkan dari buku ini, tentu saja saat Gama membawa kita berjalan-jalan berkeling Italia, mulai dari kota-kota besar seperti Roma, Firenze, Venezia, Milan sampai pengalamannya menyusuri desa-desa tradisional Itali. Petualangannya dalam menyelami kehidupan sebuah tempat kadang ia lakukan dengan berjalan kaki sambil merasakan denyut nadi kehidupan kota tersebut, mencicipi cita rasa masakan lokal ataupun mengunjungi berbagai festival tradisionalnya. Jangan heran bila menemukan banyak istilah-istilah tentang berbagai jenis kopi (hmm..beneran, bagi pecandu kopi..Italia adalah surganya), pizza ataupun jenis masakan khas lain yang nampaknya mengundang air liur untuk dicicipi. Kemudian, pengalamannya berbenturan dengan berbagai budaya serta kisahnya mengikuti pesta-pesta pelajar di sana menarik untuk di simak, dan juga ulasan tentang sepakbola di Italia, walaupun tampaknya Gama tidak terlalu tertarik dengan permainan paling populer di dunia ini, hingga ia menyebut pelatih Italia saat merebut piala Dunia 2006 dengan Pippo?heh..nggak salah? Sepertinya Marcello Lippi telah berganti nama.

Gama juga menyisipkan sejarah dan budaya dari tempat yang dikunjunginya sehingga buku ini merupakan cerita yang lumayan berbobot. Istilahnya, kita belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan! Mengunjungi suatu tempat, bukanlah hanya mengagumi keindahannya, namun juga berusaha menyelami sejarah, peradaban serta budayanya. Itulah jawaban dari petualangan dalam sebuah usaha percarian sebuah pembelajaran hidup.

Hmm..jujur saja, setelah membaca buku ini, aku yang hanya tiga bulan mencelupkan kehidupan di Perugia, Italia merasa masih banyak tempat-tempat yang belum kukunjungi karena sepertinya setiap sudut Italia menawarkan pesonanya yang siap merebut hati siapa saja.

Saat pertama kali selesai membaca buku ini, hatiku langsung memilih bagian terakhir sebagai bagian dari buku ini yang paling berkesan. “all good things must come to an end, begitu label yang dikemukakan Gama. Ah, masa siy?awalnya agak ragu, karena di bagian lain menyuguhkan berbagai cerita pertualangan di berbagai kota-kota Italia yang begitu menarik. Namun setelah empat kali membacanya, hmm..ternyata hatiku tetap memilih bagian terakhir sebagai bagian yang paling menyentuh hati. Tentu saja bukan hanya karena setting critanya yang begitu mirip dengan pengalamanku saat akan meninggalkan Perugia akhir bulan Juni lalu. Gundah gulana dan sejuta perasaan yang bercampuk aduk saat harus meninggalkan Perugia dan Italia yang telah membekaskan berbagai kisah dalam hidup. Bagian terakhir itu menurutku merupakan intisari dari makna sebuah petualangan. Gama menuangkan perasaannya yang paling mendalam dengan begitu menyentuh hingga mampu menutup cerita petualangannya selama satu tahun di Italia dengan begitu apik. Menurutku, petualangan bukan hanya mengunjungi tempat-tempat indah dan menarik, tapi setelah ia menyelami kehidupan dan menemukan persahabatan di Italia, hatinya terpaut dengan begitu kuat. Hal inilah yang kadang terlupakan oleh para turis yang hanya mendatangi tempat wisata hanya untuk sekedar berfoto dan kemudian memamerkan pada kolega dan sahabat tempat-tempat yang mereka kunjungi. Sebuah petualangan memberikanmu jauh lebih banyak dan dalam dari itu. Tempat yang ada di hatimu bukanlah tempat yang paling indah atau menarik yang pernah engkau kunjungi, tapi tempat yang ada di hatimu adalah tempat yang selalu menghubungkanmu dengan sebuah tali tak terlihat, yang selalu menarikmu untuk kembali suatu saat. Gama menyiratkan betapa ia telah jatuh cinta dengan segala pesona Italia yang telah dicecapinya, dan hal ini tentu saja membawa pembaca untuk ikut merasakan getaran yang sama. ***

Diikutkan dalam sayembara menulis review buku "ciao Italia"terbitan gagas media
Nama : Siwi Pramatama Mars Wijayanti
Jl.Tawangsa 30 RT 01/RW IDesa kedungweru Kec Ayah.Kab. Kebumen. Jawa tengah

Kamis, 07 Agustus 2008

Pro-pilihan hidup

Mau punya pacar atau tidak...menikah secepatnya atau tidak..bekerja atau menjadi ibu rumah tangga? mengapa harus dipermasalahkan?
karena standar-standar sosial? kultur masyarakat? Beh.. jangan-jangan bahkan standar kesuksesan dan keberhasilan seseorang dalam hiduppun telah sadar atau tidak terlabel secara seragam dan telah dianggap umum.
Mengapa aku masih sering menjumpai orang-orang yang terlihat antipati terhadap pilihan hidup seseorang? dan menghakimi sebuah pilihan hidup yang tidak "umum" dalam masyarakat sebagai sesuatu yang aneh.
Menurutku, setiap individu mempunyai hak penuh atas dirinya sendiri, demikian pula pilihan-pilihan yang diambilnya. Egois? entahlah..tapi menurutku, asal masih berjalan di koridor yang tidak merugikan orang lain..it's fine!
Tapi, betapa masih seringnya menjumpai orang yang memandang dunia hanya dengan satu kacamata..kacamatanya sendiri!
Dan pastilah dunia di hadapannya adalah dunia satu sisi yang dilabel sesuai dengan kriteria dan pandangannya sendiri tanpa mau terbuka terhadap ribuan hal yang mungkin terjadi di muka bumi.
Sempit! pernah terpikir begitu menurutku..
Hati-hati dengan kotak di kepalamu!! cukup luaskah untuk menerima dan mengerti berbagai macam perbedaan pandangan?

Rabu, 06 Agustus 2008

il Carnivale di Venezia-Sebuah Hedonisme di Balik Topeng?

Carnival dan venezia seperti dua sisi mata uang yang lekat, membuat identitas venezia sebagai La Serenissima begitu lengkap. Panorama yang begitu memanjakan mata dan merebut hati semua orang hingga impian untuk berlabuh dan menghirup aroma serta merasakan geliat kehidupan venezia mungkin ada di hati setiap orang. Namun bila menengok kembali ke belakang Venezia penuh dengan sederet perjalanan panjang dengan berbagai pembatasan. Hal ini tergambar seperti yang dikatakan Montesquieu pada abad ke-18, seorang filosofer politik prancis yang mengatakan “ My eyes are very pleased by Venice; my heart and mind are not”. Carnival di Venezia pertama kali dikenal pada tahun 1268, namun pemerintah membatasi perkara-perkara termasuk pembatasan memakai maschera selama beberapa periode tahun lamanya terutama pada sekitar 1930an saat Mussolini melarangnya. Sampai pada akhirnya pada 1979, para maschereri dan penduduk Venezia menghidupkan kembali tradisi ini dan memakai topeng pada saat carnival dan acara-acara tertentu.

Melihat sekilas dari segi etimologi, carnivale berarti “farewell to meat”, berasal dari bahasa latin “carnem lavare”, dimana merupakan kesempatan terakhir untuk menikmati daging sebelum Ash Wednesday. Carnival dimulai pada 2 Februari dan berakhir pada Shrove Tuesday (Fat Tuesday atau Martedi Grasso), sehari sebelum Ash Wednesday. Karakteristik utama dari il carnivale di venezia adalah topeng (maschera), dimana pada peserta carnival menikmati benar membawakan peran di balik topeng dan kostum yang dikenakan. Tak ada lagi status sosial, gender, identitas personal serta batas-batas aturan saat seseorang bersembunyi di balik topeng dan menyatu dengan ilusi karakter yang dimainkannya. Yang ada hanya kebebasan berekspresi, menikmati suatu kegembiraan tak terbatas dilengkapi dengan pertunjukan penuh pesona, pagelaran musik, tairan-tairan yang menghanyutkan gelora manusia sampai pada titik puncak. Selama carnival, St Mark square menjadi pusat selebrasi, dimana tempat dengan ballroom nan luas ini menjadi “World’s greatest dinning room”, disinari kerlip-kerlip sinar yang memantul pada air dan kanal-kanal membuat pesona carnival selalu dinantikan oleh penduduk venezia dan tak terkecuali para peloncong yang tersihir magnet il Carnivale di venezia.

Berbagai karakter dengan kostum mewah ataupun terkadang aneh berlalu lalang memadati carnival, sehingga nampak bagaikan teater kehidupan yang begitu menawan. Maschera yang dibuat dengan tehnik papier-mache itu menyembunyikan segala identitas pemakainya dan memberikan kebebasan tak terbatas. Mereka bisa menjadi apa saja, kadang menjadi karakter Commedia dell’arte seperti Harlequin, Pierrot, Arlecchino atau Pulcinella....apa saja..membiarkan imaginasi menguasai pangkal rasa. Sebuah puisi berjudul “Le Tredici Maschere” tentang karakter Commedia dell’arte dalam carnival ditulis apik oleh A. Cuman Pertile. Maschereri menyediakan berbagai jenis maschera seperti the bauta, moreta, gnaga ataupun pantalone serta banyak jenis lainnya yang menawarkan fantasi pada para pemakainya.

Penyamaran di balik topeng, peran penuh imaginasi dilengkapi dengan berbagai hiburan yang mengangkat kesenangan dan kebebasan sebagai pemenang. Inikah hedonisme ala venezia?. Di balik topeng-topeng itu... akankah peran sanggup menepikan sejenak beban hidup? entahlah. Pastinya pesona il Carnivale di Venezia telah merebut hati setiap orang, membuatkan impian pada pada para pelancong di seberang lautan yang menyimpan kuat keinginan bahwa suatu saat..mempunyai kesempatan menikmati ilusi dan fantasi nan apik il Carnivale di Venezia di La Serrenissima.

Buon Carnivale a Tutti!!!
Jogyakarta, 15 Ottobre'06

(terpilih jadi artikel terbaik kelas Italiano I 2006/2007 ^_^)